Anda di halaman 1dari 3

DASAR BUDEG

Ginting, seorang profesional asal medan yang agak tuli baru pertama
kali datang ke jogja. Pada suatu hari ia ingin ingin sekali minum minuman
khas daerah jogja yaitu dawet (cendol).

Ginting : mbak, beli dawetnya

Mbak : sampun telas mas

Ginting : iya memang harus pakai gelas

Mbak : mboten wonten mas

Ginting : betul, memang saya suka pake santen

Mbak : (dengan nada kesal) dasar sinting ! ! ! ! !

Ginting : lho kok tau kalau nama saya ginting ?

Mbak : (tambah kesal) dasar wong edan

Ginting : wah betul lagi . . . . saya memang dari medan

Mbak : (sambil menggerutu) dasar wong ora duwe otak

Ginting : benar benar saya orang batak

Mbak : dasar budeg . . . ! ! ! ! ! !

Ginting : selain cendol saya memang suka gudeg.

BY: SAJIDA ALFINA (1 WUSTHO)


NEGERI INI
Zaman sudah berotasi

Baik menjadi buruk, buruk menjadi baik

Aurat tak lagi jadi batasan

Batasan hanyalah ungkapan

Orang berdasi hidup gengsi

Orang kecil hidup terpencil

Rumah megah hidup mewah

Rumah kolong jembatan

Jadi incaran penggusuran

Hanya untuk sesuap nasi

Mencuri jadi tradisi

Malangnya negeriku ini

By : M. Abdul ghofur (1 ulya)


NYANYIAN UNTUK SAHABAT

Persahabatan adalah hidup yang mengalir di darahku

Bergetar di nadiku, berirama dengan tiap detak jantungku

Persahabatan adalah kokoh

Selegar batu karang

Seperti tembok china

Meski raga tumbang

Ia akan selalu tegak

Dalam dada yang memendam langit

Nyanyian ini untukmu sahabat

Untuk setiap gelas

Yang tak sempat kau teguk

Untuk kebahagiaan yang belum lama kau rasakan

Dari luka yang panjang

Nyanyian untukmu sahabat

Untuk setiap langkah yang kau jejakkan

Pada jalan-jalan takdir yang menggurat

Di telapak kakai

Untuk kebersmaan kita

Didetik yang terakhir

By : Maya afrida (1 wustho)

Anda mungkin juga menyukai