Anda di halaman 1dari 7

PELAYANAN ANTENATAL SESUAI

DENGAN 10 T
No. Dokumen : SOP/PKM.R/VIII/2017
No. Revisi : 0
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman : 1/1

PUSKESMAS H. SEJARAH, S.Sos


RENSING NIP. 196612311986031093

1. Pengertian Pengawasan atau pengelolaan ibu hamil, agar ibu dan bayi sehat selama
kehamilan, persalinan dan masa nifas
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam pelayanan medis yang diberikan
kepada pasien, sehingga dapat memberikan pelayanan yang sesuai
standar profesi.
3. Kebijakan SK kepala puskesmas No. /PKM.R/VIII/2017 tentang standar pelayanan
publik Puskesmas Rensing
4. Referensi
5. Prosedur MenyiapkanAlat :
1. Tensidanstetoskop
2. Timbanganberatbadan
3. Spuit 3cc
4. Kapasinjeksi
5. Vaksin TT dalam termoses
Menyiapkan pasien
1. Memperkenalkan diri
2. Memberitahu tujuan prosedur
3. Menyiapkan lingkungan
Prosedur
1. Petugas memberikan salam dan menyapa pasien.
2. Petugas menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan.
3. Petugas menanyakan persetujuan / kesiapan pasien.
4. Petugas mencuci tangan sebelum dan sesudah mengerjakan
tindakan
5. Petugas membawa alat-alat kedekat pasien
6. Petugaas menyiapkan pasien :
a. Timbang berat badan
b. Tekanan darah diperiksa
c. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
d. Ukur tinggi fundus uteri
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
f. Skrinning status imunisasi TT dan berikan jika diperlukan
g. Pemberian tablet besi (Fe)
h. Test laboratorium (rutin dan khusus)
i. Tatalaksana kasus
j. Konseling perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
(P4K) serta KB pascapersalinan
7. Petugas membereskan alat-alat
6. Unit Terkait Ruang KIA/KB
KUNJUNGAN BUMIL RESTI
No. Dokumen : SOP/PKM.R/VIII/2017
No. Revisi : 0
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman : 1/1

PUSKESMAS H. SEJARAH, S.Sos


RENSING NIP.196612311986031093

1. Pengertian Kegiatan untuk melakukan kunjungan rumah dan pemeriksaan ibu


hamilyang beresiko tinggi .
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan kunjungan ibu hamil resiko tinggi
3. Kebijakan SK kepala puskesmas No. /PKM.R/VIII/2017 tentang standar pelayanan
publik Puskesmas Rensing
4. Referensi Buku saku kebidanan
5. Prosedur 1. Persiapan alat dan bahan
a. Bidan kit
b. Buku KIA
c. ATK
2. Pelaksanaan
a. Petugas melacak bumil resti di wilayah kerja puskesmas
b. Petugas melakukan skrining bumil resti mengacu pada faktor resiko
bumil resti, sebagai berikut :
1. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
2. Anak lebih dari 4.
3. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang < 2 tahun.
4. Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas
kurang dari 23,5 cm, atau penambahan berat badan < 9 kg selama
masa kehamilan.
5. Anemia dengan haemoglobin <11 g/dl.
6. Tinggi badan <145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul dan
tulang belakang.
7. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum
kehamilan ini.
8. Sedang/pernah menderita penyakit kronis, antara lain: TB,
kelainan jantung-ginjal-hati, psikosis, kelainan endokrin (DM, dll),
tumor dan keganasan.
9. Riwayat kehamilan buruk: keguguran berulang, KET, mola
hidatidosa, KPD, bayi cacat kongenital.
10. Riwayat persalinan dengan komplikasi: persalinan dengan SC,
ekstraksi vacum/forcep.
11. Riwayat nifas dengan komplikasi: perdarahan post partum,
infeksi masa nifas, post partum blues.
12. Riwayat keluarga menderita penyakit DM, hipertensi, dan riwayat
cacat kongenital.
13. Kelainan jumlah janin: kehamilan ganda, janin dampit, monster.
14. Kelainan besar janin: pertumbuhan janin terhambat, janin besar.
15. Kelainan letak dan posisi janin: lintang/oblique, sungsang pada
UK >32 minggu.
c. Petugas melaksanakan KIE (Materi KIE di sesuaikan dengan kondisi
yang di temukan di lapangan)
d. Petugas melakukan rujukan ke dokter, jika diperlukan
Petugas melaksanakan pencatatan dan pelaporan
6. Unit Terkait Ruang KIA/KB
ANEMIA DALAM KEHAMILAN
No. Dokumen : SOP/PKM.R/VIII/2017
No. Revisi : 0
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman : 1/1

PUSKESMAS H. SEJARAH, S.Sos


RENSING NIP. 196612311986031093

1. Pengertian Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb), hematokrit
(Ht), dan eritrosit di bawah batas normal. Anemia dalam kehamilan di
definisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl
selama masa kehamilan ( Proverawati, 2009 ).
2. Tujuan Sebagai acuan tatalaksana asuhan kebidanan pada ibu dengan anemia
defisiensi besi dalam kehamilan sebelum persalinan berlangsung
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang monitoring, evaluasi dan
perbaikan kinerja No :
4. Referensi 1. Manuaba, Ida Bagus Gede.2007, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan
& Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta.
2. Mochtar, Rustam. 1998, Sinopsis Obstetri, Jilid I, EGC Jakarta.

5. Prosedur 1. Anemia Ringan


Bila kadar Hb 9-10 gr%
a. Petugs memberikan pendidikan kesehatan ,mengenai makanan yang
mengandung protein, zat besi, asam folat dan Vitamin C,
menganjurkan ibu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
makanan.
b. Petugas memberikan suplemen zat besi 1 atau 2 kali/hari
2. Anemia sedang
Bila kadar Hb 7-9 gr %
a. Petugas Kolaborasi dengan Dokter
b. Petugas memberikan pendidikan kesehatan, mengenai makanan
yang mengandung protein, zat besi, asam folat dan Vitamin C. Bila
memungkinkan libatkan anggota keluarga pada saat pendidikan
kesehatan.
c. Petugas memberikan suplemen ferum sulfat 325 mg peroral, 3 kali
sehari.
3. Anemia Berat
Bila kadar Hb <7 gr%
a. Petugas Konsul dokter
Merujuk segera ketempat pelayanan kesehatan yang lebih lengkap.
6. Unit Terkait Ruang KIA/KB
HYPEREMESIS GRAVIDARUM
No. Dokumen : SOP/PKM.R/VIII/2017
No. Revisi : 0
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman : 1/1

PUSKESMAS H. SEJARAH, S.Sos


RENSING NIP. 196612311986031093

1. Pengertian Hiperemisis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan yang
terjadi pada wanita hamil sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan
menimbulkan kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangan
elektrolit.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk memberikan penanganan yang tepat untuk
menjelaskan tentang penyebab dan komplikasi yang terjadi pada ibu
hyperemesis gravidarum.
3. Kebijakan SK kepala puskesmas No. /PKM.R/VIII/2017 tentang standar pelayanan
publik Puskesmas Rensing
4. Referensi 1. Sarwono Prawirohardjo, ilmu Kebidanan, 1999
2. Eni Nur Rahmawati, 2011:50
3. Nurul jannah, 2012 : 189
5. Prosedur 1. Alat :
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Metelyin
d. Doppler
2. Bahan:
a. Abocath
b. Infus set
c. Kasa
d. Handscoon
e. Plaster
f. Alkohol
Prosedur
1. Petugas melakukan anamnese
2. Petugas memeriksakan TTV
3. Petugas melakukan informed consent
4. Petugas menentukan pelayanan tindakan meliputi pemasangan
infus
5. Petugas melakukan cek darah dan cek Hb
6. Petugas memberikan pengobatan
Susunan obat yang dapat di berikan :
Anti mual muntah
Vitamin
6. Unit Terkait Ruang KIA/KB
KONSULTASI
No. Dokumen : SOP/PKM.R/VIII/2017
No. Revisi : 0
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman : 1/1

PUSKESMAS H. SEJARAH, S.Sos


RENSING NIP. 196612311986031093

1. Pengertian Menjelaskan proses penyampaian keadaan atau kondisi pasien rawat inap
2. Tujuan Untuk memastikan bahwa setiap konsultasi sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
3. Kebijakan SK kepala puskesmas No. /PKM.R/VIII/2017 tentang standar pelayanan
publik Puskesmas Rensing
4. Referensi
5. Prosedur
1. Petugas yang mengajukan konsultasi mengisi lembar konsul yang
ditujukan kepada dokter spesialis lain yang dituju
2. Dokter yang dikonsulkan memeriksa pasien
3. Dokter yang dikonsulkan memberikan jawaban konsultasi berupa
instruksi terapi atau tindakan untuk pasien dengan mencatat jawaban
konsultasi pada lembar konsul
6. Unit Terkait Ruang KIA/KB

Anda mungkin juga menyukai