Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan dan karunia-Nya kepada
seluruh hamba-Nya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi besar kita,
Nabi akhir zaman, Nabi Muhammad SAW. yang telah menuntun kita dari zaman kebodohan ke zaman
yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh penyusun merupakan kelemahan, kekurangan, dan
kekeliruan dalam pembuatan makalah ini. Penyusun meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila
dalam susunan, inti makalah dan lain sebagainya terdapat hal yang kurang berkenan di hati pembaca.
Sekian yang dapat penyusun sampaikan. Semoga apa yang telah berbagai pihak lakukan demi
tersusunnya makalah ini, mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Kewirausahaan
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan
C. Tujuan Kewirausahaan
E. Operasionalisasi Kewirausahaan
F. Karakteristik Kewirausahaan
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
7.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan
Penjelasan materi di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa wirausaha itu
adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-
kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna
mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan kesuksesan. Di
bawah ini diuraikan beberapa pengertian kewirausahaan, sebagai berikut:
1. Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil
karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
4. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu
dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko, serta menerima balas jasa, kepuasan, dan
kebebasan pribadi.
5. Dalam lampiran Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 1995, tentang Gerakan Nasional
Memasyarakatkan dan membudayakan Kewirausahaan (GNMMK). Kewirausahaan adalah
semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan keuntungan yang lebih besar.[1]
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan
menemukan nilai dari produksinya.
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini
menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika
pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial
mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
Penrose (1963)
Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu
menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa
kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang
muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau
kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau
peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan
innovatif.Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan
faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan
perubahan, inovasi dan cara-cara baru.[2]
C. Tujuan Kewirausahaan
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk meng 7asilkan kemajuan
dan kesejahteraan masyarakat.
Ruang lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum, ruang lingkup
kewirausahaan adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikan secara rinci ruang lingkup
kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
1. Lapangan agraris
2. Lapangan perikanan
3. Lapangan peternakan
6. Lapangan perdagangan
Tenaga wirausaha merupakan salah satu unsur yang ikut serta dalam mencapai cita-cita
nasional, yaitu mencapai masyarakat adil dan makmur, baik material, maupun spiritual. Partisipasi
masyarakat dan para wirausaha perlu ditingkatkan, guna mencapai cita-cita tersebut. Tenaga-
tenaga para wirausaha adalah tenaga pelopor pembangunan dan pejuang nasional, untuk
menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran. Di dalam mengatasi persoalan
tenaga kerja yang semakin banyak menganggur, caranya adalah dengan membuka lapangan
wirausaha dan memasyarakatkan kewirausahaan.[4]
E. Operasionalisasi Kewirausahaan
Memilih gagasan bisnis agar menjadi bisnis yang berhasil melalui 2 pertimbangan,
yaitu menemukan sesuatu yang dapat kita lakukan dengan baik dan menentukan apakah
gagasan kita dapat memenuhi suatu kebutuhan pasar.
2. Membuat daftar mengenai jenis-jenis bisnis yang sesuai dengan minat dan kemampuan
3. Membaca Koran dan majalah bisnis dan konsumen untuk mempelajari tren demografi dan
ekonomi yang mengidentifikasi kebutuhan masa depan
4. Melakukan evaluasi secara hati-hati atas barang dan jasa guna mencari cara untuk
memperbaikinya.
5. Menentukan bisnis sesuai dengan yang diinginkan dan memiliki potensi laba.
7. Mempelajari mengenai industri yang akan beroperasi, barang atau jasa dan pesaing.[5]
F. Karakteristik Wirausaha
Gooffrey G. Meredith (1996; 5-6) mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut :
Ciri-Ciri Watak
6. Berorientasi ke masa depan. Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir
1. Percaya diri
Kepercayaan diri adalah sikap dan keyakinan seseorang dalam melaksanakan dan
menyelesaikan tugas-tugasnya. Kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme
individualitas dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung
memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan (Zimmerer, 1996: 7).
Kepercayaan diri ini bersifat internal, dinamis dan banyak di tentukan oleh kemampuan
untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Orang yang percaya diri
memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sistematis, berencana, efektif
dan efisien. Kepercayaan diri juga selalu ditunjukkan oleh ketenangan, ketekunan, kegairahan
dan kemantapan dalam melakukan setiap pekerjaan. Kepercayaan diri juga berpengaruh pada
gagasan, karsa, inisiatif, kreatifitas, ketekunan, semangat kerja keras dan kegairahan berkarya.
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan berinisiatif. Berinisiatif
adalah keinginan untuk selalu mencari dan memulai sesuatu dengan tekad yang kuat.
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu utama dalam
kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar memulai dalam
memulai atau berinisiatif, menurut Angelita S. Bajaro, seorang wirausaha yang berani
menanggung resiko adalah orang yang selalu ingin jadi pemenang dan memenangkan dengan
cara yang baik (Yuyun Wirasasmita, 1994: 2).
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk
mencapai kesuksesan atau kegagalan dari pada usaha yang kurang menantang. Oleh sebab
itu, wirausaha kurang menyukai resiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi, resiko yang
terlalu rendah akan memperoleh sukses yang relatif rendah. Sebaliknya, resiko yang tinggi
kemungkinan memperoleh kesuksesan yang tinggi, tetapi dengan kegagalan yang sangat
tinggi. Oleh sebab itu, ia akan lebih menyukai resiko yang seimbang (moderat). Wirausaha
menghindari suatu resiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi resiko
yang tinggi karena ingin berhasil.
Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan
pandangan ke masa depan, selalu mencari peluang, tidak cepat puas dengan keberhasilan.
a. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara
tersebut cukup baik.
Kreativitas adalah kemampuan untuk melakukan pemikiran yang baru dan berbeda.
Inovasi adalah kemampuan untuk melakukan tindakan yang baru dan berbeda. Rahasia
kewirausahaan dalam menciptakan nilai tambah teletak pada penerapan kreativitas dan
inovasi untuk memecahkan persoalan dan meraih peluang. Ciri-ciri kepribadian kreatif
terletak pada keterbukaan, kreatifitas, kepercayaan diri, kecakapan, kepuasan, rasa tanggung
jawab dan penuh daya imajinasi.[8]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Pengambilan resiko
b. Menjalankan sendiri
c. Memanfaatkan peluang-peluang
d. Menciptakan baru
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pembinaan Khusus. Bahan Pelatihan untuk Calon Wirausaha: Konsep Dasar
Kewirausahaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. 2010.
http://entrepreneur.gunadarma.ac.id/elearning/download/Hakekat,%20Karakteristik%20dan%20Nil
ai-nilai%20Hakiki%20Kewirausahaan.pdfdiakses pada Kamis, 22-09-2011/ 17.00.
http://umarstain.blogspot.com/2009/04/pengertian-tujuan-dan-ruang-
lingkup.htmldiakses pada Kamis, 22-09-2011/18.05.
Yulianto, Ali Akbar dan Krista. Pengantar Bisnis Kontemporer Edisi 11. Jakarta: salemba
Empat. 2007.
[1] Direktorat Pembinaan Khusus. Bahan Pelatihan untuk Calon Wirausaha: Konsep
Dasar Kewirausahaan. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. h. 2.
[2]http://umarstain.blogspot.com/2009/04/pengertian-tujuan-dan-ruang-
lingkup.html diakses pada Kamis, 22-09-2011/18.05.
[3]http://umarstain.blogspot.com/2009/04/pengertian-tujuan-dan-ruang-
lingkup.html ...
[4]http://umarstain.blogspot.com/2009/04/pengertian-tujuan-dan-r