Anda di halaman 1dari 4

67

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Kegiatan Rumah Sakit

Kegiatan aktivitas di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro secara umum

sudah berlangsung dengan baik. Kondisi ini dipandang dari fungsi

operasional manajerial dan dari segi farmasi klinis. Instalasi Farmasi

berfungsi dengan baik dalam menunjang pelaksanaan instalasi pelayanan

medik sebagai ujung tombak di rumah sakit. Fungsi Instalasi Farmasi Rumah

Sakit melibatkan perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi.

B. Pelayanan Resep

Pelayanan obat di RSUP Dr.Suradji Tirtonegoro menggunakan sistem

pelayanan satu pintu yaitu pelayanan resep baik untuk obat maupun alat

kesehatan pertama kali dilayani oleh IFRS terlebih dahulu, selanjutnya bila

obat maupun alat kesehatan yang dimaksud tidak dapat dipenuhi oleh IFRS

maka dapat dilayani oleh apotek pelengkap, dalam hal ini IFRS bekerja sama

dengan apotek pelengkap Kimia Farma.

Pelayanan perbekalan farmasi di Apotek rawat inap RSUP Dr. Soeradji

Tirtonegoro untuk melayani pasien rawat inap non BPJS. Untuk pasien yang

menggunakan BPJS dilayani langsung oleh Instalasi Farmasi dan apabila obat

yang di butuhkan tidak tersedia maka dapat di layani oleh apotek pelengkap

(Kimia Farma). Pelayanan di apotek rawat inap melalui satu pintu yaitu

Instalasi Farmasi. Jika obat atau alat kesehatan habis pakai tidak tersedia di
68

Instalasi Farmasi maka petugas Instalasi Farmasi akan menyetorkan DPPM

ke apotek pelengkap (Kimia Farma), yang dilayani di apotek rumah sakit

hanya untuk obat yang tersedia saja.

Pelayanan di IFRS rawat inap maupun rawat jalan sudah berjalan

dengan baik mulai dari resep masuk, penyiapan dan penyerahan obat. Hal ini

karena telah tersedianya protap yang jelas dan didukung oleh SDM yang

cukup berpengalaman.

Satelit Farmasi Rawat Jalan merupakan bagian dari IFRS yang

memiliki tugas melayani resep pasien-pasien yang telah diperiksa di

poliklinik yang ada di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro.Pemisahan Satelit

FarmasiRawat Jalan dan Inap dimaksudkan agar pasien poliklinik

mendapatkan pelayanan yang maksimal baik dari segi ketepatan dosis,

jumlah, aturan pakai dan kecepatan pasien memperoleh obat.

Sistem pelayanan di IBS (Instalasi Bedah Sentral) yang dilakukan oleh

apotek adalah cito, meskipun masuk dalam kategori pre-operating. Untuk

mempermudah distribusi obat dan alat kesehatan yang tidak terlayani oleh

apotek rumah sakit akan dilayani oleh apotek pelengkap dalam hal ini Kimia

Farma.

C. Manajemen Farmasi Rumah Sakit

Sistem distribusi yang digunakan di RSUP Dr. Suradji Tirtonegoro

adalah sistem individual prescription.Sistem distribusi ini harus menjamin

instruksi pengobatan oleh dokter, ketepatan memberikan obat kepada pasien,


69

dosis dan jumlah obat yang tepat dikemas dengan kemasan yang menjamin

mutu obat.

Gudang Farmasi RSUP DR. Suradji Tirtonegoro selain berfungsi

sebagai tempat penyimpanan juga berfungsi sebagai tempat distribusi

perbekalan farmasi. Yang dilayani adalah surat pesanan distribusi farmasi

(apotek rumah sakit) dan unit atau satuan kerja(poliklinik,

bangsal,laboratorium atau pelayanan medik dan penunjang medik).

Penyimpanan obat di Gudang Farmasi perlu diperhatikan khusus yang

berhubungan dengan kestabilan obat-obatan dari pengaruh suhu, kelembaban,

cahaya dan udara dan juga keamananya. Tapi pada kenyataanya penyimpanan

masih dalam satu gudang hal ini belum memenuhi standart penyimpanan

terlebih untuk bahan-bahan yang mudah terbakar dan mudah meledak, hal ini

dikarenakan untuk bahan-bahan tersebut jumlahnya sangat sedikit.

Penyimpanan obat dan perbekalan farmasi di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro

berdasarkan kelas terapi obat, alfabetis dan bentuk sediaan obat. Barang

disimpan dan ditaruh di atas rak-rak yang telah tertata rapi dan disertai kartu

stok untuk setiap item obat dan alat kesehatan.

Pelayanan distribusi perbekalan farmasi yang dilakukan di Gudang

Farmasi RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro secara umum telah dapat memenuhi

kebutuhan semua satelit Farmasi yang ada di Instalasi Farmasi Rumah sakit,

akan tetapi untuk kebutuhan secara mendadak (emergency) kebutuhan pasien

belum dapat dipenuhi secara tepat waktu dikarenakan jumlah stok di gudang

terbatas.
70

Apabila terdapat obat dan perbekalan farmasi yang rusak atau

kadaluarsa maka semua dikumpulkan dan dipisahkan dari barang yang lain.

Selanjutnya akan dilaporkan dan diproses penghapusan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai