Rasa syukur kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
kemurahan-Nya naskah Pendukung pembelajaran Kurikulum 2013 ini dapat diselesaikan.
Naskah ini kami beri judul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran dengan
Pendekatan Saintifik. Hal ini disesuaikan dengan tuntutan Kurikulum 2013 yang
menekankan pada pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik) dan penilaian
autentik.
pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan
pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar. Pelaksanaan
pembelajaran akan berjalan efektif apabila didahului dengan penyiapan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan oleh guru baik secara individual
maupun kelompok yang mengacu pada Silabus. Sehubungan hal tersebut, maka naskah
ini disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan guru yang terkait dengan pengembangan
persiapan pembelajaran.
Semoga naskah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, untuk memfasilitasi
guru secara individual dan kelompok dalam mengembangkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan melaksanakan pembelajaran dalam berbagai modus, strategi,
dan model untuk muatan dan/atau mata pelajaran yang diampunya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah ini, yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan jerih payah
saudara-saudara sekalian.
Dalam penyusunan naskah ini, kami akui masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun kearah penyempurnaan naskah Pendukung pembelajaran
Kurikulum 2013 ini kami terima dengan tangan terbuka.
Akhirnya, mudah-mudahan naskah ini dapat berguna dan membantu siapa saja yang
membaca dan membutuhkan khususnya guru mata pelajaran dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan melalui kegiatan pembelajaran.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ............................................ 1
2. Tujuan.......................................................... 2
3. Ruang Lingkup............................................. 3
4. Landasan Hukum....... ................................. 3
BAB IV PENUTUP 50
DAFTAR PUSTAKA 52
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses disebutkan bahwa setiap pendidik pada satuan pendidikan
berkewajiban menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara lengkap
dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan perlu melakukan
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran dengan strategi yang benar untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, menyebutkan
bahwa Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Kurikulum memuat apa
yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran
merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa dikuasai oleh peserta didik.
Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan RPP yang dikembangkan oleh
1
guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silab
us.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata pelajaran
dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan memafaatkan buku sumber
yang ada. Secara khusus naskah ini bertujuan:
2
2. Mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik
3. Mengembangkan indikator pencapaian dan penilaian
4. Merancang penilaian autentik
C. Ruang Lingkup
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang
Implementasi Kurikulum
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor . Tentang Silabus
3
BAB II
PEMBELAJARAN KOMPETENSI
Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara akhir,
namum proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu
5
pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model pembelajaran
berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model pembelajaran yang
mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem penyajian materi
secara terpadu (Beyer, 1991). Model ini menekankan pada proses pencarian
pengetahuan dari pada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai
subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru
hanyalah seorang fasilitator yang membimbing dan mengkoordinasikan kegiatan
belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian
pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses
sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan (scientist) dalam melakukan
penyelidikan ilmiah (Nur: 1998), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk
menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang
diperlukan untuk kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada
pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan, menemukan
dan mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan
(Semiawan: 1992).
Model ini juga tercakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan struktur dari
ide atau gagasan, sehingga secara bertahap siswa belajar bagaimana
mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis keterampilan
proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam menemukan sendiri
(discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman belajar, hukum-hukum,
prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih memberikan kesempatan bagi
berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi (Houston, 1988). Dengan
demikian peserta didik lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus
berperan aktif dalam memburu informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru
lebih berperan sebagai organisator dan fasilitator pembelajaran.
Suatu pengetahuan ilmiah hanya dapat diperoleh dari metode ilmiah. Metode
ilmiah pada dasarnya memandang fenomena khusus (unik) dengan kajian
spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan pada simpulan. Dengan
demikian diperlukan adanya penalaran dalam rangka pencarian (penemuan).
Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus
berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan
terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.
Metode ilmiah umumnya memuat rangkaian kegiatan koleksi data atau fakta
melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji
hipotesis. Sebenarnya apa yang kita bicarakan dengan metode ilmiah merujuk
pada: (1) adanya fakta, (2) sifat bebas prasangka, (3) sifat objektif, dan (4)
adanya analisa. Selanjutnya secara sederhana pendekatan ilmiah merupakan
suatu cara atau mekanisme untuk mendapatkan pengetahuan dengan prosedur
yang didasarkan pada suatu metode ilmiah. Ada juga yang mengartikan
pendekatan ilmiah sebagai mekanisme untuk memperoleh pengetahuan yang
didasarkan pada struktur logis. Pendekatan ilmiah ini memerlukan langkah-
langkah pokok:
a) Mengamati
b) Menanya
c) Menalar
d) Mencoba
e) Membentuk jejaring
8
1) Mengamati
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan
observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating
scale), catatan anekdot (anecdotal record), catatan berkala, dan alat
mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang
berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan
diobservasi. Skala rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau
fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdot dapat berupa catatan
9
yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar
biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. Alat
mekanik dapat berupa berupa alat mekanik yang dapat dipakai untuk
memotret atau merekam peristiwa-peristiwa tertentu yang ditampilkan
oleh subjek atau objek yang diobservasi.
2) Menanya
10
Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,
mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima
pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan
toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap
dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan
berempati satu sama lain.
11
Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...
12
3) Menalar
Contoh:
13
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja sebagai pemeriksa
atau auditor untuk pemerintah atau negara.
Contoh:
14
Hakekat Pergerakan Nasional bagi peserta didik adalah jiwa nasionalisme
dan ketekunan dalam belajar. Peserta didik adalah generasi muda yang
harus memiliki jiwa nasionalisme dan harus giat belajar.
Contoh:
16
Hubungan sebabakibat 1 akibat 2. Pada penalaran hubungan sebab-
akibat 1 akibat 2, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian
akibat. Akibat yang pertama menjadi penyebab, sehingga menimbulkan
akibat kedua. Akibat kedua menjadi penyebab sehingga menimbulkan
akibat ketiga, dan seterusnya.
3.4 Mencoba/mengeksplorasi
Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui
peningkatan pemahaman atas suatu fenomena. Strategi yang digunakan
adalah memperluas dan memperdalam pengetahuan yang menerapkan
strategi belajar aktif. Pendekatan pembelajaran yang berkembang saat ini
secara empirik telah melahirkan disiplin baru pada proses belajar. Tidak
hanya berfokus pada apa yang dapat peserta didik temukan, namun sampai
pada bagaimana cara mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Istilah yang
populer untuk menggambarkan kegiatan ini adalah explorative learning.
Pendekatan belajar yang eksploratif tidak hanya berfokus pada bagaimana
mentransfer ilmu pengetahuan, pemahaman, dan interpretasi, namun
harus diimbangi dengan peningkatan mutu materi ajar. Informasi tidak
hanya disusun oleh guru. Perlu ada keterlibatan peserta didik untuk
memperluas, memperdalam, atau menyusun informasi atas inisiatifnya.
Dalam hal ini peserta didik menyusun dan memvalidasi informasi sebagai
input bagi kegiatan belajar. Peta Konsep yang dikembangkan menunjukan
kompleksitas kegiatan eksplorasi dalam proses pembelajaran yang
mengharuskan adanya proses dialog yang : (1) interaktif (2) adaptif,
interaktif dan reflektif (3) menggambarkan tingkat-tingkat penguasaan
pokok bahasan (4) menggambarkan level kegiatan yang berkaitan dengan
meningkatkan keterampilan menyelesaikan tugas sehingga memperoleh
pengalaman yang bermakna.
Mengintegrasikan pendekatan ini dengan lima faktor yang menyebabkan
kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna, yaitu belajar aktif,
belajar konstruktif, belajar intens, belajar autentik, dan kolaboratif yang
menegaskan pernyataan bahwa pembelajaran eksploratif lebih
menekankan pada pengalaman belajar dari pada pada materi pelajaran.
Eksplorasi merupakan proses kerja dalam memfasilitasi proses belajar
peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu. Peserta didik menghubungkan
17
pikiran yang terdahulu dengan pengalaman belajarnya. Mereka
menggambarkan pemahaman yang mendalam untuk memberikan respon
yang mendalam juga. Bagaimana membedakan peran masing-masing dalam
kegiatan belajar bersama. Mereka melakukan pembagian tugas seperti
dalam tugas merekam, mencari informasi melalui internet serta
memberikan respon kreatif dalam berdialog. Di samping itu peserta didik
menindaklanjuti penelusuran informasi dengan membandingkan hasil
telaah. Secara kolektif, mereka juga dapat mengembangkan hasil
penelusuran informasi dalam bentuk grafik, tabel, diagram serta
mempresentasikan gagasan yang dimiliki.
Pelaksanaan kegiatan mencoba/eksplorasi pada mata pelajaran ilmu-ilmu
sosial dapat dilakukan melalui kerja sama dalam kelompok kecil. Bersama
teman sekelompoknya peserta didik dalam menelusuri informasi yang
mereka butuhkan, merumuskan masalah dalam kehidupan nyata, berpikir
kritis untuk menerapkan ilmu yang dimiliki dalam kehidupan yang nyata
dan bermakna. Melalui kegiatan mencoba/eksplorasi peserta didik dapat
mengembangkan pengalaman belajar, meningkatkan penguasaan ilmu-ilmu
sosial, serta menerapkannya untuk menjawab fenomena yang ada. Peserta
didik juga dapat mengeksploitasi informasi untuk memperoleh manfaat
tertentu sebagai produk belajar.
JP = Jigsaw Proscedure.
CI = Complex Instruction
20
tutee benar, ia memperoleh poin atau skor yang telah ditetapkan
terlebih dulu. Dalam selang waktu yang juga telah ditetapkan
sebelumnya, kedua peserta didik yang saling berpasangan itu berganti
peran.
LT = Learning Together.
TGT = Teams-Games-Tournament.
GI = Group Investigation.
AC = Academic-Constructive Controversy.
21
CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.
B. Penilaian Autentik
22
keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas: membaca dan
meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah, membuat multi
media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
1. Pengamatan Sikap
Penilaian sikap melalui pengamatan dapat menggunakan jurnal, penilaian diri,
dan penilaian antar teman. Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di
dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan
dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal dapat
memuat penilaian siswa terhadap aspek tertentu secara kronologis. Kriteria
penilaian jurnal adalah sbb:
Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.
Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan
komunikatif.
23
Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap
peserta didik
menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta
didik.
Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja.
Penilaian diri merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran
tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi
kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian ranah sikap Misalnya, peserta didik
diminta mengungkapkan curahan perasaannya terhadap suatu objek tertentu
berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah
keterampilan Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan atau
keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau
acuan yang telah disiapkan; Penilaian ranah pengetahuan Misalnya, peserta
didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir
sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran tertentu berdasarkan atas
kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama,
menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari
kekuatan dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih
peserta didik berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju
secara personal.
Penilaian antar teman adalah penilaian yang dilakukan terhadap sikap seorang
peserta didik oleh seorang (atau lebih) peserta didik lainnya dalam suatu kelas
atau rombongan belajar. Penilaian ini merupakan bentuk penilaian untuk melatih
peserta didik penilai menjadi pembelajar yang baik. Instrumen sesuai dengan
kompetensi dan indikator yang akan diukur. Kriteria penilaian antar teman
adalah sbb:
Indikator dapat dilakukan melalui pengamatan oleh peserta didik
Kriteria penilaian dirumuskan secara simpel atau sederhana
Menggunakan bahasa lugas dan dapat dipahami peserta didik
Menggunakan format penilaian sederhana dan mudah digunakan oleh peserta
didik
24
Kriteria penilaian yang digunakan jelas, tidak berpotensi munculnya
penafsiran makna ganda/berbeda
Indikator menunjukkan sikap peserta didik dalam situasi yang nyata atau
sebenarnya
Instrumen dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid)
memuat indikator kunci atau esensial yang menunjukkan penguasaan satu
kompetensi peserta didik
Indikator menunjukkan sikap yang dapat diukur
Mampu memetakan sikap peserta didik dari kemampuan pada level terendah
sampai kemampuan tertinggi.
2. Tes tertulis.
Penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim dilakukan. Tes tertulis
terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban terdiri
dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-
akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat
atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu
mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari.
Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga
mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta
didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan
jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap
terbuka memperoleh nilai yang sama. Tes tersulis berbentuk esai biasanya
menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response)
atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada
bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada
guru untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih
tinggi atau kompleks.
3. Tes Lisan.
Tes lisan adalah tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara lisan.
Pelaksanaan Tes lisan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara
langsung antara pendidik dan peserta didik. Kriteria Tes lisan adalah sbb:
25
Tes lisan dapat digunakan jika sesuai dengan kompetensi pada taraf
pengetahuan yang hendak dinilai.
Pertanyaan tidak boleh keluar dari bahan ajar yang ada.
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengkontruksi
jawabannya sendiri.
disusun dari pertanyaan yang sederhana ke pertanyaan yang komplek.
26
Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik,
Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum
Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi)
Task untuk Tes Praktik, diperlukan penyusunan rubrik penilaian, rubrik tersebut
harus memenuhi syarat sbb:
Rubrik dapat mengukur target kemampuan yang akan diukur (valid).
Rubrik sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diamati (observasi).
Indikator menunjukkan kemampuan yang dapat diukur.
Rubrik dapat memetakan kemampuan peserta didik.
Rubrik menilai aspek-aspek penting pada proyek peserta didik.
6. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap
tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu
tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh
peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian proyek
bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan
lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh
kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya.
Karena itu, pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang
memerlukan perhatian khusus dari guru.
Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan
mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis, memberi makna atas
informasi yang diperoleh, dan menulis laporan.
Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Orisinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau
dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, danproduk proyek.
Dalam kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi
penyusunan rancangan dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis
data, dan penyiapkan laporan. Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen
27
daftar cek, skala penilaian, atau narasi. Laporan penilaian dapat dituangkan
dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus.
Penilaian produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan
bentuk hasil akhir secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud
meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk.
Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi
untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada
apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
7. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang
menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata.
Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara
perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta
didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik
dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta
didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai),
atau informasi lain yang releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio
adalahkumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok pada satu
periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski
dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau
kemajuan belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun
atau membuat karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan,
resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar
penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan perbaikan sesuai
dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti
berikut ini.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan
dibuat.
28
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah
bimbingan guru menyusun portofolio pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang
sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama
dokumen portofolio yang dihasilkan.
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian
portofolio.
29
BAB III
ANALISIS KOMPETENSI
A. Prosedur Analisis
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi yang
dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, komptensi inti dan kompetensi
dasar. Oleh karena itu fokus pertama dan utama bagi guru dalam menyiapkan
pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga kompetensi itu. Dari analisis
itulah akan diperoleh penjabaran materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua
mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan
pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi
tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam
rumusan kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah
sebagai berikut:
Dimensi
Kualifikasi Kemampuan
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke
lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk
30
kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesua Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah
sebagai berikut:
Kompetensi Deskripsi Kompetensi
Hubungan empat kompetensi inti dalam lingkup standar kompetensi lulusan adalah
sebagai berikut.
31
Prosedur analisis kompetensi inti (KI) dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
Saling
menghormati
3.1 Mengidentifikasi 4.1 Melakukan kajian Konsep dasar, peran Tanggung
manfaat literatur, diskusi, dan fungsi, dan jawab
Antropologi pengamatan terkait keterampilan Disiplin
dalam mengkaji dengan manfaat Antropologi dalam Toleransi
tentang Antropologi dalam mengkaji Kesamaan Kerjasama
kesamaan dan mengkaji tentang dan keberagaman Jujur
keragaman kesamaan dan budaya, agama, Empati
budaya, agama, keragaman budaya, religi/kepercayaan,
religi/ agama, religi/ tradisi, dan bahasa
kepercayaan, kepercayaan, tradisi,
tradisi, dan dan bahasa beserta
bahasa unsur-unsurnya
33
Kompetensi Dasar (KI Sikap Yang
Kompetensi Dasar (KI 4) Materi Pokok
3) Dikembangkan
(Dalam Silabus)
Materi Penillaian
Pokok (Silabus)
(Silabus)
Pembelajaran 34
(Silabus)
1. Mengembangkan Materi pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran merujuk pada materi pokok dalam silabus
dan kompetensi dasar yang termuat dalam kompetensi inti ke tiga (pengetahuan).
Dalam penjabaran materi pembelajaran tetap diperlukan untuk melihat linierisai
dengan kompetensi inti ke empat (keterampilan).
Hasil pengembangan materi pembelajaran dikelompokan dalam empat kategori,
yaitu:
a) Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca,
disentuh, atau diamati. Contoh keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
b) Konsep, merupakan ide yang mempersatukan fakta-fakta atau dengan kata
lain konsep merupakan suatu penghubung antara fakta-fakta yang saling
berhubungan. Contoh konsep tentang antropologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang manusia baik dari segi fisik maupun sosial budayanya.
Konsep adalah kristalisasi dari fakta yang telah didefinisikan.
c) Prinsip, merupakan generalisasi tentang hubungan antara konsep-konsep yang
berkaitan. Contoh yang merupakan prinsip adalah ruang lingkup antropologi
atau cabang-cabang antropologi yang terdiri dari konsep antropologi, konsep
fisik, dan konsep sosial budaya. Termasuk ke dalam kategori prinsip adalah
hukum, teori, dan azas.
d) Prosedur, merupkan sederatan langkah yang bertahap dan sistematis dalam
menerapkan prinsip. Langkah prosedural merupakan bagian dari kompetensi
pada aspek keterampilan. Pada mata pelajaran antropologi, metode kerja
ilmiah merupakan bagian tidak terpisahkan pada setiap materi pokok.
35
c) Mencoba adalah kegiatan yang dilakukan untuk menentukan data yang
diperlukan dari pertanyaan yang diajukan, menentukan sumber data (benda,
dokumen, buku,eksperimen), atau mengumpulkan data;
d) Mengasosiasi merupakan proses menganalisis data dalam membuat kategori,
menentukan hubungan data/ketegori, dan menyimpulkan dari hasil analisis
data;
e) Mengomunikasikan adalah kegiayan untuk menyampaikan hasil
konseptualisasi, baik dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar
atau media lainnya.
36
B. Hasil Analisis Kompetensi
1. Contoh Hasil Linierisasi Kompetensi Dasar
38
Contoh Hasil Analisis Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Antropologi
Mencoba
Praktik
berkelompok
melakukan
wawancara
mendalam
Melakukan
40
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Kompetensi Materi Materi Alternatif
Dasar Pokok Pembelajaran Pembelajaran Indikato
Indikator Penilaian Indikator Penilaian Penilaian
r
observasi
terhadap
tradisi
setempat
Mengasosiasi
Menyajikan
hasil
wawancara
Menyimpulkan
hasil kajian
pustaka
Mengomunikasi-
kan
Membuat
laporan tertulis
Mempresentasi
kan data hasil
wawancara
41
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Kompetensi Materi Materi Alternatif
Dasar Pokok Pembelajaran Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.2.Menerapkan Budaya, Fakta Mengamati Menunjukan Observasi Menjelas- Tugas/aspek Membuat Kinerja:
konsep-konsep perwujudan Berbagai macam Mencari sikap positip Diskusi kan yang dinilai: laporan Presentasi
dasar dan unsur, Isi hasil kebudayaan informasi (individu Presentasi pengertian Laporan hasil kajian kelompok
keterampilan atau melalui kajian dan sosial) kelompok budaya tertulis pustaka, Penguasaa
antropologi substansi Konsep pustaka tentang dalam Mendeskrip kajian laporan n isi
dalam Budaya, dan 1. Pengertian pengertian atau diskusi Sikap sikan pustaka hasil Teknik
memahami nilai Budaya kebudayaan konsep Menunjukka Saling wujud Laporan pengama- bertanya/
keberagaman 2. Wujud kebudayaan n perilaku menghorm budaya tertulis tan menjawab
budaya agama, kebudayaan Mencari dan sikap ati Mengidenti hasil Metode
religi/ 3. informasi menerima, Tanggung fikasi pengama- Mempresen penyajian
kepercayaan, 4. Substansi dan melalui media menghargai, jawab unsur- tan tasikan
tradisi, dan nilai massa tentang dan Kerja unsur laporan Portofolio:
bahasa beserta kebudayaan berbagai macam melaksanak sama budaya hasil Laporan
unsur-unsurnya hasil an Disiplin Mendeskrip Tes pengama- hasil
yang ada di kebudayaan kejujuran, Toleransi sikan UH bentuk tan kajian
masyarakat Prinsip disiplin dan substansi uraian pustaka,
Jujur
1. Sifat-sifat Menanya tanggung dan nilai UTS dan UAS dan
Empati
kebudayaan Diskusi kelas jawab budaya bentuk pengamat
2. Unsur-unsur
tentang Menunjukka uraian dan an
4.2 Melakukan kebudayaan pengertian n sikap PG Visual
pengamatan, 3. Fungsi kebudayaan, toleransi laporan
kajian literatur, kebudayaan unsur-unsur dan empati Kelengkap
diskusi, dan kebudayaan, sebagai an
berperan aktif substansi dan ungkapan jawaban
dalam nilai budaya rasa syukur
menyikapi terhadap
secara positif Mencoba berbagai
tentang Praktik perbedaan
berbagai berkelompok dan
fenomena melakukan persamaan
keragaman pengamatan di sebagai
42
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Kompetensi Materi Materi Alternatif
Dasar Pokok Pembelajaran Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
budaya, agama, masyarakat anugerah
religi/ untuk melihat Tuhan
kepercayaan, pengaruh
tradisi, dan budaya terhadap
bahasa beserta tata cara dan
unsur-unsurnya. kehidupan suatu
masyarakat
Mengasosiasi
Menyajikan dan
menyimpulkanh
asil pengamatan
Mengomunikasikan
Membuat
laporan tertulis
dari hasil
pengamatan
Mempresentasi-
kan data hasil
pengamatan
43
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Kompetensi Materi Materi Alternatif
Dasar Pokok Pembelajaran Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.3.Mengurai- Internalisasi Fakta Mengamati Menunjukan Observasi Menjelas- Tugas/aspek Membuat Kinerja:
kan proses nilai-nilai Berbagai macam Mencari sikap positip Diskusi kan yang dinilai: laporan Presentasi
internalisasi budaya kepribadian informasi (individu Presentasi pengertian Laporan hasil kajian kelompok
nilai-nilai dalam manusia sebagai melalui kajian dan sosial) kelompok internali- tertulis pustaka, Penguasaa
budaya sebagai pembentuk- pendukung budaya pustaka tentang dalam sasi, kajian laporan n isi
pembentuk kan proses diskusi Sikap sosialisasi, pustaka hasil Teknik
kepribadian kepribadian Konsep internalisasi Saling dam Laporan pengama- bertanya/
dalam dan karakter 1. Pengertian budaya dalam meng- Saling enkulturasi tertulis tan menjawab
pembangunan internalisasi, pembentukkan hormati, menghorm Menjelas- hasil Metode
karakter setiap sosialisasi, kepribadian dan tanggung ati kan pengama- Mempresen penyajian
individu enkulturasi karakter jawab, Tanggung pengertian tan tasikan
2. Pengertian disiplin, jawab kepribadia laporan Portofolio:
Pewarisan Menanya toleransi, Kerja n berserta hasil Laporan
4.3 budaya Pengamatan dan jujur, dan sama unsur- Tes pengama- hasil
Mengimplemen 3. Pengertian diskusi tentang perilaku Disiplin unsurnya UH bentuk tan kajian
tasikan kepribadian internalisasi serta Mendeskrip uraian pustaka,
Toleransi
internalisasi nilai-nilai kinerja sikan UTS dan UAS dan
Jujur
nilai-nilai budaya dalam peserta pengertian bentuk pengama-
Prinsip Empati
budaya dalam pembentukkan didik selama pewarisan uraian dan tan
kehidupan 1. Sarana kepribadian dan melakukan budaya dan PG Visual
sehari-hari di pewarisan karakter kegiatan macam- laporan
sekolah, budaya Menunjukka macam Kelengka-
keluarga, dan 2. Hubungan Mengasosiasi n sikap sarana pan
masyarakat kebudayaan Menghubungkan toleransi pewarisan jawaban
dalam rangka dengan antara konsep dan empati budaya
membentuk kepribadian pandangan para sebagai Mendeskrip
kepribadian 3. Kepribadian ahli dengan ungkapan sikan
dan karakter yang selaras dan pelaksanaan rasa syukur hubungan
tidak selaras proses terhadap antara
dengan internalisasi berbagai kebudaya-
lingkungan nilai-nilai perbedaan an dengan
budaya dalam dan kepriba-
pembentukkan persamaan dian
44
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Kompetensi Materi Materi Alternatif
Dasar Pokok Pembelajaran Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
kepribadian dan sebagai Mendeskrip
karakter di anugerah sikan
masyarakat Tuhan hubungan
setempat. antara
kepribadia
Mencoba n dengan
Praktik lingkungan
berkelompok
melakukan
pengamatan di
masyarakat
untuk melihat
bagaimana
proses
internalisasi
nilai-nilai
budaya dalam
pembentukkan
kepribadian dan
karakter
Mengomunikasikan
Membuat
laporan tertulis
dari hasil
pengamatan
Mempresentasi-
kan data hasil
pengamatan
45
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Kompetensi Materi Materi Alternatif
Dasar Pokok Pembelajaran Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.4. Mengidentifi Perilaku Fakta Mengamati Menunjukan Observasi Menjelas- Tugas/aspek Membuat Kinerja:
kasi menyimpang 1. Berbagai macam Melakukan sikap positip Diskusi kan yang dinilai: laporan Presentasi
berbagai dan sub perilaku kajian pustaka (individu Presentasi pengertian Laporan hasil kajian kelompok
bentuk kebudayaan menyimpang tentang perilaku dan sosial) kelompok internali- tertulis pustaka, Penguasaa
2. Berbagai sub menyimpang dalam sasi, kajian laporan n isi
perilaku menyimpang
kebudayaan dan munculnya diskusi Sikap sosialisasi, pustaka hasil Teknik
menyimpang menyimpang fenomena sub Saling dam Laporan pengama- bertanya/
dan sub- kebudayaan meng- enkulturasi tertulis tan menjawab
Saling
kebudayaan Konsep menyimpang hormati, Menjelas- hasil Metode
menghorm
menyimpang 1. Pengertian tanggung ati kan pengama- Mempresen penyajian
beserta perilaku Menanya jawab, Tanggung pengertian tan tasikan
dampaknya menyimpang Pengamatan dan disiplin, jawab perilaku laporan Portofolio:
berdasarkan 2. Pengertian sub diskusi tentang toleransi, Kerja menyim- hasil Laporan
hasil kebudayaan perilaku jujur, dan sama pang dan Tes pengama- hasil
pengamatan menyimpang menyimpang perilaku Disiplin sub UH bentuk tan kajian
langsung di dan serta Toleransi kebuda- uraian pustaka,
masyarakat terbentuknya kinerja Jujur yaan me- UTS dan UAS dan
Prinsip sub kebudayaan peserta nyimpang bentuk pengama-
setempat Empati
1. Bentuk-bentuk menyimpang didik selama Mendeskrip uraian dan tan
dan/atau perilaku melakukan sikan PG Visual
berdasarkan menyimpang Mengasosiasi kegiatan faktor- laporan
kajian 2. Faktor-faktor Menghubungkan Menunjuk- faktor Kelengka-
literatur dari penyebab antara konsep kan sikap penyebab pan
berbagai perilaku kebudayaan toleransi perilaku jawaban
sumber menyimpang dengan dan empati menyim-
4.4. Mengamati 3. Hubungan fenomena sebagai pang
dan perilaku dan sub perilaku ungkapan Mendes-
melakukan kebudayaan menyimpang rasa syukur kripsikan
menyimpang dan sub terhadap hubungan
kajian
4. Dampak sub kebudayaan berbagai antara
literatur, kebudayaan menyimpang perbedaan kebudaya-
mendiskusik menyimpang dan an perilaku
an, dan
Mencoba persamaan menyim-
46
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Kompetensi Materi Materi Alternatif
Dasar Pokok Pembelajaran Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
menyajikan Praktik sebagai pang
hasil kajian berkelompok anugerah
tentang melakukan Tuhan
berbagai pengamatan di
bentuk masyarakat
untuk melihat
perilaku
bagaimana
menyimpang terjadinya sub
atau sub- kebudayaan
kebudayaan menyimpang
menyimpang
yang terjadi Mengomunikasikan
di Membuat
masyarakat laporan tertulis
setempat dari
hasil
pengamatan
Mempresentasik
an data hasil
pengamatan
47
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Kompetensi Materi Materi Alternatif
Dasar Pokok Pembelajaran Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
3.5. Merekonstru Budaya lokal, Fakta Mengamati Menunjukan Observasi Menjelas- Tugas/aspek Membuat Kinerja:
ksi budaya Berbagai macam Mencari sikap positip Diskusi kan yang dinilai: laporan Presentasi
keberadaan budaya lokal, informasi (individu Presentasi pengertian Laporan hasil kajian kelompok
nasional, budaya melalui kajian dan sosial) budaya tertulis pustaka, Penguasaa
dan kelompok
budaya asing, nasional, dan pustaka tentang dalam lokal, kajian laporan n isi
keterkaitan
hubungan budaya asing budaya lokal, diskusi Sikap budaya pustaka hasil Teknik
antara
antar budaya budaya nasional, Saling nasional, Laporan pengama- bertanya/
budaya Konsep budaya asing, meng- dan budaya tertulis tan menjawab
di era Saling
lokal, 1. Pengertian dan hubungan hormati, asing hasil Metode
menghorm
budaya globalisasi budaya lokal, antar budaya di tanggung ati Menjelas- pengama- Mempresen penyajian
nasional, budaya era globalisasi jawab, Tanggung kan tan tasikan
budaya nasional, dan disiplin, jawab pengertian laporan Portofolio:
asing, dan budaya asing Menanya toleransi, Kerja globalisasi hasil Laporan
hubungan 2. Pengertian Pengamatan dan jujur, dan sama dan Tes pengama- hasil
antar budaya globalisasi diskusi tentang perilaku Disiplin dampaknya UH bentuk tan kajian
di era budaya lokal, serta Toleransi Mendeskrip uraian pustaka,
globalisasi budaya nasional, kinerja Jujur sikan UTS dan UAS dan
Prinsip budaya asing, peserta pengaruh bentuk pengama-
1. Dampak Empati
dan hubungan didik selama budaya uraian dan tan
4.5 Menyusun globalisasi antar budaya di melakukan asing PG Visual
rancangan, 2. Pengaruh era globalisasi kegiatan Mendeskrip laporan
melaksanak budaya asing Menunjuk- sikan Kelengka-
an, dan 3. Hubungan antar kan sikap hubungan pan
mengkomuni kebudayaan di Mengasosiasi toleransi antar jawaban
kasikan era globalisasi Menghubungkan dan empati kebuda-
(lisan, antara konsep sebagai yaan di era
tertulis, kebudayaan ungkapan globalisasi
audio-visual) dengan rasa syukur
penelitian fenomena terhadap
sederhana budaya lokal, berbagai
tentang budaya nasional, perbedaan
budaya asing, dan
budaya
dan hubungan persamaan
48
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Kompetensi Materi Materi Alternatif
Dasar Pokok Pembelajaran Pembelajaran Indikator Penilaian Indikator Penilaian Indikator Penilaian
lokal, antar budaya di sebagai
budaya era globalisasi anugerah
nasional, Tuhan
pengaruh Mencoba
budaya Praktik
berkelompok
asing dan
melakukan
hubungan pengamatan di
antar budaya masyarakat
di era untuk melihat
globalisasi. bagaimana
fenomena
budaya lokal,
budaya nasional,
budaya asing,
dan hubungan
antar budaya di
erag lobalisasi
Mengomunikasikan
Membuat
laporan tertulis
dari hasil
pengamatan
Mempresentasik
an data hasil
pengamatan
49
BAB IV
PENUTUP
50
Dalam hal ini, strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013 agar KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4
dapat tercapai secara terintegrasi.
51
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching, And
Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives. New
York. Longman.
Bruner, J. (1996). The Culture of Education. Cambridge, MA: Harvard University Press.
Harding, S. (1998). Is Science Multicultural? Postcolonialisms, Feminisms, and
Epistemologies. Bloomington: Indiana University Press.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing science for all through the politics of poverty.
Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013 No.71,
Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar proses Pendidkan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
UU No 20 tahun 2003 tentang Sisten Pendidikan Nasional (lembar Negara RI tahun 2003
No. 78, Tambahan lembar Negara RI No. 4301),
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief
Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The
University of Western Australia.
52
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.2. Menerapkan konsep-konsep dasar dan keterampilan antropologi dalam
memahami keberagaman budaya agama, religi/kepercayaan, tradisi, dan
bahasa beserta unsur-unsurnya yang ada di masyarakat.
4.2. Melakukan pengamatan, kajian literatur, diskusi, dan berperan aktif dalam
menyikapi secara positif tentang berbagai fenomena keragaman budaya,
agama, religi/kepercayaan, tradisi, dan bahasa beserta unsur-unsurnya.
C. Indikator
Mengidentifikasi unsur-unsur budaya,
Mendeskripsikan sistem religi/kepercayaan,
Mendeskripsikan sistem kekerabatan dan organisasi sosial,
Mendeskripsikan sistem mata pencaharian,
Mendeskripsikan sistem peralatan dan teknologi,
Mendeskripsikan bahasa,
Mengidentifikasikan kesenian,
Mendeskripsikan sistem pengetahuan,
Menemukan penerapan unsur-unsur budaya yang ada di masyarakat.
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi peserta didik dapat:
53
Mengidentifikasi unsur-unsur budaya,
Mendeskripsikan sistem religi/kepercayaan,
Mendeskripsikan sistem kekerabatan dan organisasi sosial,
Mendeskripsikan sistem mata pencaharian,
Mendeskripsikan sistem peralatan dan teknologi,
Mendeskripsikan bahasa,
Mengidentifikasikan kesenian dan,
Mendeskripsikan sistem pengetahuan.
E. Materi Pembelajaran
Fakta
Berbagai macam hasil kebudayaan dari suatu suku bangsa, seperti kesenian,
upacara keagamaan, sistem teknologi, sistem mata pencaharian dan lain-lain.
Konsep
Unsur-unsur kebudayaan, pengertian dari sistem religi/kepercayaan, sistem
kekerabatan dan organisasi sosial, sistem pencaharian, sistem peralatan dan
teknologi, bahasa, kesenian, dan sistem pengetahuan.
Prinsip
Masyarakat sebagai sekumpulan manusia yang saling bergaul dan berinteraksi
antara sesamanya dengan norma-norma atau nilai-nilai yang berlaku.
Masyarakat adalah sebuah sistem yaitu sistem sosial budaya yang didalamnya
terdapat komponen-komponen atau unsur-unsur sosial budaya yang saling
berkaitan satu dengan yang lainnya.
Masyarakat sebagai sistem sosial budaya (cultural universal) merupakan suatu
kesatuan dimana terjadi proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan
yang saling berbeda sehingga mencapai keselarasan.
54
F. Metode Pembelajaran
Pendekatan: Saintifik
Model Pembelajaran: inquiry, discovery learning
Metode: Ceramah, diskusi, penugasan, presentasi
G. Alat/Media/Bahan
Media : Artikel, presentasi power point
Alat/Bahan : spidol, papan tulis, kertas karton, penggaris, LCD
Proyektor,
gambar, film
Pertemuan Ke-4 :
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Menanya
Peserta didik mendiskusikan untuk
55
mengidentifikasikan unsur-unsur budaya yang
termasuk sistem religi/ kepercayaan, kesenian, dan
sistem pengetahuan.
Mengumpulkan informasi/eksperimen
Peserta didik menganalisis hasil diskusi kelompok
mengenai unsur-unsur budaya yang termasuk dalam
sistem religi/kepercayaan, kesenian, dan sistem
pengetahuan.
Mengasosiasi/mengolah informasi
Masing-masing kelompok menemukan keterkaitan
antara hasil diskusi dengan literatur mengenai unsur-
unsur budaya sistem religi/kepercayaan, kesenian
dan sistem pengetahuan.
Masing-masing kelompok menyimpulkan hasil analisis
dari diskusi yang sudah dilakukan.
Mengkomunikasikan
Perwakilan dari masing-masing kelompok
menyampaikan hasil analisis tentang unsur budaya
sistem religi/kepercayaan, kesenian dan sistem
pengetahuan.
Pertemuan Ke-5 :
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Menanya
Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan
artikel suku bangsa dan mengidentifikasikan unsur-
unsur budaya peserta didikyang berupa sistem
kekerabatan dan organsasi, sistem mata pencaharian,
sistem peralatan dan teknologi, dan bahasa.
Mengumpulkan informasi/eksperimen
57
Secara berkelompok peserta didik menganalisis hasil
diskusi kelompok mengenai unsur-unsur budaya yang
termasuk peserta didik sistem kekerabatan dan
organsasi, sistem mata pencaharian, sistem peralatan
dan teknologi, dan bahasa.
Mengasosiasikan/mengolah informasi
Masing-masing kelompok menyimpulkan unsur budaya
berupa sistem kekerabatan dan organsasi, sistem
mata pencaharian, sistem peralatan dan teknologi,
dan bahasa dalam ide konsep berpikirnya.
Mengkomunikasikan
Perwakilan dari masing-masing kelompok
menyampaikan hasil analisis artikel suku bangsa
tentang unsur budaya berupa sistem kekerabatan dan
organsasi, sistem mata pencaharian, sistem peralatan
dan teknologi, dan bahasa.
Pertemuan Ke-6 :
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Menanya
Peserta didik diberi kesempatan mengajukan
pertanyaan tentang hasil kerja lapangan yang
dipresentasikan oleh kelompok lain.
Mengumpulkan informasi/eksperimen
Masing-masing kelompokmengolah informasi dari hasil
tanya jawab.
59
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Mengasosiasi
Masing-masing kelompok menganalisis hasil tanya
jawab dan menghubungkannya dengan konsep unsur-
unsur budaya.
Masing-masing kelompok merumuskan kesimpulan dari
hasil analisis.
Mengkomunikasikan
Masing-masing kelompok menyusun laporan tertulis
yang terdiri dari foto, deskripsi foto tentang
penerapan unsur-unsur budaya di masyarakat, hasil
analisis tanya jawab, dan kesimpulan.
I. Penilaian
Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan
penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
60
Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan sikap yang meliputi
kejujuran, disiplin, dan tanggung jawabkritis, objektif dan toleransi.
J. Sumber/Referensi
Buku Pegangan Kurikulum 2013, Antropologi Jilid 1,Buku Antropologi Penunjang
Aktivitas Siswa
http://forumguru.com
http://e-dukasi.net
http://psb-psma.go.org.id
.................................. ..................................
NIP. NIP.
61
Lampiran:
a. Lembar Observasi
Sikap
No Nama Disip Tngg. Toleran Jmlh Nilai
Jujur Kritis Objektif
lin Jawab si Skor
1. Muhammad Yanuar 4 5 3 3 4 5 80 SB
2. Nuke Indrawati
Dst.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang
2 = kurang konsisten
3 = mulai konsisten
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (30)
Kriteria Nilai :
62
b. Lembar Penugasan
LEMBAR PENILAIAN PENUGASAN
2 Nuke Indrawati
Dst.
Rubrik:
Penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
Sistematika Penulisan tidak Ada beberapa Penulisan sesuai
Penulisan sesuai dengan tata tulisan yang tidak dengan tata bahasa
bahasa yang baik sesuai dengan tata yang baik dan benar
dan benar bahasa yang baik
dan benar
Data yang dianalisis Data tidak lengkap Data lengkap, tetapi Data lengkap,
tidak terorganisir, terorganisir, dan
atau ada yang salah ditulis dengan benar
63
tulis
Kesimpulan Tidak benar atau Sebagian Semua benar atau
tidak sesuai tujuan kesimpulan ada sesuai tujuan
yang salah atau
tidak sesuai tujuan
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (9)
Kriteria Nilai :
A = 91 100 C+ = 41 - 50
A- = 81 90 C = 31 - 40
B+ = 71 80 C- = 21 - 30
B = 61 70 D+ = 11 - 20
B- = 51 60 D = 0 - 10
64
c. Lembar Kinerja Presentasi
Kinerja Presentasi
Nama Peserta
No Tampilan Penyajian Jumlah Nilai
didik Isi
Ppt Skor
2 Nuke Indrawati
Dst.
65
Rubrik:
Penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
Isi Tidak sesuai dengan Sesuai dengan Sesuai dengan tema
tema baik foto tema, tetapi antara baik foto maupun
maupun deskripsi foto dengan deskripsi
deskripsi kurang
sesuai
Tampilan Ppt Keterbacaan dan Keterbacaan dan Keterbacaan dan
visualisasi power visualisasi power visualisasi power
point kurang baik point cukup baik point baik
Penyajian Penggunaan tata Penggunaan tata Penggunaan tata
bahasa, bahasa, bahasa,
kepercayaan diri kepercayaan diri kepercayaan diri
kurang cukup baik
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (9)
Kriteria Nilai :
A = 91 100 C+ = 41 - 50
A- = 81 90 C = 31 - 40
B+ = 71 80 C- = 21 - 30
B = 61 70 D+ = 11 - 20
B- = 51 60 D = 0 - 10
Pre Test
66
No Pernyataan Benar Salah
10.
67
No Pernyataan Benar Salah
keris.
Post Test
Kunci Jawaban:
Menurut Melville J.Hershovits, ada empat unsur pokok yaitu alat teknologi,
sistem ekonomi, keluarga dan kekuasaan politik.
68