Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Bahan Percobaan


3.1.1 Asam Asetat (CH3COOH)
Fungsi: sebagai sampel dalam percobaan atau campuran larutan biner.
Tabel 3.1 Sifat Fisika dan Kimia Asam Asetat.
No Sifat Fisika Sifat Kimia
1. Titik didih = 116-118 oC Korosif terhadap logam
2. Suhu nyala = 485oC Campuran uap/udara mudah
meledak
3. Densitas = 1,05 g/ml Bersifat stabil
4. Densitas uap = 2,07 Bereaksi hebat dengan alkalis kuat
5. Kelarutan dalam air = 602,9 Bereaksi hebat dengan anhidrat
g/L
(Merck, 2016)

3.1.2 Aquadest (H2O)


Fungsi: sebagai komponen pelarut campuran biner.
Tabel 3.2 Sifat Fisika dan Kimia Aquadest.
No Sifat Fisika Sifat Kimia
1. Berat molekul = 18,02 g/ml Bersifat stabil
2. Titik didih = 100oC Tidak terjadi reaksi polimerisasi
3. Tekanan uap = 2,3 kPa Tidak korosif pada kulit
4. Densitas uap = 0,62 Tidak mengiritasi kulit
5. pH = 7 Tidak korosif pada mata
(ScienceLab, 2013a)

3.1.4 Natrium Hidroksida (NaOH)


Fungsi: sebagai zat pentiter
Tabel 3.4 Sifat Fisika dan Sifat Kimia Natrium Hidroksida (NaOH)
No. Sifat Fisika Sifat Kimia
1. pH : 13,5 Larut dalam air dingin
2. Massa molar : 40 gr/mol Bereaksi dengan asam
3. Titik didih : 1388 oC Bersifat stabil
4. Titik lebur : 323 oC Bersifat korosif
5. Spesific gravity : 2,13 Tidak terjadi polimerisasi
(Sciencelab, 2013b)
3.1.4 Phenolphthalein (C20H14O4)
Fungsi: sebagai indikator dalam titrasi.
Tabel 3.5 Sifat Fisika dan Kimia Phenolphthalein.
No Sifat Fisika Sifat Kimia
1. Tekanan uap = 5,7kPa Mudah larut dalam air
2. Densitas uap = 1,59 Larut dalam aseton
3. Titik lebur = -114,1oC Bersifat stabil
4. Suhu kritis = 243oC Tidak korosif terhadap kaca
5. Titik didih = 78,5oC Reaktif dengan asam
(ScienceLab, 2013c)

3.2 Peralatan dan Fungsi


Adapun peralatan yang digunakan pada percobaan adalah:
1. Labu distilasi
Fungsi : wadah untuk distilasi
2. Termometer
Fungsi : mengukur suhu larutan ketika dipanaskan
3. Pendingin Leibig
Fungsi : mendinginkan distilat menjadi fase cair
4. Gelas ukur
Fungsi : mengukur volume larutan
5. Bunsen
Fungsi : sebagai sumber pemanasan
6. Erlenmeyer
Fungsi : wadah untuk membuat larutan
7. Buret
Fungsi : wadah untuk zat pentiter
8. Piknometer
Fungsi : mengukur densitas larutan
9. Corong gelas
Fungsi : memudahkan dalam penuangan larutan
10. Klem dan statif
Fungsi : merangkai buret untuk proses pentitrasian

3.3 Prosedur Percobaan


Adapun prosedur percobaan adalah sebagai berikut:
1. Asam asetat sebanyak 150 ml dicampurkan dengan aquadest 140 ml.
2. Campuran tersebut dimasukkan ke dalam labu distilasi.
3. Densitas larutan biner ditentukan dengan menggunakan piknometer.
4. Larutan dari labu distilasi dipipet sebanyak 5 ml dan dipindahkan ke labu
erlenmeyer.
5. Phenolphtalein diteteskan dan kemudian dititer dengan NaOH 1 N.
Volume NaOH yang digunakan dicatat.
6. Kemudian campuran dalam labu distilasi dipanaskan perlahan-lahan,
hingga tetes pertama distilat keluar, suhu dicatat.
7. Distilat ditampung dalam erlenmeyer hingga mencapai kenaikan suhu 1oC
dari keadaan semula.
8. Volume dan densitas distilat diukur.
9. Distilat diambil sebanyak 5 ml ditambahkan phenolphtalein 3 tetes dan
dititer dengan NaOH 1 N.
10. Selanjutnya distilat yang baru, ditampung dalam labu erlenmeyer yang lain
dan lakukan hal yang sama dengan prosedur (5) dan (6), sehingga tercapai
suhu konstan.

3.4 Rangkaian Peralatan


Adapun rangkaian alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
1
3

6
2

5
7
4

Gambar 3.1 Rangkaian Peralatan Distilasi

Gambar 3.2 Rangkaian Peralatan Titrasi

Keterangan gambar :
1. Termometer 4. Kaki tiga 7. Erlenmeyer
2. Labu distilasi 5. Bunsen 8. Buret
3. Statif dan klem 6. Pendingin Leibig
3.5 Flowchart Percobaan
Adapun flowchart percobaan dari percobaan ini adalah:
Mulai

Disiapkan larutan biner asam asetat 150 ml dan aquadest 140 ml

Diukur densitasnya Dimasukkan ke dalam labu destilasi


menggunakan
Larutan dipanaskan hingga destilat
piknometer
Diambil 5 ml pertama keluar dan dicatat suhunya
larutan dan Distilat ditampung dalam erlenmeyer
ditambahkan 3 tetes hingga suhu naik 1o C dari suhu
indikator sebelumnya
phenolphthalein
Volume dan densitas distilat diukur
dengan piknometer
Dititrasi dengan larutan
NaOH sampai berwarna Diambil 5 ml larutan dan
merah muda ditambahkan 3 tetes indikator
Tidak phenolphthalein
Dititrasi dengan NaOH
Apakah warna sampai warna merah muda
merah muda
Tidak
Ya sudah stabil ? Apakah
Dicatat volume NaOH warna merah
yang dipakai Ya muda sudah
Dicatat volumestabil
NaOH ? yang dipakai
Selesai

Apakah suhu
distilat sudah
Ya konstan?
Selesai
Gambar 3.3 Flowchart Percobaan Kesetimbangan Uap Cair

Anda mungkin juga menyukai