Disusun oleh :
Bintang Nugraheka
Ibnu Wardana
Febri Yoga P
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
2017
A. Definisi Internal Control over Financial Reporting
Internal control yang berkaitan dengan pelaporan keuangan disebut dengan
internal control over financial reporting (IcoFR). ICoFR didefinisikan sebagai
kebijakan-kebijakan dan rangkaian prosedur serta tata kerja terkait proses
pelaporan keuangan untuk menjamin tersusunnya laporan keuangan yang akurat,
andal dan tepat waktu. Tujuan dari IcoFR ini adalah agar memiliki keyakinan
yang memadai bahwa proses pencatatan pada laporan keuangan telah didukung
dengan internal control yang efektif berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Dalam Exchange Act Rules 13a-15(f) dan 15d-15(f), Pengendalian Internal
atas pelaporan keuangan didefinisikan sebagai suatu proses yang dirancang oleh,
atau di bawah pengawasan Direktur Utama dan Direktur Keuangan, dan dilakukan
oleh Direksi, manajemen, dan personel lainnya untuk memberikan keyakinan
yang memadai mengenai keandalan pelaporan keuangan dan penyusunan laporan
keuangan konsolidasian untuk keperluan eksternal sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum dan termasuk kebijakan dan prosedur yang, (1)
berkaitan dengan pengelolaan pencatatan secara rinci, akurat dan wajar yang
mencerminkan transaksi dan pelepasan aset Perusahaan, (2) memberikan
keyakinan yang memadai bahwa transaksi dicatat secara semestinya untuk
memungkinkan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian berdasarkan
prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan bahwa pendapatan dan biaya
Perusahaan diterima dan dikeluarkan hanya berdasarkan kewenangan manajemen
dan Direksi Perusahaan, dan (3) memberikan keyakinan yang memadai mengenai
pencegahan atau deteksi secara tepat waktu dalam hal perolehan, penggunaan atau
pelepasan aset Perusahaan yang tidak sah yang dapat memberikan dampak
material terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian.
Munculnya IcoFR ini bermula dari adanya skandal akuntansi dan audit yang
meruntuhkan korporasi besar di Amerika Serikat : Enron Corp Wordcom,
membuat pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan regulasi atas praktek
akuntansi dan audit pada tanggal 30 Juli 2002 bernama The Public Company
Accounting Reform and Investor Protection Act. Kemudian sejalan dengan
perkembangan usaha dan bisnis khususnya bagi perusahaan yang menuju kelas
dunia dan yang akan listed di pasar internasional, investir sangat concern
mengenai hasil audit independen atas efektivitas internal cotrol dalam pelaporan
keuangan.
2. Penilaian Risiko
Risiko merupakan hal-hal yang berpotensi menghambat tercapainya tujuan.
Identifikasi terhadap risiko (risk identification) diperlukan untuk mengetahui
potensi-potensi kejadian yang dapat menghambat dan menghalangi terwujudnya
tujuan organisasi. Setelah dilakukan identifikasi maka dilakukan analisis terhadap
risiko meliputi analisis secara kuantitatif (quantitative risk analysis) dan kualitatif
(qualitative risk analysis). Analisis risiko akan menentukan dampak kejadian,
serta merupakan input untuk mendapatkan cara mengelola risiko tersebut.
6. Menentukan tujuan yang sesuai.
7. Mengidentifikasi dan menganalisis risiko.
8. Menilai risiko penyelewengan (fraud)
9. Mengidentifikasi dan menganalisis perubahan yang signifikan.
3. Aktivitas Pengendalian
Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi
risiko, menetapkan dan melaksanakan kebijakan serta prosedur, serta memastikan
bahwa tindakan tersebut telah dilaksanakan secara efektif. Tindakan-tindakan
yang dilakukan untuk mengatasi risiko dapat dibagi menjadi 2 jenis tindakan yaitu
tindakan preventif dan tindakan mitigasi. Tindakan preventif adalah tindakan yang
dilakukan sebelum kejadian yang berisiko berlangsung, sedangkan tindakan
mitigasi adalah tindakan yang dilakukan setelah kejadian berisiko berlangsung,
dalam hal ini tindakan mitigasi berfungsi untuk mengurangi dampak yang terjadi.
Tindakan-tindakan tersebut juga harus dilakukan evaluasi sehingga dapat dinilai
keefektifan serta keefisienan tindakan tersebut.
10. Memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian
11. Memilih dan mengembangkan kontrol umum atas teknologi.
12. Menyebarkan melalui kebijakan dan prosedur.
5. Monitoring
Pemantauan (monitoring) adalah tindakan pengawasan yang dilakukan oleh
pimpinan manajemen dan pegawai lain yang ditunjuk dan bertanggung jawab
dalam pelaksanaan tugas sebagai penilai terhadap kualitas dan efektivitas sistem
pengendalian intern. Pemantauan dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu pemantauan
berkelanjutan (on going monitoring), evaluasi yang terpisah (separate evaluation),
dan tindak lanjut atas temuan audit.
16. Melakukan evaluasi berkelanjutan dan/atau terpisah.
17. Mengevaluasi dan mengkomunikasikan kelemahan.
ICoFR Cycle