A. PENGERTIAN ETIKA
Etika (etimologi) berasal dari bahasa yunani, yaitu ethos yang berarti watak kesusilaan
atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang
merupakan istilah dari bahasa latin yaitu mos dan dalam bentuk jamak nya adalah mores,
yang berarti adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan) dan dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Menurut Ki Hajar Dewantara (1962), etika ialah ilmu yang mempelajari segala
soal kebaikan dan keburukan didalam hidup manusia semuanya, teristimewa yang mengenai
gerak-gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan sampai
mengenai tujuan yang dapat merupakan perbuatan.
Menurut Austin Fogothey, dalam bukunya rights and reason ethic (1953), etika
berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan tentang manusia dan masyarakat sebagai
antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik, dan hukum. Perbedan terletak pada
aspek keharusan. Etika berbeda dengan teologi morl karena bersandar pada kaidah-kaidah
keagamaan tetapi terbatas pada pengetauan yang dilahirkan tenaga manusia sendiri. Etika
adalah ilmu pengetahuan normatif yang praktis mengenai kelakuan benar dan tidak benar
manusia dan dapat dimengerti oleh akal murni.
Etika dan moral hampir sama pengertian nya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari
terdapat perbedaan. Moral atau moralitas digunakan untuk penilaian perbuatan yang
dilakukan, sedangkan etika digunakan untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Kesimpulan secara umum bahwa hubungan dengan perbuatan seseorang yang dapat
menimbulkan penilaian dari pihak lainya akan baik-buruknya perbuatan yang bersangkutan
disebut etika.
Etika dibagi menjadi 2 yaitu etika umum dan etika khusus.
1. Etika umum (iptek, doktrin, ajaran, prinsip-prinsip, dan teori-teori umum)
2. Etika khusus di bagi menjadi 2:
-Etika individual (subjeknya atau perorangan)
-Etika sosial (sikap terhadap sesama/rekan/teman, etika keluarga, etika politik, etika bisnis,
etika kehumasan, etika profesi).
a. Macam-macam Etika
1. Etika deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia,
serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai.
2. Etika normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya
dimiliki oleh manusia atau apa yang seharus nya dijalankan manusia dan tindakan apa yang
bernilai dalam hidup ini. Dalam etika normatif terdapat dua dasar teori (teori dentologis dan
teori teleologis).
b. Norma dan Kaidah
Di dalam kehidupan sehari-hari sering dikenal istilah norma atau kaidah, yaitu suatu
nilai yang mengatur dan memberikan pedoman atau patokan tertentu bagi setiap orang atau
masyarakat untuk berikap tidakan dan perilaku sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah
disepakati bersama.
Norma dibagi menjadi dua yaitu:
1. Perintah, merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu karena akibatnya
dipandang baik.
2. Larangan, merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu karena akibatnya
dipandang tidak baik.
Pemberlakuan norma-norma itu dalam aspek kehidupan dapat digolongkan kedalam
dua macam kaidah yaitu:
1. Aspek kehidupan pribadi (individual) meliputi:
Kaidah kepercayaan untuk mencapai kesucian hidup pribadi atau kehidupn yang beriman.
Kehidupan keusilaan, nilai moral, dan etika yang tertuju pada kebaikan hidup pribadi demi
tercapainya kesucian hati nurani yang berakhlak berbudi luhur.
2. Aspek kehidupan antyar pribadi (bermasyarakat) meliputi:
Kaidah atau norma-norma, sopan-santun, tata krama, dan etiket dalam pergaulan sehari-hari
dalam bermasyarakat.
Kaidah-kaidah hukum yang tertuju pada terciptanya ketertiban, kedamaian, dan keadilan
dalam kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan kepastian atau ketentraman.
c. Etiket
Pengertian etiket dan etika sering disamakan, padahal keduanya berbeda walau ada
persamaan nya. Etiket berkaitan dengan nilai sopan-santun, tata kramadalam pergauln formal.
Menurut K. Bertnes, dalam buku berjudul etika, selain memiliki persamaan etika dan
etiket memiliki 4 perbedaan :
1. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat
baik atau buruk sebagai akibatnya.
Etiket menetapkan cara untuk melakukan perbuatan benar sesuai yang diharapkan.
2. Etika adalah nurani (batiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baikyang seungguhnya
timbul dari kesadaran dirinya.
Etiket adalah formalitas (lahiriah), tampak dari sikap tampk luarnya penuh dengan sopan
santun dan kebaikan.
B. FILSAFAT ETIKA
a. Pengertian Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu philosophia yaitu philo atau philien adalah
cinta dan sophia artinya kebenaran. Secara garis besarnya adalah mencintai kebenaran,
mencintai atau mencari kebenaran berarti upaya mencapai suatu kebenaran dengan kesadaran
penuh didalam perbuatannya.
Louis O. Kattsoff dalam bukunya pengantar filsafat (1986) menyatakan bahwa
terdapat beberapa pemikiran dalam filsafat, yaitu:
1. Filsafat harus merupakan sesuatu yang konsepsional
2. Pemikiran filsafat merupakan pemikiran yang rasional
3. Sistem filsafat harus bersifat koheren (runtut)
4. Adanya saling hubungan antara jawaban dan kefilsafatan
5. Filsafat merupakan suatu pandangan dunia
6. Adanya suatu definisi pendahuluan
b. Cabang-Cabang Filsafat
1. Logika
Cabang filsafat yang membicarakan bagaimana hukum-hukum penyimpulan yang lurus dan
benar.
2. Metodologi
Filsafat yang membahas teknik penyelidikan, metode atau cara peenelitian dan pengamatan.
3. Metafisika
Filsafat yang membahas segala sesuatu yang ada.
4. Ontologi
Filsafat yang membahas hakikat segala sesuatu yang ada atau apakah kenyataan itu.
5. Kosmologi
Filsafat yang membahas bagaimana keadaanya seehingga kenyataan itu dapat berjalan
dengan teratur dan sistematis.
6. Epistemologi
Filsafat yang membahas kebenaran.
7. Biologi kefilsafatan
Filsafat yang membahas apakah hakikat hidup itu.
8. Psikologi kefilsafatan
Filsafat yang membahas apakah sesungguhnya arti jiwa itu.
9. Antropologi kefilsafatan
Filsafat yang membahas apakah manusia itu.
10. Sosiologi kefilsafatan
Filsafat yang membahas tentang masyarakat, organisasi, dan suatu negara.
11. Etika
Filsafat yang membahas apakah yang dimaksud dengan baik itu atau yang baik dan buruk itu
apa.
12. Estetika
Filsafat yang membahas apakah sesuatu yang indah itu.
13. Filsafat agama
Filsafat yang membahas apakah agama itu.
1. Seorang anggota mempunyai kewajiban umum berhubungan secara jujur dan adil terhadap
klien atau pimpinan nya, baik ebelum atau sesudahnya.
2. Seorang anggota hendaknya tidak mewakili kepentingan yang berlwanan tanpa persetujuan
dari pihak yang bersangkutan.
3. Seorang anggota hendaknya menjaga kepercayaan yang diberikan oleh klien atau pimpinan,
baik sebelum maupun sekarang.
4. Seorang anggota hendaknya tidak melakukan tindakan yang cenderung merendahkan
martabat pihak klien atau pimpinannya.
5. Dalam pemberian jasa pelayanan pada klien seorang anggota hendaknya tidak menerima
imbalan dari pihak manapun.
6. Seorang anggota hendaknya tidak mengusulkan kepada calon klien bahwa pembayaran
tergantung pada pencapaian hasil tertentu.
1. Seorang anggota hendaknya tidak dengan sengaja mencemarkan reputasi atau tindakan rekan
sprofesi lainya.
2. Seorang anggota hendaknya tidak berupaya mendesak klien untuk menggantikan rekan
seprofesinya.
3. Seorang anggota hendaknya bekerja sama dengan anggota lainya dalam menegakkan dan
melaksanakan kode etik PR ini.
D. ASPEK HUKUM KOMUNIKASI KEHUMASAN
Kebebasan memperoleh informasi dan sistem komunikasi indonesia sekarang lebih
bersifat universal dan terbuka.artinya pemerintah memberikan hak-hak perlindungan bagi
penerbitan media pers dan wartawan tertentu dalam menyalurkan informasi atau berita untuk
memenuhi hak publik untuk mengetahui. Akan tetapi sebaliknya, di era keterbukaan ini
banyak pejabat instansi pemerintah atau para eksekutif pihk swasta masih belum siap dan
bahkan melakukan kebijakan menutup akses masyarkat untuk memperoleh informsi yang
dibutuhkanya.
Hukum Komunikasi Kehumasan
Kode etik profesi kehumasan yang berkaitan dengan normatif etik pada prinsipnya
mengandung ketentuan bersifat mengikat, yaitu:
1. Kewajiban pada dirinya sendiri, menjaga kehormatan diri, disiplin dan etos kerja serta
bertanggung jawab.
2. Kewajiban-kewajiban kepada media massa atau publiknya untuk tidak merusak kepercayaan
saluran informasi umum demi kepentingan publik.
3. Kewajiban terhadap klien yang dilayani dan atasanya, menjaga kepercayaan dan kerahasiaan.
4. Ketentuan perilaku terhadap rekan seprofesi, bekerja sama dalam menegakkan kode etik dan
etika profesi humas.
Menurut sistem KUH pidana, terdapat 4 klasifikasi jenis kejahatan yang ditujukan
terhadap kehormatan dalam bentuk murni, yaitu:
1. Menghina secara lisan
2. Menghina secara tertulis
3. Memfitnah
4. Menghina secara ringan
Dalam kegiatan sehari-hari tugas dan fungsi kehumasan beresiko ancaman pidana jika
melakukan perbuatan sebagai berikut:
1. Perbuatan kesalahan yang sebenarnya dapat dihindarkannya
2. Perbuatan yang melanggar etika dan hukum
3. Perbuatan yang telah dilarang
4. Perbuatan yang berunsur kesengajaan atau kealpaanya
5. Perbuatan yang menyebabkan ada pihak yang merasa dirugikan, dilecehkan dan dihina
6. Perbuatan dengan niat tujuan yang tidak baik
Penghinaan Menurut Pembagian Ilmu Hukum
1. Penghinaan material
Penghinaan karena isinya dari suatu kenyataan yang meliputi pernyataan baik scara lisan atau
tertulis dan faktor penentunya adalah isi pernyaan tersebut.
2. Penghinaan formal
Bentuk dan caranya merupakan penentu, pada umumnya cara menyatakannya adalah kasar
dfan tidak baik.
Objek dari Perbuatan Penghinaan
1. Perorangan termasuk yang telah meninggal dunia
2. Kepala negara dan wakil kepala negara
3. Kepala negara asing yang bersahabat
4. Kepala perwakilan asing yang bersahabat
5. Pemerintah atau kekuasaan yang sah
6. Golongan
7. Delik pornografi
8. Delik agama
9. Delik kabar bohong
10. Penyebar rasa kebencian
E. HUMAS PEMERINTAH
Perbedaan utama antara fungsi dan tugas hubungan masyarakat (humas) yang terdapat
di istansi dinas pemerintah dan lembaga non peemerintah (perusahaan komersial swasta)
yaitu tidak ada sesuatu yang diperjual belikan atau transaksi terjadi, baik berbentuk prduk
barang maupun jasa pelayanan yang ditawarkan kepada pihak yang membutuhkan secara
komersial.
I. Keberadaan Humas Pemerintah
Keberadaan departemen kehumasan (Public Relations Departement) disuatu lembaga atau
instansi pemerintah merupakan keharusan, baik secara fungsional maupun operasional.
II. Fungsi Pokok Humas Pemerintah
1. Secara taktis dalam jangka pendek, Humas instansi pemerintah berupaya memberikan pesan-
pesan atau informasi yang efektif kepada masyarakat sebagai hal layak sasaranya.
2. Secara strategis (jangka panjang), Humas instansi pemerintah berperan aktif dalam proses
pengambilan keputusan, memberikan saran, gagasan, dan ide yang kreatif serta cemerlang
hingga mampu menunjang keberhasilaan pembangunan nasional jangka panjang serta
mendorong melalui kerja sasma dan mendapat dukungan masyarakat.
3. KESIMPULAN
Etika dalam industri kehumasan sangatlah penting, dengan adanya etika dalam humas
menjadikan kontrol bagi pribadi humas maupun industri kehumasan itu sendiri. Etika juga
dapat berperan untuk mengukur dan melihat profesionalisme yang dimiliki pribadi humas.
Oleh karena itu dalam industri kehumasan sikap atau etika yang baik wajib dimiliki oleh
seorang humas. Maka bagi seseorang dalam industri kehumasan sangatlah penting untuk
memiliki pemahaman mengenai etika. Karena industri humas meliputi pengertian dan menuju
kepada kemauan baik, dan reputasi yang tergantung pada kepercayaan. Maka berlaku jujur
adalah jalan yang terbaik karena hubungan masyarakat tidak akan berjalan tanpa adanya
kepercayaan. Selain itu pula etika dapat berperan dalam pembuktian profesionalitas yang
dimiliki oleh pribadi humas itu sendiri.
A. Pengertian Etika
Pengertian etika (etimologi) berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral
yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu mos dan dalam bentuk jamaknya mores, yang
berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan) dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika dan moral hampir sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari -hari terdapat
perbedaan. Moral atau moralitas digunakan untuk penilaian perbuatan yang dilakukan,
sedangkan etika digunakan untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Istilah lain yang
identic dengan etika adalah sebagai berikut:
a. Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih
baik (su).
b. Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
Sesungguhnya Etika tersebut merupakan studi tentang benar atau salah dalam tingkah laku
atau perilaku manusia (Right or wrong in human conduct). Pengertian etika menurut beberapa
pengamat, tokoh masyarakat, atau filsuf yaitu pendapat dari. I.R. Poedjawijatna, dalam
bukunya Etika, mengemukakan bahwa etika merupakan cabang dari filsafat. Etika mencari
kebenaran dan sebagai filsafat ia mencari keterangan benar yang sedalam-dalamnya. Tugas
etika adalah mencari ukuran baik-buruknya tingkah laku manusia. Etika hendak mencari
tindakan manusia manakah yang baik.
Menurut Ki Hajar Dewantara (1962), etika ialah ilmu yang mempelajari segala soal kebaikan
dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya, teristimewa yang mengenai gerak-gerik
pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan, sampai mengenai tujuan
yang dapat merupakan perbuatan.
Menurut Austin Fogothey, dalam bukunya Rights and Reason Ethic (1953), etika berhubungan
dengan seluruh ilmu pengetahuan tentang manusia dan masyarakat sebagai antropologi,
psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik, dan hukum. Perbedaan terletak pada aspek
keharusan. Etika berbeda dengan teologi moral karena bersandar pada kaidah-kaidah
keagamaan, tetapi terbatas pada pengetahuan yang dilahirkan tenaga manusia sendiri. Etika
adalah ilmu pengetahuan normatif yang praktis mengenai kelakuan benar dan tidak benar
manusia dan dapat dimengerti oleh akal murni.
Definisi etika menurut William Lillie, dalam bukunya An Introduction to Ethics adalah The
normative science of conduct of human beings living in societies is a science which judge this
conduct to be right or wrong to be good or bad, or in some similar way. This definition says,
first of all, that ethics is a science, and a science may be defined as a systematic and more or
less complete body of knowledge about a particular set of related events or objects.
Pengertian dan definisi etika dari para filsuf atau ahli tersebut di atas berbeda-beda pokok
perhatiannya, antara lain:
a. merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak
(The principles of morality, including the science of good and the nature of the right);
b. pedoman perilaku yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan
manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of human actions);
c. ilmu watak manusia yang ideal dan prinsip-prinsip moral sebagai individual (The science of
human character in its ideal state, and moral principles as of an individual);
d. merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty).
Berkaitan dengan definisi atau pendapat para tokoh tersebut di atas tentang etika, dapat ditarik
suatu kesimpulan secara umum bahwa etika merupakan kumpulan tata cara dan sikap baik
dalam pergaulan antar manusia yang beradab. Pendapat lain berkaitan dengan etiket adalah
tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta
panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan menyenangkan.
B. Pengertian Public Relations
Istilah Public Relations lahir di Amerika Serikat. Thomas Jefferson telah menggunakan istlah
ini dalam pesannya yang disampakan pada kongres ke-10 dalam tahun 1807. Tapi apa yang
dimaksud oleh Thomas Jefferson pada waktu itu dengan istlah Public Relations adalah
dihubungkan dengan foreign relations dari Amerika Serikat.
Seorang ahli dalam bidang public relations, Edward L. Bernays, ketika ia berkunjung ke
London pada akhir tahun 1966, telah mengemukakan pada suatu wawancara, bahwa ia berhak
untuk mendapat julukan the father of publc relations dan ia dapat mengklaim hak ini, karena
ia telah berjasa mempopulerkan istlah itu pada bukunya Crystalizing Public Opinion, yang
dterbitkan pada tahun 1923.
Tetapi sebagian orang menganggap, bahwa penemu public relations modern adalah ivy Lee,
karena pada tahun 1921 ia sudah mulai dengan secara regular menerbitkan sebuah buletin yang
berjudul Public Relations di New York. Sebelumnya nama ivy Lee sudah terkenal juga dalam
kalangan luas, karena jasa-jasanya yang dberikan pada suatu perusahaan Kereta Api, yaitu
Pennsylvania Railroad. Dalam perusahaan itu ia menjabat sebagai Excutive Assistant to The
Presdent dan ini merupakan, pengangkatan yang pertama kali didunia bagi seorang Kepala
Public relations pada tingkat policy making. Dengan masuknya ivy Lee ke Pennsylvania
Railroad, perusahaan itu mendapat sukses yang besar sekali.
Seperti telah dikemukan, bahwa Public Relations dapat dikatakan sebagai two-way-
communication. Yang dimaksud dengan communication menurut William Albig dalam
bukunya Public Opinion adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti diantara
individu-individu.
Dengan adanya reaksi publik, maka seluruh proses komunikasi akan terjadi didalam Public
Relations. Komunikasi selanjutnya akan meliputi response sebagai message yang disampaikan
komunikan tadi kepada si pengirim message (komunkator).
Berikut beberapa pengertian Public Relation:
1. Menurut J.C. Seidel, Public Relations Director, Division of Housing, State of New York.
Public Relation adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha management untuk memperoleh
keuntungan dan pengertian dari para pelanggannya, pegawainya dan publik umumnya.
2. W. Emerson Reck, Public Relation Director, Colgate Unversity
Public Relations adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan-
pelayangan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar
orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka.
3. Howard Bonham, Vice Chairman American National Red Cross
Public Relation adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang
dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau suatu organisasi.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Public Relations adalah suatu kegiatan
untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, keuntungan, kepercayaan, penghargaan pada
dan dari publik suatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2.3 ADA DUA MACAM ETIKA YANG HARUS KITA PAHAMI BERSAMA DALAM
MENENTUKAN BAIK DAN BURUKNYA PRILAKU MANUSIA
A.ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional
sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu
yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan
tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
B. ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola
prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan
kerangka tindakan yang akan diputuskan
Dalam hubungannya dengan kegiatan manajemen sikap itislah yang harus ditunjukkan
seorang humas dalam profesinya sehari-hari maka harus menguasai etika yang umum dan tidak
umum antara lain sebagai berikut.:
1. Good communication for internal and external public.
2. Memberikan kepada bawahan atau karyawan adanya sense of belonging & sense of wanted
pada perusahaannya (merasa diakui atau dibutuhkan).
3. Tidak terlepas dari faktor kejujuran sebagai landasan utamanya.
4. Etika sehari-hari dalam berkomunikasi atau berinteraksi harus tetap dijaga.
5. Menyampaikan informasi penting pada anggota atau kelompok yang berkepentingan.
6. Menghormati prinsip-prinsip rasa hormat terhadap nilai-nilai manusia.
7. Menguasai tehnik-tehnik cara penanggulangan kasus-kasus sehingga dapat memberikan
keputusan dan pertimbangan secara bijaksana.
8. Mengenal batas-batas berdasarkan pada moralitas dalam profesinya.
9. Penuh dedikasi dalam profesinya.
10. Menaati kode etik humas.
Etika dalam industri kehumasan ialah suatu etika yang berfungsi sebagai penyanggah
industri humas dalam menghadapi massa yang akan datang. Dengan adanya etika dalam
industri kehumasan diharapkan pergeseran nilai-nilai dan budaya serta mengeluarkan pendapat
yang lebih ekstrim dan dapat ditekan agar tidak terlalu terbuka. Dengan adanya etika profesi
kehumasan diharapkan para pelaku atau kelompok-kelompok yang menganggap dirinya
sebagai seseorang yang mengaku profesional dapat dihilangkan.
Etika dalam industri kehumasan juga dapat dikatakan dengan etika sosial. Etika sosial
adalah menyangkutkan hubungan manusia dengan baik secara langsung maupun secara
kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadap setiap pandangan-
pandangan dunia dan ideologi-ideologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap
lingkungan hidup. Dalam pengertian etika sosial ini juga berkaitan dengan etika profesi, etika
profesi adalah aturan-aturan yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh
pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap dan sesuai, tetapi dengan
keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan dan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi.
Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan
antara teori dan penerapan dalam praktek.
Di antara praktisi public relation terdapat perbedaan pendapat yang besar mengenai
apakah public relations adalah suatu karya seni, ketrampilan, atau sebuah profesi dalam
pengertian yang sama denagn kedokteran dan hukum. Ada juga gagasan, yang dikembangkan
oleh banyak profesional dan PRSA bahwa yang palig penting adalah bagi individu
bersangkutan untuk bertindak sebagai seorang profesional dalam bidang ini. Kemudaian
seorang praktisi humas harus memiliki: rasa kemandirian; rasa tanggung jawab terhadap
masyarakat dan kepentingan umum; kepedulian nyata terhadap kompentensi dan kehormatan
profesi ini secara menyeluruh; kesetiaan yang lebih tinggi terhadap standar profesi dan sesama
profesional daripada kepada pihak yang memberi pekerjaan kepadanya pada saat itu. Hambatan
besar bagi profesionalisme adalah sikap banyak praktisi itu sendiri terhadap pekerjaan mereka,
mereka memandang lebih tinggi arti keamanan kerja prestise dalam organisasi, jumlah gaji,
dan pengakuan dari atasan dibandingkan nilai-nilai tersebut.
International Public Relation Association (IPRA) menyatakan kode etik humas yang
kemudian diterima dalam konvensi-nya di Venice pada Mei 1961, isinya adalah:
1. integritas pribadi dan profesional, reputasi yang sehat, ketaatan pada konstitusi dan kode
IPRA
2. perilaku kepada klien dan karyawan:
a. perlakuan yang adil terhadap klien dan karyawan;
b. tidak mewakili kepentingan yang berselisih bersaing tanpa persetujuan;
c. menjaga kepercayaan klien dan karyawan;
d. tidak menerima upah, kecuali dari klien lain atau majikan lain;
e. tidak menggunakan metode yang menghina klien atau majikan lain;
f. menjaga kompensasi yang bergantung pada pencapaian suatu hasil tertentu.
Sesuai yang telah dipaparkan oleh IPRA terdapat fungsi Public Relation terhadap
kliennya. Etika profesi kehumasan dapat menciptakan hubungan sinergis antara organisasi
dengan kliennya. Pelayanan terhadap klien seharusnya dapat menjadi perhatian khusus oleh
Public Relation karena sebagai fungsi menejemen yang berada di organisasi atau perusahaan
peran humas dan hubungannya sangat dekat dengan klien dan bahkan menjadi pihak penengah
antara organisasi dengan kliennya.
Menurut Edward L.Bernays humas memiliki fungsi sebagai berikut :
Menurut G.Sach dalam bukunya The Exent and Intention of PR and Information
Activities terdapat tiga konsep penting dalam etika kehumasan sebagai berikut :
1. The Image : the knowledge about us and the attitudes toward us the our different interest
groups have. (Citra adalah pengetahuan mengenai kita dan sikap terhadapat kita yang
mempunyai kelompok-kelompok dalam kepentingan yang berbeda).
2. The Profile : the knowledge about an attitude towards, we want our various interest group to
have. (Penampilan merupakan pengetahuan mengenai suatu sikap terhadap yang kita inginkan
untuk dimiliki kelompok kepentingan kita beragam).
VISI
Menjadi penyedia jasa yang terkemuka dan profesional yang memberikan nilai lebih kepada
nasabah/konsumen, karyawan dan para pemegang saham.
MISI
1. Kepuasan nasabah/konsumen
2. Proses yang cost effective
3. Sumber daya manusia yang produktif dan berkomitmen
PRODUK
Tabungan Sinar
KTP asli
Mengisi aplikasi Tabungan Sinar
Setoran minimal Rp. 1.000,-
Saldo minimal (mengendap) Rp. 1,-
Setoran minimal selanjutnya Rp. 1,-
Pengambilan minimal di teller Rp. 1,-
Bebas biaya administrasi
Bunga tabungan 1%
Biaya penggantian buku karena hilang Rp. 5.000,-
Biaya peenutupan tabungan dikenakan biaya Rp. 1.000,-
Dalam 12 bulan tidak ada transaksi akan ditutup
Saldo Nol akan tutup secara otomatis
Tabungan Ku
KTP asli
Mengisi formulir aplikasi TabunganKu
Setoran minimal Rp. 10.000,-
Saldo minimal (mengendap) Rp.10.000,-
Setoran selanjutnya Rp. 10.000,-
Pengambilan minimal di teller Rp. 10.000,-
Bebas biaya administrasi
Bunga tabungan 2%
Biaya penutupan Rp. 5000,-
Saldo Nol akan tutup secara otomatis
Tabungan Restu
KTP asli
Mengisi formulir aplikasi Tabungan Restu
Setoran awal minimal Rp. 25.000,-
Setoran selanjutnya minimal Rp.25.000,-
Saldo mengendap Rp. 25.000,-
Pengambilan minimal di teller minimal Rp. 25.000,-
Bebas biaya administrasi
Biaya penggantian buku karena hilang dikenakan biaya Rp. 10.000,-
Biaya penutupan tabungan Rp. 10.000,-
Biaya dorman/rekening pasif tidak ada transaksi mutasi masuk & keluar selama 12 bulan
berturut-turut dan saldo <Rp. 100.000,- dikenakan Rp.5000,-
Saldo Nol akan tutup secara otomatis
Bunga tabungan berjenjang , jenis tabungan progresif dengan suku bunga berdasarkan saldo
efektif rata-rata
o Saldo 0-Rp. 25.000,- = 0%
o Saldo Rp. 25.001,- hingga Rp. 5000.000,- = 2%
o Saldo Rp. 5000.001,- hingga Rp. 25.000.000,- = 3%
o Saldo Rp. 25.000.001,- hingga Rp. 50.000.000,- = 3.5%
o Saldo lebih dari Rp. 50.000.001,- = 4.5%
Tabungan Satu
KTP asli
Mengisi aplikasi Tabungan Satu
Bebas biaya administrasi
Setoran perbulannya Rp. 100.000,-
Jangka waktu 3 tahun
Hadiah ditentukan oleh bank
Di ikuti oleh seluruh nasabah RESTU GROUP (karyawan tidak diperbolehkan untuk ikut)
Akan diundi setiap 3 bulan sekali
Tabungan di tutup secara bersamaan di akhir periode penyelenggaraan
Tidak ada biaya penutupan
Tabungan Tiara