Metode ini sering dipilih karena tingkat perpindahan panas yang tinggi,
pemasakan cepat, proses pencoklatan, tekstur, dan rasa berkembang.
Namun mengakibatkan permukaan bahan menjadi gelap dan banyak reaksi
buruk terjadi saat penggorengan dalam lemak karena suhu tinggi.
Karena adanya penurunan tekanan, titik didih lemak dan kelembaban dalam
makanan diturunkan.
Vacuum Frying
Selama penggorengan vakum, bahan dipanaskan di
bawah tekanan yang menurunkan titik didih minyak
goreng dan air dalam bahan (Troncoso et al., 2009).
Kulit
Pengupasan
kentang
Pemotongan I
Pemotongan II
Air Pembilasan
Penirisan
Proses Penggorengan Cara Kerja
(Vacuum) 10 irisan kentang (30 g)
depressurizing
(5,37 kpa)
Penggorengan
(6 menit, 105oC, 20 torr)
de-oiling
(750 rpm)
pressurizing
Pendinginan
Proses Penggorengan Cara Kerja
(Traditional)
10 irisan kentang (30 g)
Penggorengan
(180oC, 20 menit)
Pendinginan
Kadar Air
Oil Content
Evaluasi Sensori
Perubahan beberapa sifat kimiawi
Selama menggoreng, minyak atau lemak terkena minyak, air
dan panas. Oleh karena itu, dekomposisi termal, oksidatif dan
hidrolitik minyak dapat terjadi. Lemak dan minyak dioksidasi
untuk membentuk hidroperoksida (produk oksidasi primer).
Peroksida ini sangat tidak stabil dan terurai melalui fisi,
dehidrasi, dan pembentukan radikal bebas untuk membentuk
berbagai produk kimia, seperti alkohol, aldehid, keton, asam,
polimer, dan senyawa siklik
(White, 1991 dan Melton et al., 1994).
Nilai asam
Nilai peroksida
Total kandungan polar
Kandungan polimer
Asam lemak teroksidasi
Kesimpulan
Kandungan serapan minyak tertinggi ada pada keripik
kentang selama penggorengan atmosfer, sementara
penggorengan vakum memiliki serapan minyak terendah.
Jumlah serapan minyak umumnya terkait dengan jumlah
kelembaban yang hilang.
Sifat sensori meliputi warna, rasa, tekstur dan
kerenyahan terbaik terdapat pada metode penggorengan
vakum. Metode vakum memberikan warna coklat yang
lebih rendah dengan warna keemasan yang lebih banyak
dan dapat memperbaiki tekstur dan kerenyahan.
Kesimpulan
Nilai asam, nilai peroksida, kandungan polimer dan asam
lemak teroksidasi pada penggorengan atmosfer memiliki
nilai yang lebih signifikan dibanding penggorengan
vakum.