PENDAHULUAN
1.1 Umum
Atap adalah suatu bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai penutup
seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan,
angin atau untuk keperluan perlindungan. Dalam kedudukannya sebagai bagian
paling atas dari suatu konstruksi bangunan rumah hunian maupun gedung, atap
membutuhkan suatu Konstruksi Rangka Atap.
Rangka atap atau kudakuda adalah suatu susunan rangka batang yang
berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus
memberikan bentuk pada atap. Pada dasarnya konstruksi kudakuda terdiri dari
rangkaian batang yang membentuk segitiga. Setiap susunan rangka batang
haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu
memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan bentuk.
Seiring pesatnya pertambahan jumlah penduduk saat ini, maka hal yang
sangat berdampak yaitu pada kebutuhan akan tempat tinggal. Dengan
pertambahan jumlah penduduk yang sangat cepat serta beraplikasikan pada
kebutuhan akan perumahan, maka hal ini akan berdampak pula pada kebutuhan
material bahan bangunan, salah satunya adalah material dari bahan kayu.
Karena semakin menipisnya persediaan kayu, maka diciptakanlah jenis
material lain yang dapat menggantikan peranan material kayu ini, salah satu
contohnya yaitu Baja Ringan/Truss. Baja ringan ini masih sangat minim
penggunaannya, tetapi apabila dibandingkan dengan kayu, maka baja ringan ini
sangat mudah dikerjakan dan sangat menghemat waktu.
Maka dalam hal ini penulis akan melakukan Komparasi Penggunaan Kayu
Dan Baja Ringan Sebagai Konstruksi Rangka Atap Pada Bentangan 9 Meter, yang
nantinya dari hasil analisis ini dapat dilihat perbandingan harga dan biaya antara
kedua bahan material tersebut.
Data - data diperoleh dari berbagai sumber serperti : dari hasil study literatur
No. 32 Vol.1 Thn. XVI November 2009 (Yervi Hesna dan Elim Hasan yang
merupakan Staff Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Andalas serta Harri Novriadi yang merupakan Asisten Lab. MKR Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas), dan Daftar harga bahan konstruksi
bangunan (internet). Data - data tersebut kemudian diolah/dianalisis untuk
mendapatkan hasil perhitungan atap rangka dari bahan kayu dan baja ringan.
Dari hasil perhitungan tersebut, kemudian dilakukan analisis perbandingan
harga dan biaya antara konstruksi atap rangka kayu dan konstruksi atap rangka
baja ringan pada pada panjang bentang yang sama yaitu 9 m. Analisis dilakukan
pada hitungan besarnya kebutuhan material yang diperlukan sekaligus besarnya
biaya yang akan dikeluarkan untuk konstruksi atap rangka kayu dan konstruksi
atap rangka baja ringan pada panjang bentang 9 m.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konstruksi rangka atap adalah bagian paling atas dari suatu bangunan yang
merupakan Struktur rangka batang yang diletakkan pada sebuah bidang dan saling
dihubungkan dengan sendi pada ujungnya, sehingga membentuk suatu bagian
bangunan yang terdiri dari segitiga-segitiga. Permasalahan konstruksi rangka atap
tergantung pada jenis bahan material strukturnya, bentuk dan luas ruang yang
harus dilindungi, serta lapisan penutupnya.
Pengaruh lingkungan luar seperti panas (sinar matahari), cuaca (air hujan
dan kelembaban udara), serta keamanan dari kebakaran (petir dan bunga api)
terhadap konstruksi atap, mengharuskan kita untuk berfikiran bijak dalam
menentukan pilihan jenis bahan material pembuatan struktur rangka atap agar
konstruksi rangka atap tersebut memenuhi kebutuhan terhadap keamanan dan
kenyamanan serta keindahan suatu bangunan.
Konstruksi rangka atap kayu adalah suatu konstruksi yang berfungsi bagai
penahan beban penutup atap, yang melindungi penghuni rumah dari panas
matahari, angin dan air hujan, yang strukturnya terbuat dan rangka kayu.
Konstruksi atap rangka kayu memiliki elemen-elemen sebagai berikut :
a. Kuda-kuda
Kuda-kuda merupakan penopang (iga-iga) yang menyalurkan gaya tekan,
sedangkan balok dasar pada kuda - kuda yang berfunfsi sebagai penahan dasar
gaya tarik, serta tiang tengah (ander) yang mendukung balok bubungan (molo)
dan menerima gaya tekan.
b. Gording
Sebagai penyangga kasau (usuk) yang terletak pada kuda - kuda penopang
(dibutuhkan jika jarak antara bantalan dan bubungan > 2 m).
c. Kasau / Usuk
Kasau / Usuk merupakan balok melintang di atas balok dinding (bantalan),
gording, dan bubungan serta berfungsi sebagai penyangga reng. Ujung bawah
kasau diteruskan menonjol pada dinding rumah ke luar, membentuk lebar tritisan
yang dikehendaki.
d. Reng
Reng merupakan bilah yang melintang di atas kasau dan berfungsi sebagai
tempat menempatkan posisi genteng, sedangkan ring balok diletakkan di bagian
puncak dinding dan berfungsi sebagai pendukung balok kuda-kuda.
e. Listplank
Listplank Tirisan terbuat dari papan tegak yang dipasang pada ujung bawah
kasau sebagai pengikat ujung kasau. Listplank harus dilindungi terhadap cucuran
air hujan dan terhadap panas matahari agar tidak cepat lapuk.
Konstruksi rangka atap baja ringan adalah konstruksi atap yang strukturnya
tidak jauh berbeda dengan konstruksi rangka atap kayu, hanya saja bahan
pembuatnya dari bahan baja ringan atau sering disebut truss. Rangka atap (kuda-
kuda) baja ringan atau yang biasa disebut Truss adalah rangka yang terbuat dan
baja lapis Zincalume dengan kandungan Alumunium, Zinc, dan Silikon.
Rangka atap (roof truss) adalah sistem struktur yang berfungsi untuk
menopang/menyangga penutup atap, dengan elemen-elemen pokok yang diri dari:
kuda-kuda (truss), usuk/kasau (rafter), dan reng (roof batten). Truss merupakan
struktur rangka batang (kuda-kuda) sebagai penyangga utama rangka atap, yang
terdiri dan batang utama luar (chords) dan batang Iam (webs), dan yang berfungsi
untuk menahan gaya aksial (tarik dan tekan), maupun momen lentur. Gambar 3
dibawah ini merupakan struktur kuda-kuda baja ringan secata utuh.
Baja ringan untuk konstruksi atap yang biasa disebut Truss adalah rangka
atap dengan bahan ringan Zinc-Aluminium (Zin Calume) dengan komposisi sbb:
50 % Aluminium, 43,5% Zinc, 1,5 % Silicon. Anti karat yang terkandung di truss
adalah unsur yang menyatukan dengan bahan dasar sebagai lapisan daya tahan 4
kali lipat dan lapisan pelindung seng biasa/Galvanis. Truss terbuat dan Zinc-
Aluminium Hi Tensile (kekuatan tank, lipat, punter) G550 atau truss sanggup
menopang 550 kg / 1 cm2.
Dalam perakitan dan pemasangan struktur rangka atap baja ringan, perlu
diperhatikan ketentuan pemilihan dan pemasangan alat sambung agar diperoleh
sistem struktur yang stabil, kuat, dan tidak merusak lapisan anti karat.
Sehubungan pada konstruksi baja ringan tidak dilakukan dengan cara pengelasan
melainkan sambungan dengan menggunakan baut khusus.. Alat sambung yang
digunakan biasanya berupa baut (screw) khusus, yang terbuat dan baja mutu
tinggi, dan telah dilengkapi lapisan anti karat (coating), seperti halnya elemen-
eleman struktur ringan yang digunakan. Hal ini harus diperhatikan karena
beberapa alasan :
Untuk menjamin stabilitas kekuatan dan kekakuan struktur, maka
diperlukan alat sambung dengan kekuatan dan kekakuan yang sama dengan
elemen/komponen utama sistem struktur.
Alat sambung harus dilapisi dengan lapisan anti karat yang sama dengan
elemen/komponen struktur, karena jika terjadi korosi pada baut, maka akan
ada resiko penjalaran korosi pada elemen/komponen struktur baja ringan itu
sendiri.
Biasanya spesifikasi baut yang memenuhi persyaratan untuk digunakan
pada struktur rangka atap baja ringan adalah Jenis baut yang digunakan
untuk usuk (rafter) 12 - 1420 HEX dan baut untuk digunakan untuk
menyambung reng 10 - 1626 HEX
1. Jarak antara baut yang terletak di ujung sambungan (paling tepi) dengan
ujung batang yang disambung, minimal 2 kali diameter baut yang
digunakan.
2. Jarak antara baut satu dengan baut yang lainnya, minimal 3 kali diameter
baut yang digunakan.
3. Pemasangan baut harus menggunakan alat screw-driver, berkecepatan 2000
rpm hingga 2500 rpm, dengan posisi tegak lurus bidang sambungan, dan
alat harus segera dihentikan ketika screw telah cukup kencang.
4. Baut tidak diletakkan segaris dengan garis kerja atau garis berat elemen
batang, melainkan ditempatkan di bagian tepi, dengan posisi yang
diusahakan simetris, dan membagi sama besar pada sudut-sudut pertemuan
antar elemen.
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan
Kelebihan :
Atap konstruksi kayu masih diminati banyak orang.
Merupakan bahan yang mudah didapatkan dimana saja ditoko-toko material.
Merupakan bahan bangunan yang banyak disukai oleh tukang lokal.
Bahan kayu dapat dibentuk, dipotong dan digunakan secara fleksibel ( dapat
diukur, dipotong, dibentuk melengkung dan sebagainya ).
Menyerap suhu panas lebih sedikit.
Kekurangan :
Atap kayu mudah terbakar.
Bisa dimakan rayap (harus dilakukan pengecetan).
Material kayu bisa mengembang dan menyusut.
Kelebihan :
Merupakan material baru yang makin diminati.
Bahan ini dapat dibuat dengan bermacam bentangan ( panjang atau lebar
atap ).
Merupakan bahan yang bila dirancang dengan benar, akan lebih kuat dari
atap kayu, serta lebih aman.
Material ini lebih awet, tidak dimakan rayap.
Tahan terhadap api.
Sifat materialnya ringan dan mudah dirakit,bila dibandingkan rangka kayu
pada luasan yang sama pemasangan kerangka atap baja ringan.
Bobotnya yang ringan maka dibandingkan kayu, beban yang harus
ditanggung oleh struktur dibawahnya lebih rendah.
Sisa material sedikit.
Kekurangan :
Tidak bisa dibuat sembarang tukang harus dibuat oleh kontraktor spesialis
konstruksi atap baja ringan.
Harga per meter atap baja ringan cenderung lebih mahal.
Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem
rangkanya yang berbentuk seperti jaring kurang menarik bila tanpa penutup
plafond.
Karena strukturnya yang seperti jaring maka bila ada salah satu bagian
struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya.
Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan
dibentuk berbagai profil jika atap dibentuk bundar.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari data-data yang didapat, untuk konstruksi atap rangka kayu digunakan
kayu dengan jenis M eranti. Dari Gambar 4 dibawah ini dapat dili hat denah
rangka atap dan gambar kon struksi kuda kuda kayu pada panjang benta ng 9 m.
Dari Gambar 5 dibawah ini dapat dilihat denah rangka atap dan gambar
konstruksi kuda kuda baja ringan pada bentangan panjang yang sama yaitu 9 m.
No Panjang/m Profil
001 3 C 75 0,8
002 2,80 C 75 0,8
Bottom Cord, Top 003 2,80 C 75 0,8
Cord Dan Web 004 0,58 C 75 0,8
005 1,17 C 75 0,8
006 1,17 C 75 0,8
007 0,58 C 75 0,8
Tabel 3. Daftar Kebutuhan Panjang Material Rangka Atap Baja Ringan
Dari Tabel 3 diatas didapatkan analisis kebutuhan bahan untuk baja ringan
bentangan 9 m, hasil analisis tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 d ibawah ini.
Dari Tabel 4 diatas didapatkan analisis rincian biaya r angka atap baja
ringan, hasil analisis tersebut dapat dilihat pada tabel 4 dibawah in i.
Dari hasil Tabel 2. Analisis Rincian Biaya Rangka Atap Kayu diatas dapat
kita lihat Total Biaya konstruksi rangka atap kayu yaitu Rp. 13.882.000,00.- dan
pada Tabel 5. Analisis Rincian Biaya Rangka Atap Baja Ringan diatas dapat
dilihat Total Biaya konstruksi rangka atap baja ringan yaitu Rp. 12.802.610,00.-.
Dari hasil analisis Total Biaya antara konstruksi rangka atap kayu dan
konstruksi rangka atap baja ringan dapat kita lihat selisih Biaya yaitu sebesar Rp.
1.079.390,00.- dengan persentase senilai 7,8 % terhadap biaya konstruksi atap
rangka kayu. Hasil analisis biaya ini hanya menghitung biaya bahan baku yang
digunakan pada konstruksi rangka atap saja dan belum termasuk biaya pengecetan
kayu yang biasanya berfungsi untuk melindungi kayu dari serangan rayap atau
serangga.
Maka Biaya yang dibutuhkan untuk pengerjaan Konstruksi Rangka Atap
pada bentang 9 m lebih murah dengan menggunakan bahan material baja
ringan/truss dibandingkan dengan menggunakan bahan material kayu.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
e. Baja ringan / truss memiliki estetika indah, yang dapat dibentuk struktur
sesuai dengan desain yang diinginkan dan lebih dapat menghemat bahan,
dibandingkan struktur kuda-kuda kayu.
a. Analisis dalam perhitungan biaya ini dilakukan pada tahun 2009, dengan
harga bahan yang berlaku pada saat itu. Oleh sebab itu setiap waktu perlu
dianalisis kembali biayanya dengan menyesuaikan harga bahan yang
berlaku.
K.H. Felix Yap, 2001, Konstruksi Kayu , Penerbit Bma Cipta, Bandung.
Salmon, Charles G, Thon E Jhonson, 2000, Struktur Baja Desain dan Perilaku,
http://sunbiasmetalindo.blogspot.com
http://sunbiasmetalindo.blogspot.com/2010/11/perbandingan-rangka-atap-bahan-
kayu-dan.html
http://www.atap
http://www.atap-
bajaringan.com/daftar%20harga%20rangka%20%20atap%20baja%20ringan.html
http://www.kaskus.us
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6260539
LAMPIRAN GAMBAR