Askeb Eklampsia Fix
Askeb Eklampsia Fix
Y DI
PUSKESMAS MITRA ANANDA MAKARTI JAYA TAHUN 2017
IDENTITAS
Nama Klien : Ny Y Nama Suami : Tn S
Umur : 35 th Umur : 36 th
Bangsa/suku : Indonesia/Jawa Bangsa/suku : Indonesia/Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
No Register : 102523 Alamat : Ds. Makarti Jaya Rt.05 Rw.02
Banyuasin.
I. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
Ibu telah melahirkan anak keduanya pada tanggal 22 Maret 2017 pukul 14.30 WIB dengan
normal dan ibu mengatakan seluruh tubuhnya rasanya gemetar, penglihatan kabur, kepala pusing
serta ibu muntah 2 kali.
2. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang pernah diderita
Penyakit menular : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menular seperti TBC,
kolera, dan hepatitis;
Penyakit Menular Seksual (PMS) : Ibu mengatakan tidak menderita penyakit menular
seksual seperti Sifilis, Skabies, Kencing nanah (GO), dan HIV/AIDS;
Penyakit keturunan : Ibu mengatakan dalam keluarganya memiliki riwayat hipertensi.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan sejak kehamilan yang kedua, tekanan darah ibu mengalami kenaikan berkisar
sistolik 30 mmHg dan diastolik 15 mmHg.
c. Riwayat Operasi
Ibu mengatakan tidak pernah di operasi.
d. Riwayat Gamelli
Ibu mengatakan dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada riwayat keturunan
kembar.
3. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu
c) Data Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
d) Hematologi Hasil Nilai Normal
IV. PENATALAKSANAAN
1. Menghentikan dan mencegah kejang-kejang.
a. Memasang sudip (spatel) lidah ke dalam mulut.
b. Memposisikan kepala pasien lebih rendah.
c. Memasang infus 2 jalur kanan RL drip MgSO4 4 gr 20% pelan-pelan selama 3 menit atau
lebih, kiri Infus RL drip ketorolac dan Ranitidin 1 ampul.
d. Disusul 8 g 40 % I.M terbagi pada bokong kanan dan kiri. (Bila ada tanda-tanda keracunan
MgSO4 diberikan anti dotum Glukonas kalsikus 10 g%, 10 ml I.V pelan-pelan selama 3
menit atau lebih).
2. Memperbaiki keadaan umum ibu seoptimal mungkin.
a. Memasang oksigen yang cukup (4-6 L).
b. Memfiksasi badan klien ditempat tidur dengan cukup longgar agar jangan fraktur dan
mencegah terjadinya trauma.
c. Memposisikan ibu trendelenburg dengan kaki lebih tinggi dari kepala dan memposisikan
kepala miring ke kiri untuk mencegah terjadinya aspirasi akibat kejang
d. Mengobservasi kateter.
e. Mengobservasi tanda-tanda vital ibu.
3. Menjelaskan kepada keluarga bahwa keadaan ibu membutuhkan penanganan dan pemantauan
yang ketat.
(keluarga mengetahui bahwa keadaan ibu harus ditangani lebih lanjut)
4. Meminta persetujuan keluarga untuk dirujuk ke fasilitas yang lebih memadai.
(Keluarga menyetujui untuk dilakukan rujukan)
5. Menjelaskan kepada keluarga resiko jika tidak dirujuk ke fasilitas yang memadai seperti kejang
susulan, perdarahan, hingga kematian.
(Keluarga mengetahui resiko yang harus ditanggung dan mempersiapkan segala kemungkinan
yang terjadi diperjalanan nanti).
6. Mempersiapkan rujukan ke RS terdekat.
(Keluarga menyiapkan keperluan selama di fasilitas yang akan dituju).