Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

DESAIN JARINGAN VLAN

Disusun oleh :
RIVANO DWI SASONO
NIM : 1541160105
2A

PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2017
1. Tujuan
1.1.Memahami dasar-dasar Virtual Local Area Network(VLAN)
1.2.Merancang jaringan Virtual Local Area Network (VLAN) dalam suatu jaringan
Local Area Network menggunakan Packet Tracer.

2. Teori Dasar
2.1. Pengertian VLAN
Sebuah Local Area Network (LAN) pada dasarnya diartikan sebagai sebuah
jaringan dari komputer-komputer yang berada pada lokasi yang sama. Sebuah LAN
diartikan sebagai single broadcast domain, artinya ada sebuah broadcast informasi
dari seorang user dalam LAN. Broadcast akan diterima oleh semua user lain yang
berada pada LAN tersebut. Broadcast yang keluar dari LAN dapat difilter dengan
menggunakan router. Virtual Local Area Network dikembangkan sebagai alternatif
untuk mengurangi broadcast. Gambar jaringan tradisional dengan 1 broadcast
domain dapat dilihat di gambar 2.1.

Sebuah VLAN merupakan fungsi lojik dari sebuah switch. Fungsi lojik ini
mampu membagi jaringan LAN ke dalam beberapa jaringan virtual. Jaringan
virtual ini tersambung ke dalam perangkat fisik yang sama. Implementasi VLAN
dalam jaringan memudahkan seorang administrator dalam membagi secara lojik
grup-grup komputer secara fungsional dan tidak dibatasi oleh lokasi.
Pada gambar 2.2. dapat dilihat sebuah jaringan dengan 4 buah switch yang
menggunakan 1 broadcast domain. Pada jaringan tersebut, seluruh komputer akan
menerima paket broadcast yang dikirimkan oleh sebuah komputer. Akibatnya,
akan ada banyak trafik yang tidak diperlukan oleh setiap komputer, yang
dilewatkan oleh switch. Virtual LAN menawarkan sebuah metode untuk membagi
satu fisik network ke dalam banyak broadcast domain. Dalam network besar,
broadcast domain ini biasanya sama dengan batas IP subnet, yang masing-masing
subnet mempunyai satu VLAN. Gambar 2.3. menunjukkan sebuah switch dengan
2 broadcast domain.

Sebuah VLAN memungkinkan banyak virtual LAN berdampingan dalam sebuah


switch. Artinya jika ada dua mesin yang terhubung dalam switch yang sama, kedua
komputer tersebut tidak akan bisa berkomunikasi tanpa adanya router tambahan.
Sebuah router dibutuhkan untuk meneruskan paket antara kedua VLAN tersebut,
seperti 2 buah LAN yang secara fisik terpisah. Gambar 2.4. menunjukkan 6
bagaimana sebuah switch dengan 2 broadcast domain bekerja seperti 2 buah switch
yang tidak terhubung satu sama lain.
Pada gambar 2.5, dapat dilihat bahwa VLAN menyisipkan 4 byte data ke dalam
frame di layer 2 OSI. Dengan adanya header tersebut, switch akan membaca isi
dari header VLAN dan meneruskan paket berdasarkan ketentuan yang telah
dikonfigurasikan pada switch.

2.2. Kebutuhan untuk menjalankan VLAN


Untuk dapat mengimplementasikan VLAN di jaringan, dibutuhkan switch yang
memiliki standar IEEE 802.1Q atau spesifikasi VLAN yang ditentukan oleh vendor.
Switch ini dapat beroperasi di layer 2 (Data Link Layer) maupun di layer 3 (Network
Layer) pada model referensi OSI. Selain switch yang mendukung VLAN,
dibutuhkan juga perangkat lunak untuk manajemen VLAN. Dengan perangkat
lunak ini, administrator jaringan dapat mengkonfigurasikan infrastruktur VLAN
pada switch.
2.3. Tipe-tipe VLAN
Terdapat 3 macam pengelompokan VLAN, yaitu:

a. Port-based grouping Teknik ini adalah yang paling banyak digunakan dalam
mendefinisikan keanggotaan VLAN. Dengan port-based VLAN, sebuah switch
dapat memiliki beberapa VLAN. Administrator jaringan dapat menentukan
pemetaan port tertentu yang merupakan anggota dari VLAN tertentu.

b. MAC address based grouping Dengan pengelompokan ini, administrator


jaringan perlu mengetahui MAC address dari komputer mana saja yang akan
tergabung di sebuah VLAN.

c. Protocol based grouping Formasi VLAN pada tipe ini adalah berdasarkan prefix
dari alamat IP. Setiap paket yang dilewatkan akan diperiksa dulu header IP nya

2.4. Tipe link VLAN


Ada dua macam tipe link dalam VLAN, yaitu:

a. Access.
Tipe link ini digunakan menghubungkan antara switch dengan user/PC.
b. Trunk.
Tipe link ini digunakan menghubungkan antara switch dengan switch
lainnya.
2.5. Keuntungan VLAN

Keuntungan yang didapatkan saat menggunakan VLAN adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan performa
VLAN membantu meningkatkan performa jaringan dengan cara membagi
broadcast domain menjadi ukuran yang lebih kecil. Dengan melakukan
pengelompokan user ke dalam beberapa domain, broadcast traffic yang dikirimkan
menuju ke jaringan tertentu akan lebih sedikit. Akibatnya, traffic yang dikirimkan
akan lebih sedikit.

b. Memudahkan pengelolaan
VLAN akan memperkecil biaya perpindahan dan perubahan workstation.
Keanggotaan VLAN tidak tergantung pada lokasi, sehingga bila ada seorang user
yang ingin berpindah tempat, alamat IP yang tersimpan di komputernya tidak perlu
diubah. Dengan adanya hal ini, administrator jaringan akan lebih dimudahkan
dalam hal pengelolaan jaringan.

c. Peningkatan keamanan
Switch yang mengimplementasikan teknologi VLAN hanya akan meneruskan
sebuah paket ke subnet yang dituju. User-user yang mengirimkan data-data sensitif
dapat ditempatkan dalam 1 VLAN tertentu, dan user yang tidak berada dalam
VLAN yang sama tidak akan dapat melihat/menerima data sensitif yang
dikirimkan.

d. Flexibility dan scalability


Sebuah port dapat memiliki beberapa keanggotaan secara sekaligus, sehingga antar
user yang berbeda VLAN dapat berbagi sumber daya tanpa adanya penambahan
alat tertentu.

3. Langkah Percobaan

3.1.Buka aplikasi Paket tracer


3.2.Menetukan Jumlah Vlan , komputer , switch dan router yang digunakan.
3.3. Menyambungkan Vlan , komputer , switch dan router dengan kabel.
3.4.Menentukan alamat IP yang akan kita gukanakan pada VLAN dan komputer.
Untuk IP VLAN Dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

VLAN 1 IP=10.10.10.10/25
NA=10.10.10.0
BA=10.10.10.127
HR=1-126

VLAN 2 IP=11.11.11.11/24
NA=11.11.11.0
BA=11.11.11.255
HR=1-254
VLAN 3 IP=12.12.12.12/26
NA=12.12.12.0
BA=12.12.12.63
HR=1-62

VLAN 4 IP=15.15.15.15/27
NA=15.15.15.0
BA=15.15.15.31
HR=1-30

VLAN 5 IP=20.20.20.20/28
NA=20.20.20.0
BA=20.20.20.15
HR=1-14

VLAN 6 IP=14.14.14.14/29
NA=14.14.14.0
BA=14.14.14.15
HR=9-14

3.5. Membuat Vlan Database pada masing-masing switch


Gambar dibawah ini merupakan VlanDatabase yang sudah saya tambahkan

3.6.Menentukan Tipe Link VLAN pada setiap sambungan kabel


a. Access.
Tipe link ini digunakan menghubungkan antara switch dengan user/PC.
b. Trunk.
Tipe link ini digunakan menghubungkan antara switch dengan switch
lainnya.
3.7.Memasukkan program pada CLI yang ada di router.
Caranya klik router lalu click CLI lalu masukan program dibawah ini

--- System Configuration Dialog ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n


Press RETURN to get started!

Router>
Router>en
Router#vlan database
% Warning: It is recommended to configure VLAN from config mode,
as VLAN database mode is being deprecated. Please consult user
documentation for configuring VTP/VLAN in config mode.

Router(vlan)#?
VLAN database editing buffer manipulation commands:
exit Apply changes, bump revision number, and exit mode
no Negate a command or set its defaults
vlan Add, delete, or modify values associated with a single VLAN
vtp Perform VTP administrative functions.
Router(vlan)#vlan 10 NAME vlan1
VLAN 10 added:
Name: vlan1
Router(vlan)#vlan 20 NAME vlan2
VLAN 20 added:
Name: vlan2
Router(vlan)#vlan 30 NAME vlan3
VLAN 30 added:
Name: vlan3
Router(vlan)#vlan 10 NAME vlan4
VLAN 10 added:
Name: vlan4
Router(vlan)#vlan 20 NAME vlan5
VLAN 20 added:
Name: vlan5
Router(vlan)#vlan 30 NAME vlan6
VLAN 30 added:
Name: vlan6

Router(vlan)#exit

Router#config t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fa0/0.10
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10
Router(config-subif)#ip address 10.10.10.10 255.255.255.128
Router(config-subif)#interface fa0/0.20
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 20
Router(config-subif)#ip address 11.11.11.11 255.255.255.0
Router(config-subif)#interface fa0/0.30
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 30
Router(config-subif)#ip address 12.12.12.12 255.255.255.192
Router(config)#interface fa0/0.40
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 40
Router(config-subif)#ip address 15.15.15.15 255.255.255.224
Router(config-subif)#interface fa0/0.50
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 50
Router(config-subif)#ip address 20.20.20.20 255.255.255.240
Router(config-subif)#interface fa0/0.60
Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 60
Router(config-subif)#ip address 14.14.14.14 255.255.255.248
Router(config-subif)#no sh
Router(config-subif)#exit
Router(config)#interface fa0/0
Router(config-if)#no sh

Router(config-if)#

exit
Router(config)#
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 0.0.0.0
4. Hasil Percobaan
5. Analisis

5.1. ICMP 1

Layer 1: Physical
Berfungsi menangani koneksi fisik jaringan dan prosedur-prosedur teknis yang
berhubungan langsung dengan media transmisi fisik.
Layer 2: Data Link
Berfungsi untuk mengendalikan lapisan fisik, mendeteksi serta mengkoreksi
kesalahan yang berupa gangguan sinyal pada media transmisi fisik.
Layer 3: Network
Berfungsi untuk menyediakan routing fisik, menentukan rute yang akan
ditempuh.
5.2. ICMP 2

Layer 1: Physical
Berfungsi menangani koneksi fisik jaringan dan prosedur-prosedur teknis yang
berhubungan langsung dengan media transmisi fisik.
Layer 2: Data Link
Berfungsi untuk mengendalikan lapisan fisik, mendeteksi serta mengkoreksi
kesalahan yang berupa gangguan sinyal pada media transmisi fisik.

5.3. ICMP 3
Layer 1: Physical
Berfungsi menangani koneksi fisik jaringan dan prosedur-prosedur teknis yang
berhubungan langsung dengan media transmisi fisik.
Layer 2: Data Link
Berfungsi untuk mengendalikan lapisan fisik, mendeteksi serta mengkoreksi
kesalahan yang berupa gangguan sinyal pada media transmisi fisik.
Data yg dikirim dari 00D0.D3BA.D6B4 ke 0060.4773.7C01

5.4.

6. Kesimpulan
1. Dengan menggunakan konsep jaringan VLAN, jaringan dapat dibagibagi
berdasarkan grup.
2. Switched Virtual Interface (Switched Virtual Interface), sebuah interface
virtual yang menyediakan gerbang masuk dan keluar dari VLAN.
3. Dengan adanya VLAN, sebuah switch bisa mengelompokkan satu atau
beberapa interface (baca port) berada pada suatu VLAN, sementara interface
lainnya berada pada VLAN lainnya.
4. Keamanan Jaringan lebih baik dan bisa terkelola dengan mudah oleh seorang
administrator jaringan.

Anda mungkin juga menyukai