Anda di halaman 1dari 14

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGASUH

Strategi Pembelajaran Matematika Rahmawati, S.Pd.I, M.Pd.Si.

TEKNIK BERTANYA DAN


MOTIVASI

Disusun Oleh:

1. Erna Warsita NIM 110 125 1444


2. H. M. Darsi NIM 110 125 1446
3. Hikmatullah NIM 110 125 1447
4. Juhdani NIM 110 125 1521
5. Karimurrahman NIM 110 125 1448
6. M. Anshari NIM 110 125 1449
7. Riza Fahlupi NIM 110 125 1450
8. Salahuddin NIM 110 125 1520
9. Taufik Rahman NIM 110 125 1452
10. Yurian Atma Noer NIM 110 125 1453
11. Yusransyah NIM 110 125 1454
12. Zulkarnaen NIM 110 125 1455

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
IAIN ANTASARI BANJARMASIN
2013
BAB I
PENDAHULUAN

Keterampilan dasar pada guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan


perananannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan
secara efektif dan efesien. Disamping itu, keterampilan dasar merupakan syarat mutlak agar
guru bisa mengimplemasikan berbagai strategi pembelajaran, salah satunya yaitu
keterampilan dasar bertanya. Keterampilan bertanya bagi seorang guru merupakan
keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai, karena dengan keterampilan ini guru dapat
menciptakan suasana pembelajaran lebih bermakna. Dapat dirasakan, pembelajaran akan
menjadi sangat membosankan mana kala selama berjam jam guru menjelaskan materi
pelajaran tanpa diselingi dengan pertanyaan. Oleh karena itu dalam setiap proses
pembelajaran, bertanya merupakan kegiatan yang selalu menjadi bagian yang tidak
terpisahkan. Mengingat begitu pentingnya peranan bertanya dalam proses pembelajaran,
maka setiap guru harus memiliki ketrampilan ini untuk menjamin kualitas pembelajaran.
Dalam proses belajar yang dilaksanakan oleh seorang guru tidaklah lepas dari guru
memberikan pertanyaan dan murid memberikan jawaban yang diajukan. Pada kenyataannya
dilapangan banyak para guru yang tidak menguasai teknik-teknik dalam memberikan
pertanyaan kepada siswa sehingga banyak pertanyaan tersebut hanya bersifat knowledge saja
artinya kebanyakan hanya mengandalkan ingatan. Pengertian dan rasional keterampilan
bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi untuk memperoleh pengetahuan dan
peningkatan kemampuan berfikir. Pertanyaan yang diberikan bisa bersifat suruhan maupun
kalimat yang menuntut respon siswa.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi dan Fungsi Pertanyaan

1
Dalam proses belajar mengajar bertanya memainkan peranan penting sebab
pertanyaan yang tersusun dengan baik dan tekhnik penyampaian yang tepat pula akan
memberikan dampak positif terhadap siswa.1
Cara ini merupakan hak istimewa bagi seorang guru karena berasumsi akan
mendapat jawaban, pertanyaan dapat menjadi alat guru untuk merangsang kegiatan berfikir
siswa. Guru juga dapat menggunakan jawaban siswa untuk mengecek aktifitas pengajarannya
yang sedang berlangsung.tentu saja pertanyaan dapat diajukan secara lisan dan tertulis
demikian pula dengan jawabannya. Pertanyaan dan jawaban yang tertulis kiranya bersifat
formal dan pada umumnya mirip dengan latihan yang sama dari pada tanya jawab lisan yang
berlangsung cepat. Bagaimanapun pertanyaan-pertanyaan disusun menurut urutan yang
berarti. Satu pertanyaan yang kurang relevan dapat membingungkan siswa, dan siswapun
akan mengalami banyak kesukaran menjawabnya, jika rangkaian tanya jawab itu tidak
diurutkan dengan baik. Dalam pengajaran berprogram prosedur yang demikian disebut
urutan penolong.
Pertanyaan juga dapat berfungsi sebagai pengatur, guru harus mendorong siswa agar
menjawab pertanyaan dengan suara yang nyaring dan tidak mengulangi jawaban siswa
kecuali jika memang perlu atau jika siswa tersebut merupakan kasus khusus. Pertanyaan juga
dapat membentuk pribadi siswa, namun hal itu tergantung pertanyaan yang diajukan
gurunya.2
Dalam kehidupan sehari-hari adakalanya kita tidak mendapatkan jawaban yang
memuaskan atas pertanyaan yang diajukan. Banyak penyebab yang memungkinkan
pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab dengan baik. Secara sederhana dapat disimpulkan
bahwa kegagalan dalam bertanya adalah karena belum menguasai kecakapan menggunakan
keterampilan bertanya.
Keterampilan bertanya sangat penting dikuasai oleh guru, keterampilan ini
merupakan salah satu kunci untuk meningkatakan mutu dan kebermaknaan pembelajaran.
Dengan demikian setiap guru harus terampil dalam mengembangkan pertanyaan. Pertanyaan

1
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru yang professional (edisi kedua), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm.74
2
W. James Popham, dkk, Tekhnik engajar secara sistemaits. (Jakarta: pt.rineka cipta, 2003), hlm. 89
2
dalam pembelajaran bukan hanya untuk mendapatkan jawaban atau informasi dari pihak yang
ditanya. Jauh lebih luas dari itu adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 3
Untuk menjawab pertanyaan diatas, tampaknya kita perlu mengambil satu
kesepakatan. Menurut G. A Brown dan R. Edminson (1984). Mendefenisikan pertanyaan
sebagai segala pertanyaan sebagai pernyataan yang menginginkan tanggapan Verbal ( lisan).
Dengan mengambil defenisi ini, kalimat diatas dapat digolongkan pertanyaan. Dengan
perkataan lain, pertanyaan tidak selalu dalam bentuk kalimat tanya, tapi juga dalam bentuk
kalimat pertintah atau kalimat pertanyaan.
Fungsi pertanyaan didalam kegiatan pembelajaran Menurut Turney (1979)
mendefenisikan 12 fungsi pertanyaan seperti itu :
1. Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa tentang suatu topik.
2. Memusatkan perhatian pada masalan tertentu.
3. Menggalakkan penerapan belajar aktif.
4. Merangsang siswa mengajukan pertanyaan sendiri.
5. Menstruktur tugas tugas hingga kegiatan belajar dapat berlangsung secara maksimal.
6. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa.
7. Mengkomunikasikan dan merealisasikan bahwa semua siswa harus terlibat secara aktif
dalam pembelajaran.
8. Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mendemonstrasikan pemahamannya
tentang informasi yang diberikan.
9. Melibatkan siswa dalam memamfaatkan kesimpulan yang dapat mendorong
mengembangkan proses berfikir.
10. Mengembangkan kebiasaan menanggapi pertanyaan teman atau pernyataan guru.
11. Memberi kesempatan untuk belajar berdiskusi.
12. Menyatakan perasaan dan pikiran yang murni kepada siswa.
Masih banyak lagi fungsi pertanyaan yang dilaporkan oleh para peneliti namun dari
daftar diatas, sudah dapat kita simpulkan bahwa fungsi pertanyaan tersebut sangat bervariasi.

B. Jenis-Jenis Pertanyaan Yang Baik

3
Dadang sukirman, dkk, Pembelajran Mikro, (Bandung: Upi Press, 2006), hlm.177
3
1. Jenis pertanyan menurut maksudnya
a. pertanyaan permintaan, yakni pertanyaan yang mengharapkan agar siswa
mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan.
b. Pertanyaan retoris, yakni pertnayaan yang tidak menghendaki jawaban, tetapi
dijawab sendiri oleh guru.
c. Pertanyaan yang mengarahkan atau menuntun, yaitu pertanyaan yang diajukan
untuk memberi arah kepada siswa dalamm proses berfikir.
d. Pertanyaan menggali,yaitu pertanyaan lanjutan yang akan mendorong murit untuk
lebih mendalami jawabannya terhadap pertanyaan pertama.4
2. Jenis pertanyaan menurut luas sempitnya sasaran.
a. Pertanyaan sempit, pertanyan ini membutuhkan jawaban yang tertutup
dan biasanya kunci jawabannya telah tersedia.
- Pertanyaan sempit informasi langsung
- Pertanyaan sempi memusat.
b. Pertanyaan luas
- Pertanyaan luas terbuka
- Pertanyaan luas memusat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberi pertanyaan
1. Sebelum memberi pertanyaan hendaknya guru sudah mengetahui jawaban yang
dimaksud, sehingga jawaban yang menyimpang dari siswa akan segera dapat diketahui
dan diatasi.
2. Guru harus mengetahui pokok masalah yang ditanyakan dan memberi pertanyaan
sesuai dengan pokok yang dibahas.
3. Hendaknya guru memberi pertanyaan dengansikap hangat dan antusias agar murid
berpartisipasi dalam proses belajar mengajar, maka guru harus menunjukkan sikap
yang baik diwaktu bertanya dan menerima jawaban dari siswa. Ada beberapa sikap
yang perlu diperhatikan guru dalam bersikap diwaktu bertanya atau menerima
jawaban.

4
Moh. Uzer Usman, Op. Cit., hlm. 75
4
a. Menunjukkan gaya, ekspresi wajah, posisi badan dan gerakan badan yang baik dan
tepat diwaktu memberi pertanyaan dan menerima jawaban.
b. Memberi penguatan bagi siswa yang menjawab dengan benar
c. Mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan
cara yang simpatik.
d. Apabila guru tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan yang diajukan siswa
hendaknya tidak langsung menjawab dengan berbelit-belit atau menjawab dengan
sekedarnya.
e. Menerima jawaban siswa dengan menggunakan sebagai tolak uraian selanjutnya.
Hal ini penting untuk mengaitkan bahan yang dibahas dengan materi yang sudah
dimiliki siswa berdasarkan jawaban itu.
4. Hendaknya guru menghindari beberapa kebiasaan yang tidak perlu, yang bisa
merugikan siswa dalam proses belajarnya.5

C. Taksonomi Bloom
Pada tahun 1956 Benyamin Bloom menyampaikan gagasannya berupa taksonomi
tujuan pendidikan dengan menyajikannya dalam bentuk hierarki. Tujuan ini dimaksudkan
untuk mengkategorisasi hasil perubahan kognisi pada diri siswa sebagai hasil sebuah
pembelajaran. Bloom dalam taksonominya, yang disebut taksonomi Bloom, hanya
memasukan perubahan-perubahan mental yang dapat terukur dan teramati.
Taksonomi Bloom yang dimaksud terdiri atas6:
1. Pengetahuan (knowledge), selanjutnya disebut C1, atau ingatan dengan
menggunakan kata-kata apa, di mana, kapan, siapa, dan sebutkan.
2. Pemahaman (comprehension), selanjutnya disebut C2, yaitu pertanyaan yang
menghendaki jawaban yang bersifat pemahaman dengan kata-kata sendiri. Biasanya
menggunakan kata-kata jelaskan, uraikan, dan bandingkan
3. Penerapan (application), selanjutnya disebut C3, yaitu pertanyaan yang menghendaki
jawaban untuk menerapkan pengetahuan atau informasi yang diterimanya.

5
Soetomo, Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993) hal.79
6
H.Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, 2003. Hal 224
5
4. Analisis (analysis), selanjutnya disebut C4, adalah kemampuan untuk memilih sebuah
struktur informasi kedalam komponen sedemikian hingga hierarki dan keterkaitan
antar idea dalam informasi tersebut menjadi tampak dan jelas
5. Sintesis (synthesis), selanjutnya disebut C5, yaitu pertanyaan yang menghendaki
jawaban yang benar, tidak tunggal, tetapi lebih dari satu dan menuntut murid untuk
membuat ramalan (prediksi), memecahkan masalah, mencari komunikasi.
6. Evaluasi (evaluation), selanjutnya di sebut C6, yaitu pertanyaan yang menghendaki
jawaban dengan cara memberikan penilaian atau pendapatnya terhadap suatu isyu
yang ditampilkan.

D. Strategi Mengajukan Pertanyaan


Ketika seorang guru matematika mempersiapkan pembelajaran, sebuah topic atau
unit, ia seharusnya menentukan dua jenis tujuan tujuan terlebih dahulu. Pertama tujan dari
materi matematika yang diajarkan dan kedua adalah tujuan-tujuan kognisi yang sesuai dengan
sifat materi dan karakteristik siswa yang akan dihadapi
Suatu hal yang tak kalah pentingnya dalam kegiatan belajar matematika adalah
mengajukan pertanyaan (asking question). Dalam kenyataannya, mengajukan pertanyaan atau
bertanya adalah pusat aktivitas dalam sebagian besar strategi belajar mengajar matematika
dan dalam prosedur evaluasi hasil belajar. George polya menekankan bahwa pemecahan
masalah dan metode penemuan dalam matematika sebagai sesuatu yang bagus dan potensial
untuk digunakan sebagai strategi mengajukan pertanyaan dalam proses belajar mengajar
matematika.
Strategi mengajukan pertanyaan dapat bermanfaat dan digunakan dalam
mempertemukan sejumlah tujuan belajar yang banyak dan bervariasi, baik dalam strategi
pembelajaran berkelompok maupun pembelajaran secara individual.Bila kita ingin
mendapatkan jawaban dengan tingkat kognitif atau afektif yang lebih tinggi, maka guru harus
menggunakan strategi mengajukan pertanyaan yang bersifat lebih tinggi pula.
Strategi mengajukan pertanyaan dapat dengan cara menggunakan metode Tanya
jawab yang secara langsung sangat efektif untuk mereview topik-topik atau unit-unit secara
cepat setelah mereka memperoleh sesuatu. Sesi review dapat pula digunakan untuk
6
mempersiapkan siswa dalam menghadapi tes sekaligus untuk memperoleh gambaran apakah
mereka telah tuntas memahami materi-materi yang talah diajarkan yang merupakan materi
prasyarat untuk topic-topik berikutnya.7
Strategi mengajukan pertanyaan dapat pula digunakan dalam penyajian dan diskusi
tentang topic atau unit baru. Fakta, kemampuan, konsep, dan prinsip-prinsip matematika dapat
dipelajari melalui penggunaan teknik-teknik mengajukan pertanyaan yang sesuai dan relevan.
Melalui pertanyaan yang relevan guru dapat melacak berapa jauh siswa dapat memahami apa
yang telah disampaikan dan hal-hal apa saja yang masih belum dikuasai dengan mantap.
Untuk hal ini, guru dapat menggunakan kata-kata kunci mengapa,bagaimana, atau
dimana untuk melihat paham tidaknya siswa atas sesuatu yang telah diberikan sebelumnya

E. Tipe-Tipe Pertanyaan
Tipe-tipe pertanyaan yang guru dan siswa ajukan dalam kegiatan pembelajaran
matematika seharusnya merujuk pada tujuan kognitif dan afektif dari pembelajaran yang
dilakukan.
Sebelum guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran
dan materi matematika kepada siswa, mereka sebaiknya mencobakan terlebih dahulu
pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk dijawab sendiri. Hasil dari bertanya kepada diri sendiri
oleh guru dapat dijadikan sebagai pertimbangan apakah sebuah pertanyaan layak diajukan
kepada siswa atau tidak.
Beberapa contoh tipe-tipe pertanyaan yang dapat digunakan sebagai panduan dalam
pembelajaran matematika :
a. Pertanyaan yang berkenaan dengan pengetahuan tentang fakta, contoh:denagan cara
bagaimana kita menunjukkan 6 dibagi 3 adalah 2?
b. Pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan tentang keterampilan. Contoh:apa
langkah pertama yang hareus dilakukan dalam mengerjakan 3 : 5 ?
c. Pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan tentang konsep. Contoh: apakah
definisi sebuah vector ?

7
Ibid, hlm. 228
7
d. Pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan tentang prinsip. Contoh:
bagaimanakah rumus umum volume sebuah kerucut ?
e. Pertanyaan yang berkaitan dengan pemahaman tentang fakta.
Contoh : mengapa x0 didefinisikan sebagai 1 untuk x tidak = 0
f. Pertanyaan yang berhubungan dengan pemahaman tentang keterampilan
contoh :jelaskan mengapa 2 5 * 35 -5 =25 ?
g. Pertanyaan yang berhubungan dengan pemahaman tentang konsep. Contoh :mengapa
bilangan-bilangan ganjil dikalikan dengan bilangan genap selalu menghasilkan
bilangan genap ?
h. Pertanyaan yang berkaitan dengan pemahaman tentang prinsip. Contoh:mengapa
pembagian dengan bilangan nol tidak di defenisikan?
i. Pertanyaan yang berkaitan dengan penerapan tentang keterampilan. Contoh: bila kita
meminjam uang dari bank, lebih untung cara perhitungan bunga efektif atau
perhitungan bunga flat ?
j. Pertanyaan yang berhubungan dengan penerapan tentang konsep. Contoh: diantara
yang berikut ini, manakah yang merupakan persamaan lingkaran?
a) Y2= x2 +25
b) 2y2= 18-2x2
c) X+y=9
d) X2-y2=16
k. Pertanyaan yang berkaitan dengan pernerapan tentang prinsip,
Contoh : manakah yang lebih luas kebun yang berbentuk persegi panjang dengan
panjang 314 m dan lebar 12m atau kolam renang yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari
lingkaran 12 m?
l. Pertanyaan yang berkaitan dengan analisis tentang fakta. contoh:mengapa (-1)6/2(-
1)3?
m. Pertanyaan yang berhubungan dengan analisis tentang keterampilan. Contoh: jelaskan
mengapa langkah pertama dalam mencari 3/4 : adalah menjadikannya 3/4 X 2?
n. Pertanyaan yang berhubungan dengan analisis tentang konsep,
Contoh: mengapa sebuah relasi belum tentu merupakan sebuah fungsi?
8
o. Pertanyaan yang berkaitan dengan analisis tentang prinsip,
Contoh: mengapa setiap persegi panjang?
p. Pertanyaan yang berkenaan dengan sintesis tentang fakta,
contoh: Ani lebih tua dari Budi, Budi lebih tua dari Candra, Candra lebih muda dari
Deni. Siapakah yang lebih muda?
q. Pertanyaan yang berkaitan dengan sintesis tentang keterampilan. Contoh:mana yang
lebih menguntungkan membeli celana dengan harga Rp.54.000,00 dengan diskon 15%
atau membeli celana seharga Rp.49.500 tanpa diskon?
r. Pertanyaan yang berhubungan dengan sintesis tentang konsep. Contoh:mengapa
himpunan semua bilangan riil X dengan operasi-operasi penjumlahan baku dan
perkalian baku adalah sebuah ruang vector?
s. Pertanyaan yang b erkaitan dengan sintesis tentang prinsip,
Contoh :perlihatkan bahwa jika a adalah matriks m * n dan A(BA) didefenisikan, maka
b adalah matriks n*m
t. Pertan yaan yang berkaitan dengan evaluasi tentang fakta,
Contoh :selisiki manakahn yang merupakan fungsi genap diantara fungsi-fungsi
berikut: a. f(x) = 3 x2-5 b. g(x0 = 2x+7 c. t(x) = -4x3
u. Pertanyaan yang berhubungan dengan evaluasi tentang keterampilan. Contoh : dengan
cara manakah dalam menyeleseikan sebuah system persamaan linier yang paling
efektif , dengan cara substitusi, eliminasi atau operasi baris elementer.
v. Pertanyaan yang berhubungan dengan evaluasi tentang konsep.
Contoh : tentukan konsep-konsep matematika apa sajakah yang banyak digunakan
dalam bidang kimia ?
w. Pertanyaan yang berkaitan dengan rvaluasi tentang prinsip.
Contoh :diketahui sejumlah bangun geometri datar, yaitu persegi, persegi panjang,
segitiga, lingkaran, belah ketupat, jajaran genjang, laying-layang, dan trapesium.
Buatkan hubungan diantara mereka dalam bentuk diagram peta konsep!
x. Pertanyaan yang berkenaan denagn penerapan tentang fakta.
contoh : tentukan hasilnya bila x 6 : 21/2?

9
F. Mengembangkan Strategi Bertanya yang Efektif
Sebuah pertanyaan yang ditujukan untuk sejumlah siswa, seringkali tidak dapat di
jawab oleh semua siswa. Hal ini dikarenakan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
yang mereka miliki untuk menjawab pertanyaan tersebut masing-masing tidak sama.
Siswa yang mempunyai kemampuan matematika rendah sebaiknya terlebih dahulu
diberi pertanyaan yang berkaitan dengan pengetahuan tentang fakta dan keterampilan.
Selanjutnya baru diberi pertanyaan yang mempunyai tingkat kognitif yang lebih tinggi.
Siswa yang mempunyai kemampuan matematika lebih sering kali mendominasi
kelas. Dominasi siswa yang berkemampuan matematika lebih perlu dihindari karena akan
mengesampingkan keberadaan siswa-siswa yang berkemampuan rendah.
Strategi pemberian pertanyaan dalam pembelajaran matematika akan meningkatkan
kualitas pembelajaran dan hasil belajar selama diberikan secara efektif dan proporsional.

G. Motivasi
1. Pengertian motivasi
Motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.8
Dalam perumusan ini kita dapat melihat bahwa ada 3 unsur yang saling berkaitan:
Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi
Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan afektive arousal
Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan
2. Fungsi motivasi
Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah
kelakuan. Fungsi motivasi adalah:
Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, tanpa motivasi maka tidak
akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke
pencapaian tujuan yang di inginkan.

8
Oemar Hamalik,Proses belajar mengajar, 2001., hlm. 158
10
Sebagai penggerak. Yang berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Basar kecilnya
motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
3. Cara menggerakkan motivasi belajar siswa
Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakan atau membangkitkan
motivasi belajar siswa, antara lain9:
Memberi angka
Murid yang mendapat angka baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi
lebih besar, dan sebaliknya.
Pujian
Pujian dapat menimbulkan rasa puas dan senang pada siswa
Hadiah
Cara ini dapat dilakukan dalam batas-batas tertentu. Misalnya memberi hadiah pada
akhir tahun ajaran yang menunjukan hasil belajar yang baik.
Kerja kelompok
Kadang-kadang perasaan untuk mempertahankan nama baik kelompok menjadi
pendorong yang kuat dalam belajar.
Persaingan
Persaingan memberikan motiv-motiv sosial pada murid. Hanya saja persaingan
individual memberikan pengaruh yang tidak baik, seperti rusaknya hubungan persahabatan.
Sarkasme
Adalah dengan jalan mengajak para siswa yang mendapat hasil belajar yang kurang.
Dalam batas tertentu sarkasme dapat mendorong kegiatan belajar demi nama baik, tapi di
pihak lain tidak, karena siswa merasa dirinya di hina
Penilaian
Penilaian secara kontinu akan mendorong murid-murid belajar. Oleh karena siswa
memiliki kecendrungan untuk memperoleh hasil yang baik.
Karya wisata dan ekskursi

9
Ibid, hlm. 166
11
Cara ini dapat memberikan pengalaman langsung dan bermakna bagi siswa. Suasana
bebas , lepas dari keterikatan ruangan kelas, bermanfaat untuk menghilangkan ketegangan
yang ada sehingga belajar lebih menyenangkan.
Film pendidikan
Dengan film pendidikan para siswa mendapat pengalaman baru yang merupakan
satu unit cerita yang bermakna.
Belajar melalui radio
Mendengarkan radio lebih menghasilkan daripada mendengarkan ceramah guru,
tetapi radio tidak mungkin menggantikan kedudukan guru dalam belajar.

4. Mendiagnosis dan memberikan motivasi belajar


Motivasi belajar seseorang dipengaruhi oleh emosi. Adapun hal yang dapat
mengakibatkan masalah yang berkaitan dengan emosi siswa diantaranya:
Lingkungan belajar siswa yang kurang kondusif
Polusi sosial yang berasal dari lingkungan siswa yang berdampak terhadap pola
sikap dan pola tindak siswa.
Pengalaman dalam lingkungan keluarga.
Perubahan system nilai sosial.
Rendahnya motivasi belajar siswa dapat diakibatkan oleh beberapa hal
diantaranya10:
a. Kegagalan berulang yang dialami oleh siswa dalam melakukan aktifitas- aktifitas yang
berkaitan dengan matematika
b. Pengalaman-pengalaman yang dialami oleh siswa sebelumnya yang berhubungan
dengan ketidaknyamanan dalam belajar matematika
c. Ketidakserasian dalam berinteraksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru.
d. Kekeliruan siswa dalam memaknai dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam
matematika.

10
Erman Suherman, Op. Cit, hlm. 235
12
Agar para siswa lebih termotivasi dan bersungguh-sungguh dalam belajar
matematika, guru seharusnya11:
o Memperlihatkan betapa bermanfaatnya matematika bagi kehidupan melalui contoh-
contoh penerapan matematika yang relevan dengan keseharian siswa.
o Menggunakan teknik, metode, dan pendekatan pembelajaran matematika yang tepat
sesuai dengan karakteristik topic yang disajikan.
o Memanfaatkan teknik, metode, dan pendekatan yabg bervariasi dalam pembelajaran
matematika agar tidak monoton.

BAB III
PENUTUP

Simpulan
Dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan menurut G. A Brown dan R.
Edminson (1984). Mendefenisikan pertanyaan sebagai segala pertanyaan sebagai pernyataan
yang menginginkan tanggapan Verbal ( lisan). Salah satu metode dalam mengajar adalah
metode Tanya jawab. Strategi mengajukan pertanyaan dapat bermanfaat dan digunakan dalam
mempertemukan sejumlah tujuan belajar yang banyak dan bervariasi, baik dalam strategi
pembelajaran berkelompok maupun pembelajaran secara individual.Bila kita ingin
mendapatkan jawaban dengan tingkat kognitif atau afektif yang lebih tinggi, maka guru harus
menggunakan strategi mengajukan pertanyaan yang bersifat lebih tinggi pula.
Sebuah pertanyaan yang ditujukan untuk sejumlah siswa, seringkali tidak dapat di
jawab oleh semua siswa. Hal ini dikarenakan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
yang mereka miliki untuk menjawab pertanyaan tersebut masing-masing tidak sama.
Berhasil atau tidaknya siswa dalam belajar dipengaruhi oleh motivasinya dalam
belajar. Yang mana motivasi itu adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

11
Ibid, 23
13

Anda mungkin juga menyukai