Anda di halaman 1dari 3

MODUL 1

INTERFEROMETER DAN PRINSIP BABINET


Praba Fitra Perdana, Almas, Mohamad Yusup, Ezra Nabila, Rachman B Putra
10211108, 10211050, 10211077, 10210029, 10211071
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
E-mail: praba.fitra@gmail.com

Asisten: (Alfajri Asbahri/10210013)


Tanggal Praktikum: (30-09-2013)

Abstrak
Dalam percobaan ini digunakan interferometer Michelson-Morley dan Mach-Zender untuk menganalisis
hasil interferensi yang dihasilkan. Pola interferensi yang dihasilkan dikarenakan perbedaan fasa dari kedua
gelombang cahaya. Gelombang cahaya yang sefasa menghasilkan pita terang sedangkan yang berbeda fasa
menghasilkan pita gelap. Perbedaan fasa dihasilkan karena perbedaan jarak dan waktu tempuh masing-
masing gelombang cahaya. Perbedaan hasil interferensi dari interferometer Michelson-Morley dan Mach-
Zender disebabkan oleh jumlah beam divider yang digunakan. Prinsip Babinet mengatakan bahwa pola
difraksi pada celah sempit dengan lebar d akan sama dengan pola difraksi pada suatu halangan dengan
tebal d. Dalam percobaan ini akan dihitung tebal rambut dengan menggunakan Prinsip Babinet.
Kata Kunci: Mach-Zender, Michelson-Morley, Prinsip Babinet

I. Pendahuluan dalam fasa yang sama dan menghasilkan


1.1 Tujuan gelombang dengan yang lebih besar dan juga
Tujuan dari praktikum ini adalah bersifat destruktif yang apabila kedua
mengetahui dan menganalisis hasil pola gelombang memiliki fasa yang berbeda dan
interfrensi dari interferometer Michelson- saling mentiadakan. Pola interferensi dapat
Morley dan Mach- Zender, mengukur berupa garis terang-gelap[2]. Interferometer
ketebalan rambut dengan Prinsip Babinet. digunakan dalam percobaan ini untuk
1.2 Teori Dasar menghasilkan pola interferensi.
Prinsip Babinet menyatakan bahwa pola
difraksi yang dihasilkan oleh laser yang
ditembakkan pada suatu celah dengan lebar
celah d akan sama dengan pola difraksi yang
dihasilkan laser yang ditembakkan pada
suatu halangan dengan ketebalan d[1].

(1)

Keterangan
: sudut difraksi
Gambar 1. Skema rangkaian interferometer
x : jarak dari terang pusat ke pita gelap
Michelson-Morley, dengan s adalah sumber
pertama cahaya, b&c adalah cermin, a adalah beam
l : jarak dari helai rambut ke layar divider, dan d adalah observer[3].

(2)

Keterangan
d : tebal rambut
: panjang gelombang

Interferensi adalah peristiwa bertemunya


dua gelombang yang bergerak dalam satu
medium. Interferensi dapat bersifat
konstruktif yang apabila kedua gelombang

1
divider yang kedua dan diteruskan menuju
tepat tengah lensa. Lakukan juga pada cermin
kedua. Pada akhirnya kedua cahaya laser
bersatu di lensa dan dihasilkan pola
interferensi di layar.
Percobaan Prinsip Babinet
Pada percobaan yang ini kita akan
menghitung tebal suatu helai rambut dengan
menggunakan Prinsip Babinet yang apabila
helai rambut tersebut ditembak oleh laser dan
tepat mengenai rambut tersebut sehingga
pada akhirnya menghasilkan pola difraksi
Gambar 2. Skema rangkaian interferometer pada layar yang telah ditempatkan. Ketebalan
Mach-Zender[4]. rambut dapat dihitung melalui persamaan (1)
dan (2).
II. Metode Percobaan III. Data dan Pengolahan
Percobaan Michelson-Morley Panjang gelombang laser yang digunakan
Pertama sesuaikan alat-alat yang tersedia dalam percobaan adalah sebesar 633 nm.
dengan gambar skema rangkaian Michelson- Tabel 1. Tabel hasil pengamatan percobaan
Morley. Kemudian atur cermin sedemikian Prinsip Babinet dan nilai d yang dihasilkan
rupa sehingga laser yang ditembakkan berdasarkan.
mengenai cermin dan memantul lagi menuju L(cm) x(cm) d(nm)
beam divider dan menuju tepat pada lensa, 37 0.312 75067.31
demikian juga pada cermin yang lainnya.
Pada akhirnya kedua laser bersatu di lensa 70 0.475 93284.21
dan terlihat pola interferensi di layar. 124 0.8 98115
Percobaan Mach-Zender 165.5 0.95 110275.3
Pertama sesuaikan alat-alat yang tersedia 303.5 1.575 121978.1
dengan gambar sketsa rangkaian Mach-
d(rata-rata) 99743.98
Zender. Kemudian atur cermin sedemikian
rupa sehingga cahaya laser mengenai beam

Gambar 4. Pola interferensi Mach-Zender yang


dihasilkan (kanan) dan referensinya (kiri)[5].
Pola interferensi yang dihasilkan berupa
pola gelap-terang dalam bentuk garis begitu
Gambar 3. Grafik L terhadap x juga dengan pola pada referensi yang
Dari grafik tersebut diatas (gambar 3) didapatkan.
didapat persamaan garis y= 211,13x 33.65.

2
Gambar 5. Pola interferensi Michelson-Morley lainnya menuju cermin 2, lalu dipantulkan
yang dihasilkan (kanan) dan referensinya (kiri)[6]. kembali dan kedua cahaya menuju beam
divider dan diteruskan ke layar. Akan tetapi
Pola interferensi yang dihasilkan berupa setelah laser dipantulkan dari cermin 2 dan
pola gelap-terang dalam bentuk garis, menuju ke beam divider, selain dari beam
sedangkan pada refrensi pola gelap-terang divider menuju ke layar tetapi juga akan
nya berbentuk lingkaran. dipantulkan menuju cermin 1 lagi dan
dipantulkan lagi ke beam divider lalu ke
IV. Pembahasan layar, sehingga cermin 1 bisa menghasilkan
Terjadi pola gelap-terang dikarenakan lebih dari 1 titik cahaya di layar.
terjadinya interferensi oleh kedua cahaya Pola interferensi seolah-olah bergerak
laser. Cahaya laser merupakan gelombang karena gelombang pada hakikatnya terus
maka akan terus bergerak dan ketika kedua berjalan dan seiring waktu fasanya berbalik
gelombang bersatu maka terjadi interferensi. lalu kembali lagi dan terus menerus begitu.
Gelombang yang sefasa akan menghasilkan Pada saat terlihat pola interferensi bergerak
pita terang (konstruktif), sedangkan pada layar adalah disebabkan oleh berbalik
gelombang yang berbeda fasa menghasilkan fasanya itu.
pita gelap (destruktif). Pola garis-garis tipis tersebut
Koherensi adalah sifat dua atau lebih dikarenakan terjadinya interferensi juga pada
gelombang yang memiliki beda fasa tertentu garis terang difraksi.
dan tidak berubah terhadap waktu (tetap).
Koherensi sangat berpengaruh pada hasil V. Simpulan
interferensi yang dihasilkan interferometer Perbedaan pola hasil interferensi pada
karena jika dua sumber gelombang cahaya tiap interferometer disebabkan oleh
tidak koheren maka tidak akan terlihat pola perbedaan jumlah beam divider. Pola
interferensi gelap-terang karena beda fasa interferensi disebabkan oleh terjadinya
yang selalu berubah-ubah. perbedaan fasa dari kedua gelombang cahaya
Hasil interferensi Mach-Zender dan perbedaan fasa tersebut disebabkan oleh
berbentuk garis-garis kecil dan lebih rapi jarak dan waktu tempuh masing-masing
dibandingkan hasil interferensi Michelson- gelombang cahaya. Untuk percobaan Prinsip
Morley yang berbentuk garis-garis besar. Hal Babinet rata-rata tebal rambut yang didapat
ini disebabkan oleh perbedaan jumlah beam dalam percobaan adalah sebesar 99743.98
divider yang digunakan. Pada interferometer nm.
Michelson-Morley cahaya yang telah
dipisahkan oleh beam divider akan disatukan VI. Pustaka
kembali di beam divider tersebut. Pada [1]
interferometer Mach-Zender cahaya yang http://faraday.physics.utoronto.ca/IYearLab/i
telah dipisah di beam divider pertama akan ntdif.pdf
disatukan kembali di beam divider kedua. [2]
Pada percobaan terlihat pola interferensi http://www.physicsclassroom.com/class/wav
berupa garis sedangkan pada sumber es/u10l3c.cfm
referensi berupa lingkaran. Peristiwa ini [3]
dikarenakan digunakannya lensa pembesar http://galileo.phys.virginia.edu/classes/109N/
sehingga yang ditampilkan di layar bukanlah lectures/michelson.html
pola seluruhnya tetapi hanya sebagian dari [4] scienceblogs.com
pola yang sesungguhnya dihasilkan. [5]
Beda fasa mempengaruhi pola http://lqcc.ustc.edu.cn/news/path/spp/Highlig
interferensi yang dihasilkan. Beda fasa dapat hts_e.htm
dihasilkan oleh perbedaan jarak dan waktu [6]
tempuh kedua gelombang yang telah http://www1.union.edu/newmanj/Physics100
dipisahkan oleh beam divider. /Light%20as%20a%20Wave/light_as_a_wav
Pada interferometer Michelson-Morley, e.htm
setelah laser dipisah oleh beam divider maka
satu cahaya akan menuju cermin 1 dan yang

Anda mungkin juga menyukai