Anda di halaman 1dari 17

BAB I

LANDASAN TEORI

I. PENGERTIAN
Asfiksia neonatorum adalah Suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas
secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
(FKUI,1985,1072)

II. ETIOLOGI
1. Dari faktor ibu
Hipoksia ibu
Gangguan aliran darah uterus
Gangguan kontraksi uterus
Hipertoni
Hipotoni atau tettani uterus akibat penyakit atau obat
Hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan
Hipertensi pada penyakit eklamsi dan lain-lain
2. Dari faktor plasenta
Solusio plasenta
Perdarahan plasenta

3. Dari faktor fetus


Tali pusat menumbung
Tali pusat melilit leher
Kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir

4. Dari faktor neonatus


Depresi pusat pernafasan pada bayi baru lahir
Pemakaian onbat anastesi atau analgetika yang berlebihan yang
dapat menimbulkan depresi pusat pernafasan
Trauma yang terjadi pada persalinan
Kelainan konginital

III. PATOFISIOLOGI
Gangguan pertukaran gas atau pengangkutan oksigen selama kehamilan atau
persalinan,akan terjadi asfiksia yang lebih berat.Keadaan ini akan
mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan
kematian.

IV. KLASIFIKASI
SKOR APGAR

TANDA 0 1 2 JUMLAH
NILAI
Frekuensi Tidak ada Kurang dari Lebih dari
jantung 100/menit 100/menit
Usaha Tidak ada Lambat tidak teratur Menangis kuat
bernafas
Tonus Lumpuh Ekstremitas fleksi Gerakan kuat
otot sedikit
Reflek Tidak ada Gerakan sedikit Menangis
Warna Biru atau pucat Tubuh Tubuh dan
kemerahan,ekstremitas ekstremitas
biru kemerahan

KETERANGAN
a) Vigoros baby :7-10
b) Mild-Moderate asfixia(Asfixia sedang) :4-6
c) Asfixia berat :0-3

V. TINDAKAN
Tujuan untuk mengatasi asfixia ialah untuk mempertahankan
kelangsungan hidup bayi dan membatasi gejala sisa yang mungkin timbul di
kemudian hari.Tindakan yang di kerjakan pada bayi lazim di sebut resusitasi
bayi baru lahir.

Sebelum resusitasi di kerjakan yang perlu di perhatikan:


1. Faktor waktu sangat penting.
2. Kerusakan yang akan terjadi karena anoksia/hipoksia pascanatal harus di cegah dan di
atasi.
3. Riwayat kehamilan dan partus akan memberikan keterangan yang jelas tentang
penyebab terjadinya depresi pernafasan.
4. Penilaian bayi baru lahir perlu di kenal baik.

Prinsip dasar resusitasi yang perlu di ingat:


1 Memberikan lingkungan yang baik pada bayi dan mengusahakan saluran pernafasan
tetap bebas serta merangsang timbulnya pernafasan.
2 Memberikan bantuan pernafasan yang secara aktif pada bayi yang menunjukkan usaha
pernafasan lemah.
3 Melakukan koreksi terhadap asidosis yang terjadi.
4 Menjaga agar sirkulasi darah tetap baik.

Cara resusitasi
Tindakan umum:
1. Pengawasan suhu.
2. Pembebasan jalan nafas.
3. Rangsangan untuk menimbulkan pernafasan.

Tindakan khusus:
Tindakan umum yang di bicarakan di atas di lakukan pada setiap bayi baru lahir.Bila
tindakan ini tidak memperoleh hasil yang memuaskan,barulah di lakukan tindakan
khusus.Cara yang di kerjakan di sesuaikan dengan beratnya asfiksia yang timbul pada bayi
yang di manifestasikan oleh tinggi rendahnya skor apgar.

ASFIKSIA BERAT (SKOR APGAR O-3)


1. Resusitasi aktif dalam hal ini harus segera di kerjakan,langkah utama ialah
memperbaiki ventilasi paru dengan memberikan O2 dengan tekanan dan
intermiten.Cara yang terbaik ialah dengan melakukan intubasi endotrakeal.Setelah
keteter di letakkan dalam trakea,O2 di berikan dengan tekanan tidak lebih dari 30 cm
H2O.Hal ini untuk mencegah kemungkinan terjadinya inflasi paru berlebihan sehingga
dapat terjadi ruptur alveoli.
2. Tekanan positif ini di lakukan dengan meniupkan udara yang mengandung o2 yang
tinggi kedalam kateter secara mulut kepipa atu ventilasi kantong kepipa,bila diragukan
akan timbulnya infeksi,terhadap bayi yang mendapat tindakan ini dapat di berikan
antibiotika.
3. Keadaan asfiksia berat ini hampir selalu disertai asidosis yang membutuhkan
koreksi segera, karena itu bikarbonas notrikus diberikan dengan dosis 2-4 m Eq/ kg BB
disamping itu diberikan pula glukosa 15-20% dengan dosis 2-4 ml/ kg BB. Kedua obat
inidi suntikkan secara intra vena dengan perlahan-lahan melalui vena umbilikus. Perlu
diperhatikan bahwa reaksi optimal obat-obatan ini akan tampak jelas apabila pertukaran
gas paru sedikit banyak telah berlangsung.
4. Usaha pernafasan biasanya mulai timbul setelah tekanan positif diberikan 1-3 kali.
Bila setelah 3 kali inflasi tidak didapatkan perbaikan pernafasan atau frekuensi jantung,
massase jantung eksternal harus segera dikerjakan dengan frekuensi 80-100 x/menit.
5. tindakan ini dilakukan dengan diselingi ventilasi tekanan dalam perbandingan 1:3,
yaitu setiap kali ventilasi tekanan diikuti oleh 3 kali kompres dinding toraks. Bila
tindakan ini dilakukan bersaman mungkin akan terjadi komplikasi berupa pnemu
toraks. Bila tindakan ini tidak memberikan hasil yang diharapkan, maka bayi harus
dinilai kembali.
BAB II
TINJAUAN KASUS

2.1 PENGKAJIAN DATA


TANGGAL :27 Mei 2008
JAM :07.30 WIB
TEMPAT :Ruang Dahlia(NICU)RSUD D.MOH.SALEH PROBOLINGGO

1. BIODATA
a. Nama Bayi
Nama : By.S
Umur : 1 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
No.Reg : 507572
Tgl/ jam lahir : 27 Mei 2008 jam 01.15 WIB
Tempat lahir : BPS
b. Nama Orang Tua
Nama ibu : Ny. S Nama ayah : Tn. S
Umur : 35 tahun Umur : 38 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Jrebeng Alamat : Jrebeng

2. RIWAYAT MRS
By. S rujukan dari BPS lahir pada tanggal 27 Mei 2008 jam 01.15 WIB secara
spontan B dengan jenis kelamin laki-laki A-S 1-2 dengan usia kehamilan 36 minggu
dengan ibu tidak pernah melakukan ANC selama hamil, ketuban keruh, PRM (-).

3. KONDISI SAAT DATANG DI RUANG DAHLIA


Keadaan umum masih lemah, tidak menangis, gerak tidak aktif, tidak ada caput
succedenum, tidak ada cepal hematom,anus ada,tidak atresia ani,tidak
cyanosis,BB:2150 gr,PB:47 cm,lika:31.5 cm S:34,8 C.
4. Keadaan kondisi saat di lakukan pengkajian tgl 27 Mei 2008 jam 07.30 WIB.k/u
masih lemah,gerak aktif,tidak cyanosis,terpasang infus KEN 1B 200 cc/24
jam,terpasang sonde lambung,pasien di puasakan sejak datang jam 02.15 WIB dan
mulai pagi ini di beri minum/NS 12x10 cc karena retensi (-).Sedangkan retensi tiap 2
jam 5-12cc.

a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum:Lemah
Nadi :140 x/menit
RR :38 x/menit
Suhu :36,2 C
BB :2150 gr
Pemeriksaan Fisik
Kepala :UUB belum menutup,tidak terdapat caput,tidak terdapat
cepal hematoma,tidak ada molage,rambut tipis.
Wajah :Simetris,kemerahan,tidak odema.
Mata :Simetris,lengkap,conjungtiva tidak pucat,sklera tidak
kuning,tidak terdapat secret.
Telinga :Simetris,daun telinga pipih,lembek.
Hidung Tidak terdapat secret,tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut :tidak terdapat labioskisis,dan palatoskisis,tidak cyanosis,tidak
moniliasis
Leher tidak terdapat pembesaran kelenjar parotis, kelenjar limfe, dan vena
jugularis
Dada smetris, bunyi jantung normal, puting simetris,datar,tidak ada bunyi
ronkhi
Abdomen : tali pusat belum lepas,tidak ada perdarahan tali pusat,tidak asites
Genetlia : tidak ada secret,tidak ada perdarahan,tidak ada kamerahan ,testis
sudah turun,bersih
Ekstremitas : akral dingin,tidak terdapat sindaktili dan polidaktili,garis-garis
pada kaki banyak
Kulit :tipis,tidak keriput

3. Program yang diberikan diruang dahlia


Infus D10% (200cc/24 jam )
Inj.antibiotika : cefo 2x 75 mg.(IV)
4. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko infeksi pada bayi berhubungan dengan riwayat kehamilan atau persalinan
yang kurang baik dan sistem imunologi yang belum matur.
b. Resiko terjadinya hypotermi berhubungan dengan lemak subcutan yang tipis dan
luas permukaan tubuh yang lebih luas dari berat badan.
c. Resiko terjadinya perubahan atau kekurangan nutrisi dan kurang kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat merupakan dampak dari reflek
yang lemah.
d. Resiko terjadinya infeksi tali pusat berhubungan dengan pemoyongan tali pusat.
Tanggal Masalah/data Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan
keperawatan tindakan keperawatan
keperawatan
27-5-08 S: Resiko Diharapkan 1. cuci tangan 1. mencuci
O: infeksi setelah dilakukan sebelum dan tangan sebelum
Keadan berhubungan perawatan tidak sesudah dan sesudah
umum lemah dengan terjadi infeksi melakukan melakukan
Tangis kuat riwayat dengan kriteria tindakan tindakan
Gerak aktif persalinan hasil : 2. jaga higiene 2. menjaga
PRM 14 yang Suhu tubuh secara adekuat higiene secara
jam baik,sistem normal ( 36,5- 3. observasi daekuat
Suhu 360c imunologi 37,5 0c) tanda-tanda meliputi:
Sistem yang belum Detak jantung vital dan men
imunologi matur normal inveksi gganti popok
yang belum (120-160x/mnt) 4. kolaborasi bayi
matur RR :30-60x/mnt dengan tim mem
medis,pemerik bersihkan
BB :2150 gr
saan lab dan perlak bayi
UK :36 mg
pemberian menggunakan
Air ketuban terapi. kapas alkohol
keruh
setelah BAB
dan BAK
mem
berishkan
mulut bayi
setelah minum
susu
Diharapkan streri
setelah dilakukan l botol
perawatan tidak 3. mengobserv
terjadi hipotermi asi tanda vital
dengan kriterria dan tanda
II Resiko hasil: 1. cuci tangan inveksi
S: terjadi sebelum dan
O: Suhu 36,5- 4. menginjeksi
hipotermi 37 0c sesudah cefo 75 mb IV
Suhu tubuh berhubungan melakukan
36 ,20c Acral hangat
dengan Gerak dan tindakan
BB :2150 gr lemak 2. bungkus bayi
tangis cukup 1. mencuci
Usia subkutan dengan kain tangan sebelum
kehamilan 36 yang tipis kering dan sesudah
mg dan luas 3. rawat bayi melakukan
dalam tindakan
inkubator 2. membun
4. ganit pakaian gkus bayi
tiap kali basah dengan kain
observasi suhu yang bersih dan
tubuh bayi kering serta
( minimal 4 memakaikan
klix/mnt) topi
3. merwat
bayi dalam
inkubator dan
mengatur lampu
serta menutuo
inkubator
setelah
melakukan
tindakan
4. mengga
nti pakaian bayi
tiap kali basah
karena BAB
atau BAK
5. mengobs
ervasi tubuh
Diharapkan setelah bayi secara
III S:- Resiko dilakukan tindakan teratur (minimal
O: kekurangan keperawatan 1. mencuci 4x/hari)
BB :2150 gr nutrisi kebutuhan nnutrisi tangan sebelum
Retensi kurang dhan terpenuhi dengan dan sesuda 1.menuci tangan
tidak ad tubuh kriteria hasil : melakukan sebelum dan
NS :10 cc berhubungan BB tidak turun tindakan sesudah
pasi encer dengan lebih dari 10 % 2. latih reflek melakukan
Infus :KEN intake yang BBl hosap dan tindakan
-1B (20 tubuh yang Tidak ada tanda- menelan bayi 2. melatih reflek
cc/24 jam ) tidak adekuat tanda dehidrasi 3. pasang hosap dan
Reflek merupakan Tidak ada NGT/sonde menelan bayi
hisap lemah dampak dari intoleransi lambung 3.memasang
reflek lambung 4. beri minum NGT/sonde
hisaplemah (muntah) sesuai jadwal lambung
dan kebutuhan 4.memberi
5. kaji minum sesuai
intoleransi jadwal dan
lambung kebutu
6. timbang BB 5.meretensi cairan
tiap hari lambung secara
7. observasi berkala tiap 2
tanda-tanda jam sekali
dehidrasi 6.menimbang
8. kolaborasi berat badan tiap
dengan dokter hari
atau tim medis 7.mengobservasi
lain. tanda-tanda
dehidrasi
8.melakukan
tindakan
kolaborasi
dengan dokter
tentang
pemasangan
infus KEN-1B
Diharapkan setelah (200 cc/24)
IV S: Reisko dilakukan tindakan
O: terjadinya tindakan 1. cuci tangan
Tali pusat infeksi tali keperawatan tidak sebelum dan 1.mencuci tangan
belum lepas pusat terjadi infeksi tali sesudah sebelum dan
Keadaan berhubungan pusat dengan melakukan setelah
tali pusat dengan kriteria hasil: tindaakn melakukan
dak berbau pemotongan Tali pusat 2. rawat tali tindakan
Tali pusat tali pusat. bersih,tidak ada pusat dengan 2.merawat tali
tidak berbau pus tidak alkohol 70 % piusat dengan
Tali pusat kemerahan dan dan bungkud menggunakan
tidak tidak bau dengan kasa alkohol 70 %
terdapat pus Suhu tubuh kering dan
Tali pusat normal (36,5-37 3. observasi membungkus
kering c) tanda-tranda dengan kasa
Suhu 36 , infeksi kering
40c 4. jaga 3.mengobservasi
kebersihan tanda-tanda
bayi terutama infeksi
sekitar area tali 4.menjaga
pusat kebersihan bayi
terutama area
tali pusat.
Tanggal/jam D Catatan perkembangan
X
27-Mei-08 I S:-
14.00 O:Keadaan umum lemah,menangis kuat,gerak
aktif,suhu 37,4 C,HR:140 x/menit,RR:40
x/menit,sesak(-),cyanosis(-),NS 12x20
cc,ikterus,ret:4-10 cc.
A:Masalah resiko infeksi dalam observasi
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

II S:-
O:Keadaan umum lemah,gerak(+),nafas,DJ
teratur,suhu 37,4 C,HR:140 x/menit,RR:40
x/menit,acral hangat.
A:Masalah resiko hipotermi tidak terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5.

III S:-
O:Keadaan umum
lemah,gerak(+),tangis(+),nafas DJ
teratur,BB:2150 gram,minum NS 10 cc tiap
2 jam,ret:10 cc,bayi sudah BAB,infus
masih terpasang.
A:Masalah resiko kekurangan nutrisi tidak
terjadi/dalam observasi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5,6,7,8.

IV S:-
O:Keadaan umum lemah,keadaan tali pusat
terbungkus kasa,tali pusat belum kering
tidak berbau,tidak bernanah,tidak ada
perdarahan tali pusat,daerah sekitar tali
pusat tidak kemerahan,suhu 37,4 C.
A:Masalah resiko infeksi tali pusat tidak
terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

28-Mei-08 I S:-
O8.00 O:Keadaan umum lemah,menangis kuat,gerak
aktif,suhu 37,2 C,HR:120 x/menit,RR:52
x/menit,cyanisis(-),nafas,DJ cenderung
teratur,tidak ikterus,ret:5-12 cc.
A:Masalah resiko infeksi dalam observasi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

II S:-
O:Keadaan umum lemah,menangis kuat,gerak
aktif,suhu 36,5 C,HR:130 x/menit,RR:40
x/menit,acral hangat.
A:Masalah resiko hipotermi terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5.

III S:-
O:Keadaan umum lemah,menangis kuat,gerak
aktif,BB:2200 gram,minum NS 15 cc tiap 2
jam,ret:8 cc,infus masih terpasang 150
cc/24 jam(KEN 1B).
A:Masalah resiko kekurangan nutrisi tidak
terjadi/dalam observasi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5,6,7,8.

IV S:-
O:Keadaan umum lemah,keadaan tali pusat
terbungkus kasa,tali pusat tidak berbau dan
bernanah,tidak ada perdarahan tali
pusat,daerah sekitar tali pusat tidak
kemerahan,suhu 36,5 C.
A:Masalah resiko infeksi tali pusat tidak
terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

22.00 I S:-
O:Keadaan umum lemah,menangis kuat,gerak
aktif,suhu 36,9 C,HR:130 x/menit,RR 48
x/menit,sesak(-),cyanosis(-),Ret:6-15
cc,tidak ikterus.
A:Masalah resiko hipotermi tidak terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

II S:-
O:Keadaan umum lemah,menangis
kuat,gerak(+),nafas,DJ teratur,suhu 37
C,HR:130 x/menit,RR:48 x/menit,acral
hangat.
A:Masalah resiko hipotermi tidak terjadi.
P:lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5.

III S:-
O:Keadaan umum lemah,menangis kuat,gerak
aktif,BB:2200 gram,minum NS 10 cc tiap 2
jam,ret:15 cc,muntah(-),infus masih
terpasang(120 cc/24 jam).
A:Masalah resiko kekurangan nutrisi tidak
terjadi/dalam observasi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5,6,7,8.

IV S:-
O:Keadaan umum lemah,keadaan tali pusat
terbungkus kasa,tidak ada perdarahan tali
pusat,tidak ada pus,daerah sekitar tali pusat
tidak kemerahan,suhu 36,9 C.
A:Masalah resiko infeksi tali pusat tidak
terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

29-Mei-08 I S:-
08.00 O:Keadaan umum lemah,gerak aktif,menangis
kuat,suhu 36,9 C,HR:140 x/menit,RR:50
x/menit,cyanosis (-),ret:0-5 cc,tidak ikterus.
A:Masalah resiko infeksi dalam observasi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

S:-
II O:Keadan umum lemah,menangis kuat,suhu
36,9 C,gerak aktif,nafas,DJ teratur,acral
hangat,muntah(-),HR:140 x/menit,RR:48
x/menit.
A:Masalah resiko hipotermi tidak terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5.

S:-
III O:Keadaan umum lemah,menangis kuat,gerak
aktif,BB:2200 gram,minum/NS 10
cc,ret:-,infus masih terpasang.
A:Masalah resiko kekurangan nutrisi tidak
terjadi/dalam observasi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5,6,7,8.

S:-
IV O:Keadaan umum lemah,keadaan tali pusat
terbungkus kasa,tidak ada perdarahan tali
pusat,tidak berbau dan tidak bernanah,suhu
36,9 C.
A:Masalah resiko infeksi tali pusat tidak
terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

S:-
22.00 I O:Keadaan umum lemah,menangis kuat,gerak
aktif,suhu 36,7 C,HR 130 x/menit,RR:42
x/menit,ret:4-10 cc,sesak(+),cyanosis(-)
,tidak ikterus.
A:Masalah resiko infeksi dalam observasi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

S:-
II O:Keadaan umum lemah,menangis kuat gerak
aktif,nafas,DJ teratur,acral hangat,suhu
36,9 C,HR:140x/menit,RR:52 x/menit.
A:Masalah resiko hipotermi tidak terjadi atau
dapat di cegah.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5.

S:-
III O:Meadaan umum lemah,menangis
kuat,gerak aktif,minum/NS 10 cc tiap 2
jam,ret:10 cc,muntah(-),
BAB/BAK(+),infus masih terpasang.
A:Masalah resiko kekurangan nutrisi tidak
terjadi/dalam observasi.
P :Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5,6,7,8.

S:-
IV O:Keadaan umum lemah,keadaan tali pusat
terbungkus kasa,tidak ada perdarahan tali
pusat,tidak ada pus,suhu 36,7 C.
A:Masalah resiko infeksi tali pusat tidak
terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

S:-
30-Mei-08 I O:Keadaan umum lemah,gerak aktif,menangis
08.00 kuat,HR:140 x/menit,RR:50 x/menit,suhu
36,5 C,ret:5-7,5 cc,tidak ikterus.
A:Masalah resiko infeksi dalam observasi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

S:-
O:Keadaan umum lemah,menangis kuat,suhu
II 36,3 C.acral hangat,muntah(-),nafas,DJ
teratur,HR:140 x/menit,RR:50 x/menit.
A:Masalah resiko hipotermi tidak terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5.

S:-
O:Keadaan umum lemah,menangis
III kuat,BB:2400 gram,minum/NS 15
cc,ret:7,5 cc,infus masih terpasang.
A:Masalah resiko kekurangan nutrisi tidak
terjadi/dalam observasi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5,6,7,8.

S:-
O:Keadaan umum lemah,keadaan tali pusat
IV terbungkus kasa,tidak ada perdarahan tali
pusat,tidak berbau dan tidak ada pus,suhu
36,5 C.
A:Masalah resiko infeksi tali pusat tidak
terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

S:-
O:Keadaan umum lemah,gerak aktif,menangis
14.00 I kuat,HR:120 x/menit,RR:42 x/menit,suhu
36,7 C.cyanosis(-),ret:4-5 cc,tidak ikterus,
A:Masalah resiko infeksi dalam observasi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

S:-
O:Keadaan umum lemah,menansis kuat,suhu
36,7 C.acral hangat,muntah(-),HR:130
II x/menit,RR:45 x/menit.
A:Masalah resiko hipotermi tidak terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5.

S:-
O:Keadaan umum lemah,menangis
kuat,BB:2100 gram,minum/NS 20 cc tiap 2
III jam,ret:4 cc,infus masih terpasang.
A:Masalah resiko kekurangan nutrisi tidak
terjadi/dalam observasi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5,6,7,8.

S:-
O:Keadaan umum lemah,keadaan tali pusat
terbungkus kasa,tidak ada perdarahan tali
IV pusat,tidak berbau dan tidak ada pus,suhu
36,7 C.
A:Masalah resiko infeksi tali pusat tidak
terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

S:-
O:Keadaan umum lemah,menangis kuat,gerak
aktif,HR:140 x/menit,RR:50 x/menit.suhu
21.00 I 37 C,cyanosis(-)sesak(+).tidak
ikterus,ret:5-7 cc.
A:Masalah resiko infeksi dalam observasi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

S:-
O:Keadaan umum lemah,menangis kuat,suhu
37 C.acral hangat,muntah(-),HR:140
II x/menit,RR:50 x/menit.
A:Masalah resiko hipotermi tidak terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5.
S:-
O:Keadaan umum lemah,menangis kuat,gerak
aktif,BB:2200 gram,minum/NS 20 cc,ret:7
III cc,infus masih terpasang.
A:Masalah resiko kekurangan nutrisi tidak
terjadi/dalam observasi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5,6,7,8.

S:-
O:Keadaan umum lemah,keadaan tali pusat
terbungkus kasa,tidak ada perdarahan tali
IV pusat,tidak berbau dan tidak ada pus,suhu
37 C.
A:Masalah resiko infeksi tali pusat tidak
terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

S:-
O:Keadaan umum lemah,menangis kuat,gerak
aktif,HR:130 x/menit,RR:45 x/menit,suhu
31-Mei-08 I 36,5 C.cyanosis(-),sesak(+),ret:5-10
08.00 cc,tidak ikterus.
A:Masalah resiko infeksi dalam observasi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

S:-
O:Keadaan umum lemah,menangis kuat,suhu
36,6 C.acarl hangat,muntah(-)HR:130
II x/menit,RR:45 x/menit.
A:Masalah resiko hipotermi tidak terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5.

S:-
O:Keadaan umum lemah,menangis
kuat,BB:2250 gram,minum/NS 20 cc tiap 2
III jam,ret:5-10 cc,infus masih terpasang.
A:Masalah resiko kekurangan nutrisi tidak
terjadi/dalam observasi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4,5,6,7,8.

S:-
O:Keadaan umum lemah,menangis kuat,suhu
36,8 C,keadaan tali pusat terbungkus
IV kasa,tidak berbau.
A:Masalah resiko tali pusat tidak terjadi.
P:Lanjutkan intervensi no:1,2,3,4.

DIAGRAM ALUR RESUSITASI NEONATUS


Lahir: - Berikan kehangatan
- Cukup bulan - Bersihkan jalan
- Air ketuban jernih nafas
- Bernafas atau Perawatan rutin : - Keringkan
menangis - Nilai warna kulit
- Tonus otot baik atau -

- berikan kehangatan
- posisikan, bersihkan jalan nafas
(bila perlu)
- keringkan, rangsang, reposisi Perawatan
Bernafas FJ >100, kemerahan suportif
- evaluasi pernafasan,FJ dan warna
kulit

sianosis
Apnue/di berikan tambahan O2 Observasi

FJ <100 ventilasi efektif


Berikan VTP Perawatan pasca resusitasi
FJ > 100, kemerahan
FJ <60 FJ >60

Berikan VTP*
Lakukan*

FJ <60
Berikan ephineprin*

Catatan :
* Intubasi ET dapat dipertimbangkan pada langkah lain.

Anda mungkin juga menyukai