Anda di halaman 1dari 2

NASTASYA ANDAM DEWI (16/397507/GE/08386)

Peranan Ilmu Tanah dalam Pembangunan Nasional

Ilmu tanah adalah salah satu cabang ilmu geografi yang mengkaji tentang persebaran satuan -
satuan tanah di permukaan bumi, sifat dan karakteristik satuan-satuan tanah yang menyelimuti
permukaan bumi, dan pemanfaatan tanah untuk kehidupan (Sartohadi, 2012). Dewasa ini,
dalam setiap usaha pembangunan melibatkan lingkungan dan sumberdaya alam. Segala
bentuk pembangunan hampir seluruhnya memerlukan tanah untuk aktifitasnya. Tanah
dipelajari sebagai piranti mencapai tujuan ilmu-ilmu lain yang sudah berkembang terlebih
dahulu seperti geologi, botani, kimia, dan klimatologi, atau untuk mengelola lahan bagi
produksi pangan dan sandang (Arnold, 1983). Dalam kaitan tersebut, diperlukan upaya untuk
lebih meningkatkan peran penatagunaan tanah untuk dapat mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan.

Penatagunaan tanah adalah sama dengan pola pengelolaan tata guna tanah yang meliputi
penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang berwujud konsolidasi pemanfaatan
tanah melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dengan pemanfaatan tanah sebagai satu
kesatuan sistem untuk kepentingan masyarakat secara adil. Pengetahuan mendalam tentang ciri
dan perilaku tanah kini menjadi sesuatu yang tidak terabaikan bagi pemecahan masalah
lingkungan, seperti sanitasi lingkungan, analisis dan penaksiran dampak lingkungan,
perubahan iklim global, keanekaan hayati, dan pencagaran margasatwa. Oleh karena tanah
memainkan peranan mahapenting dalam daur hidrologi (hydrological provinces) dan dengan
demikian bentang tanah perlu sekali diperhatikan dalam kajian pengelolaan sumberdaya air.

Pemanfaatan ilmu tanah banyak di aplikasikan untuk agroekoteknologi atau pertanian.


Paradigma pertanian yang secara tradisional menjadi gantungan ilmu tanah sebagaimana
hakekatnya kini berupa suatu ilmu matang dengan segala pencapaiannya yang membanggakan.
Sampai sekarang pembangunan pertanian mengutamakan peningkatan produksi dengan arah
utama ke pencapaian swasembada pangan, khususnya beras. Penekanan pada swasembada
pangan memberikan kesan penggunaan konsep subsistensi bagi pembangunan pertanian
(Notohadikusumo, 2006).

Ilmu tanah selain mengkaji tentang persebaran tanah, sifat dan karakteristik tanah juga di kaji
sehingga dapat digunakan untuk penggunaan lahan atau tanah bagi pertanian. Selain pertanian,
ilmu tanah juga berperan untuk ilmu agronomi lainnya seperti kehutanan. Tanah memiliki
berbagai jenis material dan proses pembentukan yang berbeda sehingga menghasilkan mineral
NASTASYA ANDAM DEWI (16/397507/GE/08386)

serta sifat dan karakteristik yang berbeda, hal ini di pelajari dalam ilmu tanah untuk fungsi tata
guna lahan. Persebaran tanah yang ada, dapat dipetakan untuk mengetahui tata guna lahan yang
ada. Persebaran tata guna lahan sangat berpengaruh untuk pembangunan dan penataan sumber
daya lahan yang ada. Lahan yang tertata sesuai dengan fungsinya akan meningkatkan
pembangunan nasional.

Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan jenis tanah, struktur dan tekstur tanah akan
berubah dan mengubah sifat serta karakteristik tanah yang ada. Tanah di Indonesia kebanyakan
sudah mengalami perubahan akibat proses erosi, transportasi, dan sedimentasi yang perlu di
perbaiki, di rawat, dan di jaga agar pemanfaatannya sesuai dengan tekstur dan struktur tanah.
Tanah yang diketahui jenis tanah, material, proses, dan sifat tanah akan diketahui kebijakan
tentang penggunaan lahan yang akan di bangun. Jenis material yang cocok untuk pertanian,
kehutanan (biomassa) dan tanaman lainnya akan menghasilkan panen yang menguntungkan
untuk pembangunan nasional.

Pengelolaan tanah yang baik akan menghasilkan hasil panen yang berkualitas dan bisa
memberikan nilai ekspor yang tinggi untuk ekonomi dan pembangunan. Pemetaan dengan ilmu
tanah dapat mengetahui penggunaan lahan yang ada dan jenis tanah bahkan batuan dasar
(geologi) untuk pengambilan keputusan kebijakan untuk tanah. Struktur tanah juga di
perhitungkan dalam pembangunan dengan menilai ketahanan tekstur tanah yang ada.
Pengelolaan tanah berdasarkan material berguna untuk pengaturan hidrologi atau air tanah juga
berhubungan dengan kesejahteraan kecukupan air bagi masyarakat.

Sumber : Notohadikusumo,Tejoyuwono. 2006. MEMPERBAHARUI PARADIGMA ILMU


TANAH DALAM KONTEKS REFORMASI PERTANIAN DAN PENJABARANNYA
DALAM KURIKULUM. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada

Arnold, R.W.1983. Concepts of soils and pedology. In : L.P. Wilding, N.E.


Smeck, & G.F. Hall (eds.), Pedogenesis and Soil Taxonomy 1. Concepts and
Inetraction. Developments in Soil Science 11A. Elsevier. Amsterdam. h 1-21.
Sartohadi, Junun, dkk.2012. Pengantar Geografi Tanah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai