Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM VIDEO
KAMERA VIDEO

Oleh:

Nama :
Nomer :
Kelompok :
Kelas :

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Bulan, 2016
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
(1) Mengenal kamera video
(2) Mengukur video komposit pada kamera video
(3) Menentukan parameter video komposit

Peralatan yang Digunakan :


1 Kamera Video

Gambar
1 Oscilloscope 40 MHz dan passive probe

Gambar
1 Kabel penghubung RCA - BNC (75 )

Gambar
Rangkaian Percobaan :

Teori Dasar
Sinyal Video Komposit
Gambar yang dilihat pada televisi warna sebenarnya dibentuk oleh tiga
berkas elektron, warna merah, hijau dan biru dan gambar dibangkitkan dengan
membaca sepintas berkas elektron yang bergerak secara horisontal dan vertikal.
Pada layar sebagaimana berkas dibaca sepintas, arus diubah untuk
membuat daerah terang dan gelap pada permukaan tabung gambar yang
berbentuk sebagaimana yang tampak. Sinyal warna disusun dari sinyal video
composite hitam putih. Sinyal video monokrom sebenarnya merupakan
kombinasi dari dua komponen sinyal yang diperlukan untuk membentuk gambar
hitam putih lengkap. Dua komponen sinyal dibaca pengendali informasi yang
dinamakan pulsa sinkronisasi atau disingkat syn, dan intensitas informasi
gambar hitam putih dinamakan sinyal luminansi.
Gelombang Video komposit mengandung semua informasi yang
dibutuhkan untuk melengkapi gambar CRT, garis ke garis dan field ke field .
Sinyal yang telah dipakai dalam gambar tabung kemudian di pancarkan kembali
ke gambar yaitu proses scaning raster. Video komposit terdiri dari :
1. Sinyal luminan (sinyal hitam / putih)
2. Sinyal sub pembawa warna (sinyal informasi)
3. Burs sinkronisasi
4. Blanking (pengosongan)
5. Sinyal sinkronisasi yang dibutuhkan untuk mereproduksi proses
sinkronisasi.
Dalam pembuatan sebuah gambar di CRT , raster mengulas nya dua
kali sehingga diperoleh 262 garis pada bagian interlace field. Total 525 garis
per frame untuk gambar penuh. Tidak semua 525 garis memuat gambar
information , bagaimanapun, beberapa garis horizontal untuk video diantara
bagian atas dan bawah dalam layar adalah blanked out, dan beberapa yang
dipakai dalam vertical menggarisi kembali (retrace). Dua aspek penting untuk
sinyal video komposit yaitu polar dan amplitude. Sinyal video memiliki dua
polaritas:
1. Polaritas sinkronisasi positif, dengan sinyal sync atas, seperti gambar 1.a
2. Polaritas sinkronisasi negative, dengan sinyal sync bawah, seperti gambar 1.b.

Sinyal dalam gambar 1.a dan 1.b diantaranya memuat beberapa


informasi gambar. Hanya terdapat perbedaan polaritas. Polaritas sinkronisasi
negatif yang merupakan standart input atau output sinyal video untuk berbagai
peralatan kamera, TV video control dan port video dalam monitor dan VCRs.
Untuk polaritas lainnya, bagian putih untuk sinyal video opposite dalam sinyal
sync. Bagian hitam sinyal video adalah penutup blanking dan tip sync tiap level,
yang benar benar paling hitam bukan warna hitam. Standart input / output
amplitude untuk peralatan sinyal video menyebutkan 1 VPP kedalam 75 ohms.
Peralatan untuk sinyal video komposit pada inputan yang berbeda CRTs,
bagaimanpun beraneka ragam untuk 30 ke 150 VPP atau lebih untuk tabung
besar.
Dalam relasi kurun waktu, sinyal video composite biasa dibagi kedalam
dibagi kedalam 2 perbedaan per bagian yaitu interval horizontal dan interval
vertical.
1.2.2 Horizontal interval
Sinyal video komposit pada rate horizontal digambar 2 terdiri rangkaian
kompleks yang membentuk gelombang dengan menggambarkan 1 garis gambar
dalam waktu 63,5 detik (15,750 Hz). Di sebelah kiri level tinggi adalah sinyal
horizontal blanking dengan cut off beam pada tabung gambar selama periode
retrace horizontal. Setelah satu garis ditampilkan video, CRT melakukan scan
beam yang tak kelihatan saat kembali ke sebelah kiri CRT. Sinyal horizontal
blanking alas nya ialah 75% level yang akurat, terbentuk hitam untuk video level
hitam. Menumpu diatas alasnya sebuah sinyal sync horizontal. Ayunan oscillator
horizontal direset ditepi sinyal sync. Sinyal V peak to peak untuk sinyal sync
horizontal memiliki 25% total bentuk gelombang back porch (kembali keasal
untuk blanking alasnya menyediakan waktu blanked beam kembali ke sebelah
kiri pada layar. Amplutido sinyal video system NTSC dalam bentuk gelombang
osiloskop.

Gambar 1 a.) 2 garis horizontal untuk video composite dengan sync positif .
b.) sama dengan sinyal video a), tapi memiliki polaritas sync
negative. Polaritas sinkronisasi negatif untuk mendapatkan
pembeda warna (EG-EY)
Gambar .2 . Secara detail untuk 1 horisontal baik dan sync (positive sync).

Selama transimisi warna yaitu 3,58 MHz warna gelombang sinus sync
sinyal burst adalah penambahan ke back porch (kembali keasal) pada
frekuensi dan fase kunci warna informasi gambar. Amplitude nampak lebih
sedikit dibandingkan sinyal sinkronisasi. Penempatan bagaimanapun antara
sync horizontal dan warna burst harus diperoleh 25% bentuk amplitude
gelombang. Interval mengikuti horizontal blanking alas dalam satu garis video.
Area video mengandung frekuensi tinggi dengan variasi amplitude, yang
memberikan level relatif hitam ke putih, pada penglihatan terbentuk gambar.
Video terus menerus mengubah level tegangan sedikit sinyal yang telah
ditransmisikan akurat dengan obyek alami (sebagai pattern batang). level
variabel video untuk warna hitam ke putih baru nampak seperti gambar 2.
Putih pada level 12,5% sisanya untuk hitam dengan level blanking 75%.
Beberapa tegangan antara 2 points akan membentuk kelabu, pada tingkat level
tegangan.
Blanking dan sinyal sync berulang ulang , namun video selalu mengubah
menurut gambar yang discan. Untuk warna televisi, video komposit sekitar
3,58 MHz sinyal chrominance. Sebagai perbandingan , gambar 3
menampakkan sinkronisasi video negative sinyal dengan dan tanpa warna.
Level relatifnya pada gambar 3a menampakkan relative brightness, atau
luminance, nilai untuk informasi mochrome. Pada gambar 3b. 3,58 MHz
chrominance sinyal ditambah ke sinyal video untuk informasi warna. Warna
yang specific dalam sinyal warna adalah tidak jelas karena sudut phase relative
tidak ditampakkan.
Poin terpenting disini berbeda diantara monochrome dan warna televisi
sekitar 3,58 MHz chominance sinyal. Tecatat bahwa level luminansi dalam
gambar 3a adalah pada level sama rata untuk sinyal yang bervariasi pada
gambar 3b. ini mengartikan bahwa tanpa sinyal informasi warna, warna batang
dalam gambar 3b akan digandakan dalam monochrome sebagai putih, kelabu,
dan hitam bars seperti gambar 3a.

Gambar . 3 sinyal video dengan dan tanpa warna.


a.) sinyal monokrom sendiri, dengan putih,kelabu dan hitam gambar informasi .
b.) beberapa sinyal campuran dengan 3,58 MHz krominansi sinyal pada warna
informasi.

1.2.3 Sinyal Pemayaran


(1) Komponen Sinkronisasi
Penyesuaian ulasan pengirim dan penerima disebut sinkronisasi .pada
sinkronisasi burs dari sinyal video komposit TV berwarna yang datang dari
penguat dari penguat band-pass, misalnya yang dengan patokan 4,43 MHz agar
terjadi sinkronisasi frekuensi dan switch modulator. Pada televisi hitam putih
hanya memiliki satu senapan electron (elektron gun). Berkas electron tunggal
dibaca sepintas oleh tabung gambar diperagakan secara berjalinan, berkas
electron bergerak dari kiri kekanan dan dari puncak ke dasar, untuk pembacaan
312 dinamakan bidang gambar kemudian proses diulangi berjalinan ke garis
berikutnya dimulai dari 312 hingga 625. Dua bidang gambar ini membentuk
satu frame gambar dari garis 1 sampai 625.
Gambar 4. Penjejakan bingkai gambar
Informasi sinkronisasi berupa sederetan pulsa yang mengendalikan
bagian pembelok horisontal saat kembali ke sisi kiri layar untuk memulai sapuan
garis baru, dan pembelok vertikal saatnya kembali ke puncak layar untuk
memulai frame baru. Ini dikerjakan dengan kecapatan baca sekitar 15.625 garis
perdetik dan vertikal 25 frame perdetik (kecepatan baca vertikal sebanarnya
50Hz, ini digunakan untuk dua kali perjalanan turun layar melengkapi satu
frame. Proses ini diulangi untuk memuliai baca yang baru disebut kembali baca
(retrace) atau melayang kembali (flyback).

(2) Ukuran IRE


Beberapa definisi istilah terminology televisi. Satuan ini digunakan untuk
menguraikan karakteristik amplitudo sinyal video. Ahli televisi menemukan
spesifikasi level sinyal yang lebih meyakinkan dalam IRE lebih baik dari pada
milli volt. Warna putih murni didefinisikan sebagai 100 IRE dan level sinyal
blanking 0 IRE. Video sistem NTSC memiliki 714 mV berada diantara blanking
dan sinyal puncak putih sehingga 1 IRE sama dengan 7.14 mV.

Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan pada praktikum ini adalah
1) Merangkai setiap peralatan seperti skema rangkaian pada gambar 6 .

Gambar 6. Skema rangkaian percobaan.

2) Menghidupkan kamera dan osiloskop.


3) Mengatur CRO yang sesuai agar mudah diamati dengan menampilkan
gelombang satu periode penuh, berikan perhitungan untuk menentukan
Time/Div.
4) Pada saat melihat gelombang sinkronisasi horisontal, dan untuk melihat
gelombang sinkronisasi vertikal atur ulang T/Div agar gambar lebih besar dan
tampak lebih jelas.
5) Mengamati dan gambar pulsa-pulsa sinkronisasi (horizontal dan vertikal), pulsa
pengosongan (horisontal dan vertikal) , serambi depan dan belakang, serta
informasi gambar.
6) Amati dan ambil gambar (Photo) bentuk-bentuk gelombang tersebut serta
tentukan tegangannya mencatatnya pada tabel 1.
Hasil Percobaan
Tabel 1. Hasil dari percobaan.
No. Gambar Keterangan

1a Gambar pemayaran Horisontal


Satu periode Penuh, hitung
berapa seharusnya T/Div.

1b Gambar pemayaran Horisontal


yang menunjukkan pulsa
pengosongan horizontal, pulsa
sinkronisasi horizontal, serambi
depan dan serambi belakang
dengan atur V/Div dan T/Div
yang digunakan yakni :
V/Div =
T/Div =
Gambar pemayaran Vertikal
2a Satu periode Penuh, hitung
berapa seharusnya T/Div.

2b Gambar pemayaran Vertikal


menunjukkan pengosongan
vertikal, sinyal sinkronisasi
horizontal, dan singkronisasi
vertikal dengan V/Div dan
T/Div yang digunakan yakni :
V/Div =
T/Div =

Analisa Data

Adapun yang dapat di analisa dari praktikum ini adalah

(1) Pemayaran Horizontal

Pada hasil percobaan yang didapatkan, dapat kami analisa bahwa :

Gambar sinyal video komposit pemayaran horisontal Satu Periode Penuh

Frekuensi pemayaran horizontal dapat dihitung dengan cara menghitung


periode pemayaran horizontal.
Selanjutnya menghitung tegangan dari pemayaran horizontal

Pengosongan Horizontal

Gambar sinyal video komposit pengosongan horisontal


Hitung Waktu dan Tegangan

Serambi Depan
Hitung Waktu dan Tegangan

Singkronisasi Horizontal
Hitung Waktu dan Tegangan

Serambi Belakang
Hitung Waktu dan Tegangan

Sinkronisasi warna
Hitung Waktu dan Tegangan

(2) Pemayaran Vertikal


Pada hasil percobaan yang didapatkan, dapat kami analisa bahwa :

Gambar sinyal video komposit pemayaran vertikal

Frekuensi pemayaran vertikal dapat dihitung dengan cara menghitung


periode pemayaran vertikal.
Selanjutnya menghitung tegangan dari pemayaran vertikal

Pengosongan Vertikal

Gambar sinyal video komposit pengosongan vertikal

Hitung Waktu dan Tegangan

Perhitungan H
Hitung Waktu dan Tegangan

Perhitungan H
Hitung Waktu dan Tegangan

Singkronisasi Vertikal
Hitung Waktu dan Tegangan

PENUTUP

Kesimpulan
Saran

Anda mungkin juga menyukai