Anda di halaman 1dari 12

TUGAS ILMU KEPERAWATAN DASAR 3 ( IKD 3 )

KEPERAWATAN USIA TODDLER dan PRA SEKOLAH

Dosen Pengampu : Fitria Yuliana S.Kep,Ns

Disusun Oleh :

NAMA : APRILIA NURUL KHOTIMAH

NIM : 201502082

KELAS : II ( DUA )-C KEPERAWATAN

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
TAHUN AKADEMIK 2015/2016
A. Konsep Keperawatan Usia Toddler
Masa todler adalah masa rentang dimana anak-anak mulai berjalan sendiri
sampai mereka berjalan dan berlari dengan mudah, yaitu saat mendekati usia 12 sampai 26
bulan, yang biasa ditandai dengan peningkatan kemandirian yang diperkuat dengan
kemampuan mobilitas fisik dan kognitif lebih besar. Toddler terus meningkatkan
kewaspadaan terhadap kemampuan mereka untuk mengontrol dan senang dengan
keberhasilan keterampilan baru ini, keberhasilan membuat mereka mengulangi usaha
untuk mengontrol lingkungan mereka. Sedangkan kegagalan usaha mereka dapat membuat
perilaku negatif dan temper tentrum. Perilaku ini sering terjadi saat orang tua menghalangi
tindakan mandiri pertama kalinya, karena melihat hal ini sebagai perilaku paling
bermasalah selama tahun todler dan waktu untuk mengekspresikan rasa frustasi dengan
mencoba membuat alasan hukum yang konsisten dan secara simultan mendorong
kemandirian.
1. Perkembangan Fisik , Kognitif , dan Psikososial
a. Perkembangan Fisik
Perkembangan keterampilan motorik yang cepat membolehkan anak untuk
berpartisipasi dalam tindakan perawatan diri sendiri seperti : makan , berpakaian ,
dan eleminasi . Pada awal Toddler berjalan dalam posisi tegak dengan sikap papan
berjalan , abdomen berjalan , dan lengan berada di luar sisi untuk keseimbangan .
Segera anak mulai mengemudikan kursi , menggunakan pegangan atau dinding
untuk mempertahankan keseimbangan sambil meninggalkan , menempatkan kedua
kaki pada langkah yang sama sebelum melanjutkan langkah . Keberhasilan
memberikan dorongan untuk mencoba cara yang lebih tegak untuk mengalihkan
kursi dengan cara yang sama . Keterampilan daya gerak segera meliputi : berlari ,
melompat , berdiri pada satu kaki selama beberapa detik , dan menendang bola .
Kebanyakan Toddler dapat mengendarai sepatu roda tiga ,memanjat tangga ,
dan berlari dengan baik pada usia . Kemampuan motorik halus meningkat dari
menggambar lingkaran secara spontan sampai menggambar garis silang dengan
benar . Pada usia 3 tahun , anak menggambar orang kayu sederhana dan biasanya
dapat menumpuk kotak kotak kecil menjadi menara . Peningkatan keterampilan
daya gerak , kemampuan untuk melepas pakaian , dan perkembangan kontrol
sfingter memungkingkan anak untuk toilet training jika toddler telah
mengembangkan kemampuan kognitif yang penting .
Orang tua sering konsultasi pada perawat untuk pengakajian kesiapan toilet
training . Perawat perlu mengingatkan orang tua bahwa kesabaran , konsisten dan
tindakan yang tidak menghakimi , selaian untuk kesiapan anak , merupakan hal yang
penting untuk keberhasilan dalam toilet training .
Sistem jantung paru menjadi stabil pada masa Toddler . Rata rata denyut
jantung dan pernapasan lambat sampai rata rata 110 kali per menit dan 25 kali
pernapasan per menit , secara berurutan , dan tekanan darah bervariasi rendah pada
masa bayi dan peningkatan sedikit pada diastolik . Rentang normal dari tekanan
darah adalah sistolik 70 110 dan diastolik 40 70 .
Fontanel anterior menutup antara usia 12 dan 18 bulan , akhir periode
pertumbuhan yang paling cepat antara tulang kepala dan tengkorak . Pengukuran
lingkaraan kepala harus dilakukan secara rutin sampai usia 3 tahun . Waktu rata
rata peningkatan berat badan dan panjang badan berlangsung lambat . Pada usia 2
tahun , berat badan anak 4 kali berat badan lahir . Tinggi badan selama masa toddler
meningkat 3 sampai 5 inci per tahun , utamanya sebagai hasil dari peningkatan
panjang pada kaki . Rata rata pertumbuhan yang lambat bersamaan dengaan
penurunan kebutuhan kalori dan pemasukan makanan yang lebih sedikit
( Anoreksia Fisiologis ) , yang membuat para orang tua menjadi khawatir dengan
pemasukan makanan yang adekuat . Orang tua membutuhkan dorongan untuk
memberikan pelayanan yang sesuai pada anak mengenai makanan melalui piramida
makanan dan untuk menghindari pemaksaan makanan atau membiarkan anak
mendapat makanan yang tinggi lemak dan gula .
Perawat dapat meyakinkan para orang tua bahwa nutrisi anak yang adekuat
dengan memperlihatkan status anak yang memuaskan pada tabel pertumbuhan .
Kebanyakan Toddler beralih dari susu ibu atau formula kepada susu sapi ,
mengkonsumsi tiga sampai empat porsi 240 cc per hari . Kebutuhan nutrisi yang
meningkat terpenuhi dengan makanan padat dari piramida makanan . Karena
pemakaian yang lebih dari 1 L susu per hari , biasanya menurunkan selera makan
anak terhadap makanan padat yang penting ini dan menghasilkan pemasukan zat
besi yang tidak adekuat , perawat harus memberi saran pada orang tua untuk
membatasi pemasukan susu sampai 840 cc per hari . Anak anak biasnya tidak
diberikan susu rendah lemak atau susu skim sampai usia 2 tahun , karena mereka
membutuhkan lemak untuk kebutuhan fisik dan intelektual yang memuaskan .
Kebutuhan makanan menurut Toddler yang sehat untuk sehari hari terdapat dalam
sebuah tabel . Berikut ini tabel menu Toddler :

Katagori Contoh Menu Untuk Toddler Berdasarkan Piramida


makanan
Sarapan 1/2 Cangkir sereal kering dan tidak manis .
1/2 cangkir jus jeruk 120 cc susu rendah lemak

Snack Makan siang 1/2 1 buah pisang utuh ,1 sdt selai kacang , 2 sdt seluruh
buah - buahan kaleng ,1 tangkap roti gandum ,2 sdt kacang
polong ,120 cc susu rendah lemak

Snack 2 bungkus krakers


120 cc susu rendah lemak
Makan Malam 1 paha bawah ayam ( di bakar tanpa kulit ) , 1/4 - 1/2
cangkir makroni dan keju , 2 sdt kacang hijau di masak , 2
sdt wortel dimasak 120 - 180 cc susu rendah lemak

K
Snack 1/2 cangkir yogurt beku
TOTAL KEBUTUHAN
Roti , Sereal , nasi , pasta 6-7

Sayuran 3
Buah 3-4
Susu , Yogurt , Keju 2-3
Daging , ayam , ikan , kacang 2
tawar , telur dan kacang

Karena Orang tua sering membatasi ukuran kebutuhan normal untuk anak
mereka mengenal pemasukan yang tidak adekuat dengan memberi informasi
mengenai ukuran kebutuhan yang normal .
Anak anak yang sakit yang akan dioperasi atau penyakit yang melibatkan
penyakit pencernaan , absorpsi , atau penggunaan zat zat nutrisi membutuhkan
perhatian diet yang khusus . Perubahan tipe makanan dan kebutuhan kalori mungkin
penting . Anak anak dengan diet sayuran yang ketat juga membutuhkan rencana
seksama untuk memastikan pemasukan yang adekuat dan keseimbangan protein .
Dengan mengabaikan status kesehatan anak , beberapa prinsip dasar dari nutrisi
diterapkan . Waktu makan memiliki arti psikososial dan fisik . Jika orang tua
mengontrol pemasukan diet Toddler , masalah perilaku dan konflik bisa muncul .
Toddler sering mengembangkan Food Jag atau keinginan untuk memakan
makanan yang berulang . Lebih daripada merasa terganggu dengan perilaku ini ,
orang tua harus di beri dorongan oleh perawat umtuk memberi berbagai macam
makanan yang bergizi pada saat makan dan hanya memberikan makanan ringan
diantara waktu makan . Memberikan makanan yang dapat dipegang kepada Toddler
memungkingkan mereka untuk makan sendiri dan untuk memuaskan kebutuhan
mereka terhadap kemandirian dan kontrol . Porsi yang kecil dan sesuai terhadap
memungkingkan Toddler untuk makan seluruh makanan mereka .
b. Perkembangan Kognitif
Pencapaian Toddler terhadap perkembangan benda permanen , kemampuan
mereka mengingat kejadian , dan kemampuan permulaan mereka untuk
menempatkan pemikiran ke dalam kata pada kira kira usia 2 tahun memperlihatkan
transisi mereka dari perkembangan kognitif tahap sensori motorik ke tahap
Pemikiran Praoperasional ( Piaget , 1952 ) . Ada 3 subfase perkembangan kognitif
yang dilalui Toddler antara usia 12 sampai 36 bulan .
Toddler mengenali bahwa mereka adalah sesuatu yang terpisah dari ibu
mereka , tetapi mereka tidak mampu mengamsumsikan pandangan dari orang lain .
Mereka menggunakan simbol untuk menunjukkan benda , tempat , dan orang .
Fungsi ini didemonstrasikan pada saat anak meniru perilaku orang lain yang mereka
lihat lebih awal ( misalnya : berpura pura mencungkur seperti ayah ) ,
mengandaikan satu beda sebagai benda lainnya ( menggunakan jari jari sebagai
senjata ) , dan menggunakan bahasa untuk meminta benda yang tidak ada
( misalnya : meminta botol ).
Anak usia 18 bulan menggunakan hampir 10 kata . Anak usia 24 bulan
memiliki kosa kata 300 kata dan secara umum mampu berbicara dalam kalimat yang
pendek siapa itu ? dan Apa itu ? jenis pertanyaan yang dinyatakan dalam satu
periode ini . Ekspresi verbal seperti Saya yang melakukan itudan Itu milik
saya memperlihatkan penggunaan kata ganti pada ana usia 2 tahun 2 tahun dan
keinginan untuk mandiri dan mengontrol . Walaupun koskata yang dimiliki dari
Toddler yang lebih tua sudah meluas , kebanyakan orang tua memberi komentar
bahwa kata kesukaan anak mereka adalah tidak sampai usia tahun ketiga .
Karena perkembangan moral anak anak secara dekat berhubungan dengan
kemampuan kognitif mereka , perkembangan moral dari Toddler hanya permulaan
dan juga merupakan egosentris . Toddler tidak memahami konsep yang baik dan
benar . Bagaimana pun juga , mereka mengerti fakta bahwa beberapa perilaku
membawa hasil yang menyenangkan ( penguatan positif ) dan yang lain membawa
hasil yang tidak menyenangkan ( penguatan negatif ) . Dengan demikian , sampai
Toddler mencapai tingkat fungsi kognitif yang lebih tinggi , mereka berperilaku
semata mata hanya untuk menghindari hal yang tidak menyenangkan dan mencari
hal yang menyenangkan .
c. Perkembangan Psikososial
Menurut Erikson ( 1963 ) , perasaan autonomi muncul selama masa
Toddler . Anak anak mencoba kemandirian dengan menggunakan otot otot
mereka yang berkembang untuk melakukan apa saja untuk mereka sendiri dan
menjadi ahli dari fungsi tubuh mereka . Kemauan kekauatan mereka sering
diperlihatkan dalam perilaku yang negatif pada saat pengasuh berusaha untuk
mengarahkan tindakan mereka . Temper tantrum mungkin terjadi pada saat Toddler
frustasi dengan batasan orang tua . Orang tua perlu memberi Toddler kemandirian
bertahap , membiarakan mereka melakukan hal hak yang tidak membahayakan dri
mereka sendiri dan orang lain .
Tindakan ini mencegah mereka dari perasaan ragu tentang kemampuan
untuk melakukan hal hal yang mereka mampu pelajari atau merasakan perasaan
malu untuk hal hal yang telah mereka lakukan . Batasan ketegasan , kesabaran dan
dukungan memungkingkan Toddler mengembangkan perilaku yang diterima secara
sosial , di mana ini merupakan tujuan dan bimbingan orang tua . Toddler muda yang
ingin belajar memegang cangkir mereka mungkin mendapatkan keuntungan dari
cangkir yang memiliki dua pegangan dengan corotan dan penutup dada plastik
dengan kantong untuk menampung susu yang tumpah selama proses pembelajaran .
Secara sosial , Toddler tetap secara kuat terikat dengan orang tua mereka
dan merasa takut untuk berpisah dari orang tua . Kehadiran mereka membuat toddler
merasa aman , dan rasa ingin tahu di tandai dengan eksplorasi meraka terhadap
lingkungan . Ibu dari Toddler jarang dibiarkan untuk mendapatkan privasi kamar
mandi karena menutup pintu membuat tangisan yang tidak berhenti sampai pintu
tersebut dibuka .
Anak terus sibuk denagn bermain sendiri salama masa toddler tetapi juga
berpartisipasi dalam bermain bersama , di mana bermain lebih pada keadaan
bermain di dekat anak lain dibanding bermaain bersama anak lain . Sebuah contoh
adalah dua toddler duduk saling berdampingan , setiap anak bermain dengan boneka
mereka sendiri dalam cara kemandirian mereka .
Toddler yang baru saja belajar apa yaang baru saja menjadi milik mereka
sangat memiliki terhadap alat permainan mereka . Mereka belajar kesenagan berbagi
pada saat mereka menawarkan kepada orang tua mereka untuk memegang dan orang
tua mengekspresikan rasa senang . Kemampuan perkembangan daya gerak yang
terbaru dan keingintahuan yang tidak terpenuhi dari Toddler menempatkan mereka
pada bahaya untuk keselamatan mereka sendiri . Toddler membutuhkan pengawasan
yang ketat setiap waktu dan khususnya pada saat dalam lingkungan yang tidak
terdapat Child Proofed . Keracunan sering terjadi karena anak anak menjelang
usia 2 tahun tertarik meletakkan benda atau substansi lainnya kedalam mulut mereka
untuk mempelajari benda benda tersebut . Untungnya tindakan ini tidak selalu
menimbulkan kematian . tetapi mereka memiliki banyak konsekuensi negatif seperti
pneumonia kimiawi .
Orang tua yang bijaksana memindahkan atau menyimpan semua
kemungkinan yang beracun , termasuk tumbuh tumbuhan , bahan pembersih , dan
obat obatan . Tindakan orang tua ini menciptakan lingkungan yang lebih aman
untuk perilaku ekplorasi . Kekurangan kewaspadaan Toddler pada bahaya air dan
keterampilan berjalan yang baru saja berkembang bergabung untuk membuat anak
tenggelam yang merupakan penyebab utama dari kecelakaan yang menyebabkan
kematian pada kelompok usia ini . Batasaan lingkungan merupakan hal yang sangat
penting untuk keselamtan Toddler . Keselamatan dalam kendaraan bermobil
membutuhkan Toddler untuk tetap di tempat duduk mobil , walaupun mereka
berkata ( sering dengan keras ) bahwa mereka lebih suka untuk bergerak dengan
bebas dalam mobil . Anak anak sering belajar melepaskan pengikat dalam mobil ,
dan orang tua harus tegas dalam pemecahan masalah mereka untuk tidak mngemudi
kecuali anak anak yang terikat secara umum . Toddler secara penuh bergantung
pada orang tua mereka akan keselamatan fisik .
2. Persepsi Kesehatan
Persepsi toddler terhadap kesehatan mereka sendiri dibatasi oleh kemampuan
kognitif mereka . Anak anak terus mengenali sensasi tubuh mereka bagian dalam
tetapi mengalami kesulitan untuk menunjuk lokasi sensasi tersebut . Karena itu anak
anak sering menghubungkan respons umum dengan penyakit . Anak anak yang secara
radikal menyimpang dari pola kebiasaan meraka seperti maakan , tidur , atau bermain
membutuhkan pengkajian untuk menentukan apakah gangguan ini terjadi karena
penyakit .
Selama masa ini , anak anak mulai menginternalisasi label yang diberikan
oleh orang tua atau pemberi pelayanan kesehatan profesional untuk kondisi somatis ,
diamana , jika orang tua memberi label pada sensasi khusus seperti rasa tidak nyaman
pada abdomen , penyakit , anak anak mulai memberi label pada hubungan sensasi
yang memiliki kemiripan . Pada saat yang sama , anak anak mengobservasi dan
meniru praktik perawatan kesehatan orang tua . Kepercayaan kesehatan dan praktik
secara berarti terbentuk , bahkan pada tahun tahun yang lebih awal .

B. Peningkatan Kesehatan Untuk Usia Pra Sekolah


Periode prasekolah mendekati usia 3-6 tahun, anak menyempurnakan
penguasaan terhadap tubuh mereka dan merasa cemas menunggu tubuh mereka dan
merasa cemas menunggu awal pendidikan formal, banyak yang menyadari hal ini
merupakan masa paling menarik untuk orang tua karena anak menjadi kurang negatif,
dapat lebih secara akurat membagi pikiran mereka dan dapat lebih secara efektif
berinteraksi dan berkomunikasi, perkembangan fisik terus berlangsung menjadi lambar,
dimana perkembangan kognitif dan psikososial terjadi cepat.
1. Perkembangan Fisik , Kognitif , dan Psikososial
a. Perkembangan Fisik
Beberapa aspek perkembangan fisik terus menjadi stabil dalam tahun
prasekolah. Waktu rata-rata denyut jantung dan pernapasan menurun hanya sedikit
mendekati 90 kali per menit dan 22 sampai 24 kali pernapasan per menit. Tekana
darah meningkat sedikit ke nilai rata-rata 95/58 mm Hg. Berat badan anak
meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun, berat badan rata-rata usia 5 tahun adalah kira-
kira 21 kg, hampir 6 kali berat lahir. Prasekolah bertumbuh 2 sampai 3 inci per tahun,
panjang mereka menjadi dua kali lipat panjang lahir pada usia 4 tahun, dan berada
pada tinggi rata-rata 43 inci pada ulang tahun ke lima mereka. Prpanjangan tungkai
kaki menghasilkan penampilan yang lebih kurus. Kepala sudah mencapai 90% dari
ukuran orang dewasa ketika berumur 6tahun. Perbedaan kecil terjadi antara jenis
kelamin, walaupun anak laki-laki lebih besar dengan lebih banyak otot dan kurang
jaringan lemak. Kekurangan nutrisi umum terjadi pada anak usia dibawah 6 tahun
adalah kekurangan vitamin A dan C serta zat besi. Konsumsi karbohidrat dan lemak
dalam jumlah yang besar dari makanan yang berlemak bisa menimbulkan
kegemukan dan menjadikan anak prasekolah dalam kondisi yang sangat lapar.
Orang tua dan pemberi pelayanan kesehatan perlu membuat usaha secara sadar
untuk membantu prasekolah mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan
mencegah defisiensi dan kesehatan.
Terjadi peningkatan koordinasi otot besar dan halus. Prasekolah berlari
dengan baik, berjalan naik dan turun dengan mudah, belajar untuk melompat.
Peningkatan penampilan motorik halus membiarkan manipulasi yang kompleks.
Mereka belajar untuk mencintih lingkarn, siang, kotak dan segitiga. Ketrampilan ini
membuat kemungkinan menulis angka dan huruf.
Anak-anak memerlukan kesempatan untuk belajar dan latihan keterampilan
fisik ini. Tindakan keperawatan terhadap anak-anak yang sehat dan sakit mencakup
pengkajian tentang tersedianya kesempatan ini. Walaupun anak-anak dengan
penyakit akut mendapatkan keuntungan dari istirahat dan pembatasan aktivitas
sehari-hari, anak yang memiliki kondisi kronis atau yang sedang dirawat untuk
jangka waktu lama memerlukan tindakan pemaparan pada kesempatan
perkembangan. Orang tua dan perawat merancang kesempatan ini ke dalam
pengangalaman anak- anak sehari-hari, bergantung pada kemampuan, kebutuhan dan
tenaga mereka.
b. Perkembangan Kognitif
Prasekolah terus untuk menguasai tahap pemikiran praoperasional. Tahap
pertama ini dari priode ini disebut pemikiran prakonseptual (2-4tahun) ditandai
dengan pemikiran perseptual terbatas, dimana anak menilai orang, benda, dan
kejadian dari penampilan luar mereka atau apa yang tampaknya terjadi (Piaget 1952)
Artifisialisme kesalahan konsep yang diciptakan oleh setiap orang
didunia ini, mungkin terjadi pada anak yang menanyakan pertanyaan seperti orang
yang membangun gunung, kesalahan konsep lainnya dari pemikiran anak prasekolah
animisme atribut atau hidup untuk menghidupkan benda, kesalahan konsep yang
ketiga adalah tipe pemberian alasan yang disebut penilaian alami, penertian bahwa
bumi dilengkapi dengan kode yang dib uat hukum dan perintah.
Sekitar usia 4 tahun, fase intuitif dari pemikiran pra operasional
berkembang dan kemampuan anak-anak untuk berpikir lebih kompleks
didemonstrasikan dengan kemampuan mereka untuk mengkalsifikasikan benda-
benda menurut ukuran dan warna dan pertanyaan.
Pengetahuan prasekolah tentang dunia tetap terhubung secara erat pada
pengalaman konkret (rasa dengan perasaan). Bahkan kehidupan mereka yang kaya
fantasi didasarkan pada persepsi tentang realitas. Pengganbungan dari dua aspek
dapat mengarah pada persepsi pada ketakutan masa kanak-kanak dan mungkin
disalahartikan oleh orang dewasa sebagai kebohongan pada saat ana-anak secara
aktual memperlihatkan kenyataan tentang pandangan mereka.
Ketakutan yang paling besar dari kelompok usia ini muncul menjadi
sesuatu yang membahayakan tubuh, dan hal tersebut dapat dilihat pada ketakutan
anak tentang kegelapan, binatang, badai, dan anggota kesehatan. Ketakutan ini
sering bertentangan dengan kesediaan mereka untuk membiarkan tindakan
keperawatan seperti pengukuran tanda vital. Mereka mungkin bekerja sama jika
mereka dibiarkan membantu perawat mengukur tekanan darah orang tua mereka.
Perkembangan moral usia pra sekolah meluas sampai meliputi pemulaan
pemahaman tentang perilaku yang disadari secara sosial benar atau salah. Anak terus
dimotivasi bagaimanapun juga, dengan harapan untuk mendapatkan hadiah,
perbedaan utama antara perkembangan moral todler adalah bahwa prasekolah bisa
mengidentifikasi dengan lebih baik perilaku yang menghasilkan hadiah atau
hukuman dan mulai untuk melabel perilaku ini sebagai sesuatu yang benar dan salah.
Kosakata prasekolah terus meningkat secara cepat pada usia 5 tahun, anak-
anak sudah memiliki lebih dari 2000 kata yang mereka dapat gunakan menentukan
benda yang dikenal, mengindentifikasi warna, dan mengepresikan keinginan dan
frustasi mereka. Bahasa adalah lebih sosial, dan pertanyaan meluas pada kenapa?
dan bagaimana bisa? dalam rangka mencari informasi. Secara ilmu fonetik kata-
kata yang mirip pengucapannya seperti curi dan culik atau cinta dan tinta bisa
membingungkan anak prasekolah. Perawat menghindari kata-kata tersebut pada saat
mempersiapkan anak-anak untuk penjelasanprosedur dan pengkajian yang lengkap.
c. Perkembangan Psikososial
Dunia prasekolah meluas di luar keluarga ke dalam lingkungan tetangga
diman anak-anak bertemu dengan anak lain dan orang dewasa. Keingintahuan
mereka dan inisiatif yang berkembang mengarah pada eksplorasi aktif terhadap
lingkungan , dan perkembangan keterampilan baru, dan membuat teman baru,
prasekolah memilik kelebihan energi yang membolehkan mereka untuk
merencanakan dan mencoba banyak kegiatan yang mungkin beradadi luar
kemampuan mereka, seperti menuangkan sereal kedalam mangkuk sereal. Rasa
bersalah muncul dalam diri anak-anak pada saat mereka berada diluar batasan
kemampuan mereka dan merasa meraka tidak berperilaku benar. Anak- anak perlu
diajarkan bahwa perkiraan sesuatu terjadi tidak membuat hal tersebut benar terjadi.
Erikson (1963) memberi rekomendasi bahwa orang tua membantu anak mereka
mencapai keseimbangan kesehatan antara inisiatif dan rasa bersalah dengan
membiarkan mereka melakukan hal pada diri mereka sendiri sementara itu
menetapkan batas yang tegas dan memberi bimbingan.
Selama waktu stres atau sakit prasekolah mungkin kembali ngompol atau
menghisap ibu jari dan menginginkan orang tua mereka untuk menyuapi,
memakaikan pakaian dan memeluk mereka. Perilaku tergabntung ini sering
membingungkan dan memalukan orang tua, yang oleh perawat bahwa hal tersebut
koping normal anak-anak. Perawat juga harus menyiapkan pengalaman yang dapat
dipelajari anak sehingga berhasil membantu anak kembali ke tingkat fungsi mandiri
mereka sebelumnya.
Permainan anak prasekolah menjadi lebih sosial setelah mereka berusia 3
tahun pada saat permainan tersebut bergabti dari bermain pararel ke bermain
asosiatif. Seluruh peserta terikat dalam kemiripan jika tidak dalam aktivitas yang
sama, bagaimanapun juga, tidak terdapat pembagian pekerjaan. Dan seluruh anak
mengerjakan apapun yang mereka inginkan.
Dalam banyak aktivitas bermain, prasekolah memperlihatkan kewaspadaan
terhadap bentuk sosial. Identifikasi peran jenis kelamin menjadi semakin kuat, dan
anak paling sering mengamsumsi peran orang dari jenis kelamin mereka sendiri.
Anak-anak sring meniru atau mengulangi pengalaman sosial. Kencenderungan ini
secara khusus berarti untuk perawat yang bekerja dengan anak yang dirawat di
rumah sakit. Melalui bermain anak mengekspresikan pertanyaan, rasa takut, marah,
dan pastikan bahwa anak dapat bermain, dalam energ yang terbatas. Bermain dapat
memberikan jalan keluar yang sehat untuk rasa sakit atau pengalaman pembatasan
yang berlawanan dengan keinginan mereka.
Bermain pura- pura yang melibatkan situasi imajinasi bergantung pada
kemampuan anak untuk mempertahankan bayangan tentang hal yang pernah mereka
lihat dan lihat. Berpura-pura, memungkinkan anak u ntulk belajar memahami sudut
pandangan orang lain, mengembangkan keterampilan dalam menyelesaikan masalah
sosial, dan menjadi lebih kreatif. Anak-anak yang sering terjadi pada anak yang
menonton televisi lebih lama yang sering terikat dalam permainan imajinasi, karena
kemungkinan mengembangkan kebiasaan pasif yang lebih mengabsorpsi imajinasi
dibanding membuat imajinasi mereka sendiri

2. Persepsi Kesehatan
Kepercayaan orang tua mengenai kesehatan, sensasi pada tubuh anak dan
kemampuan mereka untuk melakukan aktifitas sehari-hari yang biasanya membantu
anak mengembangkan perilaku sehat mereka, prasekolah biasanya sedikit mandiri
dalam mandi, berpakaian, dan makan. Perubahan pada kemandirian ini dapat
mempengaruhi perasaan mereka mengenai kesehatan mereka sendiri .

Anda mungkin juga menyukai