Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Sedangkan kata nasional merupakan identitas yang melekat pada

kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-


Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pendidikan Kepribadian kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, dan bahasa maupun
Mahasiswa agar menjadi warga Negara yang baik, sebagai calon non fisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan. Himpunan
sarjana adalah calon pemimpin yang berbudi pekerti luhur dan kelompok-kelompok inilah yang kemudian disebut dengan istilah
berwawasan kebangasaan. bangsa atau identitas nasional yang pada akhirnya melahirkan
tindakan kelompok (collective action) yang diwujudkan dalam
Visi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang di beri atribut-
Tinggi atribut Nasional.

Sebagai kelompok matakuliah pengembangan kepribadian yang B. Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional
memberi orientasi bagi mahasiswa dalam memantapkan wawasan
dan kesadaran kebangsaan, cinta tanah air, demokrasi , Unsur-unsur pembentukan identitas nasional adalah :
penghargaan atas keragamaan dan partisipasinya membangun
bangsa berdasar Pancasila. 1. Suku Bangsa

Misi Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Suku bangsa adalah golongan sosial yang sifat askriptif (ada sejak
Tinggi lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis
kelamin.
Sebagai kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian yang
menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi , HAM, 2. Agama
multikulural dan kewarganegaraan kepada mahasiswa guna
mendukung terwujudnya warga negara yang cerdas, trampil dan Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat Agamis. Agam-
berkarakter sehingga dapat diandalkan guna membangun bangsa agama yang tumbuh dan berkembang di-Nusantara adalah Islam,
dan negara berdasar Pancasila dan UUD 1945 sesuai dengan Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu co. Agama Kung Hu
bidang keilmuan dan profesinya. Co pada masa orde baru tidak diakui sebagai agama resmi negara.
Tetapi sejak pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid, istilah
Tujuan Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan agama resmi negara dihapuskan.
Tinggi

1. Memiliki wawasan dan kesadaran kebangsaan dan rasa cinta


tanah air sebagai perwujudan warga negara Indonesia yang 3. Kebudayaan
bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa dan negara
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
2. Memiliki wawasan dan penghargaan terhadap yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model
keanekaragaman masyarakat Indonesia sehingga mampu pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-
berkomunikasi baik dalam rangka meperkuat integrasi nasional pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang
dihadapi dan digunakan seabagi rujukan stau pedoman untuk
3. Memiliki wawasan, kesadaran dan kecakapan dalam betindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan)
melaksanakan hak, kewajiban, tanggung jawab dan peran sertanya sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Intinya adalah
sebagai warga negara yang cerdas, trampil dan berkarakter kebudayaan merupakan patokan nilai-nilai etika dan moral, baik
yang tergolong sebagai ideal atau yang seharusnya (world view)
4. Memiliki kesadaran dan penghormatan terhadap hak-hak maupun yang operasional dan aktual di dalam kehidupan sehari-
dasar manusia serta kewajiban dasar manusia sehingga mampu hari.
memperlakukan warga negara secara adil dan tidak diskriminatif
4. Bahasa
5. Berpartisipasi aktif membangun masyarakat Indonesia yang
demokratis dengan berlandaskan pada nilai dan budaya demokrasi Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain.
yang bersumber pada Pancasila Bahasa di pahami sistem perlambangan yang secara arbiter di
bentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan
6. Memiliki pola sikap, pola pikir dan pola perilaku yang sebagai sarana berinteraksi antar manusia.
mendukung ketahanan nasional serta mampu menyesuaikannya
dengan tuntutan perkembangan zaman demi kemajuan bangsa Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia di tetapkan sebagai bahasa
nasional. Bahasa Indonesia dulu di kenal dengan sebutan bahasa
Kata identitas bersala dari bahasa Inggris identity yang memiliki melayu yang merupakan bahasa penghutung berbagai etnis yang
pengertian harfiah ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat mendiami Kepulauan Nusantara. Selain menjadi bahasa
pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang komunikasi di antara suku-sukudi nusantara, bahasa melayu juga
lain. Dalam trem antropologi identitas adalah sifat khas yang menempati posisi bahasa transaksi perdagangan internasional di
menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri dari pribadi sendiri, kawasan kepulauan nusantara yang digunakan oleh berbagai suku
golongan sendiri, kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau negara bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
sendiri.
C. Konsep Nasionalisme dan Turunannya dalam pembukaan UUD 1945 dinilai sebagai sebuah pengorbanan
besar umat Islam, demi terwujudnya persatuan dan kesatuan
Nasionalisme Merupakan Sebuah Situasi Kejiwaan dimana negara bangsa Indonesia. Sejak peristiwa itu, maka dasar negara
Kesetiaan Seseorang Secara Ideal Diabdikan Langsung Kepada Indonesia adalah Pancasila dengan kelima silanya.
Negara Bangsa Atas Nama Sebuah Bangsa.
Dari pengertian negara menurut para ahli di atas, dapat kita
Nasionalisme Indonesia pada dasarnya berwatak inklusif dan simpulkan bahwa Negara adalah suatu kumpulan masyarakat di
berwawasan kemanusiaan. Pada perkembangan selanjutnya, watak dalam suatu wilayah yang disatukan, kemudian dijalankan oleh
nasionalisme Indonesia, mempengariuhi konsep pokok tentang pemerintah dengan kekuasaan memaksa yang diberikan.
negara bangsa, warga negara dan dasar negara Indonesia (Ideologi
Pancasila).

Konsep-konsep itu dirumuskan dalam ketetapan Undang-Undang


Dasar 1945.
| Tujuan Negara |
1. Negara-Bangsa
Tujuan Negara menurut H. Sultay yaitu untuk memungkinkan
Konsep negara bangsa (nation state) adalah konsep tentang negara rakyatnya berkembang serta melakukan penyelenggaraan daya
modern. Suatu negara dikatakan telah memenuhi syarat sebagai ciptanya sebebas mungkin.
sebuah negara modern, jika memenuhi syarat-syarat pokok selain
faktor kewilayahan dan penduduk yang merupakan modal sebuah Menurut J Laski, tujuan negara ialah untuk menciptakan keadaan
bangsa (nation), sebelum menjadi sebuah negara. Sedangkan untuk yang di mana rakyatnya dapat mewujudkan keinginan-keinginan
menjadi sebuah negara bangsa, maka syart-syarat yang lain adalah atau cita-citanya secara maksimal.
adanya batas-batas teritorial wilayah, pemerintahan yang sah, dan
pengakuan dari negara lain.

Menurut UUD 1945 pasal 1, dijelaskan bahwa negara Indonesia Di Indonesia, Tujuan Negara Republik Indonesia tercantum di
adalah negara kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik, dalam UUD 1945, Negara bertujuan membentuk suatu
bersifat antitosis, dengan kepala pemerintahan yang langsung pemerintahan negara untuk melindungi seluruh bangsa Indonesia,
dipilih oleh rakyat, secara umum, atau dikenal dengan sistem untuk memajukan kesejahteraan rakyat, mencerdaskan rakyat dan
pemilihan umum (Pemilu). untuk melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan pada
kemerdekaan, perdamaaian dan keadilan untuk seluruh rakyat.
2. Warga Negara
| Syarat Negara |
Menurut Bab X UUD 1945 pasal 26 bahwa yang menjadi warga
negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang Untuk dapat dikatakan sebagai negara, maka suatu negara harus
bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai warga memenuhi persyaratan sebagai berikut.
negara. Sejalan dengan tuntunan zaman, bunyi pasal ini telah
mengalami perubahan (amandemen), menurut amandemen kedua 1. Syarat Negara harus memiliki Wilayah yang dikuasainya.
tahun 2000 ini, bunyi Bab X UUD 1945 pasal 26 adalah
Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang-orang yang 2. Syarat Negara harus memiliki rakyat yang menempati wilayah
bertempat tinggal di Indonesia. yang dikuasainya.

3. Dasar Negara Pancasila 3. Syarat Negara harus memiliki pemerintahan yang berkuasa atas
wilayah dan rakyatnya.
Perdebatan panjang di BPUPKI terjadi sebelum kemerdekaan
tentang dasar negara antara kelompok Islam yang menghendaki
Islam sebagai dasar negara dan golongan nasionalis. Perdebatan itu
menghasilkan preambule yang di kenal dengan Piagam Jakarta dan Sekian dari informasi ahli mengenai pengertian negara, tujuan
ditanda tangani pada tanggal 22 Juni 1945. Namun sehari setelah negara dan syarat negara, semoga tulisan informasi ahli mengenai
kemerdekaan, kesepakatan itu mulai dipersoalkan, karena pengertian negara, tujuan negara dan syarat negara dapat
diceritakan orang-orang Kristen yang sebagian besar berada di bermanfaat.
wilayah Timur menolakk adanya unsur-unsur Islam dalam Piagam
Jakarta yaitu dengan kewajiban menjalankan syariat Islam sebagai Terdapat tiga teori terjadinya negara yaitu teori hukum alam, teori
pemeluk-pemeluknya. ketuhanan dan teori perjanjian. Berikut penjelasannya:

Akhirnya melalui pertemuan kembali, para perumus negara 1. Teori hukum alam adalah teori awal tentang
bersepakat dengan kelompok Islam untuk menghapus unsur-unsur terbentuknya suatu negara. Teori ini menurut sejarah
Islam yang telah mereka rumuskan dalam Piagam Jakarta. Sebagai ada pada zaman Plato dan Aristoteles. Menurut teori
gantinya unsur katauhidan dimasukkan ke dalam sila pertama ini, terjadinya negara adalah hal yang natural atau
dalam pancasila. Hilangnya unsur-unsur Islam dari Piagam Jakarta alami. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan hukum
alam, begitupun dengan negara. Teori pembentukan
negara ini juga didasari atas kecenderungan manusia
untuk selalu bersosial, berkumul dan saling
berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnya.
2. Teori kedua terbentuknya negara adalah teori
ketuhanan. Teori ketuhanan adalah teori yang ada saat
agama agama besar telah tersebar ke dunia ini
contohnya Islam dan Kristen. Teori ini sesuai namanya
tentu saja dipengaruhi oleh paham keagamaan. Dan
berdasarkan itulah, teori ketuhanan terbentuknya negara
didasari anggapan bahwa negara terbentuk atas dasar
keinginan Tuhan. Berdasar terhadap kepercayaan
bahwa segala sesuatu berawal dari Tuhan dan berjalan
sesuai kehendaknya. Paham dan teori ini diajukan oleh
beberapa ahli seperti Freidericch Julius Stahl, Thomas
Aquinas, dan Agustinus. Paham ini, sesuai dengan
ketentuannya, Tuhan yang menciptakan negara
sehingga negara dianggap penjelmaan kekuasaan
Tuhan. Hal ini mengakibatkan paham bahwa raja atau
penguasa adalah pilihan Tuhan untuk memerintah
sehingga raja memiliki kekuasaan mutlak pada suatu
negara atau kerajaan, contohnya saja Inggris Raya pada
zaman kerajaan.
3. Teori ketiga terbentuknya negara adalah teori
perjanjian. Teori perjanjian ada atas reaksi terhadap
kedua teori sebelumnya. Atas dasar apa? Atas dasar
kedua teori yang ada sebelumnya tidak mampu
menjelaskan asal dan bagaimana terbentuknya negara.
Selain itu, teori ini merupakan bentuk perlawanan atas
kekuasaan raja ataupun penguasa yang menganggap
memiliki kekuasaan mutlak akibat kepercayaan sebagai
titisan Tuhan. Teori perjanjian ini ada dimasa abad
pencerahan dan dipelopori oleh ahli ahli seperti Thomas
Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, dan Montesquieu.
Berdasarkan teori perjanjian, negara ada semata mata
akibat perjanjian antarmanusia. Menurut teori ini,
negara merupakan wujud perjanjian masyarakat
sebelum bernegara dan kemudian menjadi masyarakat
bernegara. Hal ini senada dengan pengertian negara
oleh Jean Bodin bahwa negara adalah bentuk
persekutuan keluarga dengan segala kepentingannya.

Anda mungkin juga menyukai