Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PENGEMBANGAN SEKOLAH

2.1 Analisis Konteksss


a. Pengertian Analisis Konteks

Analisis konteks pada dasarnya merupakan suatu proses atau cara menelaah
berbagai konteks yang ada pada suatu lembaga dalam rangka memperoleh
pemahaman kondisi dan profil lembaga secara objektif.
Dalam lembaga pendidikan, konteks dapat berwujud pendidik, tenaga kependidikan,
anak didik, kurikulum, sarana prasarana, proses pembelajaran dan hasil kegiatan
pembelajaran. Analisis konteks dilakukan melalui proses penguraian atau
penelaahan suatu konteks (misalnya pendidik) memiliki aspek konteks dari sisi
jumlah, kualifikasi, motivasi kerja, kinerja, produktivitas dan kreativitas,
pengalaman kerja, kualifikasi pendidikan. Secara umum, analisis konteks
dimaksudkan agar suatu lembaga (khususnya lembaga pendidikan) memperoleh
gambaran secara objektif tentang status kondisi atau keadaannya dalam
menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Gambaran objektif biasanya disampaikan
dalam bentuk profil lembaga.

b. Ruang Lingkup
Secara umum, analisis konteks pada suatu lembaga atau organisasi pendidikan
mencakup keseluruhan komponen dalam sistem pendidikan. Pada suatu
sistem pendidikan yang sederhana dapat dikelompokan dalam 3 komponen
utama, yakni input (masukan), proses dan produk (hasil). Dalam sitem
pendidikan yang lebih lengkap dapat dijabarkan dalam 5 komponen yaitu input
(masukan), proses, product (hasil), output (keluaran) dan outcome (lulusan).
Adapun bidang yang dapat dianalisis dari komponen-komponen tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Komponen Input (Masukan)

Komponen input (masukan) dalam dalam lembaga pendidikan dapat mencakup


pendidik, anak didik, kurikulum, sarana prasarana dan lingkungan pendukung.
Dari aspek pendidik dapat dilakukan analisis tentang berbagai konteks yang
melekat secara langsung maupun tidak langsung pada tugas profesionalnya,
misalnya jumlah pendidik, kualifikasi pendidikan, pengalaman (lamanya)
bekerja, motivasi dan komitmen kerja, kinerja pendidik, kreativitas dan
produktivitas kerja. Berbagai konteks tersebut dapat dianalisis satu persatu
secara objek pada lembaga pendidikan yang menjadi objek analisis konteks.
Pada aspek anak didik dapat dianalisis kemampuan awal (entering
behavior) setiap anak, kondisi ekonomi keluarga, prestasi yang pernah
diperoleh dari lembaga sebelumnya, jumlah peserta didik yang
berminat pada lembaga kita. Dari aspek kurikum dapat memberikan bahan
analisis tentang jumlah rujukan kurikulum (standar kompetensi lulusan, standar
isi, standar proses, dan standar penilaian) standar- standar tersebut
merupakan rujukan utama untuk pengembangan KTSP satuan pendidikan,
proses menggunakan kurikulum (apakah adaptasi, adopsi atau mengembangkan
sendiri), keunggulan kompetitif dan komparatif kurikulum yang dikembangkan
(dari segi isi program, proses pembelajaran atau standar lulusan yang
dikembangkan dari SKL minimal). Adapun dari aspek sarana prasarana
dapat dianalisis sarana prasarana utama pendukung pendidikan (misalnya
jumlah dan luas rungan kelas, jumlah dan kelengkapan laboratorium, sarana
prasarana olah raga, karya ilmiah siswa, PMR dan sebagainya). Aspek
lingkungan pendukung yang dimaksud adalah segala kondisi lingkungan
sekitar yang dapat menjadi faktor kekuatan atau kelemahan dan peluang atau
ancaman. Lingkungan sekitar yang dimaksud mencakup kondisi sekolah berada
pada jalan raya kota yang berdekatan langsung dengan Mall dan Pasar
Tradisional. Kondisi ini dapat menjadi peluang sekaligus ancaman bagi
pengembangan lembaga secara keseluruhan.

2. Komponen Proses

Komponen proses dapat mencakup berbagai aspek analisis seperti jumlah


frekuensi kehadiran pendidik dan anak didik dalam kegiatan pembelajaran,
inovasi model pembelajaran yang dikembangkan, media dan bahan ajar yang
dipergunakan. Analisis konteks proses pembelajaran memberikan gambaran
tentang bagaimana suatu lembaga pendidikan (misalnya SMP) mencapai
standar kompetensi lulusannya dengan berbagai keunggulan kompetitif dan
komparatif yang ditawarkan, termasuk yang tertuang dalam visi dan misi
lembaga yang bersangkutan.
3. Komponen Product (Hasil)

Konteks product (hasil) merupakan komponen analisis konteks yang


mencerminkan keberhasilan kegiatan pendidikan (pembelajaran) yang
dilakukan pada suatu lembaga. Hasil pembelajaran dapat ditunjukkan oleh
prosentase siswa yang berada dibawah atau diatas skor KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) pada suatu mata pelajaran, jumlah siswa yang
memperoleh layanan akselerasi berdasarkan hasil belajarnya, jumlah dan mutu
karya tulis, portofolio dan karya seni lainnya.

4. Komponen Output (Keluaran)

Komponen Output (keluaran) merupakan hasil pembelajaran tidak langsung


dan menjadi dampak dari berbagai program kurikulum, ekstrakurikuler
dan/atau kookurikuler yang dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan.
Analisis konteks pada komponen ini dapat berwujud jumlah dan jenis sertifikat
yang diperoleh siswa pada berbagai kegiatan dan levelnya, piala atau
piagam penghargaan dan jumlah siswa yang mengikuti program-program
unggulan pada suatu kegiatan (misalnya lomba karya tulis ilmiah, pertukaran
pelajar dan sebagainya).

5. Komponen Outcome (Lulusan)

Komponen ini merupakan bagian analisis konteks pada suatu lembaga


pendidikan yang memberikan gambaran tentang performasi siswa setelah
lulusan dari suatu lembaga pendidikan (misalnya siswa lulus dari SMP
kemudian masuk pada pendidikan SMA/SMK/MA atau bekerja pada suatu
lapangan pekerjaan). Gambaran pada komponen analisis konteks ini dapat
ditunjukkan dengan prosentase jumlah kelulusan siswa pada tingkat Ujian
Sekolah atau Ujian Nasional, Jumlah siswa yang diterima pada lembaga
pendidikan lanjutan yang bermutu (unggulan), jumlah dan prestasi siswa pada
berbagai sekolah lanjutan.
2.2 Pengembangan Sekolah
a. Pengertian Pengembangan Sekolah
pengembangan sekolah merupakan salah satu wujud dari salah satu fungsi manajemen
sekolah yang amat penting yang harus dimilki sekolah. Ketika sekolah ingin berkembang
maka perlu memfokuskan pada nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma sekolah dan lingkungan di
luar sekolah.

b. Ruang Lingkup
2.3 Rencana Pelaksanaan
a. Item Kegiatan
b. Jadwal Kegiatan
c. Peserta dan Narasumber Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai