Anda di halaman 1dari 1

Hifema

Hifema adalah adanya darah pada bilik mata depan (COA) yang dapat terjadi akibat trauma
tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan silier.

Biasanya pasien akan mengeluh nyeri disertai dengan epifora dan blefarospasme. Penglihatan
pasien akan semakin menurun. Bil apasien duduk, hifema akan terlihat dib again abawah bilik
mata depan dan hifema dapat memenuhi seleuruh ruang COA. Kadang dapat terlihat iridoplegi
dan iridodialisis.

Pengobatan dengan merawat pasien dengan posisi tidur head up 30 derajat, lalu diberikan
koagulasi, dan mata ditutup. Pada anak yang gelisah dapat diberikan obat penenang.
Asetazolamid dapat dipertimbangkan pemberiannya apabila ditemukan penyulit glaucoma.

Biasanya glaucoma akan hilang sempurna. Bila tidak terjadi perbaikan, maka pasien hifema
perlu dirujuk.

Parasentesis atau mengeluarkan darah dari biliki mata depan dilakukan pada pasien dengan
hifema dengan tanda-tanda imbibisi kornea, glaucoma sekunder, hifema penuh dan berwarna
hitam atau setelah lima hari tidak terlihata tanda-tanda hifema akan berkurang.

Kadang-kadang sesudah hifema hilang atau tujuh hari setelah trauma dapat terjadi perdarahan
atau hifema baru yang disebut hifema sekunder. Hifema sekunder akan menyebabkan dampak
yang lebih parah dan biasanya perdarahan akan lebih sukar hilang.

Glaucoma sekunder dapat pula terjadi akibat kontusio badan silier berakibat suatu reses sudut
bilik mata sehingga terjadigangguan pengalihan cairan mata.

Zat besi di dalam bola mata dapat menimbulkan siderosis bulbi yang jika didiamkan akan
menimbulkan ftisis bulbi dan kebutaan.

Hifema spontan pada adank sebaiknya dipikirkan kemungkinan leukemia atau retinoblastoma.

(Ilyas dan Yulianti, 2013)

Ilyas S., Yulianti SR. 2013. Trauma Mata. Dalam Ilmu Penyakit Mata. Edisi 4. Jakarta: Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai