net/publication/361128799
CITATIONS READS
4 4,937
5 authors, including:
11 PUBLICATIONS 4 CITATIONS
Poltekkes Kemenkes Surabaya, Indonesia
8 PUBLICATIONS 14 CITATIONS
SEE PROFILE
SEE PROFILE
Sunarto Sunarto
Surabaya Health Polytechnic
22 PUBLICATIONS 17 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Modul Praktikum Mata Kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi View project
All content following this page was uploaded by Sunarto Sunarto on 07 June 2022.
Edisi Pertama
Kontributor:
Editor:
Sunarto, S.Kep.Ns.,M.MKes
Penerbit:
Prodi Kebidanan Magetan
Poltekkes Kemenkes Surabaya
ii
MODUL
KESEHATAN MASYARAKAT
Untuk Mahasiswa DIII Kebidanan
oleh : Tutiek Herlina, S.KM, M.M.Kes (Ketua), Budi Joko Santosa,
S.KM, M.Kes, Dr. Agung Suharto, M.Kes, Nuryani, S.SiT, M.Kes
Editor : Sunarto, S.Kep.Ns.,M.MKes
Copyright 2022 by Prodi Kebidanan Magetan
Hak cipta dilindungi undang-undang. Tidak diperbolehkan melakukan
reproduksi atau pemindahan bagian manapun dari buku saku ini dalam
bentuk apa pun atau dengan cara apa pun, baik elektronik, mekanik,
termasuk melakukan foto copy, merekam, atau penyimpanan informasi
bentuk lainnya, tanpa izin penulis dari penerbit. Izin dapat diperoleh dari
penerbit Prodi Kebidanan Magetan, Poltekkes Kemenkes Surabaya di
nomor handphone : 08125917292 atau 0351-895216.
ISBN : 978-623-97251-5-0
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
ISI HALAMAN
Kegiatan Belajar 1 1
Konsep Kesehatan Masyarakat
Kegiatan Belajar 8 51
Ekologi Manusia
Kegiatan Belajar 9 63
Konsep Pelayanan Kesehatan
Kegiatan Belajar 10 73
Program kesehatan yang terkait dalam meningkatkan status
pelayanan KIA
Kegiatan Belajar 11 80
Primary Health care
Kegiatan Belajar 12 88
System Jaminan Kesehatan
v
1
PENJELASAN UMUM
Deskripsi Materi
Mata kuliah ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menguasai konsep dan mengaplikasikan beberapa materi antara lain
konsep kesehatan masyarakat, konsep epidemiologi, statistic dasar
kesehatan yang terkait dengan praktik kebidanan, konsep pelayanan
kesehatan, Program kesehatan yang terkait dalam meningkatkan status
pelayanan KIA, ekologi manusia, primary health care, system jaminan
kesehatan, dan konsep pemberdayaan masyarakat.
Kompetensi
Setelah mendapatkan materi kesehatan masyarakat diharapkan
mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan konsep kesehatan
masyarakat di masyarakat.
Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan konsep kesehatan masyarakat
2. Menjelaskan konsep epidemiologi
3. Mengaplikasikan rumus statistic dasar kesehatan yang terkait
dengan praktik kebidanan
4. Menjelaskan konsep pelayanan kesehatan
5. Menjelaskan program kesehatan yang terkait untuk meningkatkan
KIA
6. Menjelaskan ekologi manusia
7. Menjelaskan primary health care
8. Menjelaskan system jaminan kesehatan
9. Menjelaskan konsep pemberdayaan masyarakat
Prasyarat
Ringkasan Materi
KEGIATAN BELAJAR 1
Menjelaskan konsep dasar kesehatan masyarakat
Kontributor:
Tutiek Herlina, SKM, M.M.Kes
5
Sehat
1. Parkins (1938)
Sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk
dan fungsi tubuh dan berbagai faktor yang berusaha
mempengaruhinya.
2. WHO (1957)
Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang
berfungsi secara wajar dan segala factor genetic dan lingkungan.
3. WHO (1974)
Sehat adalah keadaan yang sempurna: fisik, mental, social, tidak
hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
4. White (1977)
Sehat adalah suatu keadaan seseorang saat diperiksa tidak
mempunyai keluhan atau tanda-tanda penyakit dan kelainan.
Sakit
1. Perkins (1937)
Sakit adalah keadaan tidak menyenangkan sehingga timbul
gangguan aktifitas sehari-hari baik jasmani, rohani dan social.
2. Reverlly
Sakit adalah tidak ada keselarasan antara lingkungan dengan
individu.
3. New Webster Dictionary
Sakit adalah suatu keadaan yang ditandai suatu perubahan
gangguan nyata yang normal.
LINGKUNGAN
STATUS
KETURUNAN PERILAKU
KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN
Soal Latihan
1. e
2. d
3. c
4. a
5. e
6. b
7. b
8. c
21
Kontributor:
Budi Joko Santosa, SKM, M.Kes
22
Pengertian
Penyebaran Penyakit
Di dalam epidemiologi biasanya timbul pertanyaan yang perlu
direnungkan yakni :
1) Siapa ( who ), siapakah yang menjadi sasaran penyebaran penyakit
itu orang yang terkena penyakit .
2) Di mana ( where ) , di mana penyebaran atau terjadinya penyakit
tersebut .
3) Kapan ( when ) , kapan penyebaran atau terjadinya penyakit tersebut
.
Peranan Epidemiologi
24
Orang ( Person )
Peranan umur , jenis kelamin, kelas sosial, perkerjaan, golongan
etnik , status perkawinan , besarnya keluarga , struktur keluarga dan
paritas
(1) Umur
Umur adalah variebel yang selalu diperhatikan di dalam
penyelidikan – penyelidikan epidemiologi . Angka–angka
kesakitan maupun kematian di dalam semua keadaan
menunjukkan hubungan dengan umur .
(5) Penghasilan
Tingkat penghasilan berhubungan dengan pemanfaatan
pelayanan kesehatan maupun pencegahan
(6) Golongan etnik
Berbagai golongan etnik dapat berbeda di dalam kebiasaan
makan, susunan genetika, gaya hidup, dan sebagainya yang
dapat mengakibatkan perbedaan–perbedaan di dalam angka
kesakitan atau kematian
(7) Status perkawinan
Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara angka kesakitan maupun kematian dengan status
kawin,tidak kawin,cerai dan janda;angka keatian karena
penyakit-penyakit tertentu maupun kematian karena semua
sebab makin meninggi dalam urutan tertentu.
Di duga bahwa sebab-sebab angka kematian lebih tinggi pada
yang tidak kawin dibandingkan dengan yang kawin ialah karena
ada kecenderungan orang-orang yang tidak kawin kurang sehat
26
Tempat (Place)
Pengetahuan mengenai distribusi geografis dan suatu penyakit
berguna untuk perencanaan pelayanan kesehatan dan dapat
memberikan penjelasan mengenai etiologi penyakit
Waktu (Time)
2. Epidemiologi Analitik
Studi ini digunakan untuk menguji data serta informasi yang diperoleh
studi epidemiologi deskriptif.
Ada tiga studi epidemiologi analitik:
a. Studi riwayat kasus (case history studies)
b. Studi kohort
c. Epidemiologi eksperimen
Studi kohort
Studi ini dilakukan dengan memaparkan sekelompok orang dengan suatu
agent, dan sekelompok orang dengan criteria sama tanpa paparan.
Kemudian kedua kelompok ini diobservasi sampai waktu tertentu dan
diidentifikasi adanya akibat dari paparan tersebut.
Contoh: membuktikan hipotesis penyebab kanker paru-paru adalah rokok.
Observasi dimulai pada waktu yang bersamaan, sekelompok orang
diberikan paparan rokok dengan menanyakan riwayat merokoknya, dan
kelompok satunya orang yang tidak merokok. Sampai dengan periode
tertentu dilakukan diagnosis kanker paru-paru pada kedua kelompok
tersebut. Dan dilakukan uji statistic untuk mengetahui besar risikonya.
Epidemiologi eksperimen
Studi dilakukan dengan melakukan eksperimen pada kelompok subyek,
kemudian dibandingkan dengan kelompok control yang tidak diberi
perlakuan.
Contoh: untuk menguji keampuhan vaksin diambil kelompok untuk
diberikan vaksin. Sedangkan kelompok control diberikan placebo.
Kemudian sampai waktu tertentu antara kelompok kasus dan control
dibandingkan dengan uji statistic.
C. Ruang Lingkup
1. Model pendekatan
model pendekatan epidemiologi: interaksi Host-Agent-Enviroment
a. Host / penjamu
D. Prinsip Epidemiologi
1. Mempelajari sekelompok manusia atau masyarakat yang
mengalami masalah kesehatan
2. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan
pada sekelompok manusia yang dinyatakan dengan angka
frekuensi mutlak atau rasio
3. Menunjukkan kepada banyaknya masalah-masalah kesehatan
yang diperinci menurut keadaan-keadaan tertentu, diantaranya
31
Fase -fase riwayat alamiah menurut Rothman (1981) & Mausner &Kramer
(1985):
1. Fase rentan
2. Fase presimtomatik
3. Fase klinik
4. Fase terminal
a. Pengertian
Suatu usaha penemuan/ pendeteksian penyakit secara aktif pada
orang yang tanpa gejala, tampak sehat, dalam suatu kelompok
tertentu / masyarakat melalui suatu tes
b. Tujuan
1. Mendapat penderita sedini mungkin
2. Mencegah meluasnya penyakit
3. Mendidik & membiasakan masyarakat untuk memeriksakan diri
sedini mungkin
4. Mendidik & memberi gambaran pada tenaga kesehatan tentang
sifat penyakit sehingga selalu waspada dan melaksanakan
pengamatan terhadap setiap gejala dini
5. Member keterangan epidemiologis untuk klinisi, peneliti
c. Bentuk pelaksanaan
1. Secara massal : seluruh masyarakat
33
e. Penilaian
VALIDITAS
Yaitu kemampuan tes untuk memberikan indikasi pendahuluan
tentang siapa yang menderita dan yang tidak menderita
Diagnosis + -
Hasil tes
Hasil tes + A B
Hasil tes - C D
Sensitivitas dihitung dari proporsi kelompok hasil tes (+) dan diagnosa
(+) pada seluruh kelompok diagxnosa (+)
A
---------------
A+C
Spesivisitas dihitung dari proporsi kelompok hasil tes (-) dan diagnosa
(-) pada seluruh kelompok diagnose (-)
D
---------------
B+D
34
RELIABILITAS
KLB :
Meningkatnya suatu kejadian / kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu
tertentu
b. Kriteria
1. Kesakitan / kematian oleh karena penyakit menular di suatu
Kecamatan meningkat 3X/ lebih selama 3 minggu berturut-turut
2. Juml kasus baru dalam 1 bulan di suatu kecamatan naik 2X/
lebih dibanding rata-rata sebulan pada tahun sebelumnya dari
penyakit yang sama
3. Rata-rata bulanan dalam 1 tahun dair kasus baru penyakit di
suatu kecamatan. naik 2X/ lebih dibanding rata-rata sebulan
pada tahun sebelumnya
4. CFR suatu penyakit menular tertentu dalam 1 bulan di suatu
kecamatan naik 50% /> dibanding CFR bulan sebelumnya
5. Proporsional rate kasus baru dalam 1 bulan naik 2X />
dibanding proportional rate pada periode yang sama pada tahun
lalu.
6. Penyakit khusus: setiap peningkatan jumlah kasus di daerah
endemis,
7. Ada 1 /> kasus/ kematian oleh karena peyakit tersebut di suatu
Kecamatan yang telah bebas selama 4 minggu berturut-turut
8. Kesakitan / kematian oleh karena keracunan di sekelompok
masyarakat
35
10. Bentuk
Commond source
- terpapar pada sejumlah orang / kelompok
- secara menyeluruh
- pada waktu relatif singkat/ mendadak
- kurve : distribusi normal
- median masa tunas ditentukan dari separuh waktu grafik, dan
dapat digunakan untuk identifikasi agen
- terdapat 1 puncak epidemi
Propagated / Progresive Epidemic
- terjadi oleh karena penularan dari orang ke orang baik secara
langsung/ tidak langsung
- dalam waktu relatif lama tergantung pada sifat penyakit &
masa tunas
- dipengaruhi oleh kepadatan & penyebaran penduduk yg
rentan terhadap penyakit
Vector Borne Epidemic
- penyakit ditularkan melalui vektor
- penularan berganda pada vektor dan host
- bentuk kurva sama dengan commond source
Sumber Pustaka
Soal Latihan
Kontributor:
Budi Joko Santosa, S.KM, M.Kes
38
INSIDEN
jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada jangka
waktu tertentu dibandingkan jumlah penduduk yang mungkin
terkena penyakit tersebut pada pertengahan tahun jangka waktu
yang bersangkutan (populasi berisiko)
PREVALENSI
gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang
ditemukan pada jangkk waktu tertentu di sekelompok masyarakat
tertentu
ANGKA KEMATIAN
ANGKA KESUBURAN
Kontributor:
Tutiek Herlina, S.KM, M.M.Kes
41
Sumber informasi
1. Fasilitas yan kes
2. Laboratorium
3. masyarakat
Jenis data
1. mortalitas
2. morbiditas
3. laporan epidemi
4. investigasi laboratorium
5. investigasi kasus individu
6. investigasi lap epidemik/ penyelidikan wabah
7. survei
8. studi reservoir & distribs vektor
9. penggunaan bhn biologis & obat
10. Data demografi & lingk
Keberadaan data
1. Data internasional di WHO
2. Data nasional di Depkes
3. Data propinsi di Dinkes Dati I
4. Data kabupaten di Dinkes Dati II
5. Data kecamatan., desa di Puskesmas
Masalah data
1. Kesulitan memperoleh data, atau tidak tersedia
2. Tidak lengkap
3. Ketidakserasian data di berbagai sumber
4. Ada kesalahan, bias
44
Lampiran
Contoh 1 Tabel
Tabel 1
Jumlah Kasus St. Louis Encephalitis Menurut Klasifikasi Laboratorium
Kota Dixon Bulan Juli- Agustus 1975
Gambar 1
Grafik Nilai Rata-Rata Kelas IX SMA 3 Tanjung 1976
KEGIATAN BELAJAR 8
Menjelaskan Ekologi Manusia
Kontributor:
Budi Joko Santosa, SKM, M.Kes
52
Ruang lingkup
Setiap ilmu memiliki batas-batas wilayah studi. Perlu dimaklumi
bahwa batas wilayah kerja suatu ilmu umumnya bertumpang tindih
dengan batas- batas wilayah kerja dari ilmu-ilmu lain. Sehubungan
dengan itu maka sudah selayaknya kalau kita ingin mengetahui juga
batas wilayah kerja dari ilmu ekologi. Untuk mempelajari gambaran
yang cukup jelas tentang batas-batas wilayah kerja dari ilmu ekologi
dapat kiranya dipergunakan konsep model dari Miller. Konsep tersebut
beranggapan bahwa seluruh alam semesta merupakan suatu
ekosistem yang tersusun oleh berbagai komponen atau kesatuan.
Dalam suatu ekosistem satu atau sekelompok komponen tak dapat
berdiri sendiri terlepas dari kelompok kesatuan lain. Dalam hal ini
kesatuan kelompok komponen pertama akan merupakan satuan
kelompok kedua, kesatuan kelompok komponen kedua akan menyusun
kesatuan kelompok ke tiga, demikian seterusnya. Atas dasar pemikiran
itu Miller menyusun konsep model atas ekosistem alam semesta
sebagai berikut:
Dalam model tersebut ditampilkan batas wilayah kerja ilmu ekologi, yaitu
batas terbawah adalah tingkat organisme atau tingkat individu dan batas
teratas adalah tingkat biosfer.
1. Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas
senyawa organik yang kompleks, seperti lemak, protein,
dan karbohidrat.
2. Sel adalah satuan dasar suatu organisme yang terdiri atas
protoplasma dan inti yang terkandung dalam membran.
Membran merupakan komponen yang menjadi pemisah dari
satuan dasar lainnya.
3. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi sama, misalnya jaringan otot.
4. Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu
organisme yang mempunyai fungsi tertentu, misalnya kaki
atau telinga pada hewan, dan daun atau akar pada
tumbuhan.
5. Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi
yang harmonis, seperti kerja sama antara mata dan telinga,
antara mata dan tangan, dan antara hidung dengan tangan.
6. Organisme adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk
hidup.
7. Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang
hidup dan beranak pada suatu daerah tertentu. Contohnya
populasi rusa di pulau Jawa, populasi banteng di Ujung
Kulon, populasi badak di Ujung Kulon, dan populasi ayam
kampung di Jawa Barat.
8. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jenis
organisme yang menempati suatu daerah tertentu. Di
daerah tersebut setiap populasi berinteraksi satu dengan
lainnya. Misalnya populasi rusa berinteraksi dengan
populasi harimau di Pulau Sumatra atau populasi ikan mas
berinteraksi dengan populasi ikan mujair.
9. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik
yang kompleks antara makhluk hidup dengan lingkungannya, baik
yang hidup maupun tak hidup (tanah, air, udara, atau kimia fisik)
yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem ekologi.
10. Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beroperasi.
Lapisan biosfer kira-kira 9000 m di atas permukaan bumi,
56
Karena luasnya wilayah kerja ada bagian-bagian dari ilmu ekologi yang
mengkhususkan penelitiannya pada bagian-bagian wilayah kerja tertentu.
Pada mulanya pakar-pakar ekologi tumbuhan menaruh perhatian
terhadap hubungan antar tumbuhan. Misalnya bagaimana hubungan
pertumbuhan padi dengan gulma yang sama-sama tumbuh pada suatu
petak sawah. Para pakar ekologi hewan mempelajari dinamika populasi
dan perilaku hewan, misalnya bagaimana populasi badak bercula satu di
Ujung Kulon, berikut penyebarannya sampai di mana, jumlah hewan
jantan dan betina, dan cara berkembang biaknya.
Studi ekologi tumbuhan dan hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu
autekologi dan sinekologi.
Autekologi merupakan studi hubungan timbal balik suatu jenis
organisme dengan lingkungannya yang pada umumnya bersifat
eksperimental dan induktif. Contoh studi autekologi adalah ekologi tikus
yang diberi perlakuan tertentu, misalnya sebagian ruang geraknya
terbatas, sebagian yang lain ruang geraknya bebas, lalu diukur
perkembangan otaknya setelah waktu tertentu dan dibandingkan satu
sama lain.
Sinekologi merupakan studi dari kelompok organisme sebagai suatu
kesatuan yang lebih bersifat filosofis, deduktif, dan umumnya deskriptif.
Contoh studi sinekologi adalah ekologi hutan hujan tropis yang mengkaji
berbagai jenis tumbuhan yang ada, populasi masing-masing jenis,
kerapatan persatuan luas, fungsi berbagai tumbuhan yang ada, kondisi
hutan atau tingkat kerusakan, hubungannya dengan tanah, air, atau
komponen fisik lainnya.
Mengacu kedua contoh tersebut, jelas kedua pendekatan sangat
berbeda. Pada perkembangannya autekologi telah mempelajari berbagai
jenis hewan maupun tumbuhan. Demikian pula sinekologi yang kemudian
dapat dibedakan lagi, antara lain menjadi ekologi perairan tawar, ekologi
daratan (terestrial), dan ekologi lautan. Sinekologi juga telah berkembang
ke berbagai ekosistem yang ada di permukaan bumi. Perkembangan
ekologi jelas sangat diharapkan dalam dunia ilmu pengetahuan terutama
dalam menunjang pembangunan. Di samping pengelompokan tersebut,
ada pengamat lingkungan yang membuat
Kajian ekologi menurut habitat atau tempat suatu jenis atau
kelompok jenis tertentu. Oleh karena itu ada istilah ekologi bahari atau
kelautan, ekologi perairan tawar, ekologi darat atau terestrial, ekologi
estuaria (muara sungai ke laut), ekologi padang rumput, dan lain-lain.
57
1. Aplikasi dari ekologi sudah dilakukan oleh petani jauh sebelum istilah
ekologi diperkenalkan. Istilah ekologi mulai diperkenalkan pada tahun
1866 oleh Ernst Haeckel. Ekologi berasal dari kata dalam bahasa
Yunani yaitu oikos dan logos. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup.
60
Kunci Jawaban
1. D
2. A
62
3. B
4. C
5. B
6. A
7. D
8. C
KEGIATAN BELAJAR 9
Menjelaskan Sistem Pelayanan Kesehatan
Kontributor:
Nuryani, S.SiT. M.Kes
65
Pelayanan Prima
Pelayanan prima merupakan terjemahan istilah “excellent service” yang
secara harfiah berarti pelayanan terbaik atau sangat baik.
Disebut sangat baik atau terbaik karena sesuai dengan standar
pelayanan yang berlaku atau dimiliki instansi pemberi pelayanan.
Hakekat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada
masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah
sebagai abdi masyarakat
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
salah satu indikator derajat kesehatan. Kematian dan kesakitan ibu di
Indonesia masih merupakan masalah besar. Dengan demikian, pelayanan
kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas utama dalam pembangunan
kesehatan di Indonesia
Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan bidan, dilakukan secara mandiri, kolaborasi,
konsultasi dan rujukan yang ditujukan kepada kesehatan reproduksi
perempuan sepanjang siklus kehidupannya termasuk bayi dan anak
Balita.
Pelayanan kebidanan dilaksanakan pada berbagai jenjang tatanan
pelayanan mulai dari tingkat primer, sekunder, dan tersier dalam suatu
mekanisme rujukan timbal-balik.
70
Peran Bidan
Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan memiliki posisi penting dan
strategis dalam penurunan AKI dan AKB, memberikan pelayanan yang
berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan
melalui pendidikan kesehatan dan konseling, promosi kesehatan,
pertolongan persalinan normal dengan berlandaskan kemitraan dan
pemberdayaan perempuan, serta melakukan deteksi dini pada kasus-
kasus rujukan.
SIstem Rujukan
Tujuan khusus
1. Dihasilkan upaya layanan kesehatan klinik yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif secara berdaya guna dan berhasil guna
2. Dihasilkn upaya kesehatan masyarakat yang bersifat preventif &
promotif secara berdaya guna dan berhasil guna
Jenis rujukan
a. Rujukan Medik
- konsultasi penderita untuk keperluan diagnosis, pengiriman,
tindakan operatif (Transfer of patient)
- pengiriman bahan/ spesimen untuk pemeriksaan laboratorium yang
lebih lengkap/ transfer of spesimen
- pengiriman / mendatangkan tenaga yang lebih kompeten/ ahli
untuk meningkatkan mutu layanan pengobatan setempat /
transfer of knowledge
b. Rujukan Kesehatan
rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang
bersifat preventif dan promotif, antara lain:
71
Jalur Rujukan
1. Intern antar petugas pusk
2. Antara puskesmas pembantu dengan puskesmas pembina
3. Antara masyarakat dengan puskesmas
4. Antar puskesmas
5. Antara puskesmas dengan RS, Laboratorium atau fasilitas
kesehatan lain
Soal Latihan
72
KEGIATAN BELAJAR 10
Menjelaskan Program Kesehatan Ibu dan Anak
Kontributor:
Nuryani, S.SiT, M.Kes
74
1. ANC terpadu
2. Kelas ibu hamil
3. P4K
4. Pemberian gizi seimbang
5. Pemberian TTD ibu hamil
6. Pemberian buku KIA
7. Skrining AIDS, TB, Malaria pada ibu hamil
8. Kesehatan jiwa
6. Kesehatan jiwa
7. Program gizi anak sekolah
8. Sarapan pagi bersama
9. Buku rapor kesehatan
1. UKS
2. Progas Program Gizi Anak Sekolah
3. Sarapan pagi bersama, PMT anak sekolah
4. Pemberian TTD Tablet Tambah Darah
5. Pelayanan PKPR Program Kesehatan Peduli Remaja
6. Konseling (Kespro, gizi seimbang, NAPZA, merokok)
7. Skrining ATM dan faktor risiko ATM
8. Posyandu remaja, Posbindu remaja
9. Buku rapor kesehatan
10. Kesehatan jiwa
1. Konseling pra-nikah
2. Skrining HIV dan faktor risiko penyakit lainnya
3. Deteksi PM dan PTM
4. Skrining penyakit di tempat kerja
5. Kampanye pencegahan penyakit bagi pekerja dan keluarga
6. KB bagi PUS
7. Kesehatan jiwa
1. Posyandu lansia
2. Posbindu lansia
3. Peningkatan kualitas hidup mandiri
4. Deteksi dini faktor risiko PTM
5. Kesehatan jiwa
Soal Latihan
D
E
80
KEGIATAN BELAJAR 11
Menjelaskan primary health care
Kontributor:
Tutiek Herlina, SKM, M.M.Kes
81
A. PERKEMBANGAN PHC
* Tahun 1950 an banyak negara tidak mampu mengatasi wabah
TBC, campak, diare sehingga dilakukan kampanye massal untuk
pemberantasan Penyakit Menular.
* Tahun 1960 ada kemajuan Tehnologi kuratif dan preventif dalam
struktur pelayanan kesehatan, sehingga mengembangkn konsep
Upaya Dasar Kesehatan
* Tahun 1972/1973 hasil studi WHO: banyak negara tidak puas atas
sistem kesehatan dan adanya isu-isu kurangnya pemerataan
pelayanan kesehatan di pedesaan
* Tahun 1977 Sidang Kesehatan Sedunia (World Health Essembly)
menghasilkan kesepakatan Health for All by he Year 2000 dengan
sasaran semesta utama: “Tercapainya Derajat Kesehatan yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif baik secara sosial
maupun ekonomi.
* Tahun 1978 Konferensi Alma Ata di Kota Alma Ata Kazakhstan
menetapkan PHC sebagai strategi global / pendekatan untuk
mencapai HFA 2000
Tema Utama Deklarasi Alma Ata tahun ini yaitu “From Alma Ata
towards Universal Health Coverage and SDGs 2030”.
B. DEFINISI
Pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan
teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara
umum baik individu, keluarga, dan masyarakat, melalui partisipasi
sepenuhnya dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat
dan negara untuk memelihara perkembangan mereka untuk
hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self
determination).
C. PRINSIP
1. Pemerataan upaya kesehatan
2. Penekanan pada upaya preventif
3. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan
4. Peran Serta Masyarakat dalam semangat kemandirian
5. Kerjasama lintas sektoral dlm membangun kes (pertanian,
pendidikan, komunikasi, perumahan, Pekerjaan Umum,
pembangunan pedesaan, organisasi masyarakat.
D. UNSUR UTAMA
1. Mencakup upaya-upaya dasar kesehatan
2. Melibatkan Peran Serta Masyarakat
3. Melibatkan kerjasama lintas sektoral
E. TUJUAN
* Umum
Mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
yang diselenggarakan, sehingga akan dicapai kepuasan pada
masyarakat yang menerima pelayanan
* Khusus
1. Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani
2. Pelayanan harus dapat diterima penduduk yang dilayani
3. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang
dilayani
4. Pelayanan harus secara maksimal menggunakan tenaga dan
sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
F. FUNGSI
1. Pemeliharaan kesehatan
2. Pencegahan penyakit
3. Diagnosis dan pengobatan
4. Pelayanan tindak lanjut
5. Pemberian sertifikat
84
G. ELEMEN
1. Pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan
penyakit serta pengendalian
2. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
3. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar KIA, KB
4. Imunisasi terhadap penyakit infeksi utama
5. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat
6. Pengobatan penyakit umum dan ruda paksa
7. Penyediaan obat-obat esensial
H. CIRI-CIRI
Pelayanan yang:
a. Utama dan intim dengan masyarakat
b. Menyeluruh
c. Terorganisasi
d. Mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
e. Berkesinambungan
f. Progresif
g. Berorientasi pada keluarga
h. Tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja
Strategi ketiga
Kemenkes memiliki salah satu program: saintifikasi jamu sejak
2010 untuk meningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat
terhadap obat, jamu dapat teregister dan memiliki ijin edar
sehingga dapat terintegrasi dalam pelayanan kesehatan formal
Soal Latihan
KEGIATAN BELAJAR 12
Menjelaskan Sistem Jaminan Pelayanan Kesehatan
Kontributor:
Dr. Agung Suharto, A.PerPen, S.Pd, M.Kes
89
Kebijakan Umum
1. Kebijakan Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari tahun-tahun
sebelumnya yang lebih disempurnakan
2. Selama Manajemen pelaksanaan dan petunjuk tehnis baru belum
terbit tetap berlaku yang sebelumnya.
3. Perluasan Pelayanan dengan “JAMPERSAL” yang sasaran
seluruh Bumil yang belum memiliki jaminan
kesehatan/persalinan.
4. Pendanaan Jamkesmas dan Jampersal bersumber dari APBN
Kementerian Kesehatan (JENIS BELANJA BANTUAN
SOSIAL). Total APBN 2011 Sebesar; 6.3 T → tetap perlu
dukungan APBD u tklkomplementasi dan suplementasi.
n
5. Dana Jampersal terintegrasi secara utuh dengan Dana Jamkesmas
menjadi satu kesatuan.
6. Dana Jamkesmas ditransfer langsung dari Rekening Kas
Negara ke Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Rumah
Sakit/Balkesmas;
7. Besaran Alokasi Dana Jamkesmas & Jampersal Kab/Kota
ditetapkan sesuai SK MenteriKesehatan
8. Tim Pengelola jadi satu untuk mengelola Jamkesmas, Jampersal dan
BOK--→ TP JAMKESMAS & BOK
9. Pertanggungjawaban Dana:
• Pola Klaim untuk di Pelayanan Dasar (Jamkesmas &
Jampersal)
91
Kebijakan Pendanaan
1. Dana Pelayanan Kesehatan Jamkesmas, Jampersal, BOK
bersumber dari APBN (6,3 T, 932 M).
2. Jenis Belanja Yankes Jamkesmas, Jampersal adalah BANSOS,
sedangkan BOK berupa BelanjaBarang.
3. Dana Operasional Manajemen Tim Pengelola bersumber
APBN melalui Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
4. Tetap dilakukan Luncuran dana dengan memperhitungkan Laporan
Pertanggungjawaban dan Kepatuhan Faskes (Cooperatif)
5. Pertanggungjawaban Dana Luncuran;
92
1. JAMKESMAS
Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian kesehatan R.I
Tujuan: meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan seluruh
masyarakat., penyelenggaraan pelayanan yang efektif dan efisien,
masyarakat miskin sehat dan produktif, sehingga terjadi pengentasan
kemiskinan.
Prinsip:
- Nirlaba
- Portabilitas
- Ekuitas
- Akuntabel
Kepersertaan:
2. JAMPERSAL
Definisi
Jaminan Persalinan adalah program pemeriksaan kehamilan (antenatal),
persalinan dan pemeriksaan masa nifas (postnatal) bagi seluruh ibu
hamil yang belum mempunyai jaminan kesehatan serta bayi yg dilahirkannya
pada fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan program. Jaminan
persalinan terintegrasi dengan program Jamkesmas
Tujuan
Umum
Meningkatnya akses pemeriksaan kehamilan (antenatal), persalinan, dan
pelayanan nifas dan bayi baru lahir yang dilahirkannya (postnatal) yang
94
Khusus:
1. Memberikan kemudahan akses pemeriksaan kehamilan (antenatal),
persalinan, dan pelayanan nifas ibu, dan bayi baru lahir yang
dilahirkannya (post natal) ke tenaga kesehatan
2. Mendorong peningkatan pemeriksaan kehamilan (antenatal),
persalinan,dan pelayanan nifas ibu dan bayi baru lahir (post natal) ke
tenaga kesehatan.
3. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif,
transparan, dan akuntabel
REFERENSI
Soal Latihan
5 JKN merupakan salah satu asuransi sosial. Adapun ciri asuransi sosial antara
lain adalah:
A. Profit
B. Sukarela
C. Bayar premi
D. Non Profit
E. Kuratif
C
D
D
D
D
Kontributor:
Dr. Agung Suharto, A.PerPen, S.Pd, M.Kes
99
Pengertian
• Suatu proses dinamis yang dimulai dari masyarakat belajar langsung
dari tindakan, dilakukan dengan pendekatan pengembangan
masyarakat. Dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa
percaya diri untuk menggunakan kemampuan termasuk juga potensi
lingkungan.
Syarat
1. Ada kesadaran, kejelasan, serta pengetahuan tentang apa yang dilakukan
2. Pemahaman yang baik tentang keinginan bbg pihak ttg apa, dimana, siapa
yg akan diberdayakan
3. Ada kemauan dan ketrampilan sasaran utk menempuh proses
pemberdayaan
101
Langkah-langkah
Soal Latihan
C. PSM
D. PHBS
E. UKBM
Tujuan germas adalah agar masyarakat berperilaku heidup sehat sehingga berdampak
pada:
A. Biaya berobat berkurang
B. Tidak merokok
C. Mengkonsumsi sayur/buah
D. Melakukan aktifitas
E. Menggunakan jamban
B
D
105