Anda di halaman 1dari 1

Konsep

Kalium Permanganat (KMnO4) telah banyak digunakan sebagai agen pengoksidasi. Reagen ini
tidak membutuhkan indikator terkecuali untuk larutan yang amat encer. Satu tetes permanganat
0,1 N memberikan warna merah muda yang jelas pada volume dari larutan yang biasa
dipergunakan dalam sebuah titrasi.

A. Pembakuan Larutan Kalium Permanganat dengan Natrium Oksalat


Dalam percobaan ini natrium oksalat merupakan standar primer yang baik untuk
permanganat dalam larutan asam. Sebelum melakukan pembakuan larutan KMnO4 dengan
NaC2O4 praktikan harus menembahkan H2SO4 ke dalam NaC2O4 pada saat penambahan terjadi
reaksi :
2Na+ +C2O42- + 2H+ + SO42- H2C2O4 + 2Na+ + SO42-
Reaksi permanganat dengan NaC2O4 berjalan lambat dalam suhu ruangan sehingga
biasanya harus dipanaskan pada suhu 70-80oC agar reaksi yang terjadi dapat bejalan dengan
cepat. Walaupun dengan temperatur yang dipertinggi reaksi mulai dengan perlahanm, namun
kecepatannya meningkat ketika ion mangan (II) terbentuk. Ion ini dapat memberikan efek
ketitiknya dengan cara bereaksi cepat dengan permangannat untuk memberikan mangan. Reaksi
yang terjadi antara oksalat dengan permanganat adalah :
5C2O42- + 2MnO4- + 16H+ 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O
Pada saat titrasi larutan mengalami perubahan warna yang semula bening menjadi warna
pink. Hal ini menunjukan bahwa larutan tersebut telah mencapai titik ekivalen dan berakhirnya
titrasi dimana larutan KMnO4 sebagai titran jumlah molnya sama dengan jumlah mol pada titrat.
Terjadinya perubahan warna karena Mn2+ ( larutan bening) dan MnO4- tereduksi oleh Na2C2O4
menjadi Mn2+ (merah muda). Volume rata-rata titrannya adalah 2,6 mL dan berdasarkan
perhitungan normalitas KMnO4 sebesar 0.057 N.

Anda mungkin juga menyukai