Anda di halaman 1dari 6

DEKSAMETASON

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Farmakologi

Di Susun Oleh :

Pupun Saepuloh 21101134

Rika Andriani 21101133

SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG


Jl. Soekarno-Hatta No. 754 Bandung Tlp. 022- 7830768
DEKSAMETASON

Ak-Dex,Dalalone, Decadrol, Decadron, Dexsacen, Dexson, Dexon, Hexadrol,


Mymethason, Solurex.

Klasifikasi

Glukokortikoid (aksi lama), agen Anti- Inflamasi.

Kategori Kehamilan Tidak Diketahui

Deksametason (decadron) telah dipakai untuk respon peradangan berat karena trauma
kepala atau reaksi alergi.

I. Farmakokinetik
Deksametason dapaat diberikan secara oral, intramuskular (suntikan yang dalam),
intravena, topikal, intranasal, dan salep atau tetes mata. Bentuk oral dan intramuskular
diabsorpsi denganbaik oleh mukosa saluran gastrointestinal dan otot. Presentase yang
terikat protein tidak diketahui; waktu paruhnya 2-5 jam. Deksametason dimetabolisasi
oleh hepar, dan sebagian kecil dieksresikan melalui urin.
II. Absorpsi
Diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral dengan IM. Penggunaan kronis
dosis tinggi topikal juga inhalasi dapat menimbulkan absorpsi sistemik. Garam asetat
IM mempunyai aksi yang sama.
III. Distribusi
Didistribusi secara luas, dengan menembus plasenta dan memungkinkan memasuki
ASI.
IV. Metabolisme dan Ekskresi
Kebanyakan di metabolisme oleh hati, sejumlah kecil diekskresi dalam bentuk
yang tidak berubah oleh ginjal.
V. Waktu Paruh
110-210 menit, Supresi adrenal berlangsung 2,75 hari.
VI. Farmakodinamik
Kerja utama deksametason adalah untuk menekan proses peradangan akut. Awitan
kerja dari obat ini belum ditentukan; tetapi, bentuk obat yang diberikan secara oral dan
intramuskular memiliki lama kerja yang panjang (beberapa hari).
Glukortikoid yang sering dipakai disajikan dalam tabel di atas. Kebanyakan
glukortikoid digolongkan dalam obat golongan C untuk kehamilan. Agen aagen yang
dipakai untuk mengobati insufisiensi adrenokortikal terdiri dari glukokortikoid dan
mineralkortikoid, sedangkan obat yang dipakai untuk antiinflamasi atau imunosufresif
terutama mengandung glukokortikoid.
VII. Efek samping dan reaksi yang merugikan
Efek samping dan reaksi yang merugikan dari glukokortikoid karena dosis tinggi
atau pemakaian yang lama mencankup peningkatan gula darah, deposit lemak yang
abnormal diwajah dan tubuh (moon face, muka rembulan, dan buffalo hump
penimbunan lemak di daerah pengecilan ukuran ekstremitas, musele waasting, edema,
retensi natium dan air, hipertensi, euforia atau psikosis, kulit tipis dengan pura pura,
meningkatkan tekanan okular (glaukoma), tukak petik dan reterdasi, pertumbuhan.
Pemakaian glukokortikoid jangka panjang dapat menyebabkan adrofi adrenal
(hilangnya fungsi kelenjar adrenal). jika terpi dihentikan, mak dosis harus diturunkan
perlahan lahan untguk memberikan kesempatan bagi korteks adrenal untuk
memproduksikan kortisol dan kortikosteroid lain. penghentian obat memndadak dapat
menyebabkan insufisiensi adrenokortikal berat.
SSP : sakit kepala, psikosis, gelisah, depresi, euforia, perubahan
kepribadian, peningkatan intrakratanial.
Mata dan THT : katarak, peningkatan tekanan intraokuler
KV : Hipertensi
GI : mual, muntah, anoreksia, ulkus peptikum.
Derm : lambatnya penyembuhan luka , jerawat
VIII. Interaksi Obat
Glukokortikoid meningkatkan ppotensi obat, yang dipakai secara bersama-sama.
termasuk aspirin dan obat anti inflamasi nonsteroid (meningkatkan pendarahan dan
tukak gastrointestinal); diuretik tidak hemat kalium. peningkatan pelepasan kalium
menyebabkan hipokelamia). glukokortikoid dapat menurunkan efek antikoagulan oral.
Deksametason banyak berinteraksi dengan banyak obat. fenitoin, teofilin,
rifampin, barbiturat, dan antasid mengurangi kerja deksametason, sedangkan aspirin,
NSAID, dan estrogen meningkatkannya. deksametason mengurangi efek antikoagulan
oral dan antidiabetik oral. ketika obat diberhentikan bersama sama diuretik dan/atau
penisilin anti- Pseudamonas kadar kalium serum dapat berkurang secara nyata. dosis
insulin atau anti diabetik oral mungkin perlu ditingkatkan karena deksametason dapat
meningkatkan kadar gula darah.
IX. Indikasi
Digunakan secara sistemik dan lokal untuk berbagai macam gangguan seperti :
gangguan inflamasi kronis
alergi
penyakit hematologik
neoplasma
masalah autoimun
penatalaksanaan edema otak dan syok septik
agens diagnostik gangguan adrenal

Penggunaan tidak resmi :

Pemberian jangka pendek untuk ibu beresiko tinggi untuk persalinan untuk
mencegah terjadinya sindrom distres pernafasan pada bayi baru lahir.
X. Kontra Indikasi dan Perhatian
Dikontra Indikasikan Pada :
Infeksi Aktif yang tidak diobati (kecuali untuk meningitis)
Hindari Penggunaan kronik selama menyusui
Hipersensitif terhadap bisulfit, faraben atau alkohol - alkohol

Gunakan secara hati hati pada:

Pengobatan kronis (akan menyebabkan supresi adrenal)


jangan pernah menghentikan pemberian penggunaan obat ini secara mendadak
Dosis tambahan mungkin diperlukan selama stress
kehamilan
Anak anak
Gunakan dosis yang serendah mungkin dengan waktu yang sesingkat mngkin

XI. Kerja Obat


mensupresi inflamasi dan respon imun normal
mempunyai efek obat metabolik intensif
mensupresi fungsi adrenal pada dosis kronis 0.75 mg/hari. Secara praktis
mempunyai aktivitas mineralkortikoid (retensi natrium).

Efek Terapeutik :

Supresi inflamasi dan modifikasi respon imun normal.


Daftar Pustaka
Jodith Hopter Deglin. Pedoman Obat Untuk Perawat Edisi IV. Penerbit: Buku
Kedokteran
Joycee, L. Kee dan Evelyen. R. Hayes. Farmakologi Pendekatan Proses
Keperawatan. Penerbit:Buku Kedokteran

Anda mungkin juga menyukai