Anda di halaman 1dari 2

Enzim enzim yang Mengalami Hambatan Akibat Induksi Timbal dan Pengaruhnya

terhadap ADHD

Toksisitas logam berat timbal (Pb) dapat memberikan pengaruh terhadap laju
pertumbuhan, semakin lama pemaparan timbal dan semakin tinggi konsentrasi timbal akan
menurunkan laju pertumbuhan. Timbal (Pb) dalam tubuh dengan konsentrasi yang tinggi akan
menghambat aktivitas enzim. Penghambatan aktivitas enzim akan terjadi melalui pembentukan
senyawa antara logam berat dengan gugus sulfihidril (S-H) . Enzim enzim yang memiliki
gugus S-H merupakan kelompok enzim yang paling mudah terhalang kerjanya. Hal tersebut
disebabkan karena gugus S-H mudah berikatan dengan ion ion logam berat yang masuk ke
dalam tubuh, akibat dari ikatan yang terbentuk antara gugus S-H dan logam berat, daya kerja
yang dimiliki oleh enzim menjadi sangat berkurang atau sama sekali tidak bekerja. Keadaan
seperti ini akan merusak sistem metabolisme tubuh. Timbal dalam aliran darah sebagian besar
diserap dalam bentuk ikatan dengan eritrosit. Timbal dapat mengganggu enzim oksidase dan
akibatnya menghambat sistem metabolisme sel. Energi yang dihasilkan dari metabolisme
digunakan tubuh untuk aktivitas tubuhnya dan sisa dari energi tersebut akan digunakan untuk
pertumbuhan. Jika metabolisme terganggu maka pertumbuhan juga akan terganggu (Yulaipi
dan Aunurohim, 2013).

Metallothionein merupakan suatu rantai polipeptida pendek, linier, terdiri dari 61 68


asam amino, kaya akan cystein ( pada manusia terdiri dari 20 residu cystein ), berbentuk S
dan memiliki kemampuan untuk mengikat logam. Terdapat empat bentuk dari metallothionein
( MT ) dan setiap MT memiliki fungsi yang spesifik ( tabel 3 ). Secara umum MT memiliki
peranan dalam berbagai proses seperti :

- regulasi kadar zinc dan tembaga dalam darah

- detoksifikasi air raksa dan logam lain

- perkembangan sistem imun

- perkembangan sel otak

Metallothionein merupakan sistem utama yang dimiliki oleh tubuh dalam


mendetoksifikasi air raksa, timbal, dan logam berat lain. Metallothionein mempunyai peran
besar dalam mengatasi logam berat yang masuk ke dalam tubuh anak dan menyebabkan
autisme pada anak tersebut ( Teori Metallothionein ). Bila metallothionein berfungsi dengan
baik dan/atau jumlah logam berat yang masuk tubuh tidak melebihi kemampuan MT untuk
mengikat logam berat tersebut, maka seharusnya tidak akan menimbulkan gangguan akibat
keracunan logam berat. Namun apabila logam berat sudah melampui batas kemampuan MT,
maka MT tidak dapat lagi menyaring logam berat sehingga logam berat tersebut masuk ke
dalam tubuh dalam jumlah yang berlebih. Sesuai dengan fungsi metallothionein yaitu dalam
perkembangan sel otak apabila logam berat yang masuk dalam tubuh dalam jumlah berlebih
maka sel otak akan mengalami degenerasi sehingga hal inilah yang dapat menyebabkan
autisme pada anak atau yang sering dikaitkan dengan ADHD (Santosa, 2010).

DAFTAR PUSTAKA

Sumah Yulaipi dan Aunurohim .JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013)
2337-3520. Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Hubungannya dengan Laju
Pertumbuhan Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus). Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman
Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

Slamet Santosa. 2010. Peran Metallothionein Pada Autisme. Bagian Biokimia, Fakultas
Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai