Anda di halaman 1dari 7

KLASIFIKASI DEMAM

Demam sendiri dapat dikategorikan dalam beberapa klasifikasi:


1. Demam Remiten atau Demam Tifoid adalah naik turun suhu
rentang 1 derajat celcius, akan tetapi penurunannya tidak pernah
mencapai suhu normal.
2. Demam Intermen atau Demam Malaria adalah demam dengan
variasi suhu lebih dari 1oC, sehingga kadang-kadang suhu terendah
dapat mencapai suhu normal (Setyohadi, et. al., 2009).
3. Demam Kontinyu atau Demam Pneumonia adalah demam yang
terjadi terus menerus dan disebabkan oleh infeksi bakteri.
4. Demam Tipus inversus yaitu bila didapatkan suhu pagi meningkat,
sedangkan suhu siang dan sore menurun (Setyohadi, et. al., 2009).
5. Demam Bifasik atau Demam Berdarah yaitu demam dengan
bentuk pelana kuda
6. Demam Pel-Ebstein atau Penyakit Hodgkin yaitu demam lama 1
minggu diselingi dengan periode tidak demam dengan jumlah ahri
yang sama, dan siklus berulang.

MEKANISME DEMAM
Sebagai respon terhadap rangsangan pirogenik, maka monosit,
makrofag, dan sel-sel Kupffer mengeluarkan suatu zat kimia yang dikenal
sebagai pirogen endogen IL-1(interleukin 1), TNF (Tumor Necrosis Factor ),
IL-6 (interleukin 6), dan INF (interferon) yang bekerja pada pusat
termoregulasi hipotalamus untuk meningkatkan patokan termostat.
Hipotalamus mempertahankan suhu di titik patokan yang baru dan bukan di
suhu normal. Sebagai contoh, pirogen endogen meningkatkan titik patokan
menjadi 38,9 C, hipotalamus merasa bahwa suhu normal prademam
sebesar 37 C terlalu dingin, dan organ ini memicu mekanisme-mekanisme
respon dingin untuk meningkatkan suhu tubuh.Peningkatan suhu tubuh
berhubungan langsung dengan tingkat sitokin pirogen yang diproduksi untuk
mengatasi berbagai rangsang. Ransangan endogen seperti eksotoksin dan
endotoksin menginduksi leukosit untuk mengeluarkan pirogen endogen, dan
yang poten diantaranya adalah IL-1 dan TNF, selain IL-6 dan IFN. Pirogen
endogen ini akan bekerja pada sistem saraf pusat tingkat OVLT (Organum
Vasculosum Laminae Terminalis) yang dikelilingi oleh bagian medial dan
lateral nukleus preoptik, hipotalamus anterior, dan septum palusolum.
Sebagai respon terhadap sitokin tersebut maka pada OVLT terjadi sintesis
prostaglandin, terutama prostaglandin E2 melalui metabolisme asam
arakidonat jalur COX-2 (cyclooxygenase 2), dan menimbulkan peningkatan
suhu tubuh terutama demam.

HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa)
secara abnormal rendah. Penyebabnya adalah:

- Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pancreas


- Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan
kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya
- Kelainan pada kelenjar hipofisis atau kelenjar adrenal
- Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukkan glukosa
di hati
Hipoglikemia yang berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak
dan menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, tidak mampu
berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang, dan koma. Hipoglikemia
dapat didiagnosa dengan melakukan pemeriksaan kadar gula darah.
Gejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menir setelah
penderita mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa)
maupun minum jus, air gula, atau susu. Untuk hipoglikemia berat dan
berlangsung lama serta tidak mungkin memasukkan gula secara oral, maka
dapat diberikan glukosa intraven untuk mencegah kerusakan otak dan
glucagon yang tersedia dalam bentuk suntikan yang biasanya dapat
mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit.

DEFInisi
Berkeringat.

Berkeringat adalah proses pengeluaran panas evaporatif aktif di bawah


kontrol saraf simpatis. Laju pengeluaran panas evaporatif dapat diubah-ubah
dengan mengubah banyaknya keringat, yaitu mekanisme hoeostatik penting
untuk mengeluarkan kelebihan panas sesuai kebutuhan (Sherwood, 2011).

Klarifikasi istilah :

1. Kesadaran
Kesadaran adalah keinsafan; keadaan mengerti; hal yang dirasakan atau dialami oleh
seseorang (Suharso et al., 2005 ; Tim Penyusun Kamus, 2005).

Kesadaran dalam bentuk lain adalah pemahaman atau pengetahuan seseorang tentang dirinya
dan keberadaan dirinya. Kesadaran merupakan unsur dalam manusia dalam memahami
realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas (Halawa, 2007).

Cambridge International Dictionary of English (1995), ada sejumlah definisi tentang


kesadaran. Pertama, kesadaran diartikan sebagai kondisi terjaga atau mampu mengerti apa
yang sedang terjadi. Kesadaran dapat juga diartikan sebagai semua ide, perasaan, pendapat,
dan lain sebagainya yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang (Halawa, 2007).

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26081/4/Chapter%20II.pdf

2. Menggigil
Menggigil adalah aktivitas otot involunter dan berulang-ulang untuk menambah produksi
panas. Menggigil (Shivering) terjadi bila suhu di region pra optic hipotalamus lebih rendah
dari suhu permukaan

Referensi :

1. Clinical guideline for the prevention of unplanned perioperative hypothermia. J


Perianesth Nurs 2001 Oct;16(5):305-14.

2. Sessler D.I. Mild Perioperative Hypothermia. NEJM. Vol 336:1730-1737. 1997

3. Kashimoto S, et al Comparative effects of Ringer's acetate and lactate solutions on


intraoperative central and peripheral temperatures. J Clin Anesth 1998 Feb;10(1):23-7

4. Chandra S, Harijanto E,Bram. Comparative Effects of Ringers Acetate (Asering) and


Ringers Lactate on core temperature and the frequency of shivering in Caesarean Section
under Subarachnoid Anesthesia.International Symposium on Obstetric Anesthesia, 2006

BATASAN MASALAH:

NO 3 sakit+GEJALA

1. TB
Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis, sejenis kuman berbentuk batang
dengan ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3-0,6/um.

Gejala dari tuberkulosis paru ialah

1. Demam
Biasanya demam menyerupai demam influenza. Serangan demam
pertama dapat sembuh sebentar tapi kemudian dapat timbul kembali.
2. Batuk/ Batuk Darah
Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan
untuk membuang produk-produk radang keluar.
3. Sesak napas
4. Nyeri dada
5. Malaise
Gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia tidak nafsu makan,
badan makin kurus, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malal, dll.
(Amin, et. al., 2009)

2. Hipoglikemi sakit
Jhjjlkjklj a. DEFINISI

Hipoglikemia (kadar gula darah rendah)


Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa)
secara abnormal rendah.

Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah


antara 70-110 mg/dL. Pada diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi;
pada hipoglikemia, kadar gula darah terlalu rendah. Kadar gula darah
yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami
kelainan fungsi.

Otak merupakan organ yang sangat peka terhdap kadar gula darah
yang rendah karena glukosa merupakan sumber energi otak yang
utama. Otak memberikan respon terhadap kadar gula darah yang
rendah dan melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk
melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal in akan merangsang hari untuk
melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga. Jika
kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.

b. PENYEBAB
Hipoglikemia bisa disebabkan oleh:
1) Pelepasan insulin yang berlebihan oelh pankreas
2) Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan
kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya
3) Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal
4) Kelaiana pada penyimpanan karbohidra atau pembentukan glukosa
di hati.

c. GEJALA
Pada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar
gula darh dengan melepasakan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar
adrenal dan beberapa ujung saraf.
Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi
jugamenyebabkan gejala yang menyerupai serangan kecemasan
(berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-
debar dan kadang rasa lapar).

http://medicastore.com/penyakit/315/Hipoglikemia_kadar_gula_darah_r
endah.html

PREMATURE KE IBU
7. Risiko apa sajakah yang dapat ditimbulkan bagi ibu setelah
melahirkan secara prematur?

Riwayat obstetrik seorang ibu yang melahirkan akan berpengaruh


pada kehamilan berikutnya dimana seorang wanita yang pernah
melahirkan bayi prematur, memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
melahirkan bayi prematur pada kehamilan berikutnya. Seorang wanita
yang pernah melahirkan bayi dengan berat badan kurang dari 1,5 kg,
memiliki risiko sebesar 50% untuk melahirkan bayi prematur pada
kehamilan berikutnya. Seorang wanita yang 3 kali berturut-turut
mengalami keguguran pada trimester pertama, memiliki risiko sebesar
35% untuk mengalami keguguran lagi. keguguran juga lebih mungkin
terjadi pada wanita yang pernah melahirkan bayi yang sudah
meninggal pada usia kehamilan 4-8 minggu atau pernah melahirkan
bayi prematur (Medikastore, 2008).

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25255/4/Chapter
%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai