Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

1.1 Later Belakang

Di tengah-tengah munculnya penemuan-penemuan baru hasil penelitian oleh para saintis


dalam bidang teknologi, khususnya kreasi mesin. membaca permasalahan lingkungan sekitar
adalah sebuah tuntutan yang tidak terelakan. Artinya teknologi diciptakan untuk membawa
masyarakat ke arah peradaban yang lebih baik dan maju. kemudahan dalam beraktifitas
adalah alasan utama dalam pengembangan teknologi.

Banyak negara-negara di berbagai belahan dunia terutama negara maju yang mendukung
program pengembangan penelitian. Indikasi dari hal ini terwujud munculnya nama-nama
peneliti tersebut di berbagai media atas kemanfaatannya bagi masyarakat. Salah satu hasil
dari kemajuan yang di alami manusia adalah diciptakannya turbin sebagai penghasil energi
dengan kapasitas yang besar. Terutama diperguakan pada pembangkit listrik PLTA, PLTU
dan pembangkit-pembankit lainnya.

Sumber daya manusia yang berkualitas adalah solusi dari kemudahan dalam menjalankan
teknologi. Pemerintah juga sepatutunya terus mendukung program penelitian yang dilakukan
oleh lembaga akademisi maupun swasta perorangan. Masa-masa yang akan datang tantangan
untuk menghasilkan teknologi sangat dibutuhkan terutama saat ini seringnya terjadi krisis
energy akibat penggunaan yang secara terus menerus tanpa memperhatikan pasokan
ketersediaan masa mendatang. Pemerintahpun sudah mulai melirik pengguanaan energi
alternative biofuel.

Walaupun penggunaannya saat ini belum dinikmati secara massal beberapa industri pabrik
dan kendaraan transportasi sudah memakai energi alternative ini. Sayangnya kesadaran
masyarakat dalam melakukan penelitian belum banyak. Hal ini terjadi akibat himpitan
ekonomi yang terus mendesak sehingga proses penelitianpun di kesampingkan.

Generator merupakan salah satu teknologi yang masih digunakan dalam dunia kelistrikan.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pembangkit listrik yang dimiliki negara kita. Potensi
tenaga air dan pemanfaatannya pada umumnya berlainan, bila dibandingkan dengan
penggunaan tenaga berasal dari misalnya bahan bakar fosil.

Pertama, sumber tenaga air secara teratur dibangkitkan kembali karena pemanasan lautan
oleh penyinaran matahari, sehingga merupakan suatu sumber yang secara siklis diperbaharui.
Oleh karena itu, tenaga air disebut sebagai suatu sumber energi terbarukan.

Kedua, potensi secara keseluruhan tenaga air relatif kecil bila dibandingkan dengan jumlah
sumber bahan bakar fosil, sekali pun misalnya seluruh potensi tenaga air ini dapat
dikembangkan sepenuhnya.

Ketiga, penggunaan tenaga air pada umumnya merupakan pemanfaatan multiguna karena
biasanya dikatkan dengan irigasi, pengendalian banjir, perikanan, rekreasi, dan navigasi.
Bahkan sering terjadi bahwa pembangkitan tenaga listrik hanya merupakan manfaat
sampingan, dengan irigasi misalnya atau pengendalian banjir sebagai penggunaan utama.

Keempat, pembangkitan listrik dari tenaga air dilakukan tanpa ada perubahan suhu. Tidak ada
peningkatan suhu karena misalnya adanya proses pembakaran bahan bakar. Karenanya
mesin-mesin hidro mempunyai masa manfaat yang lebih lama daripada mesin-mesin termis.
Sehingga diperlukannya pembahasan mengenai generator.

1.2 Rumusan Masalah

Sehubungan dengan telah dibuatnya latar belakang makalah, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :

1. Bagaimana runtutan sejarah generator?


2. Ada berapakah penggolongan generator?
3. Bagaimana generator bekerja?
4. Bagaimana pemanfaatan generator?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
hasil temuan mengenai:

1. Pengetahuan tentang generator berdasarkan sejarah.


2. Pengetahuan tentang klasifikasi generator.
3. Teori dasar prinsip kerja generator.
4. PWawasan tentang pemanfaatan generator.

1.4 Kegunaan penelitian

1.Kegunaan Teoritis

Makalah ini diharapkan dapat memberikan data pelengkap sebagai bahan kajian ilmu
kelistrikan mengenai konsep dasar konversi energi dan termodinamika dalam upaya
meningkatkan kualitas SDM, sekaligus memberikan masukan berupa ilmu yang belum
pernah diketahui penyusun.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para peneliti atau
pembaca dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan dunia kelistrikan, khususnya
yang membahas gemnerator. Sehingga dapat dijadikan sebagai informasi dalam upaya
meningkatkan kualitas penelitian.

PEMBAHASAN

1.1 Sejarah dan Perkembangan Generator

Teori tentang generator berawal dari sebuah penelitian Michael Faraday (1791-1867),
seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris, membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet
seharusnya dapat menimbulkan arus listrik. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis
Faraday.

Berdasarkan percobaannya, ditunjukkan bahwa gerakan magnet di dalam kumparan


menyebabkan jarum galvanometer menyimpang. Jika kutub utara magnet digerakkan
mendekati kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan. Jika magnet diam dalam
kumparan, jarum galvanometer tidak menyimpang. Jika kutub utara magnet digerakkan
menjauhi kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kiri. Penyimpangan jarum
galvanometer tersebut menunjukkan bahwa pada kedua ujung kumparan terdapat arus listrik.
Peristiwa timbulnya arus listrik seperti itulah yang disebut induksi elektromagnetik. Adapun
beda potensial yang timbul pada ujung kumparan disebut gaya gerak listrik (GGL) induksi.

Terjadinya GGL induksi dapat dijelaskan seperti berikut. Jika kutub utara magnet didekatkan
ke kumparan. Jumlah garis gaya yang masuk kumparan makin banyak. Perubahan jumlah
garis gaya itulah yang menyebabkan terjadinya penyimpangan jarum galvanometer. Hal yang
sama juga akan terjadi jika magnet digerakkan keluar dari kumparan. Akan tetapi, arah
simpangan jarum galvanometer berlawanan dengan penyimpangan semula. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa penyebab timbulnya GGL induksi adalah perubahan
garis gaya magnet yang dilingkupi oleh kumparan.
Menurut Faraday, besar GGL induksi pada kedua ujung kumparan sebanding dengan laju
perubahan fluks magnetik yang dilingkupi kumparan. Artinya, makin cepat terjadinya
perubahan fluks magnetik, makin besar GGL induksi yang timbul. Adapun yang dimaksud
fluks nmgnetik adalah banyaknya garis gaya magnet yang menembus suatu bidang.

Generator (dinamo) merupakan alat yang prinsip kerjanya berdasarkan induksi


elektromagnetik. Alat ini pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday.
Berkebalikan dengan motor listrik, generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik
menjadi energi listrik. Energi kinetik pada generator dapat juga diperoleh dari angin atau air
terjun. Berdasarkan arus yang dihasilkan. Generator dapat dibedakan menjadi dua rnacam,
yaitu generator AC dan generator DC. Generator AC menghasilkan arus bolak-balik (AC)
dan generator DC menghasilkan arus searah (DC). Baik arus bolak-balik maupun searah
dapat digunakan untuk penerangan dan alat-alat pemanas.

Hingga kini generator digunakan pembangkit-pembangkit listrik seperti PLTA, PLTU, PLT
Angin, PLTP Bumi, PLTS, dan lainnya. Seiring perkembangan jaman ditemukan pula
generator sinkron. Sehingga generator tidak terpisahkan dari dunia kelistrikan.

1.2 Pengertian dan Klasifikasi Generator

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya generator adalah alat yang digunakan untuk
mengubah energi kinetik menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip percobaan
Faraday. Secara sederhana, generator bekerja dengan prinsip memutar magnet dalam
kumparan atau sebaliknya, ketika magnet digerakkan dalam kumparan maka terjadi
perubahan fluks gaya magnet (perubahan arah penyebaran medan magnet) di dalam
kumparan dan menembus tegak lurus terhadap kumparan sehingga menyebabkan beda
potensial antara ujung-ujung kumparan (yang menimbulkan listrik). Syarat utama, harus ada
perubahan fluks magnetik, jika tidak maka tidak akan timbul listrik. Cara megubah fluks
magnetik adalah dengan menggerakkan magnet dalam kumparan atau sebaliknya dengan
energi dari sumber lain, seperti angin dan air yang memutar baling-baling turbin untuk
menggerakkan magnet tersebut.

Generator dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu generator AC dan generator DC. Generator
AC Bagian utama generator AC terdiri atas magnet permanen (tetap), kumparan (solenoida),
cincin geser, dan sikat. Pada generator perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan cara
memutar kumparan di dalam medan magnet permanen. Karena dihubungkan dengan cincin
geser, perputaran kumparan menimbulkan GGL induksi AC. OIeh karena itu, arus induksi
yang ditimbulkan berupa arus AC. Adanya arus AC ini ditunjukkan oleh menyalanya lampu
pijar yang disusun seri dengan kedua sikat.

Sebagaimana percobaan Faraday, GGL induksi yang ditimbulkan oleh generator AC dapat
diperbesar dengan cara:

memperbanyak lilitan kumparan,


menggunakan magnet permanen yang lebih kuat.
mempercepat perputaran kumparan, dan menyisipkan inti besi lunak ke dalam
kumparan.

Contoh generator AC yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
dinamo sepeda. Bagian utama dinamo sepeda adalah sebuah magnet tetap dan kumparan
yang disisipi besi lunak. Jika magnet tetap diputar, perputaran tersebut menimbulkan GGL
induksi pada kumparan. Jika sebuah lampu pijar (lampu sepeda) dipasang pada kabel yang
menghubungkan kedua ujung kumparan. lampu tersebut akan dilalui arus induksi AC.
Akibatnya, lampu tersebut menyala. Nyala lampu akan makin terang jika perputaran magnet
tetap makin cepat (laju sepeda makin kencang).

Generator DC merupakan bahan yang akan kita bahas lebih dalam. Prinsip kerja generator
(dinamo) DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC arah arus induksinya
tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada generator DC berupa cincin
belah (komutator).

1.3 Prinsip Kerja Generator DC

Prinsip kerja generator searah berdasarkan Hukum Faraday :

e = N d/dt

di mana :

e : Tegangan imbas, GGL (Gaya Gerak Listrik)

N : Jumlah lilitan

: Fluksi magnet

Dengan kata lain apabila suatu konduktor memotong garis-garis fluksi magnet yang berubah-
ubah, maka GGL akan dibangkitkan dalam konduktor tersebut. Sehingga syarat dalam
membangkitkan GGL adalah sebagai berikut :

1. Harus ada konduktor


2. Harus ada medan magnet
3. Harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan atau dengan kata lain
ada fluksi yang memotong konduktor tersebut.

Dalam menentukan arah arus pada setiap saat berlaku pada kaidah tangan kanan :
1. Ibu jari : Gerak perputaran
2. Jari telunjuk : Medan magnetik Utara dan Selatan
3. Jari tengah : Besaran Galvanis tegangan U dan arus (I)

Untuk perolehan arus yang searah dari tegangan bolak-balik, meskipun tujuan utamanya
adalah pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa tegangan kecepatan yang dibangkitkan
pada kumparan jangkar merupakan tegangan bolak-balik. Bentuk gelombang berubah-ubah
tersebut karenanya harus disearahkan.

Dalam menentukan arus searah dari arus bolak-balik dengan menggunakan :

1. Sistem Saklar
2. Sistem Komutator
3. Sistem Dioda

1. Sistem Saklar

Saklar berfungsi untuk menghubungsingkatkan ujung-ujung kumparan. prinsip kerjanya


adalah bila kumparan jangkar berputar, maka pada kedua ujung kumparan akan timbul
tegangan yang sinusoida. Bila setengah periode tegangan positif saklar dihubungkan, maka
tegangan menjadi nol. dan bila saklar dibuka lagi, akan timbul lagi tegangan. Begitu
seterusnya setiap setengah periode tegangan saklar dihubungkan, maka akan dialirkan
tegangan searah gelombang penuh.

2. Sistem Komutator

Komutator berfungsi sebagai saklar, yaitu untuk menghubungsingkatkan kumparan jangkar.


Komutator berupa cincin belah yang dipasang pada ujung kumparan jangkar. Bila kumparan
jangkar berputar, maka cincin belah ikut berputar. Karena kumparan berada pada medan
magnet, maka akan timbul tegangan bolak balik sinusoidal.

Bila kumparan berputar setengah putaran, sikat akan menutup celah cincin sehingga tegangan
menjadi nol. Karena cincin berputar terus maka celah akan terbuka lagi dan timbul tegangan
lagi. Bila perioda tegangan sama dengan perioda perputaran cincin, tegangan yang timbul
adalah tegangan arus searah gelombang penuh.

3. Sistem Dioda

Dioda merupakan komponen pasif yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

1. Bila diberi bias forward bisa dialiri arus


2. Bila diberi bias reverse dioda tidak dapat dialiri arus

Berdasarkan bentuk gelombang yang dihasilkan, dioda dibagi dalam:

a. Half wave rectifier (penyearah setengah gelombang)

b. Full wave rectifier (penyearah satu gelombang penuh)

1.4 Karakteristik Generator DC


Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu sebagai berikut :

1. Dengan magnet permanen


2. Dengan magnet temporal

Geneator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magneto dynamo. Karena
banyak kekurangannya maka jarang sekali digunakan. Sedangkan generator listrik yang
menggunakan magnet temporal menggunakan medan magnet listrik karena memiliki
keunggulan, yaitu dapat menghasilkan medan magnet yang dapat diatur.

Pada generator searah berlaku hubungan-hubungan sebagai berikut :

Ea = z n P / 60 a volt

Keterangan :

Ea : GGL yang dibangkitkan pada jangkar generator

: Fluks per kutub

Z : Jumlah penghantar total

n : Kecepatan putaran

a : Jumlah hubungan paralel

Bila z P / 60 a = c (konstanta), maka:

Ea = c n volt

Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator searah dapat
dikelompkkan menjadi 3, yaitu:

1. Generator berpenguatan bebas

Generator tipe tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan magnetnya dapat
dihubungkan ke sumber DC yang secara listrik tidak tergantung dari mesin.

Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahan Rf akan
menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan
dibangkitkan pada generator.

Jika generator dihubungkan dengan beban dan Ra (tahanan dalam generator),maka hubungan
yang dapat didapat adalah :

Vf = If Rf

Ea = Vt + If Rf

Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator :


- Tegangan jepit (V)

- Arus Eksitasi (Ia)

- Kecepatan putar

2. Generator Berpenguatan Sendiri

1. Generator searah seri

Vt = Ia Ra

Ea = Ia (Ra + Rf) + Vt + < Vsi

2. Generator Shunt

Vt = If Rf

Ea = Ia Ra + Vt + < Vsi

Pada generator shunt untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan :

1. Adanya sisa magnetik pada sistem penguat.


2. Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus demikian, hingga arah medan
yang terjadi memperkuat medan yang sudah ada.

Mesin shunt dikatakan gagal dalam membangkitkan tegangan bila:

1. Sisa magnetik tidak ada.

Contoh : Pada mesi-mesin baru. Sehingga cara memberikan sisa magnetiknya adalah dengan
mengubah generator shunt menjadi generator berpenguatan bebas atau pada generator yang
dipasang pada sumber arus searah dan dijalankan sebagai motor shunt dengan polaritas sikat-
sikat dan perputaran nominal.

2. Hubungan medan terbalik.

Sebab generator diputar oleh arah yang salah sehingga arusmedan tidak memperbesar nilai
fluksi. Untuk memperbaikinya yaitu dengan hubungan-hubungan perlu diubah dan diberi
kembali sisa magnetik.

3. Tahanan rangkaian penguat terlalu besar.

Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan, hingga Rf tak
berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator kotor.
3. Generator Kompon

Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dengan generator seri yang
dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan gabungan
dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan sebagai kompon kecil

Anda mungkin juga menyukai