SISTEM VIDEO
KAMERA VIDEO
Oleh:
Nama :
Nomer :
Kelompok :
Kelas :
Gambar
1 Oscilloscope 40 MHz dan passive probe
Gambar
1 Kabel penghubung RCA - BNC (75 )
Gambar
Rangkaian Percobaan :
Teori Dasar
Sinyal Video Komposit
Gambar yang dilihat pada televisi warna sebenarnya dibentuk oleh tiga
berkas elektron, warna merah, hijau dan biru dan gambar dibangkitkan dengan
membaca sepintas berkas elektron yang bergerak secara horisontal dan vertikal.
Pada layar sebagaimana berkas dibaca sepintas, arus diubah untuk
membuat daerah terang dan gelap pada permukaan tabung gambar yang
berbentuk sebagaimana yang tampak. Sinyal warna disusun dari sinyal video
composite hitam putih. Sinyal video monokrom sebenarnya merupakan
kombinasi dari dua komponen sinyal yang diperlukan untuk membentuk gambar
hitam putih lengkap. Dua komponen sinyal dibaca pengendali informasi yang
dinamakan pulsa sinkronisasi atau disingkat syn, dan intensitas informasi
gambar hitam putih dinamakan sinyal luminansi.
Gelombang Video komposit mengandung semua informasi yang
dibutuhkan untuk melengkapi gambar CRT, garis ke garis dan field ke field .
Sinyal yang telah dipakai dalam gambar tabung kemudian di pancarkan kembali
ke gambar yaitu proses scaning raster. Video komposit terdiri dari :
1. Sinyal luminan (sinyal hitam / putih)
2. Sinyal sub pembawa warna (sinyal informasi)
3. Burs sinkronisasi
4. Blanking (pengosongan)
5. Sinyal sinkronisasi yang dibutuhkan untuk mereproduksi proses
sinkronisasi.
Dalam pembuatan sebuah gambar di CRT , raster mengulas nya dua
kali sehingga diperoleh 262 garis pada bagian interlace field. Total 525 garis
per frame untuk gambar penuh. Tidak semua 525 garis memuat gambar
information , bagaimanapun, beberapa garis horizontal untuk video diantara
bagian atas dan bawah dalam layar adalah blanked out, dan beberapa yang
dipakai dalam vertical menggarisi kembali (retrace). Dua aspek penting untuk
sinyal video komposit yaitu polar dan amplitude. Sinyal video memiliki dua
polaritas:
1. Polaritas sinkronisasi positif, dengan sinyal sync atas, seperti gambar 1.a
2. Polaritas sinkronisasi negative, dengan sinyal sync bawah, seperti gambar 1.b.
Gambar 1 a.) 2 garis horizontal untuk video composite dengan sync positif .
b.) sama dengan sinyal video a), tapi memiliki polaritas sync
negative. Polaritas sinkronisasi negatif untuk mendapatkan
pembeda warna (EG-EY)
Gambar .2 . Secara detail untuk 1 horisontal baik dan sync (positive sync).
Selama transimisi warna yaitu 3,58 MHz warna gelombang sinus sync
sinyal burst adalah penambahan ke back porch (kembali keasal) pada
frekuensi dan fase kunci warna informasi gambar. Amplitude nampak lebih
sedikit dibandingkan sinyal sinkronisasi. Penempatan bagaimanapun antara
sync horizontal dan warna burst harus diperoleh 25% bentuk amplitude
gelombang. Interval mengikuti horizontal blanking alas dalam satu garis video.
Area video mengandung frekuensi tinggi dengan variasi amplitude, yang
memberikan level relatif hitam ke putih, pada penglihatan terbentuk gambar.
Video terus menerus mengubah level tegangan sedikit sinyal yang telah
ditransmisikan akurat dengan obyek alami (sebagai pattern batang). level
variabel video untuk warna hitam ke putih baru nampak seperti gambar 2.
Putih pada level 12,5% sisanya untuk hitam dengan level blanking 75%.
Beberapa tegangan antara 2 points akan membentuk kelabu, pada tingkat level
tegangan.
Blanking dan sinyal sync berulang ulang , namun video selalu mengubah
menurut gambar yang discan. Untuk warna televisi, video komposit sekitar
3,58 MHz sinyal chrominance. Sebagai perbandingan , gambar 3
menampakkan sinkronisasi video negative sinyal dengan dan tanpa warna.
Level relatifnya pada gambar 3a menampakkan relative brightness, atau
luminance, nilai untuk informasi mochrome. Pada gambar 3b. 3,58 MHz
chrominance sinyal ditambah ke sinyal video untuk informasi warna. Warna
yang specific dalam sinyal warna adalah tidak jelas karena sudut phase relative
tidak ditampakkan.
Poin terpenting disini berbeda diantara monochrome dan warna televisi
sekitar 3,58 MHz chominance sinyal. Tecatat bahwa level luminansi dalam
gambar 3a adalah pada level sama rata untuk sinyal yang bervariasi pada
gambar 3b. ini mengartikan bahwa tanpa sinyal informasi warna, warna batang
dalam gambar 3b akan digandakan dalam monochrome sebagai putih, kelabu,
dan hitam bars seperti gambar 3a.
Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan pada praktikum ini adalah
1) Merangkai setiap peralatan seperti skema rangkaian pada gambar 6 .
Analisa Data
Pengosongan Horizontal
Serambi Depan
Hitung Waktu dan Tegangan
Singkronisasi Horizontal
Hitung Waktu dan Tegangan
Serambi Belakang
Hitung Waktu dan Tegangan
Sinkronisasi warna
Hitung Waktu dan Tegangan
Pengosongan Vertikal
Perhitungan H
Hitung Waktu dan Tegangan
Perhitungan H
Hitung Waktu dan Tegangan
Singkronisasi Vertikal
Hitung Waktu dan Tegangan
PENUTUP
Kesimpulan
Saran