Sap 5
Sap 5
Pihak-pihak yang pernah terlibat dalam perumusan suatu strategi pasti mengetahui dan
mengakui bahwa melakukan suatu analisis internal sebagai bagian integral dari keseluruhan
upaya menciptakan profil organisasi bukan tugas yang mudah. Upaya tersebut bahkan
mengandung banyak tantangan yang harus dihadapi. Dikatakan demikian karena perumusan
strategi selalu diwarnai oleh berbagai hal, antara lain:
c. Kenyataan bahwa kegiatan organisasi selalu bergerak dalam kondisi dinamis yang
pada dirinya mengandung ketidakpastian (uncertainity)
Para pakar menekankan bahwa salah satu instrumen analisis yang dapat digunakan
adalah analisis SWOT yang dengannya dapat diketahui secara jelas dan pasti faktor-faktor
internal yang menjadi kekuatan organisasi yang dapat mencakup saluran distribusi yang
handal, posisi kas organisasi, lokasi yang menguntungkan, keunggulan dalam menerapkan
teknologi yang canggih tetapi sekaligus tepat guna dan struktur atau tipe organisasi yang
digunakan. Akan tetapi, tidak kalah pentingnya untuk diketahui secara tepat adalah berbagai
kelemahan yang mungkin terdapat dalam diri organisasi tersebut.
Analisis SWOT yang dilakukan dengan tepat juga menunjukkan berbagai peluang yang
seharusnya dimanfaatkan, terutama dengan mengembangkan faktor-faktor pendukung dan
mengubah potensi yang dimiliki menjadi kekuatan efektif sehingga organisasi memiliki
keunggulan kompetitif yang dapat diandalkan. Kemampuan memanfaatkan peluang
mempunyai arti yang sangat penting bagi setiap organisasi, terutama dalam situasi persaingan
yang tajam. Bahkan dapat dikatakan bahwa ketidakmampuan memanfaatkan peluang pada
dirinya akan menimbulkan ancaman bagi organisasi karena pesaing akan mengambil manfaat
dari kelemahan lawannya.
Harus diakui bahwa analisis internal tidak selalu dapat dilakukan secara sistematis,
karena faktor-faktor yang telah disinggung sebelumnya. Meskipun demikian, analisis internal
telah diakui secara umum sebagai unsur kritikal dalam perumusan dan penentuan strategi.
Artinya, para perumus strategi jangan sampai terpukau oleh pendekatan yang sifatnya intuitif.
Dengan kata lain, meskipun faktor subyektifitas tidak dapat dihilangkan sama sekali,
hendaknya akal sehat, daya kognitif, obyektivitas dan instrumen yang ilmiah serta baku
hendaknya lebih banyak berperan (Siagian, 1998).
Lingkungan internal merupakan suatu kondisi yang ada di dalam suatu perusahaan.
Analisis internal adalah proses perencanaan strategi menentukan letak kekuatan dan
kelemahan suatu perusahaan. Lingkungan internal menurut David (2004) merupakan
kekuatan dan kelemahan perusahaan pada area fungsional bisnis, termasuk manajemen,
pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem
informasi manajemen. Analisis Lingkungan Internal merupakan suatu proses untuk
menemukan aspek-aspek internal/variabel internal perusahaan yang diperlukan dalam
menghadapi lingkungan eksternalnya dan mengevaluasinya apakah berada dalam posisi yang
kuat atau lemah.
Dalam menganalisis lingkungan internal ada beberapa unsur yang dianalisis, yaitu
diantaranya:
b. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan adalah sekumpulan kepercayaan, harapan dan nilai yang dipahami
serta dilaksanakan oleh tiap-tiap anggota perusahaan dan akan membentuk perilaku orang-
orang di dalam perusahaan tersebut.
Sumber daya perusahaan adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan
guna mendukung perkembangan perusahaan, diantaranya sumberdaya manusia, sumberdaya
produksi, sumberdaya keuangan, pemasaran serta penelitian dan pengembangan.
Terdapat beberapa cara untuk menganalisis lingkungan internal yaitu analisis PIMS ,
Analisis Rantai Nilai dan Analisis Fungsional.
Beberapa hal yang mempengaruhi kekuatan dan kelemahan perusahaan antara lain:
Intensitas investasi
Pangsa pasar
Pertumbuhan pasar
Daur kehudupan produk
Rasio biaya pemasaran dan besarnya penjualan
Metode yang disampaikan oleh Porter, merupakan suatu cara menguji sifat dan
luasnya sinergi organisasi di antara aktivitas internal korporasi. Menurut Porter,
setiap organisasi merupakan kumpulan aktivitas yang diciptakan untuk merancang,
menghasilkan, memasarkan, mengirimkan, dan mendukung produknya. Analisis
rantai nilai mengidentifikasi aktivitas, fungsi dan proses bisnis yang harus
dilaksanakan dalam merancang, memproduksi, memasarkan dan mengirimkan
produk. Dalam analisis rantai nilai, manajemen harus berusaha mengidentifikasi
berbagai aktivitas yang menambah nilai bahan baku menjadi barang jadi yang siap
dipakai oleh konsumen. Porter juga mengidentifikasi 5 (lima) aktivitas utama yang
terjadi dalam setiap organisasi bisnis yaitu :
Operasi organisasi,
Menyediakan logistic bahan baku,
Melayani pelanggan
Melakukan pemasaran dan penjualan
Kekuatan
Kelemahan
TOTAL 1
Cara untuk menentukan faktor strategi Internal dan membuat tabel IFAS adalah
sebagai berikut:
Susun dalam kolom pertama hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi.
Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (sangat penting)
sampai dengan 0,0 (tidak penting). (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh
melebihi skor total 1,00).
Hitung rating dalam kolom ketiga untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (sangat buruk),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.
Kalikan bobot pada kolom kedua dengan rating dalam kolom ketiga, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom keempat. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4
(outstanding) sampai dengan 1 (poor).
Jumlahkan skor pembobotan dalam kolom keempat untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Tujuannya adalah untuk
membandingkan perusahaan tersebut dengan perusahaan yang sejenis.