Banyak negara-negara di berbagai belahan dunia terutama negara maju yang mendukung
program pengembangan penelitian. Indikasi dari hal ini terwujud munculnya nama-nama
peneliti tersebut di berbagai media atas kemanfaatannya bagi masyarakat. Salah satu hasil
dari kemajuan yang di alami manusia adalah diciptakannya turbin sebagai penghasil energi
dengan kapasitas yang besar. Terutama diperguakan pada pembangkit listrik PLTA, PLTU
dan pembangkit-pembankit lainnya.
Sumber daya manusia yang berkualitas adalah solusi dari kemudahan dalam menjalankan
teknologi. Pemerintah juga sepatutunya terus mendukung program penelitian yang dilakukan
oleh lembaga akademisi maupun swasta perorangan. Masa-masa yang akan datang tantangan
untuk menghasilkan teknologi sangat dibutuhkan terutama saat ini seringnya terjadi krisis
energy akibat penggunaan yang secara terus menerus tanpa memperhatikan pasokan
ketersediaan masa mendatang. Pemerintahpun sudah mulai melirik pengguanaan energi
alternative biofuel.
Walaupun penggunaannya saat ini belum dinikmati secara massal beberapa industri pabrik
dan kendaraan transportasi sudah memakai energi alternative ini. Sayangnya kesadaran
masyarakat dalam melakukan penelitian belum banyak. Hal ini terjadi akibat himpitan
ekonomi yang terus mendesak sehingga proses penelitianpun di kesampingkan.
Generator merupakan salah satu teknologi yang masih digunakan dalam dunia kelistrikan.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pembangkit listrik yang dimiliki negara kita. Potensi
tenaga air dan pemanfaatannya pada umumnya berlainan, bila dibandingkan dengan
penggunaan tenaga berasal dari misalnya bahan bakar fosil.
Pertama, sumber tenaga air secara teratur dibangkitkan kembali karena pemanasan lautan
oleh penyinaran matahari, sehingga merupakan suatu sumber yang secara siklis diperbaharui.
Oleh karena itu, tenaga air disebut sebagai suatu sumber energi terbarukan.
Kedua, potensi secara keseluruhan tenaga air relatif kecil bila dibandingkan dengan jumlah
sumber bahan bakar fosil, sekali pun misalnya seluruh potensi tenaga air ini dapat
dikembangkan sepenuhnya.
Ketiga, penggunaan tenaga air pada umumnya merupakan pemanfaatan multiguna karena
biasanya dikatkan dengan irigasi, pengendalian banjir, perikanan, rekreasi, dan navigasi.
Bahkan sering terjadi bahwa pembangkitan tenaga listrik hanya merupakan manfaat
sampingan, dengan irigasi misalnya atau pengendalian banjir sebagai penggunaan utama.
Keempat, pembangkitan listrik dari tenaga air dilakukan tanpa ada perubahan suhu. Tidak ada
peningkatan suhu karena misalnya adanya proses pembakaran bahan bakar. Karenanya
mesin-mesin hidro mempunyai masa manfaat yang lebih lama daripada mesin-mesin termis.
Sehingga diperlukannya pembahasan mengenai generator.
Sehubungan dengan telah dibuatnya latar belakang makalah, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
hasil temuan mengenai:
1.Kegunaan Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan data pelengkap sebagai bahan kajian ilmu
kelistrikan mengenai konsep dasar konversi energi dan termodinamika dalam upaya
meningkatkan kualitas SDM, sekaligus memberikan masukan berupa ilmu yang belum
pernah diketahui penyusun.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para peneliti atau
pembaca dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan dunia kelistrikan, khususnya
yang membahas gemnerator. Sehingga dapat dijadikan sebagai informasi dalam upaya
meningkatkan kualitas penelitian.
PEMBAHASAN
Teori tentang generator berawal dari sebuah penelitian Michael Faraday (1791-1867),
seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet
seharusnya dapat menimbulkan arus listrik. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis
Faraday.
Terjadinya GGL induksi dapat dijelaskan seperti berikut. Jika kutub utara magnet didekatkan
ke kumparan. Jumlah garis gaya yang masuk kumparan makin banyak. Perubahan jumlah
garis gaya itulah yang menyebabkan terjadinya penyimpangan jarum galvanometer. Hal yang
sama juga akan terjadi jika magnet digerakkan keluar dari kumparan. Akan tetapi, arah
simpangan jarum galvanometer berlawanan dengan penyimpangan semula. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa penyebab timbulnya GGL induksi adalah perubahan
garis gaya magnet yang dilingkupi oleh kumparan.
Menurut Faraday, besar GGL induksi pada kedua ujung kumparan sebanding dengan laju
perubahan fluks magnetik yang dilingkupi kumparan. Artinya, makin cepat terjadinya
perubahan fluks magnetik, makin besar GGL induksi yang timbul. Adapun yang dimaksud
fluks nmgnetik adalah banyaknya garis gaya magnet yang menembus suatu bidang.
Hingga kini generator digunakan pembangkit-pembangkit listrik seperti PLTA, PLTU, PLT
Angin, PLTP Bumi, PLTS, dan lainnya. Seiring perkembangan jaman ditemukan pula
generator sinkron. Sehingga generator tidak terpisahkan dari dunia kelistrikan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya generator adalah alat yang digunakan untuk
mengubah energi kinetik menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip percobaan
Faraday. Secara sederhana, generator bekerja dengan prinsip memutar magnet dalam
kumparan atau sebaliknya, ketika magnet digerakkan dalam kumparan maka terjadi
perubahan fluks gaya magnet (perubahan arah penyebaran medan magnet) di dalam
kumparan dan menembus tegak lurus terhadap kumparan sehingga menyebabkan beda
potensial antara ujung-ujung kumparan (yang menimbulkan listrik). Syarat utama, harus ada
perubahan fluks magnetik, jika tidak maka tidak akan timbul listrik. Cara megubah fluks
magnetik adalah dengan menggerakkan magnet dalam kumparan atau sebaliknya dengan
energi dari sumber lain, seperti angin dan air yang memutar baling-baling turbin untuk
menggerakkan magnet tersebut.
Generator dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu generator AC dan generator DC. Generator
AC Bagian utama generator AC terdiri atas magnet permanen (tetap), kumparan (solenoida),
cincin geser, dan sikat. Pada generator perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan cara
memutar kumparan di dalam medan magnet permanen. Karena dihubungkan dengan cincin
geser, perputaran kumparan menimbulkan GGL induksi AC. OIeh karena itu, arus induksi
yang ditimbulkan berupa arus AC. Adanya arus AC ini ditunjukkan oleh menyalanya lampu
pijar yang disusun seri dengan kedua sikat.
Sebagaimana percobaan Faraday, GGL induksi yang ditimbulkan oleh generator AC dapat
diperbesar dengan cara:
Contoh generator AC yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
dinamo sepeda. Bagian utama dinamo sepeda adalah sebuah magnet tetap dan kumparan
yang disisipi besi lunak. Jika magnet tetap diputar, perputaran tersebut menimbulkan GGL
induksi pada kumparan. Jika sebuah lampu pijar (lampu sepeda) dipasang pada kabel yang
menghubungkan kedua ujung kumparan. lampu tersebut akan dilalui arus induksi AC.
Akibatnya, lampu tersebut menyala. Nyala lampu akan makin terang jika perputaran magnet
tetap makin cepat (laju sepeda makin kencang).
Generator DC merupakan bahan yang akan kita bahas lebih dalam. Prinsip kerja generator
(dinamo) DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC arah arus induksinya
tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada generator DC berupa cincin
belah (komutator).
e = N d/dt
di mana :
N : Jumlah lilitan
: Fluksi magnet
Dengan kata lain apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksi magnet yang berubah-
ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam konduktor tersebut. Sehingga syarat dalam
membangkitkan GGL adalah sebagai berikut :
Dalam menentukan arah arus pada setiap saat berlaku pada kaidah tangan kanan :
1. Ibu jari : Gerak perputaran
2. Jari telunjuk : Medan magnetik Utara dan Selatan
3. Jari tengah : Besaran Galvanis tegangan U dan arus (I)
Untuk perolehan arus yang searah dari tegangan bolak-balik, meskipun tujuan utamanya
adalah pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa tegangan kecepatan yang dibangkitkan
pada kumparan jangkar merupakan tegangan bolak-balik. Bentuk gelombang berubah-ubah
tersebut karenanya harus disearahkan.
1. Sistem Saklar
2. Sistem Komutator
3. Sistem Dioda
1. Sistem Saklar
2. Sistem Komutator
Bila kumparan berputar setengah putaran, sikat akan menutup celah cincin sehingga tegangan
menjadi nol. Karena cincin berputar terus maka celah akan terbuka lagi dan timbul tegangan
lagi. Bila perioda tegangan sama dengan perioda perputaran cincin, tegangan yang timbul
adalah tegangan arus searah gelombang penuh.
3. Sistem Dioda
Geneator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magneto dynamo. Karena
banyak kekurangannya maka jarang sekali digunakan. Sedangkan generator listrik yang
menggunakan magnet temporal menggunakan medan magnet listrik karena memiliki
keunggulan, yaitu dapat menghasilkan medan magnet yang dapat diatur.
Ea = z n P / 60 a volt
Keterangan :
n : Kecepatan putaran
Ea = c n volt
Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator searah dapat
dikelompkkan menjadi 3, yaitu:
Generator tipe tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan magnetnya dapat
dihubungkan ke sumber DC yang secara listrik tidak tergantung dari mesin.
Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahan Rf akan
menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan
dibangkitkan pada generator.
Jika generator dihubungkan dengan beban dan Ra (tahanan dalam generator),maka hubungan
yang dapat didapat adalah :
Vf = If Rf
Ea = Vt + If Rf
- Kecepatan putar
Vt = Ia Ra
2. Generator Shunt
Vt = If Rf
Ea = Ia Ra + Vt + < Vsi
Contoh : Pada mesi-mesin baru. Sehingga cara memberikan sisa magnetiknya adalah dengan
mengubah generator shunt menjadi generator berpenguatan bebas atau pada generator yang
dipasang pada sumber arus searah dan dijalankan sebagai motor shunt dengan polaritas sikat-
sikat dan perputaran nominal.
Sebab generator diputar oleh arah yang salah sehingga arusmedan tidak memperbesar nilai
fluksi. Untuk memperbaikinya yaitu dengan hubungan-hubungan perlu diubah dan diberi
kembali sisa magnetik.
Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan, hingga Rf tak
berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator kotor.
3. Generator Kompon
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dengan generator seri yang
dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan gabungan
dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan sebagai kompon kecil