Pastikanlancet yang akan dipakai adalah lancetyang masih steril. Kemudian masukan lanset ke dalam alatnya
(lancing device).
2. Bersihkan jari yang akan ditusuk dengan menggunakan kapas beralkohol untuk menghindari infeksi.
3. Tusukkan lancet ke jari yang telah dibersihkan. Tekan jari dengan pelan untuk membantu keluarnya darah.
Jangan menekan terlalu kuat karena dapat menyebabkan tercampurnya darah dengan cairan cairan otot. Hal ini
akan mengurangi tingkat keakuratan hasil pemeriksaan.
4. Masukkan test strip ke dalam glucose meter. Pastikan test strip yang dipakai tidak kadaluwarsa. Test strip yang
kadaluwarsa dapat mengurangi tingkat keakuratan hasil pemeriksaan.
5. Tempelkan ujung test strip ke bulatan darah hingga bagian sampelnya terbasahi secara merata. Jangan
meneteskan darah ke test strip dan jangan menempelkan test strip terlalu keras. Bila sampel darah sudah
mencukupi, maka glucose meter akan mulai mengukur (waktu pengukuran terlihat di display dalam hitungan
mundur.
6. Setelah beberapa lama, akan muncul hasil dari pengukuran gula darah anda. Jika hasilnya terlalu tinggi atau
terlalu rendah, mungkin anda perlu mengulangi pengukuran untuk memastikan hasilnya.
4. Bersihkan ujung jari yang akan ditusuk menggunakan kapas steril dengan alkohol 70%.
Berikut area-area jari yang bisa dipakai untuk pengambilan darah kapiler.
5. Urut jari dan bendung
Sebelum menusukkan lanset, jarinya perlu diurut dulu satu kali dan setelahnya di bendung dengan
menekan area di dekat ujung jari yang akan ditusuk.
6. Menusukkan lanset
Jadi di atas tadi kan si pen ini di kokang dengan memencet ujung atasnya. Terus tandanya kalo uda
terkokang tu ada tanda kuningnya (liat gambar).
Nah pas kita mau nusukin ke jari, yang tombol kuning itu harus dipencet agar jarum
lanset bisa menusuk ke jari.
Kemudian akan ada darah yang keluar tu. Darah pertama perlu di usap dengan kapas
steril kering. Setelah diusap, darah yang keluar selanjutnya ditempelkan ke strip tes
yang terpasang di glukometer.
8. Membersihkan alat-alat
Ingat bahwa lanset harus langsung dibuang, tidak boleh digunakan bergantian antar orang.
KRITERIA DIAGNOSIS
1. Gejala klasik DM + gula darah sewaktu 200 mg/dl. Gula darah sewaktu merupakan hasil
pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan waktu makan terakhir. Atau:
2. Kadar gula darah puasa 126 mg/dl. Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan
sedikitnya 8 jam. Atau:
3. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO 200 mg/dl. TTGO (tes toleransi glukosa oral) dilakukan dengan
Standard WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang
dilarutkan dalam air.