Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Umum

Atap adalah suatu bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai penutup
seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan,
angin atau untuk keperluan perlindungan. Dalam kedudukannya sebagai bagian
paling atas dari suatu konstruksi bangunan rumah hunian maupun gedung, atap
membutuhkan suatu Konstruksi Rangka Atap.
Rangka atap atau kudakuda adalah suatu susunan rangka batang yang
berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus
memberikan bentuk pada atap. Pada dasarnya konstruksi kudakuda terdiri dari
rangkaian batang yang membentuk segitiga. Setiap susunan rangka batang
haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu
memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan bentuk.

1.2 Latar Belakang

Seiring pesatnya pertambahan jumlah penduduk saat ini, maka hal yang
sangat berdampak yaitu pada kebutuhan akan tempat tinggal. Dengan
pertambahan jumlah penduduk yang sangat cepat serta beraplikasikan pada
kebutuhan akan perumahan, maka hal ini akan berdampak pula pada kebutuhan
material bahan bangunan, salah satunya adalah material dari bahan kayu.
Karena semakin menipisnya persediaan kayu, maka diciptakanlah jenis
material lain yang dapat menggantikan peranan material kayu ini, salah satu
contohnya yaitu Baja Ringan/Truss. Baja ringan ini masih sangat minim
penggunaannya, tetapi apabila dibandingkan dengan kayu, maka baja ringan ini
sangat mudah dikerjakan dan sangat menghemat waktu.
Maka dalam hal ini penulis akan melakukan Komparasi Penggunaan Kayu
Dan Baja Ringan Sebagai Konstruksi Rangka Atap Pada Bentangan 9 Meter, yang
nantinya dari hasil analisis ini dapat dilihat perbandingan harga dan biaya antara
kedua bahan material tersebut.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari Analisa Perbandingan Konstruksi Atap Rangka Kayu


dan Atap Rangka Baja Ringan ini diantaranya adalah :

- Membandingkan kelebihan dan kekurangan antara rangka atap kayu dengan


atap baja ringan.
- Menganalisis bahan - bahan yang dibutuhkan untuk konstruksi atap pada
panjang bentang 9 m dengan menggunakan rangka kayu.
- Menganalisis bahan - bahan yang dibutuhkan untuk konstruksi atap pada
panjang bentang 9 m dengan menggunakan rangka baja ringan/truss.
- Menganalisis harga dan biaya yang dikeluarkan untuk konstruksi atap pada
panjang bentang 9 m dengan menggunakan rangka kayu.
- Menganalisis harga dan biaya yang dikeluarkan untuk konstruksi atap pada
panjang bentang 9 m dengan menggunakan rangka baja ringan/truss.
- Membandingkan hasil analisis harga dan biaya yang dikeluarkan untuk
konstruksi atap pada panjang bentang 9 m dengan menggunakan rangka kayu
dan baja ringan/truss.

1.4 Pembatasan Masalah

Untuk laporan penulisan ini penulis membatasi penulisan dengan hanya


membahas kelebihan dan kekurangan dari bahan material kayu dan baja ringan
serta besarnya perbandingan harga dan biaya atap rangka kayu dan atap rangka
baja ringan pada pada panjang bentang 9 m berdasarkan data - data yang diperoleh
penulis
1.5 Metodelogi
Metodologi penulisan dalam penyusunan laporan ini, secara garis besar
dapat dilihat pada gambar diagram alur dibawah ini :

Gambar 1. Diagram Alur Penelitian.

Data - data diperoleh dari berbagai sumber serperti : dari hasil study literatur
No. 32 Vol.1 Thn. XVI November 2009 (Yervi Hesna dan Elim Hasan yang
merupakan Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Andalas serta Harri Novriadi yang merupakan Asisten Lab. MKR Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas), dan Daftar harga bahan konstruksi
bangunan (internet). Data - data tersebut kemudian diolah/dianalisis untuk
mendapatkan hasil perhitungan atap rangka dari bahan kayu dan baja ringan.
Dari hasil perhitungan tersebut, kemudian dilakukan analisis perbandingan
harga dan biaya antara konstruksi atap rangka kayu dan konstruksi atap rangka
baja ringan pada pada panjang bentang yang sama yaitu 9 m. Analisis dilakukan
pada hitungan besarnya kebutuhan material yang diperlukan sekaligus besarnya
biaya yang akan dikeluarkan untuk konstruksi atap rangka kayu dan konstruksi
atap rangka baja ringan pada panjang bentang 9 m.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konstruksi Rangka Atap

Konstruksi rangka atap adalah bagian paling atas dari suatu bangunan yang
merupakan Struktur rangka batang yang diletakkan pada sebuah bidang dan saling
dihubungkan dengan sendi pada ujungnya, sehingga membentuk suatu bagian
bangunan yang terdiri dari segitiga-segitiga. Permasalahan konstruksi rangka atap
tergantung pada jenis bahan material strukturnya, bentuk dan luas ruang yang
harus dilindungi, serta lapisan penutupnya.
Pengaruh lingkungan luar seperti panas (sinar matahari), cuaca (air hujan
dan kelembaban udara), serta keamanan dari kebakaran (petir dan bunga api)
terhadap konstruksi atap, mengharuskan kita untuk berfikiran bijak dalam
menentukan pilihan jenis bahan material pembuatan struktur rangka atap agar
konstruksi rangka atap tersebut memenuhi kebutuhan terhadap keamanan dan
kenyamanan serta keindahan suatu bangunan.

2.2 Konstruksi Rangka Atap Kayu

Konstruksi rangka atap kayu adalah suatu konstruksi yang berfungsi bagai
penahan beban penutup atap, yang melindungi penghuni rumah dari panas
matahari, angin dan air hujan, yang strukturnya terbuat dan rangka kayu.
Konstruksi atap rangka kayu memiliki elemen-elemen sebagai berikut :

a. Kuda-kuda
Kuda-kuda merupakan penopang (iga-iga) yang menyalurkan gaya tekan,
sedangkan balok dasar pada kuda - kuda yang berfunfsi sebagai penahan dasar
gaya tarik, serta tiang tengah (ander) yang mendukung balok bubungan (molo)
dan menerima gaya tekan.
b. Gording
Sebagai penyangga kasau (usuk) yang terletak pada kuda - kuda penopang
(dibutuhkan jika jarak antara bantalan dan bubungan > 2 m).

c. Kasau / Usuk
Kasau / Usuk merupakan balok melintang di atas balok dinding (bantalan),
gording, dan bubungan serta berfungsi sebagai penyangga reng. Ujung bawah
kasau diteruskan menonjol pada dinding rumah ke luar, membentuk lebar tritisan
yang dikehendaki.

d. Reng
Reng merupakan bilah yang melintang di atas kasau dan berfungsi sebagai
tempat menempatkan posisi genteng, sedangkan ring balok diletakkan di bagian
puncak dinding dan berfungsi sebagai pendukung balok kuda-kuda.

e. Listplank
Listplank Tirisan terbuat dari papan tegak yang dipasang pada ujung bawah
kasau sebagai pengikat ujung kasau. Listplank harus dilindungi terhadap cucuran
air hujan dan terhadap panas matahari agar tidak cepat lapuk.

Untuk lebih jelasnya, konstruksi rangka atap menggunakan bahan material


kayu dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini :

Gambar 2. Rencana Konstruksi Kuda-Kuda Atap Kayu


2.3 Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan

Konstruksi rangka atap baja ringan adalah konstruksi atap yang strukturnya
tidak jauh berbeda dengan konstruksi rangka atap kayu, hanya saja bahan
pembuatnya dari bahan baja ringan atau sering disebut truss. Rangka atap (kuda-
kuda) baja ringan atau yang biasa disebut Truss adalah rangka yang terbuat dan
baja lapis Zincalume dengan kandungan Alumunium, Zinc, dan Silikon.
Rangka atap (roof truss) adalah sistem struktur yang berfungsi untuk
menopang/menyangga penutup atap, dengan elemen-elemen pokok yang diri dari:
kuda-kuda (truss), usuk/kasau (rafter), dan reng (roof batten). Truss merupakan
struktur rangka batang (kuda-kuda) sebagai penyangga utama rangka atap, yang
terdiri dan batang utama luar (chords) dan batang Iam (webs), dan yang berfungsi
untuk menahan gaya aksial (tarik dan tekan), maupun momen lentur. Gambar 3
dibawah ini merupakan struktur kuda-kuda baja ringan secata utuh.

Gambar 3. Rencana Konstruksi Kuda-Kuda Atap Baja Ringan

Berdasakan bentuk geometriknya, kuda-kuda (truss) baja ringan dapat


dibedakan 3 yaitu:
a. Kuda-kuda utuh / standard truss merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga
utuh, kuda-kudajenis ini dapat digunaka pada atap pelana, maupun bagian
tengah dan atap limasan.
b. Kuda-kua terpancung (truncated truss), merupakan kuda-kuda berbentuk
liga terpancung.
c. Saddle truss, merupakan kuda-kuda berbentuk segitiga kecil, yang
berfungsi untuk menyatukan dua bidang atap pada rencana atap bangunan
yang berbentuk Lesser L.

Baja ringan untuk konstruksi atap yang biasa disebut Truss adalah rangka
atap dengan bahan ringan Zinc-Aluminium (Zin Calume) dengan komposisi sbb:
50 % Aluminium, 43,5% Zinc, 1,5 % Silicon. Anti karat yang terkandung di truss
adalah unsur yang menyatukan dengan bahan dasar sebagai lapisan daya tahan 4
kali lipat dan lapisan pelindung seng biasa/Galvanis. Truss terbuat dan Zinc-
Aluminium Hi Tensile (kekuatan tank, lipat, punter) G550 atau truss sanggup
menopang 550 kg / 1 cm2.

Profil baja ringan yang beredar di pasaran Indonesia dapat dibedakan


menjadi dua, yaitu : Profil C, ketebalan 0,75 mm dan 1 mm, digunakan pada
fabrikasi kuda-kuda (truss), dan usuk (rafter). Dan Profil A dengan ketebalan
antara 0,4 mm sampai 0,7 mm (idealnya 0,55 mm), yang biasa digunakan sebagai
reng.

Dalam perakitan dan pemasangan struktur rangka atap baja ringan, perlu
diperhatikan ketentuan pemilihan dan pemasangan alat sambung agar diperoleh
sistem struktur yang stabil, kuat, dan tidak merusak lapisan anti karat.
Sehubungan pada konstruksi baja ringan tidak dilakukan dengan cara pengelasan
melainkan sambungan dengan menggunakan baut khusus.. Alat sambung yang
digunakan biasanya berupa baut (screw) khusus, yang terbuat dan baja mutu
tinggi, dan telah dilengkapi lapisan anti karat (coating), seperti halnya elemen-
eleman struktur ringan yang digunakan. Hal ini harus diperhatikan karena
beberapa alasan :
Untuk menjamin stabilitas kekuatan dan kekakuan struktur, maka
diperlukan alat sambung dengan kekuatan dan kekakuan yang sama dengan
elemen/komponen utama sistem struktur.
Alat sambung harus dilapisi dengan lapisan anti karat yang sama dengan
elemen/komponen struktur, karena jika terjadi korosi pada baut, maka akan
ada resiko penjalaran korosi pada elemen/komponen struktur baja ringan itu
sendiri.
Biasanya spesifikasi baut yang memenuhi persyaratan untuk digunakan
pada struktur rangka atap baja ringan adalah Jenis baut yang digunakan
untuk usuk (rafter) 12 - 1420 HEX dan baut untuk digunakan untuk
menyambung reng 10 - 1626 HEX

Elemen-elemen baja ringan relatif tipis, maka untuk menghindari kerusakan


pada saat pemasangan baut perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:

1. Jarak antara baut yang terletak di ujung sambungan (paling tepi) dengan
ujung batang yang disambung, minimal 2 kali diameter baut yang
digunakan.
2. Jarak antara baut satu dengan baut yang lainnya, minimal 3 kali diameter
baut yang digunakan.
3. Pemasangan baut harus menggunakan alat screw-driver, berkecepatan 2000
rpm hingga 2500 rpm, dengan posisi tegak lurus bidang sambungan, dan
alat harus segera dihentikan ketika screw telah cukup kencang.
4. Baut tidak diletakkan segaris dengan garis kerja atau garis berat elemen
batang, melainkan ditempatkan di bagian tepi, dengan posisi yang
diusahakan simetris, dan membagi sama besar pada sudut-sudut pertemuan
antar elemen.
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan

Dalam pemilihan suatu rangka atap yang akan dipergunakan dalam


pembangunan rumah hunian ataupun gedung, terdapat beberapa kekurangan dan
kelebihan dalam pemilihan rangka atap tersebut. Berikut ini beberapa
perbandingan kelebihan dan kekurangan antara rangka atap kayu dengan atap baja
ringan :

2.4.1 Rangka Atap Kayu

Kelebihan :
Atap konstruksi kayu masih diminati banyak orang.
Merupakan bahan yang mudah didapatkan dimana saja ditoko-toko material.
Merupakan bahan bangunan yang banyak disukai oleh tukang lokal.

Bahan kayu dapat dibentuk, dipotong dan digunakan secara fleksibel ( dapat
diukur, dipotong, dibentuk melengkung dan sebagainya ).
Menyerap suhu panas lebih sedikit.

Kekurangan :
Atap kayu mudah terbakar.
Bisa dimakan rayap (harus dilakukan pengecetan).
Material kayu bisa mengembang dan menyusut.

Bentang atap dengan konstruksi kayu seringkali terbatas karena ukuran


kayu di pasaran adalah 4 meter.
Kayu makin sulit didapatkan, akibatnya harganya makin
mahal. Bobot cenderung lebih besar dan berat.
Sisa material cenderung banyak.
2.4.2 Rangka Atap Baja Ringan

Kelebihan :
Merupakan material baru yang makin diminati.
Bahan ini dapat dibuat dengan bermacam bentangan ( panjang atau lebar
atap ).
Merupakan bahan yang bila dirancang dengan benar, akan lebih kuat dari
atap kayu, serta lebih aman.
Material ini lebih awet, tidak dimakan rayap.
Tahan terhadap api.
Sifat materialnya ringan dan mudah dirakit,bila dibandingkan rangka kayu
pada luasan yang sama pemasangan kerangka atap baja ringan.
Bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban yang harus
ditanggung oleh struktur dibawahnya lebih rendah.
Sisa material sedikit.

Kekurangan :
Tidak bisa dibuat sembarang tukang harus dibuat oleh kontraktor spesialis
konstruksi atap baja ringan.
Harga per meter atap baja ringan cenderung lebih mahal.
Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem
rangkanya yang berbentuk seperti jaring kurang menarik bila tanpa penutup
plafond.
Karena strukturnya yang seperti jaring maka bila ada salah satu bagian
struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya.
Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan
dibentuk berbagai profil jika atap dibentuk bundar.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Atap Rangka Kayu

Dari data-data yang didapat, untuk konstruksi atap rangka kayu digunakan
kayu dengan jenis M eranti. Dari Gambar 4 dibawah ini dapat dili hat denah
rangka atap dan gambar kon struksi kuda kuda kayu pada panjang benta ng 9 m.

Gambar 4. Denah Rangka Atap Konstruksi Kuda kuda Kayu

Berdasarkan d ari analisis Gambar 4 diatas didapatkan k ebutuhan bahan


kayu untuk struktur k uda-kuda yang dapat dilihat pada Tabel 1 dib awah ini.

Tabel 1 . Analisis Kebutuhan Bahan Kayu


Setelah didapat kan kebutuhan bahan material kayu seperti Tabel 1 di atas,
selanjutnya adalah m enganalisis rincian biaya untuk memperoleh total harga atau
biaya rangka atap kayu bentangan 9 m ini. Adapun tabel rincian biayanya seperti
pada Tabel 2 dibawa h ini.

Tabel 2. Analisis Rincian Biaya Rangka Atap Kayu


Dari Tabel 2. Analisis Rincian Biaya Rangka Atap kayu di atas didapat
total biaya sebesar Rp. 13.882.000,- ( Tiga Belas Juta Delapan Ratus Delapan
Puluh Dua Ribu Rupiah ), sedangkan untuk harga/m2 rangka atap kayu di atas
adalah dengan cara membagi total biaya dengan luas atap yaitu :

Harga/m2 = Rp. 13.882.000 : 48 m2


= Rp. 115.683,- ( Seratus Lima Belas Ribu Enam Ratus Delapan
Puluh Tiga Rupiah ) per meter persegi.

3.2 Analisis Atap Rangka Baja Ringan

Dari Gambar 5 dibawah ini dapat dilihat denah rangka atap dan gambar
konstruksi kuda kuda baja ringan pada bentangan panjang yang sama yaitu 9 m.

Gambar 5. Denah Rangka Atap Konstruksi Kuda kuda Baja Ringan

Berdasarkan dari analisis Gambar 5 diatas didapatkan kebutuhan panjang


bahan meterial baja ringan untuk struktur kuda-kuda yang dapat dilihat pada
Tabel 3 dibawah ini.

No Panjang/m Profil
001 3 C 75 0,8
002 2,80 C 75 0,8
Bottom Cord, Top 003 2,80 C 75 0,8
Cord Dan Web 004 0,58 C 75 0,8
005 1,17 C 75 0,8
006 1,17 C 75 0,8
007 0,58 C 75 0,8
Tabel 3. Daftar Kebutuhan Panjang Material Rangka Atap Baja Ringan
Dari Tabel 3 diatas didapatkan analisis kebutuhan bahan untuk baja ringan
bentangan 9 m, hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 d ibawah ini.

Tabel 4. Analisis Kebutuhan Material Baja Ringa n

Dari Tabel 4 diatas didapatkan analisis rincian biaya r angka atap baja
ringan, hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 4 dibawah in i.

Tabel 5. Analisis Rincian Biaya Rangka Atap Baja Ringan


Dari Tabel 5. Analisis Rincian Biaya Rangka Atap Baja Ringan diatas di
dapat total biaya sebesar Rp. 12.802.610,00.-(Dua Belas Juta Delapan Ratus Dua
Ribu Enam Ratus Sepuluh Rupiah), sedangkan untuk harga/m2 rangka atap baja
ringan di atas adalah dengan cara membagi total biaya dengan luas atap yaitu :

Harga/m2 = Rp. 12.802.610 : 120 m2


= Rp. 106.688,- ( Seratus Enam Ribu Enam Ratus
Delapan Puluh Delapan Rupiah ) per meter persegi.

3.3 Hasil Analisis Total Biaya

Dari hasil Tabel 2. Analisis Rincian Biaya Rangka Atap Kayu diatas dapat
kita lihat Total Biaya konstruksi rangka atap kayu yaitu Rp. 13.882.000,00.- dan
pada Tabel 5. Analisis Rincian Biaya Rangka Atap Baja Ringan diatas dapat
dilihat Total Biaya konstruksi rangka atap baja ringan yaitu Rp. 12.802.610,00.-.
Dari hasil analisis Total Biaya antara konstruksi rangka atap kayu dan
konstruksi rangka atap baja ringan dapat kita lihat selisih Biaya yaitu sebesar Rp.
1.079.390,00.- dengan persentase senilai 7,8 % terhadap biaya konstruksi atap
rangka kayu. Hasil analisis biaya ini hanya menghitung biaya bahan baku yang
digunakan pada konstruksi rangka atap saja dan belum termasuk biaya pengecetan
kayu yang biasanya berfungsi untuk melindungi kayu dari serangan rayap atau
serangga.
Maka Biaya yang dibutuhkan untuk pengerjaan Konstruksi Rangka Atap
pada bentang 9 m lebih murah dengan menggunakan bahan material baja
ringan/truss dibandingkan dengan menggunakan bahan material kayu.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

a. Hasil analisis biaya untuk pekerjaan Konstruksi Rangka Atap pada


bentang 9 m dengan menggunakan rangka kayu didapat sebesar Rp.
13.882.000,00.- dan Konstruksi Rangka Atap yang menggunakan rangka
baja ringan sebesar Rp. 12.802.610,00.-, dengan persentase selisihnya
sekitar 7,8 % terhadap biaya rangka kayu.

b. Biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan Konstruksi Rangka Atap pada


bentang 9 m lebih murah dengan menggunakan bahan material baja
ringan/truss dibandingkan dengan menggunakan bahan material kayu.

c. Analisis biaya Konstruksi Rangka Atap kuda-kuda kayu ini, belum


termasuk biaya pengecatan yang biasanya berfungsi untuk melindungi
rangka kuda-kuda kayu terhadap serangan serangga atau rayap.

d. Mengganti material kayu dengan material baja ringan/truss pada


pekerjaan rangka atap dengan panjang bentang 9 m tidak terlalu
memakan biaya yang besar, dibandingkan dengan daya tahan dan
keuntungan yang didapat dari jenis material baja ringan/truss ini.

e. Baja ringan / truss memiliki estetika indah, yang dapat dibentuk struktur
sesuai dengan desain yang diinginkan dan lebih dapat menghemat bahan,
dibandingkan struktur kuda-kuda kayu.

f. Material Baja ringan/truss adalah solusi untuk mengganti kelangkaan


material kayu, yang mana semakin lama material kayu ini semakin sulit
didapatkan dan penggunaan material baja ringan/truss ini ikut
mensukseskan pemberantasan illegal logging yang sedang marak-
maraknya saat ini dan ikut melestarikan hutan Indonesia.
4.2 Saran

a. Analisis dalam perhitungan biaya ini dilakukan pada tahun 2009, dengan
harga bahan yang berlaku pada saat itu. Oleh sebab itu setiap waktu perlu
dianalisis kembali biayanya dengan menyesuaikan harga bahan yang
berlaku.

b. Untuk panjang bentang lebih dari 9 m, perlu dilakukan penelitian lebih


dalam menganalisis perhitungan biaya antara konstruksi atap rangka
kayu dan konstruksi atap rangka baja ringan/truss ini.

c. Rangka baja ringan/truss yang dianalisis ini, masih menggunakan atap


genteng beton, sebaiknya diganti dengan jenis atap ringan seperti atap
fiber/seng sehingga lebih dapat menghemat biaya.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan,2001, Peraturan Pembebanan


Indonesia Untuk Gedung 1983, Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah
Bangunan, Bandung.

K.H. Felix Yap, 2001, Konstruksi Kayu , Penerbit Bma Cipta, Bandung.

Heinz Frick dan Moediartianto, 2002, Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu,


Penerbit Kanisius Yogyakarta.

Heinz Frick, 2002, Ilmu Konstruk Bangunan 2, Penerbit Kanisius Yogyakarta.

Rene Amon, Bruce Knobloch, Atanu Mazumder, 2002, Perencanaan Konstruksi


Baja Untuk Insinyur dan Arsitek 2, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Oentoeng,lr, 2001, Konstruksi Baja, ANDI, Surabaya.

Salmon, Charles G, Thon E Jhonson, 2000, Struktur Baja Desain dan Perilaku,

Sumber sumber lain :

http://sunbiasmetalindo.blogspot.com
http://sunbiasmetalindo.blogspot.com/2010/11/perbandingan-rangka-atap-bahan-
kayu-dan.html

http://www.atap
http://www.atap-
bajaringan.com/daftar%20harga%20rangka%20%20atap%20baja%20ringan.html

http://www.kaskus.us
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6260539
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1. Diagram Alur Penelitian.

Gambar 2. Rencana Konstruksi Kuda-Kuda Atap Kayu

Gambar 3. Rencana Konstruksi Kuda-Kuda Atap Baja Ringan


Gambar 4. Denah Rangka Atap Konstruksi Kuda kuda Kayu

Gambar 5. Denah Rangka Atap Konstruksi Kuda kuda Baja Ringan

Anda mungkin juga menyukai