Anda di halaman 1dari 13

MACAM-MACAM IKATAN ATOM DI MULAI DARI YANG TERLEMAH

1. Ikatan Van Der Waals (sekunder)

Ikatan gaya van der waals terjadi akibat interaksi antara molekul molekul non polar,
antara molekul molekul polar (gaya dipole-dipol) atau antara molekul non polar dengan
molekul polar (gaya dipole-dipol yang terinduksi). Ikatan van der waals terdapat antar
molekul zat cair atau padat dan sangat lemah. Gaya van der waals dahulu dipakai untik
menunjukkan semua jenis gaya tarik antar molekul.
Karena gaya ini sangat lemah maka zat yang mempunyai ikatan van der waals akan
mempunyai titik didih yang sangat rendah. Meskipun demikian gaya van der waals besifat
permanen dan lebih kuat dari gaya london. Contoh gaya van der waals terdapat pada
senyawa hidrokarbon. Misalnya pada CH4. Perbedaan keelektronegatifan C (2.5) dengan H
(2.1) sangat kecil yaitu sebesar 0.$.

Faktor-faktor yang memperngaruhi Ikatan Van Der waals


Gaya London ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
a. Jumlah elektron dalam atom atau molekul
Makin besar ukuran atom atau moleku, makin besar jumlah elektorn sehingga makin
jauh pula elektron terluar dari inti dan makin mudah awan elektron terpolarisasi, serta
makin besar gaya dispersi.
b. Bentuk Molekul
Molekul yang memanjang/tidak bukat, lebih mudah dipole dibandingkan dengan
molekul yang bulat sehingga gaya disperse londonnya akan semakin besar
c. Kepolaran Molekul
d. Karena ikatan van der waals muncul akibat adanya kepolaran, makin kecil kepolaran
molekulnya maka gaya van der waals juga akan semakin kecil
e. Titik didih gas mulia

Gaya ini relatif lebih lemah dibandingkan ikatan kovalen, namun deimikian peranan yang besar dlam
kimia supramolekul, biologi struktural, polimer,nanoteknolgi, kimia permukaan dan fisika bahan
padat
2. Ikatan hidrogen (sekunder)

Ikatan hidrogen adalah ikatan tambahan berupa daya listrik antara atom hidrogen
dengan unsur elektronegatif, sedangkan kedua atom ini sedangkan berikatan kovalen
dengan atom lain.
Ikatan hidrogen terbentuk pada senyawa polar yang mengandung atom H dan atom yang
memiliki keelektronegatifan tinggi seperti F,O,N dan Ci. Senyawa yang menagdung hidrogen
dan unsur yang memiiki keelektronegatifan tinggi dapat membentuk senyawa polar hal ini
disebakan pasangan elektron ikatan yang digunakan bersma lebih tertarik ke arah atom yang
keelektronegatifan tinggi dapat membebntuk senyawa polar.
Pada contoh ini hidrogen memiliki dua ikatan, yaitu ikatan kovalen yang terbentuk melalui
pemakaian sepasang elektron dan ikatan hidrogen yangbterjadi karena adanya tarik listrik
antara hidrogen dengan atom lain
3. IKATAN LOGAM (primer)
Terbentuknya ikatan metal pada dasarnya mirip dengan ikatan kovalen yaitu menurunnya energi total
pada waktu terbentuknya ikatan. Perbedaannya adalah Ikatan Atom dan Susunan Atom bahwa ikatan
metal terjadi pada sejumlah besar atom sedangkan ikatan kovalen hanya melibatkan sedikit atom bahkan
hanya sepasang. Perbedaan yang lain adalah bahwa ikatan metal merupakan ikatan tak berarah
sedangkanikatan kovalen merupakan ikatan berarah. Kumpulan dari sejumlah besar atom yang
membentuk ikatan inimenyebabkan terjadinya tumpang-tindih tingkat-tingkat energi.Atom metal memiliki
elektron valensi yang tidak begitu kuat terikat pada intinya. Olehkarena itu jarak rata-rata elektron
valensi terhadap inti atom metal (yang belumterikat dengan atom lain) bisa lebih besar dari jarak antar
atom pada padatan metal.Hal ini berarti bahwa dalam padatan, elektron valensi selalu lebih dekat dengan
salahsatu inti atom lain dibandingkan dengan jarak antara elektron valensi dengan inti atominduknya
dalam keadaan belum berikatan. Hal ini menyebabkan energi potensialdalam padatan menurun. Selain
dari itu, energi kinetik elektron valensi juga menurundalam padatan karena fungsilebih menyebar dalam
ruang. Penurunan energi,baik energi potensial maupun energi kinetik, inilahyang menyebabkan
terbentuknyaikatan metal. Karena setiap elektron valensi tidakterikat (tidak terkait) hanya antaradua inti
atom (tidak seperti pada ikatan kovalen) maka ikatan metal merupakan ikatantak berarah, dan elektron
valensi bebas bergerak dalam padatan. Elektron padapadatan metal sering digambarkan sebagai gas
elektron yang mempertahankan ion-ion positif tetap terkumpul.Secara umum, makin sedikit elektron
valensi yang dimiliki oleh satu atom dan makinlonggar tarikan dari intinya, akan semakin mudah terjadi
ikatan metal. Materialdengan ikatan metal seperti tembaga, perak dan emas, memiliki konduktivitas
listrikdan konduktivitas panas yang tinggi karena elektronvalensi yang sangat mudah bergerak. Metal-
metal initak tembus pandangkarena elektron-bebas ini menyerapenergi photon. Mereka juga memiliki
reflektivitas tinggi karena elektron-bebasmelepaskan kembali energi yang diserapnya pada waktu
mereka kembali pada tingkatenergi yang lebih rendah.Makin banyak elektron valensi yang dimiliki atom
dan makin erat terikat pada intiatom, ikatan atom cenderung menuju ikatan kovalen walaupun ikatan
metal masihterjadi. Metal-metal transisi (yaitu atom-atom dengan orbitaldyang tidak penuh terisi elektron
seperti besi, nikel, tungten, dan titanium memiliki karakter ikatan kovalenyang melibatkan hibridisasi
elektron pada orbital yang lebih dalam.
Contoh ikatan logam
Elektron yang paling luar pada sebagian besar logam biasanya mempunyai hubungan yang tidak erat
dengan ini karena letak yang jauh dari muatan positif inti. Semua elektron valensi logam bergabung
membentuk lautan elektron yang bergerak bebas di antara inti atom.elektron yang bergerak bebas beraksi
sebagai ikatan terhadap ion bermuatan positif. Ikatan logam tidak mempunyai arah. Akibatnya, ikatan tidak
rusak ketika logam ditempa.
Skema ikatan logam dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Elektron valensi menjadi terdisosiasi
dengan inti atomnya dan membentuk lautan elektron.

Contoh ikatan unsur yang mempunyai ikatan logam adalah sebagian besar logam seperti Cu, Al,Au<dsb.
Logam transisi seperti fe,ni dsb membentuk ikatan campuran yang terdiri dari ikatan kovalen (pada
elektron 3d) dan ikatan logam

PEMBENTUKAN
Ikatan hidrogen sangat dominan dalam kimia air, larutan air, pelarutan hidrosilik, spesies yang mengadung
gugus OH umumnya dan penting juga dalam sistem biologi misalnya sebagai penghubung rantai politeda
dalam rantai protein dan psangan basa dari asam nukleat.
Apabila atom hidrogen terikat pada atom lain, terutama F,O,N atau CI sedemikian sehingga ikatan X-H
bersifat sangat polar dengan daerah positif pada atom H, maka atom H ini dapat berinteraksi dengan
speseias negatif lain atau spesies kaya elektron membentuk ikatan hidrogen . walaupun detilnya sangat
bervariasi, tetapi umumnya dipercaya bahwa sifat khas gaya elektrostastik yang besar antara atom H dan Y.
Konsekuensinya, jarak ikatan X-H dengan ikatan hidrogen akan menjadi lebih panjang, sekalipun tetap
sebagai ikatan kovalen tunggal, daripada jarak ikatan normlal H-Y.

I
4. IKATAN ION (primer)

Sesuai dengan namanya, ikatan ini terjadi karena adanya tarik-menarik antara dua
ion yang berlawanan tanda. Ion itu sendiri terbentuk karena salah satu atom yang akan
membentuk ikatan memberikan elektron kepada atom pasangannya yang memang
memiliki kemampuan untuk menerima elektron. Dengan demikian terjadilah pasangan
ion positif dan negatif, dan mereka saling terikat. Atom nonmetal memiliki hanya sedikit
orbital p yang setengah terisi dan ia mampu menarik elektron luar ke dalam salah satu
orbital yang setengah kosong tersebut. Atom F misalnya dengan konfigurasi 1s2 2s2 2p5
hanya memiliki satu dari tiga orbital pyang terisi satu elektron. Atom ini mampu menarik
satu elektron luar untuk memenuhi orbital p sehingga menjadi ion F dengan
orbital p yang terisi penuh. Sebaliknya, atom metal memiliki satu atau lebih elektron
yang terikat longgar yang berada di tingkat energi yang terletak di atas tingkat energi
yang terisi penuh; misalnya Li dengan konfigurasi 1s2 2s1 mudah melepaskan satu
elektron dan menjadi ion Li+ dengan orbital 1s terisi penuh. Li dan F membentuk ikatan
ion menjadi LiF. Ikatan ion terbentuk oleh adanya gaya tarik elektrostatik antara ion
positif dan ion negatif. Ikatan ion adalah ikatan tak berarah. Setiap ion positif
menarik semua ion negatif yang berada di sekelilingnya dan demikian pula sebaliknya.
Jadi setiap ion akan dikelilingi oleh ion yang berlawanan sebanyak yang masih
memungkinkanpembatasan jumlah ion yang mengelilingi ion lainnya terkait dengan
faktor geometris dan terpeliharanya kenetralan listrik pada padatan yang
terbentuk. Ikatan ini berasal dari gaya tarik elektrostatik antara ion yang bermuatan
berlawnan [Kation (+) dan anion (-)]. (Hukum Coulomb)

Untuk sebagian besar unsur, proses pelepasan atau penambatan elektron adalah
proses endotermik (membutuhkan energi). Ini berarti bahwa bentuk ion adalah kurang
stabil dibandingkan atom yang tak bermuatan.

Na ---> Na+ + (-) - energi


O2 + 2 (-) ---> O-2 - energi

Senyawa yang memiliki derajat paling tinggi dalam ikatan ionik adalah yang terbentuk
oleh reaksi antara unsur alkali dengan halogen.

Contoh: Na + Cl ---> NaCl.


5. IKATAN KOVALEN (primer)

Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta
beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. Atom non logam cenderung
untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang
terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk
pasangan elektron yang dipakai secara bersama. Pembentukan ikatan kovalen dengan cara
pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada
unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

1. Ikatan Kovalen Tunggal

Contoh:

1H = 1

9F = 2, 7

Atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F memiliki 7 elektron valensi. Agar
atom H dan F memiliki konfigurasi elektron yang stabil, maka atom H dan atom F masing-
masing memerlukan 1 elektron tambahan (sesuai dengan konfigurasi elektron He dan Ne).
Jadi, atom H dan F masing-masing meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai bersama.

2. Ikatan Kovalen Rangkap Dua

Contoh:

Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2

Konfigurasi elektronnya :

8O= 2, 6

Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil
tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2. Ke-2 atom O saling
meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang
elektron secara bersama.

3. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga

Contoh:

Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2

Konfigurasi elektronnya :

7N = 2, 5
Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil
tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3. Ke-2 atom N saling
meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang
elektron secara bersama.

4. Ikatan Kovalen Koordinasi / Koordinat / Dativ

Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang
berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom
yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.

Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda
anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.

Contoh:

Terbentuknya senyawa BF3 NH3

5. polarisasi senyawa kovalen

Ikatan kovalen dapat mengalami polarisasi, maka dari itu dikenal ada 2 :

Ikatan kovalen polar


Ikatan kovalen nonpolar

Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke

salah 1 atom.

Contoh 1 :

Molekul HCl

Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl


lebih besar daripada atom H. Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI)
lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi
semacam kutub dalam molekul HCl).

Suatu ikatan kovalen dikatakan nonpolar jika PEI (pasangan elektron ikatan) tertarik sama
kuat ke semua atom.

Jadi, kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan
antara atom-atom yang berikatan. Sebaliknya, suatu ikatan kovalen dikatakan non polar
(tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom.
IKATAN ATOM

NAMA KELOMPOK : 1. ANDRI SISWANTO


2. DERRI RIDIANTO
3.CORNELIA MANIAHE
4 .SUMARNI

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FALKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BALIKPAPAN
TAHUN AJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai