versus Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Tugas Mata Kuliah
Akuntansi Sektor Publik
Oleh:
Rachmawati Yudiani 150810301092
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember 2017 BAB I PENDAHULUAN
Standar Akuntansi Pemerintahan adalah Prinsip Akuntansi yang ditetapkan
dalam menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 64 Tahun 2013 tentang penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual pada pemerintah daerah, pada Pasal 10 ayat (2) yang menyatakan penerapan SAP berbasis akrual pada pemerintah daerah paling lambat mulai tahun anggaran 2015 atau paling lambat 4 tahun (empat) dari anggaran Tahun 2010, dan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 71 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Dan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah. Setiap pemerintah daerah dituntut untuk dapat melaporkan keuangan dengan baik dan benar sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam membuat laporan keuangan di bidang sektor publik, pemerintah harus dapat mewujudkan prinsip-prinsip good governance yang terdiri dari akuntabilitas, tranparansi, peran serta masyarakat dan supermasi hukum. Salah satu upaya untuk mewujudkan good goverance adalah meningkatkan prinsip-prinsip dari good goverance dalam pengelolaan keuangan publik. BAB II Pembahasan 1. Standar Akuntansi Sektor Publik atau Pemerintah di Indonesia Standar akuntansi sektor publik di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) diatur dalam PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), sebagai pengganti dari PP Nomor 24 Tahun 2005, dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. SAP kini didasarkan pada basis akrual. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan terdiri dari tiga lampiran utama, yaitu Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual; Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Kas Menuju Akrual; Proses Penyusunan Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Akrual
2. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar akuntansi
Pemerintahan (SAP) a. Perkembangan Penyusunan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) pertama kali diterbitkan oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP), ditetapkan dengan peraturan pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 pada tanggal 13 juni 2005. Terbitnya SAP ini juga menunjukan peran penting akuntansi dalam pelaporan keuangan pemerintahan. Jadi bisa dibilang Indonesia memasuki level baru dalam pelaporan keuangan pemerintahan Indonesia. b. Sistematika SAP Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual yang ditetapkan PP Nomor 71 tahun 2010 terdiri atas kerangka konseptual (KK) Akuntansi Pemerintahan dan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP). PSAP terdiri atas 12 pernyataan, yaitu: 1) PSAP 01: Penyajian Laporan Keuangan; 2) PSAP 02: Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Berbasis Kas; 3) PSAP 03: Laporan Arus Kas; PSAP 04: Catatan Atas Laporan Keuangan; 4) PSAP 05: Akuntansi Persediaan; 5) PSAP 06: Akuntansi Investasi; 6) PSAP 07: Akuntansi Aset Tetap; 7) PSAP 08: Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan; 8) PSAP 09: Akuntansi Kewajiban; 9) PSAP 10: Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan; 10) PSAP 11: Laporan Keuangan Konsolidasian; dan 11) PSAP 12: Laporan Operasional (LO). c. Basis Akuntansi Dalam akauntansi dikenal adanya 2 basis yaitu basis kas dan basis akrual. Basis kas adalah basis yang mengakui timbulnya hak atau kewajiban pada saat kas di terima/di keluarkan. Basis akrual adalah basis yang mengakui adanya hak dan kewajiban pada saat perpindahan hak lepas dari saat kas diterima/dikeluarkan. d. Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi Entitas akuntansi menurut PP No 71 Tahun 2010 adalah unit pada pemerintahan yang mengelola anggaran, kekayaan, dan kewajiban yang menyelanggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan atas dasar akuntansi yang diselenggarakan. e. Penyusunan Laporan Keuangan Menurut PP No 71 Tahun 2010 Laporan keuangan pokok yang wajib disusun dan disajikan oleh entitas pelaporan menurut SAP Berbasis Kas Menuju Akrual yatu sebagai berikut: Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK), Catatan Atas Laporan Keuangan(CaLK).
3. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45 tentang Pelaporan
Keuangan Organisasi Nirlaba a. Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan. Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut : 1. Menyajikan aset berdasarkan urutan likuiditas dan kewajiban berdasarkan tanggal jatuh tempo. 2. Mengelompokkan aset ke dalam lancar dan tidak lancar, dan kewajiban ke dalam jangka pendek dan jangka panjang. 3. Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aset atau saat jatuh temponya kewajiban termasuk pembatasan penggunaan aset, pada catatan atas laporan keuangan. b. Klasifikasi Aset Neto Terikat atau Tidak Terikat Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing kelompok aset neto berdasarkan ada tidaknya pembatasan oleh penyumbangnya, yaitu terikat secara temporer, dan secara tidak terikat.informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanen atau temporer diungkakan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan. c. Laporan Aktivitas Perubahan aset neto dalam laporan aktivitas tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan. Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan terikat dalam suatu periode. Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambahan aset neto tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagai pengurang aset neto tidak terikat. Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aset lain sebagai penambahan atau pengangguran aset neto tidak terikat, kecuali penggunaannya dibatasi. d. Laporan Arus Kas Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Laporan arus kas disajikan sesua PSAK Nomor 2 tentang Laporan Arus Kas dengan tambahan berikut ini: 1) Aktivitas pendanaan antara lain: a) Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang. b) Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana abadi. c) Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang. 2) Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non kas yaitu sumbangan berupa bangunan atau aset investasi.
4. Perbandingan Standar Akuntansi Sektor Publik atau Pemerintah di Indonesia
dengan Amerika Untuk sektor pemerintah di Amerika Serikat AICPA mempunyai hierarki GAAP yang menunjukkan hubungan secara otoritatif berbagai standar dan literatur dalam prinsip dan prosedur akuntansi keuangan dan pelaporan. Organisasi-organisasi ini mempengaruhi perkembangan GAAP di Amerika Serikat : a. United States Securities and Exchange Commission (SEC) SEC diciptakan sebagai akibat dari Depresi Besar . Pada waktu itu tidak ada struktur menetapkan standar akuntansi. SEC mendorong pembentukan badan standar pengaturan swasta melalui AICPA dan kemudian FASB. b. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) Pada tahun 1939, SEC mendesak ke AICPA untuk menunjuk Komite Akuntansi Prosedur (CAP). Selama tahun 1939-1959 CAP menerbitkan 51 Akuntansi Buletin Penelitian yang berurusan dengan berbagai masalah akuntansi yang tepat waktu. Namun, masalah ini dengan pendekatan masalah, gagal mengembangkan terstruktur yang sangat dibutuhkan untuk prinsip akuntansi. c. Financial Accounting Standards Board (FASB) Kelompok ini menentukan bahwa APB harus dibubarkan dan struktur standar pengaturan baru diciptakan. Struktur ini terdiri dari tiga organisasi yaitu Akuntansi Keuangan Foundation (FAF, akan memilih anggota FASB, dana dan mengawasi kegiatan mereka), Standar Akuntansi Keuangan Advisory Council (FASAC), dan organisasi usaha besar dalam struktur ini Akuntansi Keuangan Dewan Standar (FASB). Dari hirarki tersebut dapat dilihat bahwa standar akuntansi dalam bentuk GASB Statements atau FASB Statements menduduki hirarki yang paling tinggi. Aturan lain dalam tingkat yang lebih rendah diacu jika standar tidak mengatur hal tersebut. AS telah memiliki penyusun standar yang mempunyai otoritas menyusun standar akuntansi untuk sektor pemerintah yaitu GASB. Dalam bahasan, tidak ada keberatan bahwa standar menduduki tingkatan yang paling memiliki otoritas. Dengan demikian nantinya pemerintah Indonesia juga akan mengenal hirarki prinsip akuntansi berlaku umum dengan standar akuntansi sebagai acuan utama yang memiliki otoritas. Sampai dengan saat ini, Indonesia belum memiliki standar akuntansi pemerintahan seperti halnya yang dimiliki Amerika Serikat.
5. Standar Akuntansi Internasional
Standar Akuntansi adalah regulasi aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Ada beberapa alasan mengapa standar akuntansi diperlukan, antara lain: a. Dikebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif. b. Perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan secara suka rela. c. Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukanya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasil. IFRS (International Financial Report Standar) merupakan standar akuntansi internasional yang di didirikan oleh Internasional Accounting Standard Board (IASB). Standar akuntansi internasional disusun oleh organisasi dunia yaitu, Badan standar akuntansi internasional (IASB), Komisi masyarakat eropa (EC), Organisasi internasional pasar modal (IOSOC), Federasi akuntansi internasional (IFAC) Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari: a. Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas tinggi. b. Tranparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan. c. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna. d. Meningkatkan investasi. Manfaat dari adanya suatu standar global: a. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal. b. Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik. c. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi. d. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.
6. Peningkatan Standar Akuntansi Internasional
Tahun 2005 IPSASB melakukan peningkatan terhadap standar standar (International Public Sector Accounting Standards/IPSAS) yang telah diterbitkan sebelumnya. Peningkatan tersebut berupa revisi terhadap 11 standar dari 20 standar yang telah pernah diterbitkan. ED Nomor 25 memuat mengenai kesamaan otoritas dalam paragraf-paragraf dalam IPSAS. ED Nomor 27 berbicara mengenai penyajian informasi anggaran dalam laporan keuangan bertujuan umum dan ED Nomor 28 mengenai pengungkapan informasi umum keuangan sektor pemerintahan (general government sector/GGS) untuk tujuan statistik. Revisi tersebut dilakukan dalam rangka konvergensi standar akuntansi internasional sektor publik (IPSAS) dengan standar akuntansi internasional sektor komersial (IAS/IFRS). Sebagaimana disebutkan dalam latar belakang ED 26, bahwa revisi terhadap IPSAS dilakukan agar ada konvergensi dengan IAS yang diterbitkan tahun 2003. Agar IPSAS mengakomodasi kepentingan kita maka perlu diberi masukan lewat komentar atas ED yang diterbitkan oleh IPSASB. Pemberian masukan ini juga dimaksudkan untuk menampilkan pemikiran-pemikiran dari Indonesia di forum internasional dalam bidang akuntansi khususnya sektor publik. Makalah ini menguraikan beberapa pemikiran yang relevan yang diharapkan dapat mempermudah dan mengarahkan diskusi. Hasil diskusi ini akan disampaikan sebagai masukan pada IPSASB. 7. Perbedaan PSAP dan PSAK Perbedaan-perbedaan tersebut, antara lain, pertama, dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan terdapat pembahasan mengenai lingkungan akuntansi pemerintahan yang menjelaskan bahwa lingkungan operasional organisasi pemerintah berpengaruh terhadap karakteristik tujuan akuntansi dan pelaporan keuangannya. Sedangkan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, dinyatakan bahwa kerangka dasar berlaku untuk semua jenis perusahaan komersial, baik sektor publik maupun sektor swasta. Disebutkan bahwa ciri-ciri penting lingkungan akuntansi pemerintahan yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan tujuan dan pelaporan keuangan adalah sebagai berikut : 1. Ciri utama struktur pemerintahan dalam pelayanan yang diberikan, yaitu : a. Bentuk umum pemerintahan dan pemisahan kekuasaan. b. Pengaruh proses politik. 2. Ciri keuangan pemerintah yang penting bagi pengendalian, yaitu : a. Investasi dalam aset yang tidak langsung menghasilkan pendapatan. b. Kemungkinan penggunaan akuntansi dana untuk tujuan pengendalian. Perbedaan kedua, adalah tentang tujuan laporan keuangan. Pada pernyataan peran dan tujuan laporan keuangan. Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan juga menyatakan bahwa laporan keuangan dilakukan untuk kepentingan akuntabilitas, manajemen, transparansi, keseimbangan antargenerasi dan evaluasi kinerja. Perbedaan ketiga, adalah terkait komponen laporan keuanga. Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan menyebutkan bahwa komponen laporan keuangan terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan sebagai komponen laporan keuangan pokok serta laporan lain dan/atau elemen informasi akuntansi yang diwajibkan oleh ketentuan perundang-undangan. Perbedaan keempat, SAP membagi entitas menjadi dua, yaitu entitas pelaporan dan entitas akuntansi, sedangkan SAK tidak mengenal pembedaan tersebut. Pemisahan antara entitas pelaporan dan entitas akuntansi mengesankan bahwa SAP turut mencampuri urusan internal lembaga pemerintahan. Perbedaan kelima, adalah asumsi dasar. Asumsi dasar yang digunakan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan adalah kemandirian entitas, kesinambungan entitas dan keterukuran dalam satuan uang. Perbedaan keenam adalah prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan. Istilah prinsip akuntansi memiliki pengertian segala ideologi, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metode, dan teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis maupun praktis yang berfungsi sebagai pengetahuan. Meskipun dikatakan pula jika anggaran disusun dan dilaksanakan dalam basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan basis akrual. Namun, PSAP hanya mengatur LRA berbasis kas saja, LRA berbasis akrual tidak diatur. Hal ini berarti basis akuntansi yang dianut PP No.71 Tahun 2010 tidak berbasis akrual penuh melainkan akrual modifikasian. Perbedaan kedelapan adalah adanya konsep modal dan pemeliharaan modal dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Hal ini tidak terdapat dalam SAP karena tidak ada konsep modal akan berkaitan dengan konsep laba. Karena dalam akuntansi pemerintahan tidak dikenal konsep laba. Perbedaan kesembilan berkaitan dengan jumlah PSAP yang ada dalam SAP dibandingkan dengan PSAK dalam SAK. BAB III KESIMPULAN
Akuntansi yang diselenggarakan bagi pihak eksternal disebut dengan akuntansi
keuangan. Terdapat tiga kelompok orang yang berpartisipasi dalam akuntansi keuangan, yaitu pengguna, penyaji, dan auditor. Sedangkan kekayaan negara yang dipisahkan yang dikelolah oleh BUMN atau BUMD atau pihak lain tetap menggunakan SAK demi menjaga peran pemerintah untuk langsung berinvestasi dan membentuk iklim ekonomi yang sehat. IFRS adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Standar akuntansi keuangan nasional saat ini sedang dalam proses secara bertahap menuju konvergensi secara penuh dengan IFRS yang dikeluarkan oleh IASB. Selain itu, terdapat sembilan perbedaan mendasar antara PSAP dan PSAK. Namun, hal tersebut merupakan suatu keunikan tersendiri yang dimiliki pemerintah sebagai pelayan publik untuk memenuhi tanggung jawabnya pada masyarakat. Akan tetapi hal ini tidak berarti bahwa tidak terdapat persamaan antara PSAP dan PSAK. Sebagai pendahulu PSAP, PSAK dapat dijadikan pembanding bagi KSAP dalam menyusun dan merevisi PSAP di masa yang akan datang.