Proses-
Proses Geomorfik
October 5, 2012 by MualMaul 5 Comments
a b
Gambar 3. (a). Kenampakan bentuk talus, (b). Suatu exfolation domes
b. Perpindahan massa (mass wasting)
Gerakan tanah sering terjadi pada tanah hasil pelapukan, akumulasi debris (material
hasil pelapukan), tetapi dapat pula pada batuan dasarnya. Gerakan tanah dapat
berjalan sangat lambat hingga cepat. Menurut oleh Sharpe (1938) kondisi-kondisi yang
menyebabkan terjadinya perpindahan masa adalah :
Faktor-faktor pasif
1. faktor litologi : tergantung pada kekompakan/rapuh material
2. faktor statigrafi : bentuk-bentuk pelapisan batuan dan kekuatan (kerapuhan), atau permeabel-
impermeabelnya lapisan
3. faktor struktural : kerapatan joint, sesar, bidang geser-foliasi
4. faktor topografi : slope dan dinding (tebing)
5. faktor iklim : temperatur, presipitasi, hujan
6. faktor organik : vegetasi
Faktor-faktor aktif
1. proses perombakan
2. pengikisan lereng oleh aliran air
3. tingkat pelarutan oleh air atau pengisian retakan
1.2 Proses Diastromisme dan Vulkanisme
Diastromisme dan vulkanisme diklasifikasikan sebagai proses hipogen atau endapan
karena gaya yang bekerja berasal dari dalam (bagian bawah) kerak bumi. Proses-
proses diastropik dapat dikelompokkan menjadi 2 tipe yaitu :
1. orogenik (pembentukkan pegunungan)
2. epirogenik (proses pengangkatan secara regional).
Vulkanisme termasuk pergerakan dari larutan batuan (magma) yang menerobos ke
permukaan bumi. Akibat dari pergerakan (atau penerobosan) magma tersebut akan
memberikan kenampakan yang muncul di permukaan berupa badan-badan intrusi, atau
berupa deomal folds (lipatan berbentuk dome) akibat terobosan massa batuan tersebut),
sehingga perlapisan pada batuan di atasnya menjadi tidak tampak lagi atau telah
terubah.