Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

KARBOHIDRAT

Disusun Oleh:
1. Ira Tyas K. /652016003
2. Sekar Nurani S. /652016010

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
2017
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
Nama/Nim : 1. Ira Tyas K (652016003)
2. Sekar Nurani S (652016010)
Kelompok : Pagi 07.00 11.00
Tanggal praktikum : Selasa, 14 November 2017

I. JUDUL : Karbohidrat
II. TUJUAN
1. Menentukan bahan yang termasuk karbohidrat
2. Menentukan bahan yang termasuk gula pentose dan gula heksosa
3. Menentukan karbohidrat yang mengandung gugus aldosa
4. Menentukan bahan yang termasuk gula monosakarida, disakarida, dan
polisakarida

III. ALAT ,BAHAN DAN DATA FISIK


Bahan MW (g/mol) BP (C) MP (C) d (g/mL) Sifat khas

Glukosa 180,16 146 - 1,54 - Larut dalam air,


metanol,
alkohol, eter,
aseton, asam
asetat glasial
panas, piridin,
anilin
Sukrosa 342,3 186 - 1,59 - Berbentuk
kristal
spenoidal, balok
atau serbuk
- Higroskopis
- Larut dalam air,
alkohol,
metanol, cukup
larut dalam
gliserol dan
piridin
Galaktosa 180,16 167 - 1,72 - Larut dalam air,
piridin, sedikit
larut dalam
alkohol
Maltosa 342,3 102 - 1,54 - Hasil dari
hidrolisis parsial
tepung
(amilum)
- Larut dalam air
Pati (amilum) - - - - Merupakan
polimer dengan
rumus struktur
(C6H10O5)n
terdiri dari 27%
polimer linier
(amilosa) dan
1,50
73% polimer
cabang
(amilopektin)
- Tidak larut
dalam air dingin
maupun dalam
alkohol
- Larut dalam air
panas tetapi
akan
membentuk
larutan koloidal
yang dapat
menjadi jelly
apabila
didinginkan
akuades 18,016 100 0 1,998 - Pelarut
universal
- Cairan tidak
bewarna, tidak
berbau, tidak
berasa
HCl 36,46 -114,19 -85,03 1,097 - Tidak bewarna,
korosif, tidak
mudah
terbakar,
berbau tajam
- Larut dalam air,
metanol, etanol,
etanol, eter
NaOH 40,01 - 318 2,13 - Larut dalam air,
alkohol,
metanol,
gliserol
1-pentanol 88,15 138,1 -79 0,824 - Cairan berbau
khas
- Sedikit larut
dalam air
- Dapat
bercampur
dengan alkohol
dan eter
H2SO4 98,08 10 337 1,84 - Cairan kuning
jernih
- Merupakan
asam anhidrat
- Mudah terbakar
- Dapat
bercampur
dengan air dan
alkohol
Na2S2O3 158,11 48,3 - 1,67 - Larut dalam
- Kristal tak bewarna

Reagen molisch - - - - - -naphthol


dilarutkan dalam
etanol

Reagen - - - - - terdiri dari


resorcinol dan HCl
seliwanof
pekat

Reagen benedict - - - - - 1 liter reagen


benedict terdiri
dari 173 gram
sodium sitrat, 100
gram sodium
karbonat dan 17,3
gram kupri sulfat
pentahidrat

Reagen barfoed - - - - - 0,33 M besi asetat


dalam 1%
CH3COOH

Anthrone 194,23 155 721 - - Berbentuk kristal


ortorombik
158

Iodin 126,904 113,5 184,4 4,93 - Berbentuk cairan


bewarna coklat
kemerahan

Alat
Tabung reaksi Rak tabung reaksi Pembakar Bunsen
Pipet tetes Waterbath + kaki tiga

Bahan
Aquades H2SO4 pekat Reagen anthrone
Glukosa I2 Reagen Seliwanof
Galaktosa Na2S2O3 Reagen Benedict
Arabinosa HCl pekat Reagen Barfoed
Sukrosa Reagen molish Kertas lakmus
Pati Reagen bial

IV. METODE
1. Uji Molisch
Diambil 10 tetes sampel kabohidrat (Aquades, Glukosa, Galaktosa,
Sukrosa, Maltosa, dan Pati 1%) ,dimasukan kedalam tabung
reaksi.
Diteteskan 2 tetes reagen molisch dalam tabung reaksi yang berisi
10 tetes sampel karbohidrat
Ditambahkan tetes tetes H2SO4 melalui dinding tabung
2. Uji Anthrone
Diambil 10 tetes sampel kabohidrat (Aquades, Glukosa, Galaktosa,
Sukrosa, Maltosa, dan Pati 1%) ,dimasukan kedalam tabung
reaksi.
Ditambahkan 20 tetes larutan anthrone dala tabung reaksi yang
berisi 10 tetes sampel
3. Uji Seliwanof
Diambil 10 tetes sampel kabohidrat (Aquades, Glukosa, Galaktosa,
Sukrosa, Maltosa, dan Pati 1%) ,dimasukan kedalam tabung
reaksi.
Ditambahkan 2 mL reagen seliwanof ke dalam tabung reaksi yang
berisi 10 tetes sampel.
Dipanaskan
4. Uji Benedict
Diambil 10 tetes sampel kabohidrat (Aquades, Glukosa, Galaktosa,
Sukrosa, Maltosa, dan Pati 1%) ,dimasukan kedalam tabung
reaksi.
Ditambahkan 20 tetes reagen benedict ke dalam tabung reaksi
yang berisi 10 tetes sampel
Dipanaskan
5. Uji Barfoed
Diambil 5 tetes sampel kabohidrat (Aquades, Glukosa, Galaktosa,
Sukrosa, Maltosa, dan Pati 1%) ,dimasukan kedalam tabung
reaksi.
Ditambahkan 20 tetes ke dalam tabung reaksi yang berisi 5 tetes
sampel
Dipanaskan
6. Uji Iodin untuk Pati
Diambil 5 tetes sampel kabohidrat (Aquades, Glukosa, Galaktosa,
Sukrosa, Maltosa, dan Pati 1%) ,dimasukan kedalam tabung
reaksi.
Ditambahkan 1 tetes larutan iodin ke dalam tabung reaksi yang
berisi 10 tetes sampel
Ditambahkan beberapa tetes larutan natrium thiosulfat
7. Uji Hodrolisa Sukrosa
Diambil sukrosa 10 tetes dimasukkan kedalam tabung reaksi.
Ditambahkan 1 tetes HCl pekat dalam tabung reaksi yang berisi 10 tetes
larutan sukrosa
Dipanaskan
Dinetralkan dengan larutan NaOH 10% beberapa tetes sampai larutan
menjadi basa (uji pH dengan kertas lakmus)
Diuji dengan reagen benedict
Dibandingkan dengan larutan sukrosa yang tidak dihidrolisa

V. HASIL PENGAMATAN
Uji Anthrone

Sampel Perubahan
Glukosa Kuning ++
Fruktosa Hijau tua
Sukrosa Kuning +++
Maltosa Hijau muda
Pati Kuning +
Akuades putih

Uji Molisch
Sampel Perubahan
Glukosa Cicin ungu (+)
Fruktosa Cicin ungu (+)
Sukrosa Cicin ungu (+)
Maltosa Cicin ungu (+)
Pati Cicin ungu (+)
Akuades Cicin hijau (-)

Uji Benedict

Sampel Perubahan
Glukosa Biru dan terdapat endapan merah
Fruktosa Merah bata dan terdapat endapan merah
Sukrosa Biru
Maltosa Biru dan terdapat endapan merah
Pati Biru
Akuades Biru

Uji Seliwanof

Sampel Perubahan
Glukosa Kuning ++
Fruktosa Merah tua ++
Sukrosa Merah tua
Maltosa Orange
Pati Kuning +
Akuades Bening

Uji Iodin untuk Pati


Sampel Perubahan
Iodin Natrium thiosulfat
Glukosa Kuning ++ Bening
Fruktosa Kuning + Bening
Sukrosa Kuning ++ Bening
Maltosa Kuning +++ Bening
Pati Biru tua Bening
Akuades Kuning ++++ Bening

Hidrolsa Sukrosa
- Sukrosa sebelum dihdrolisa warna biru
- Sukrosa + HCl + NaOH + benedict = bewarna coklat
Uji Barfoed

Sampel Perubahan
Glukosa Hijau dan terdapat endapan merah
Fruktosa Hijau kebiruan dan terdapat endapan merah
Sukrosa Hijau kebiruan dan terdapat endapan merah
Maltosa Biru dan terdapat endapan hitam
Pati Biru +
Akuades Biru

VI. PEMBAHASAN

Karbohidrat atau sakarida adalah polihidroksil aldehid atau polihidroksil keton,


atau senyawa hasil hidrolisis keduanya. Penyusun utama karbohidratadalah C, H, dan O.
perbandingan jumlah atom H dan O adalah 1 : 2 seperti molekul air. Karbohidrat
digolongkan berdasarkan monomer penyusunnya seperti monosakarida, oligosakarida,
dan polisakarida. Berdasarkan sifat reaksi kimia, karbohidrat dibagi menjaddi dua yaitu
sifat mereduksi dan pembentukan
Praktikum kali ini dilakukan pengujian karbohidrat dengan uji kualitatif yaitu uji
Molisch, uji Seliwanoff, uji Benedict, uji Barfoed,uji Anthrone,uji Hidrolisa sukrosa dan uji
Iodin untuk pati.
Uji Anthrone

Anthrone, C6H4COC6H4CH2, adalah turunan dari anthraquinone. Senyawa ini


diproduksi oleh reduksi katalitik dari anthraquinone oleh asam hidroklorat dengan
keberadaan logam timah. Senyawa ini mungkin ada dalam bentuk keto atau enol, yang
masing-masing dikenal dengan nama anthrone dan anthranol.
Uji ini dapat digunakan untuk mengetahui adanya gugus karbohidrat yang
terdapat didalam sampel. Uji ini dikatakan positif (terdapat kandungan karbohidrat) jika
menghasilkan warna hijau/hijau kekuningan.
Pada percobaan ini, dilakukan pengujian terhadap beberapa sampel diantaranya
glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, pati dan akuades. Pengujian dilakukan dengan
mereaksikan sampel tersebut dengan larutan anthrone. Dari hasil pengamatan diperoleh
larutan glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa dan pati boleh dikatakan positif karena jika
dibandingkan dengan akuades larutan tersebut bewarna hijau/hijau kekuningan.

Uji Molisch

Uji Molisch adalah uji umum untuk karbohidrat. Uji ini efektif untuk
senyawa-senyawa yang dapat didehidrasi oleh asam pekat menjadi senyawa furfural atau
senyawa furfural yang tersubstitusi seperti hidroksimetil furfural, preaksi Molisch terdiri
dari -naftol dalam alkohol yang akan bereaksi dengn furfurl yang membentuk senyawa
kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh daya dehidrasi asam sulfat pekat
terhadap karbohidrat. Tujuan ditambahkannya asam sulfat pekat adalah untuk
menghidrolisa ikatan pada sakarida agar menghasilkan furfurl. Apabila suatu larutan uji
menunjukkan adanya cincin berwarna ungu maka larutan tersebut positif mengandung
karbohidrat. Larutan yang bereaksi positif akan menghasilkan cincin berwarna ungu
ketika direaksikan dengan -naftol dan asam sulfat pekat. Hasil pengamatan percobaan
menunjukkan bahwa larutan yang di uji yaitu aquades tidak terjadi pembentukan cicin
berwarna ungu,tetapi berwarna hijau hal ini menunjukkan bahwa aquades tidak
mengandung kabohidrat. Sedangkan pada glukosa,fruktosa,maltosa, sukrosa ,dan pati
terjadi pembentukan cincin berwarna ungu. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumardjo
(2006) yang menyatakan bahwa warna violet atau ungu terbentuk karena adanya
karbohidrat. Menurut Campbell (2002) bahwa golongan karbohidrat monosakarida yaitu
glukosa dan fruktosa, disakarida yaitu sukrosa dan laktosa.

Uji Benedict

Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat)
pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida
seperti laktosa dan maltosa. Karateristiknya tidak bisa larut atau bereaksi secara langsung
dengan Benedict, Dengan prinsip berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+ yang mengendap
sebagai Cu2O berwarna merah bata. Untuk menghindari pengendapan CuCo 3 pada
larutan natrium karbonat (reagen Benedict), maka ditambahkan asam sitrat. Larutan
tembaga alkalis dapat direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau
monoketon bebas, sehingga sukrosa yang tidak mengandung aldehid atau keton bebas
tidak dapat mereduksi larutan Benedict.
Pada uji benedict, sampel dapat dikatakan positif mengandung gula pereduksi jika
terdapat endapan merah setelah direaksikan dengan reagen benedict dan dipanaskan.
Terbentuknya endapan merah ini sebagai hasil ion reduksi dari Cu2+ menjadi ion Cu+ oleh
suatu gugus aldehid atau keton bebas yang terkandung dalam gula reduksi yang
berlangsung dalam suasana alkalis. Namun pada percobaan ini tidak semua sampel positif
mengandung gula pereduksi, diantaranya akuades, pati dan sukrosa tidak mengandung
gula pereduksi karena setelah dipanaskan tidak terdapat endapan merah.

Uji Seliwanof
Uji Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang digunakan untuk membedakan gula
aldose dan ketosa. Uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa akan
lebih cepat terdehidrasi dari pada aldosa. Enam sampel yang diujikan dalam pengujian ini
adalah adalah aquades,glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa dan pati. Jika dipanaskan,
karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasilkan warna merah pada
larutannya. Hasil pengamatan percobaan menunjukan bahwa fruktosa dan sukrosa
bereaksi positif dengan pereaksi Seliwanoff menghasilkan larutan berwarna merah.
Sedangkan aquades, glukosa, dan pati bereaksi negatif dengan pereaksi Seliwanoff.
Fruktosa dan sukrosa yang menghasilkan larutan warna merah mengidentifikasi adanaya
kandungan ketosa dalam karbohidrat jenis monosakarida itu. HCL yang terkandung dalam
pereaksi seliwanoff mendehidrasi fruktosa menghasilkan hidroksi furfural sehingga
furfural mengalami kondensasi membentuk larutan berwarna merah.
Warna merah larutan sukrosa disebabkan oleh sukrosa yang terhidrolisis menjadi
glukosa dan fruktosa. Hal ini sesuai dengan pendapat Michael (2006) yang menyatakan
bahwa ketosa dapat didehidrasi lebih cepat dari pada aldosa sehingga diperoleh turunan
furfural yang selanjutnya berkondensasi dengan resorsinol membentuk kompleks merah.
Uji seliwanoff bereaksi negatif terhadap glukosa dan pati karena pati merupakan
polisakarida dan glukosa merupakan aldosa dan ketosa.
Uji iodin untuk pati

Pati membentuk warna biru dengan senyawa iodin karena terbentuk


senyawa iodo amilum, sedangkan amylopectin akan membentuk warna merah sampai
ungu. Saat penambahan larutan iodin, akuades, glukosa, fruktosa, sukrosa, dan maltose
menunjukkan warna kuning, sedangkan pati menunjukkan endapan berwarna biru tua.
Saat semua sampel ditambah dengan Na2S2O3, larutan berubah menjadi bening tidak
berwarna ( warna I2 luntur ) karena I2 direduksi menjadi I-.
Dengan demikian yang memberikan hasil positif hanya pati. Pati membentuk
iodo amylum saat ditambah larutan iodin, dan setelah ditambah dengan Na2S2O3 wana
larutan luntur dan terdapat endapan biru kehitaman pada larutan pati tersebut.
Sedangkan glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa membentuk amylopectin.
Uji Hidrolisa Sukrosa

Uji hidrolisa sukrosa dilakukan hanya pada sukrosa yang dapat dihidrolisa dalam
larutan asam menjadi penyusunnya yaitu fruktosa dan glukosa.Pada percobaan ini larutan
yang digunakan yaitu HCl pekat.Setelah dilakukan penambahan HCl pekat dan dipanaskan
lalu didinginkan, maka dilakukan penambahan NaOH untuk membuat larutan menjadi
basa.Untuk mengetahui larutan sudah menjadi basa atau belum maka larutan diberi
kertas lakmus merah.Jika kertas lakmus berubah menjadi biru maka larutan sudah
menjadi basa.Setelah itu dilakukan pengujian larutan dengan reagen benedict.Hasil uji
benedict menunjukkan larutan menghasilkan endapan berwarna biru kecoklatan. Hal ini
menunjukkan sukrosa merupakan gula reduksi sehingga positif pada uji benedict.

Uji Barfoed

Uji Barford adalah uji untuk membedakan monosakarida dan disakarida dengan
mengontrol kondisi pH serta waktu pemanasan. Prinsipnya berdasarkan reduksi Cu 2+
menjadi Cu+. Reagen Barfoed mengandung senyawa tembaga asetat. Uji Barfoed
digunakan untuk membedakan karbohidrat golongan monosakarida dengan disakarida.
Monosakarida tereduksi lebih cepat dibandingkan disakarida.
Reagen barfoed beraksi dengan monosakarida yang tereduksi lebih cepat
dibandingkan disakarida. Reagen barfoed mengandung ion Cupri. Saat uji barfoed
seharusnya pemanasan tidak boleh terlalu lama karena dapat menyebabkan terjadinya
hidrolisis disakarida menjadi monosakarida.
Hasil positif ditunjukkan oleh sampel glukosa, fruktosa, sukrosa dan maltosa.
Aquadest dan pati bukan merupakan monosakarida, hal ini ditunjukkan dengan hasil
negatif pada uji Benedict (warna larutan biru).

VII. KESIMPULAN
1. Bahan yang termasuk karbohidrat adalah glukosa, galaktosa, maltosa,
sukrosa, dan pati.
2. Semua bahan termasuk gula heksosa karena berwarna coklat kemerahan.
3. Karbohidrat yang mengandung gugus aldose adalah Fruktosa dan sukrosa.
4. Bahan yang termasuk gula monosakarida adalah glukosa dan Fruktosa,
yang termasuk disakarida adalah sukrosa, dan yang termasuk polisakarida
adalah pati.

VIII. JAWAB PERTANYAAN


1. Sebut dan jelaskan jenis jenis karbohidrat!
Jawab:
1. Monosakarida
Monosakarida biasa dikenal dengan heksosa, karena terdiri atas 6 cincin
karbon. Ada tiga jenis heksosa yang dikenal dalam ilmu gizi, yaitu glukosa,
fruktosa, dan galaktosa. Ketiganya memiliki jenis dan jumlah atom yang
sama. Perbedaannya adalah terletak pada cara penyusunan atomnya.
Perbedaan inilah yang menyebabkan adanya perbedaan dalam tingkat
kemanisan dan daya larutnya. Berikut ini yang termasuk ke dalam jenis
karbohidrat monosakarida :
Glukosa
Glukosa dinamakan juga dekstrosa. Glukosa di alam terdapat
dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan dengan fruktosa
berada dalam madu. Glukosa dapat digunakan untuk diet tinggi
energi.
Fruktosa
Fruktosa atau levulosa, adalah gula paling manis. Fruktosa
terdapat pada madu, buah, nektar bunga, dan juga sayur.
Sepertiga dari gula madu terdiri atas fruktosa. Fruktosa juga
banyak terkandung dalam sirup jagung yang banyak digunakan
dalam proses pembuatan minuman ringan yang banyak dijual.
Galaktosa
Tidak seperti glukosa dan fruktosa yang dapat dengan mudah
dijumpai secara bebas di alam, galaktosa dapat ditemukan
didalam tubuh sebagai hasil pencernaan dari laktosa.
2. Disakarida
Dalam disakarida dikenal ada empat jenis, yaitu sukrosa atau sakarosa,
maltosa, laktosa, dan trehalosa.
Sukrosa atau sakarosa
Sukrosa atau sakarosa dikenal juga dengan nama gula tebu atau
gula bit. Gula pasir yang mengandung 99% sukrosa dibuat dari
kedua macam bahan makanan tersebut melalui proses
penyulingan dan kristalisasi. Sukrosa dapat juga ditemukan dalam
buah, sayuran, dan madu.
Maltosa
Maltosa terbuntuk dalam setiap pemecahan pati, seperti yang
terjadi pada tumbuh-tumbuhan berkecambah, sedangkan didalam
usus manusia terjadi pada saat pencernaan pati.Maltosa pecah
menjadi dua unit glukosa.
Laktosa
Laktosa (gula susu) hanya terdapat pada susu dan terdiri atas satu
unit glukosa dan galaktosa. Laktosa adalah gula yang memiliki rasa
paling tidak manis dan sangat susah untuk larut dibanding
sakarida lainnya.
Trehalosa
Trehalosa dikenal sebagai gula jamur karena sebanyak 15% bagian
kering dari jamur terdiri atas trehalosa, terdapat pula dalam
serangga.
3. Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas dua hingga sepuluh polimer monosakarida.
Oligosakarida dapat dijumpai pada biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-
kacangan.
IX. Lampiran
Laporan sementara

Anda mungkin juga menyukai