Anda di halaman 1dari 4

Malaria adalah penyakit endemik yang menyebar luas di seluruh penjuru

dunia termasuk Indonesia. Malaria termasuk penyakit mematikan yang menjadi


fokus World Health Organization dalam kurun waktu yang lama.

Secara sederhana, malaria serupa dengan Dengue Hemorragic Fever,


kedua penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk. Selain itu, keduanya
memiliki beberapa gejala serupa seperti demam, sakit kepala, muntah, nyeri otot,
perdarahan dan diare.

Untuk mengetahui perbedaan keduanya, mari berkenalan dengan malaria.

Sebelumnya, apa sih malaria itu ?

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit (Plasmodium)


yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi (vector borne desease).
Malaria pada manusia dapat disebabkan oleh P. malariae, P. vivax, dan P. ovale.
Pada tubuh manusia, parasit membelah diri dan bertambah banyak di dalam
hati dan kemudian menginfeksi sel darah merah (Depkes RI, 2008).

Bagaimana kita tahu, jika kita terinfeksi malaria ?

Dalam malaria kita mengenal keluhan dan tanda klinis yang merupakan
petunjuk yang penting dalam diagnosa malaria. Gejala klinis ini dipengaruhi oleh
jenis/strain Plasmodium, imunitas tubuh dan jumlah parasit yang menginfeksi.
Waktu mulai terjadinya infeksi sampai timbulnya gejala klinis dikenal sebagai
waktu inkubasi, sedangkan waktu antara terjadinya infeksi sampai ditemukannya
parasit dalam darah disebut periode prepaten (Harijanto, 2000).

Gejala malaria terdiri dari beberapa serangan demam dengan interval


tertentu (disebut parokisme), diselingi oleh suatu periode yang penderitanya
bebas sama sekali dari demam disebut periode laten. Sebelum timbulnya
demam, biasanya penderita merasa lemah, mengeluh sakit kepala, kehilangan
nafsu makan, merasa mual, di ulu hati, atau muntah semua gejala awal ini disebut
gejala prodormal.
Demam pada malaria ditandai dengan adanya parokisme, yang
berhubungan dengan perkembangan parasit malaria dalam sel darah merah. Untuk
beberapa hari pertama, pola panas tidak beraturan, baru kemudian polanya yang
klasik tampak sesuai spesiesnya.

POLA DEMAM MALARIA

a. Stadium Dingin

Stadium ini mulai dengan menggigil dan perasaan sangat dingin. Nadi penderita
cepat, tetapi lemah. Bibir dan jari jari pucat kebiru biruan (sianotik). Kulitnya
kering dan pucat, penderita mungkin muntah dan pada penderita anak
sering terjadi kejang. Stadium ini berlangsung selama 15 menit 60 menit.

b. Stadium Demam

Setelah menggigil/merasa dingin, pada stadium ini penderita mengalami


serangan demam. Muka penderita menjadi merah, kulitnya kering dan
dirasakan sangat panas seperi terbakar, sakit kepala bertambah keras, dan
sering disertai dengan rasa mual atau muntah-muntah. Nadi penderita
menjadi kuat kembali. Biasanya penderita merasa sangat haus dan suhu
badan bisa meningkat sampai 410C. Stadium ini berlangsung selama 24 jam.

c. Stadium berkeringat

Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali, sampai membasahi


tempat tidur. Namun suhu badan pada fase ini turun dengan cepat, kadang
kadang sampai di bawah normal. Biasanya penderita tertidur nyenyak dan
pada saat terjaga, ia merasa lemah, tetapi tanpa gejala lain. Stadium ini
berlangsung selama 2-4 jam. Sesudah serangan panas pertama terlewati,
terjadi interval bebas panas selama antara 48-72 jam, lalu diikuti dengan serangan
panas berikutnya seperti yang pertama; dan demikian selanjutnya. Gejalagejala
malaria klasik seperti diuraikan di atasa tidak selalu ditemukan pada setiap
penderita, dan ini tergantung pada spesies parasit, umur, dan tingkat imunitas
penderita.
CARA PENULARAN

PENULARAN SECARA ALAMIAH (NATURAL INFECTION)

Penularan secara alamiah terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles betina


yang telah terinfeksi oleh Plasmodium.

PENULARAN YANG TIDAK ALAMIAH

a. Malaria bawaan (congenital)

b. Secara mekanik

Penularan terjadi melalui transfusi darah melalui jarum suntik.

Sampai saat ini di Indonesia terdapat 4 macam

(spesies) parasit malaria :

a. Plasmodium falciparum penyebab malaria tropika yang sering


menyebabkan malaria yang berat/malaria otak dengan kematian.

b. Plasmodium vivax penyebab malaria tertiana.

c. Plasmodium malariae penyebab malaria quartana.

d. Plasmodium ovalejenis ini jarang sekali dijumpai,

umumnya banyak di Afrika dan Pasifik Barat.

PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA

Pencegahan malaria secara garis besar mencakup tiga aspek sebagai berikut:

a. Memberantas nyamuk sebagai vektor malaria


b. Melindungi orang yang rentan dan berisiko terinfeksi malaria dengan
empat prinsip - ABCD yang - perlindungan malaria:
- Be A ware risiko, masa inkubasi, kemungkinan timbulnya tertunda, dan
gejala utama.
- Hindari menjadi B Itten oleh nyamuk, terutama antara senja dan fajar.
- Ambil obat antimalaria (C hemoprophylaxis) jika diperlukan, secara
berkala untuk mencegah serangan malaria akut.
- Segera mencari Diagnosis dan pengobatan jika demam lebih dari 1 minggu.

Anda mungkin juga menyukai