PENDAHULUAN
A. Latar belakang
2,5-3 miliar terutama yang tinggal di daerah perkotaan di negara tropis dan
subtropis. Saat ini juga diperkirakan ada 50 juta infeksi dengue yang terjadi
diseluruh dunia setiap tahun. Diperkirakan untuk Asia Tenggara terdapat 100
juta kasus demam dengue (DD) dan 500.000 kasus DBD yang memerlukan
perawatan di rumah sakit, dan 90% penderitanya adalah anak- anak yang
berusia kurang dari 15 tahun dan jumlah kematian oleh penyakit DBD
2012).
1
2
penyakit DBD, kecuali daerah yang memiliki ketinggian lebih dari 1000
meter di atas permukaan laut. Jumlah kasus DBD di Indonesia tahun 2008
mencapai 137.469 kasus dan jumlah kematian sebanyak 1187 orang. Tahun
2009 kasus DBD meningkat mencapai 158.912 kasus, jumlah kematian 1420
orang. Selama tahun 2010, kasus DBD menurun menjadi 156.806 kasus dan
Indonesia sebanyak 137.469 kasus dengan case fatality rate 0,86% dan
incidence rate sebesar 59,02 per 100.000 penduduk, dan mengalami kenaikan
pada tahun 2009 yaitu sebesar 154.855 kasus dengan case fatality rate 0,89%
dengan incidence rate sebesar 66,48 per 100.000, dan pada tahun 2010
dunia. Untuk kota palu sebanyak 650 kasus dan meninggal 3 orang, Pariga
ada, Tolitoli 220 kasus dengan 2 orang meninggal, Buol 230 kasus dengan 1
November dengan 18 kasus dan Tojo Una-una dengan 26 kasus, tidak ada
wilayah dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD). Dalam bulan Oktober- Januari tercatat sudah ada
153 kasus terjadi. Dari jumlah itu tiga orang di antaranya di laporkan
Poso Kota dan desa Sangira Kecamatan Pamona Utara. Saat ini di Poso
Kota, Poso Kota Utara, Poso Kota Selatan, Poso Pesisir, Poso Pesisir Utara,
Poso Pesisir Selatan, Lage dan Kecamatan Pamona Utara (Dinkes Poso,
2016).
terdapat 6 Desa yang terkena wabah Penyakit DBD yaitu Desa Tangkura
sejumlah 44 jiwa, Desa Malitu 1 jiwa, Desa Taunca 2 jiwa, dan pada Desa
karena di dukung dengan data yang di dapat peneliti dari Bidan Desa
4
Betalemba pada Tahun 2016 pada bulan Januari penderita Penyakit DBD
Selatan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Selatan.
2. Tujuan khusus
Pesisir Selatan
D. Manfaat penelitian
1. Bagi masyarakat
2. Bagi institusi
3. Bagi peneliti
E. Keaslian penelitian
Hal ini dapat dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Indah, dkk
Berdarah Dengue (96%), sikap yang baik sebesar (98%) dan tindakan
pencegahan vektor yang baik sebesar (99%). Uji chi square didapatkan p value
pencegahan vektor, uji chi square juga didapatkan p value = 0,021 yang berarti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menjawab pertanyaan (What), misalnya apa air, apa manusia, apa alam
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
telah dipelajari atau rangsangan yang telah di terima, oleh sebab itu ini
yang mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang di pelajari antara
b. Memahami (Komprehention)
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk
f. Evaluasi (Evaluation)
a. Pendidikan
sesuatu.
b. Umur/ usia
c. Sumber informasi
suatu sumber yang dapat berupa media cetak, televise, radio dan
internet.
d. Pekerjaan
bukan hanya kondisi internal psikologis yang murni dari individu (Purely
physic inner state), tetapi sikap lebih merupakan proses kesadaran yang
sifatnya individual. Artinya, proses ini terjadi secara subyektif dan unik
pada diri setiap individu. Keunikan ini dapat terjadi oleh adanya perbedaan
individual yang berasal dari nilai-nilai dan norma yang ingin dipertahankan
sosial.
a. Komponen kognitif
kontroversial.
tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal yang
3. Tingkatan Sikap
a. Menerima (Receiving)
dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu terhadap ceramah-
b. Merespon (Responding)
mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah,
c. Menghargai (Valuing)
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya, seorang ibu
sidik jari laten ibu tersebut telah mempunyai sikap positif terhadap gizi
anak.
4. Sifat Sikap
Sifat sikap ada dua macam, dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat
5. Ciri-ciri Sikap
b. Sikap dapat berubah-ubah, karena itu sikap dapat berubah pada orang-
tertentu terhadap suatu objek. Dengan kata lain, sikap itu terbentuk,
d. Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga
1. Pengertian Masyarakat
relative mandiri dengan hidup bersama dalam jangka waktu yang cukup
2. Ciri-ciri Masyarakat
orang
sama lain
1. Pengertian DBD
Demam dengue adalah demam virus akut yang disertai sakit kepala,
nyeri otot, sendi dan tulang, penurunan jumlah sel darah dan ruam-ruam.
keadaan parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi darah dan pasien jatuh dan
utama penyakit DBD adalah nyamuk Aedes aegypti (di daerah perkotaan)
menggigit pada waktu pagi hari (08.00-12.00) dan sore hari pukul (15.00-
17.00) nyamuk Aedes aegypti ini hidup dan berkembang baik pada tempat-
tanah seperti: vas bunga, toren air, bak mandi, tempayen, ban bekas, kaleng
nyamuk penularan DBD dengan cara yang di kenal dengan istilah 3M plus,
aedes aegypti.
a. Pengelolaan lingkungan
b. Memodifikasi lingkungan
nyamuk. Bangunan dari untuk tutup pintu air dan meteran air
c. Perlindungan diri
1) Pakaian pelindung
nyamuk
d. Pengasapan (Fogging)
pagi hari, saat angin belum kencang dan aktifitas menggigit nyamuk
BAB III
dan variabel dependen yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang
Bagan 3.1
Sikap masyarakat
Pengetahuan
dalam pencegahan
masyarakat tentang
penyakit DBD
penyakit DBD
24
B. Hipotesis
selatan
BAB 1V
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan study kuantitatif dengan desain
2. Sampel
betalemba.
26
n=
1+ ()2
N = besar populasi
Data dari populasi sebesar 303 kepala keluarga maka di peroleh besar
sampel yaitu:
303
n=
1+303(0,05)2
n = 171
yaitu:
81
RT 1 = 303 X172 = 45 orang
80
RT 2 = X 172 = 45 orang
303
27
70
RT 3 = X 172 = 40 orang
33
72
RT 4 = X 172 = 41 orang
303
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
DBD
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel akibat yang terikat dan variabel ini
D. Definisi Operasional
1. Pengetahuan
2. Sikap
penyakit DBD.
E. Tempat Penelitian
Selatan.
F. Waktu Penelitian
G. Instrumen Penelitian
skor pada kuesioner ini adalah jawaban Ya di berikan nilai 1 dan jawaban
pada kuesioner ini adalah untuk jawaban setuju di beri nilai 1 dan untuk
1. Data primer
yang ada dalam bentuk pernyataan tertutup yang mengacu pada variabel
2. Data sekunder
Data sekunder pada penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan
1. Pengolahan data:
a. Editing
kuesioner.
b. Coding
bilangan.
c. Tabulating
diteliti.
d. Entry
SPSS.
e. Cleaning
f. Describbing
2. Analisa Data
a. Analisa univariat
dengue.
dengue.
b. Analisa bivariat
dalam penelitian ini yaitu uji chi square pada 0,05, artinya bila
32
J. Etika Penelitian
1. Informed concent
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode lembar
2011).
3. Confidentiality (kerahasiaan)
BAB V
A. Karakteristik Sampel
pesisir selatan yang memiliki 303 kepala keluarga, Desa betalemba memiliki
kejadian penyakit DBD terbanyak di tahun 2015 dan 2016 yaitu pada tahun
2015 sebanyak 44 jiwa yang terjadi mulai pada bulan oktober dan tahun 2016
sebanyak 171, rata-rata yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu
masyarakat yang termaksud dalam kategori remaja dan dewasa dan memiliki
pendidikan SD, SMP, SMA, D3 sampai dengan perguruan tinggi dan terdiri
dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Desa betalemba merupakan desa
yang bersebelahan dengan desa tabalu dan desa pattiwunga dan memiliki
RT 1 : 81 kepala keluarga
RT 2 : 80 kepala keluarga
RT 3 : 70 kepala keluarga
RT 4 : 72 kepala keluarga
34
B. Analisa Data
kecamatan poso pesisir selatan. Data yang di ambil yaitu melalui kuesioner
1. Analisa univariat
a. Umur
Tabel 5.1
Distribusi Karateristik Responden Berdasarkan Umur di Desa
Betalemba Kecamatan Poso Pesisir Selatan
b. Jenis kelamin
Tabel 5.2
Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di
Desa Betalemba Kecamatan Poso Pesisir Selatan
c. Pendidikan
pendidikannya.
Tabel 5.3
Distribusi karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan di Desa
Betalemba Kecamatan Poso Pesisir Selatan
d. Pengetahuan
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang
Penyakit DBD di Desa Betalemba Kecamatan Poso Pesisir
Selatan
kurang.
e. Sikap
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Responden Dalam
Pencegahan Penyakit DBD di Desa Betalemba Kecamatan
Poso Pesisir Selatan
2. Analisa Bivariat
independen dan variabel dependen. Uji statistik yang digunakan adalah uji
Tabel 5.6
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Responden Dalam Pencegahan
Penyakit DBD di Desa Betalemba Kecamatan Poso Pesisir Selatan
SIKAP
PENGETAHUAN Total p
BAIK CUKUP KURANG
BAIK 25 44 0 69
14.6% 25.7% 0.0% 40.4%
CUKUP 25 52 3 80
14.6% 30.4% 1.8% 46.8%
KURANG
0,00
3 8 11 22
1.8% 4.7% 6.4% 12.9%
53 104 14 171
Total
31.0% 60.8% 8.2% 100.0%
Sumber : data primer, diolah tahun 2016
selatan.
C. Pembahasan
nyamuk, terlebih jika hal tersebut di fasilitasi dengan adanya kader juru
yaitu, pada saat survey awal tanpa peran serta kader JUMANTIK sebesar
DBD.
miliki oleh responden maka hal ini akan mendorong responden untuk
Dengan pengetahuan yang baik yang di miliki oleh responden hal ini
41
peroleh baik dari media cetak, televise, radio dan internet, aktifnya
adanya dua orang yang tidak bersedia untuk menjadi responden, hal ini di
2. Keterbatasan penelitian
BAB VI
A. Kesimpulan
penelitian ini adalah Hasil uji statistik menunjukan terdapat hubungan antara
B. Saran
1. Bagi masyarakat
dengue.
2. Bagi institusi