A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. Materi
Alat yang digunakan pada acara praktikum ini adalah polybag, mortal, pestle,
plastik transparan, kertas label, kertas saring, bakker glass, botol semprotan, silet
atau cutter, kertas amplas, solatip, cotton bud steril, dan gunting.
Bahan yang digunakan pada acara praktikum ini adalah tanaman leguminosae
berumur 2 minggu, beberapa lembar daun kacang-kacangan yang terinfeksi penyakit
karat daun, serbuk arang, dan akuades steril.
B. Cara Kerja
2.3 Pengamatan
1. Tanaman di Green House yang sudah diinokulasi dengan SAP tanaman dibawa ke
laboratorium.
2. Daun yang sudah diolesi SAP tanaman diamati.
3. Gejala penyakit yang muncul pada daun tersebut dicatat dan didokumentasikan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan, seperti yang dapat dilihat pada gambar 3.1
daun kontrol pada kelompok 2 rombongan III menunjukkan hasil negatif, daun tidak
menunjukkan gejala penyakit seperti daun pada gambar 3.2 yang diberi sap dari
tanaman yang sakit. Proses pembuatan sap dilakukan dengan menggunakan beberapa
lembar daun yang terinfeksi penyakit yang diduga diakibatkan oleh virus, kemudian
daun tersebut dimasukkan kedalam mortar dan dihaluskan dengan menggunakan
pestle dengan ditambahkan akuades steril, setelah itu cairan yang didapatkan diambil
untuk kemudian disaring dengan menggunakan filter berukuran 0,22 m. Sap yang
didapatkan dari hasil penyaringan kemudian diambil dengan menggunakan cotton
bud steril dan dioleskan pada daun yang sebelumnya telah dibuat luka dengan
menggunakan serbuk arang steril. Gejala yang ditimbulkan oleh daun yang diberi
perlakuan ini menunjukkan pada beberapa bagian dari daun tersebut terdapat sedikit
corak menguning (klorosis), namun daun tidak menjadi layu, dan tidak terlalu
menunjukkan gejala yang sama dengan gejala pada tanaman sakit yang diambil
sapnya. Seharusnya, tanaman dengan perlakuan menunjukkan gejala yang sama
seperti pada tanaman terserang virus yang diambil sapnya, berarti tanaman tersebut
telah memenuhi empat kriteria dari Postulat Koch, keempat kriteria tersebut harus
terpenuhi untuk menentukan hubungan sebab akibat antara virus dengan penyakit
yang ditimbulkan (Bos, 1983). Sedangkan menurut Pracaya (2007), tanaman yang
terserang virus biasanya menyebabkan berbagai macam gejala pada sebagian atau
seluruh bagian dari tumbuhan. Gejala ini biasanya penurunan laju dari tanaman itu
sendiri yang mengakibatkan tanaman kerdil dan tanaman menjadi berumur lebih
pendek. Gejala lain yang diakibatkan virus yaitu terdapat garis sepanjang tulang daun
lateral, ada bercak yang terlihat jelas jika dilihat dari bawah permukaan daun.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Postulat Koch adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya virus yang menginfeksi suatu tanaman.
2. Penularan penyakit dari tanaman yang terinfeksi virus kepada tanaman yang sehat
dapat dilakukan dengan cara melakukan pengolesan sap dari tanaman sakit pada
tanaman yang sehat sehingga diharapkan tanaman yang sehat dapat menunjukkan
gejala yang sama seperti gejala yang terdapat pada tanaman yang sakit.
3. Keempat kriteria Postulat Koch harus terpenuhi untuk menentukan hubungan
sebab akibat antara virus dengan penyakit yang ditimbulkan
B. Saran
Adams, I.P., Skeleton. A., Macarthur R., Hodges T., Hinds H., Flint L. 2014. Carrot
Yellow leaf virus is associated with Carrot International Necrosis. Journal of
Virology. 9(11).
Akin, H. M. 2006. Virologi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.