Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI PERTANIAN
KEANEKARAGAMAN MIKROORGANISME (BAKTERI)

OLEH:

NAMA : MUH. ARLAN

NIM : D1B117172

KELAS : AGB-B

SHEEFT : 2

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2017
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mikroorganisme ditemukan dialam dsebagai subsrat atau berada diudara

sebagai kontaminan. Pada kondisi dimana kebutuhan makanan dan lingkungan

cocok, mikroorganisme akan berkembang dengan aktif. Ketika faktor makanan

dan kebutuhan terbatas, Perkembangan mikroorganisme terhambat. Dan pada

kondisi yang sangat tidik menguntungkan/ekstrim, mikroorganisme dapat benar-

benar mati. Kata bakter berasal dari bahasa Yunani yaitu bakterion yang berarti

tongkat atau batang. Bakteri merupakan organisme kecil yang disebut

mikroorganisme uniselluler, karena ukurannya yang sangat kecil maka bakteri

tdak dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi harus menggunakan mikroskop

dengan pembesaran diatas 1.000 kali. Bakteri merupakan organisme pertama yang

menempati muka bumi ini, namun lebih dari 90% belum dapat dibiakkan dalam

media buatan.

Pada saat sekarang ini, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka

semakin tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat dialam

sampai sampai pada mikroorganisme yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang

atau berukuran kecil. Dari hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari

tentang mikroorganisme yang disebut dengan mikrobiologi. Para peneliti mulai

mencareitahu akan apa yangterkandung pada mikroorganisme ini, tentunya

menggunakan teknik atau cara-cara khusus untuk mempelajarinya serta bekerja


pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme ini baik sifa maupun

karakteristiknya.

Mikrobiologi biasanya dianggap mencakup semua prokariota, protista dan

alga renik. Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak berbentuk hifa, dapat

pula dianggap sebagai bagiannya meskipun banyak yang tidak menyepakatinya.

Kebanyakan oran beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme

adalah semua organisme yang sangat kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan

petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu memperbanyak diri secara

mitosis. Berdasarkan uraian diatas maka praktikum ini bertujuan untuk:

1.2. Tujuan

Tujuan praktikum ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman

mikroorganisme di alam.
II. INJAUAN PSTAKA

Mikroorganisme ditemukan dialam sebagai substratatau berada diudara

sebagai kontaminan. Pada kondisi dimana kebutuhan makanan dan lingkungan

cocok, mikroorganime akan berkembang dengan aktif. Ketika faktor makanan dan

kebutuhan terbatas, perkembangan mikroorganisme terhambat. Dan pada saat

kondisi yang sangat tidak memungkinkan/ekstrim ikroorganisme benar-benar mati

(Fedrian, 2008).

Bakteri dalam medium juga memerlukan makanan untuk petumbuhannya.

Baktri yang tidak punya akar harus berada pada permukaan larutan makanan yang

cair. Pertumbuhan bakteri berarti meningkatnya jumlah sel yang konstituen (yang

menyusun). Apabila disusun 10 bakteri dalam 1 ml medium yang cocok dan 24

jam kemudian ditemukan 10 juta bakteri tiap milimeternya, maka terjadilah

pertumbuhan bakteri. Meningkatnya jumlah bakteri terjadi dengan proses yang

disebut dengan pembelahan biner, dimana setiap bakteri membentuk bakteri baru

(Waluyo, 2007).

Pertumbuhan bakteri sangatlah penting diketahui untuk mengetahui

keanekaragaman mikroorganisme dialam. Sterilisasi merupakan suatu proses

membebaskan suatu peralatan atau bahan dari mikroorganisme yang tidak

dikehendaki. Sterilisasi dalam mikroorganisme merupakan merupakan media

yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi

mikroorganisme (Novilia, 2008).

Daya bunuh panas, bakteri dan warana-warnanya mudah sekali dikenali

dengan media ini dengan cara mengubah komposisi nutrien atau menambah
indikator. Komposisi media bakteri dapat dimodifikasi sehingga dapat

digolongkan menjadi media umum, media selektif (bakteri tertentu saja yang

dapat tumbuh)dan media didefinisial (bakteri tumbuh dengan memberikan ciri-ciri

tertentu) (Achmad,2007).

Media biakan adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan

untuk membiakkan miroorganisme, karena memiliki daya ruang yang tinggi

terhadap tumbuh dan perkembangbiakannya. Mikroorganisme ataupun mikroba

adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehigga untuk mengamatinya

diperlukan alat (Andrew, 2011).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini bertempat di Laboratorium Proteksi Tanaman Unit

Pendidikan, Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. Pada hari sabtu, 18

November 2017 pukul 08.00 WITA-Selesai.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Media biakan nutrien

agar (NA) dan potato dextrose agar (PDA), ethanol 70%, daun tanaman, dan tanah

dari sekitar tanaman.

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Lampu bunsen, pingset,

batang perata, cawan petri, tabung reaksi/microtube, gabus, pipet mikro beserta

tipnya, dan vortex.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1. Masing-masing group melakukan:

a) Menyediakan media agar (NA dan PDA).

b) Menimbang sampel tanah dan sampel daun dalam 9 ml air steril dalam

tabung reaksi secara terpisah lalu fortek selama 5 menit.

d) Mengambil masing-masing 1 ml dari kedua tabung tersebut dan masukkan

dalam tabung. Lakukan pengenceran secara berseri hingga pengenceran

10-8 (untuk tanah) dan 10-5 (untuk daun) pada microtube yang berisi air
steril sebanyak 0.9 ml. Vortek microtube sebelum dilakukan pengambilan

untuk tahap pengenceran selanjutnya.

e) Masing-masing pada pengenceran 10-6, dan 10-8 dari sampel tanah disebar

dicawan petri yang berisi media Kings B dan PDA.

f) Masing-masing pada pengenceran 10-3 sampai 10-5 dari sampel daun

disebar dicawan petri yang berisi media Kings B dan PDA.

2. Inkubasi piringan pada posisi lengkup, di dalam kantung plastik selama 2-3

hari dengan temperatur 37oC.

3. Menggambar (jika perlu diambil dengan fotonya) dan mengamati penampakan

koloni dalam media.

4. Memilih 3 koloni yang terisolasi dari pertumbuhan mikroba lainnya dan catat

karakter Morfologinya.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

NO. Kode Ukura- Pigm- Kara- Bentu Elevans Permu Margin


Isolat n entasi kter -k -i -kaan
Koloni Optik
1. AGT- Modera Putih Opaq- Circul Convex Halus Entire
B 10-8 -te ue -ar Mengk
(KT) (Sedan -ilap
g)
2. AGT- Modera Putih Opaq- Circul Convex Berker- Undulate
B 10-7 -te ue -ar ut
(L) (Sedan-
g)
3. AGT Small Putih Transl Circul Convex Halus Entire
B 10-7 (Kecil) -ecent -ar Mengk
(L) -ilap

4.2. Pembahasan

Praktikum pengamatan keanekaragaman mikroorganisme pada tanah

disekitar tanaman menggunakan media nutrient agar (NA). Media agar ini disebut

dengan bahan-bahan berupa 5,7 gram Na, 250 ml aquades. Tujuan daripada

penggunaan media agar adalah sebagai sumber makanan dari energi bagi

mikroorganisme yang akan diamati.

Hal yang paling penting dalam melakukan praktikum ini adalah menjaga

kesterilan alat dan bahan serta media agar yang telah dibuat. Hal ini bertujuan

agar media tersebut tidak terkontaminasi dengan faktor luar yang dapat

mengakibatkan terganggunya perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme

yang berada di dala tanah. Faktor-faktor luar ini meliputi faktor abiotik

(temperatur, kelembaban, nilai perubahan osmotik, cahaya matahari, dan


penghancuran secara mekanik), faktor-faktor kimia (antiseptik dan desinfektan

disekitar area praktikum). Salah satu upaya untuk menjaga kesterilan objek

praktikum, kita harus melakukan penuangan media agar keawan petri didekat

bunsen yang menyala. Maksud daripada melakukan ini adalah agar kesterilan

objek terjaga oleh panas dari bunsen yang menyala karena aktifitas

mikroorganisme.

Dalam praktikum ini kita menggunaka tanah disekitar tanaman yakni

pohon cabai. Seperti yang kita ketahui bahwa tanah disekitar tanaman

mengandung bahan organik yang tinggi. Kandungan bahan organik tersebut

merupakan salah satu sumbernutrisi bagi mikroorganisme didalam tanah untuk

perkembangbiakan dan pertahanan diri daripada daripada mikroorganisme

tersebut. Oleh karena itu untuk engetahui perkembangan jumlah koloni

mikroorganisme dalam tanah media NA sebagai media yang mana dapat

menunjang kehidupan berbagai koloni mikroorganisme.


V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan dapat di ambil kesimpulan

bahwa dalam tanah disekitar tanaman, terjadi pertumbuhan dan perkembangan

berbagai macam koloni mikroorganisme yang ditunjukkan dengan bervariasinya

warna daripada koloni-koloni itu sendiri, yakni oranye, coklat, meraah tua, hijau,

puti, hitam dan kuning. Keberhasilan dari praktikumini ditentukan dari kesterilan

alat dan bahan serta pada saat penuangan media agar dari erlenmayer ke cawan

petri, karena aktivitas mikroorganisme dipengaruhi oleh berbagai faktor

lingkungan dari luar. Penggunaan bunsen dalam praktikum ini ditunjukkan untuk

mendukung kesterilan disekitar media agar saat penuangan. Mikroorganisme

ditemukan dialam sebagai substrat atau berada diudara sebagai kontaminan. Pada

kondisi dimana kebutuhan makanan dan lingkungan cocok, mikroorganisme

berkembang dengan aktif. Dan pada saat kondisi yang tidak

memungkinkan/ekstrim mikroorganisme dapat benar-benar mati.

5.2. Saran

Saran saya pada praktikum kali ini yaitu dalam laporan ini masih banyak

kekurangan baik dari stematika penyusunan kata-kata maupun penggunaan

bahasa. Saya mengharapakn saran dan kritikan untuk memperbaiki laporan

berikutnya, saran berikut yang perlu kami sampaikan agar praktikum bisa berjalan

lebih baik semoga peralatan didalam laboratorium diperlengkap agar praktikan

berjalan lebih cepat dan lancar.


DAFTAR PUSTAKA

Achmad, D. 2007. Media Agar. Ide Besar Istri Peneliti, http// www. Emvech.
Com. Diakses tanggal 06 November 2017.

Andrew. 2011. Peralatan dan Media Pertumbuhan Mikroba. Jurnal Mikrobiologi


Dasar, Vol. No. 2, 185-200.

Fedrian, 2008. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia: Jakarta.

Novilia, 2008. Perbandingan Efektifitas Sterilisasi Alkohol 70%, Inframerl


Autoklaf dan Ozon Terhadap Pertumbuhan Bakteri. Jurnal Sains
Vaterier. Vol. 25 No. 1, 32-34.

Waluyo, L. 2007. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiah Malang Pers.


Malang.

Anda mungkin juga menyukai