Anda di halaman 1dari 14

Kompos atau Pupuk Kompos adalah salah satu pupuk organik buatan manusia yang

dibuat dari proses pembusukan sisa-sisa bahan organi (tanaman maupun hewan).
Proses pengomposan dapat berlangsung secara aerobik dan anaerobik yang saling
menunjang pada kondisi lingkungan tertentu. Proses ini disebut juga dekomposisi
atau penguraian.

Proses pembuatan kompos sebenarnya meniru proses terbentuknya humus di alam.


Namun dengan cara merekayasa kondisi lingkungan, Kompos dapat dipercepat proses
pembuatannya, yaitu hanya dalam jangka waktu 30-90 hati. Waktu ini melebihi
kecepatan terbentuknya humus secara alami. Oleh karena tu, kompos selalu tersedia
sewaktu-waktu diperlukan tanpa harus menunggu bertahun-tahun lamanya.

| Manfaat Kompos |

Berbicara mengenai manfaat kompos, maka manfaat kompos sebagai berikut :

1. Manfaat Kompos Bagi Tanah


Manfaat kompos yang utama pada tanah yaitu untuk memperbaiki kondisi fisik tanah
dibandingkan untuk menyediakan unsur hara, walaupun dalam kompos unsur hara
sudah ada tetapi jumlahnya sedikit. Pupuk kompos berperan dalam menjaga fungsi
tanah agar unsur hara dalam tanah mudah dimanfaatkan oleh tanaman.

Cara terbaik memanfaatkan kompos adalah mengembalikan kompos tersebut pada


tanaman yang bersangkutan. Sebagai contoh, daun-daunan dan ranting pohon mangga
yang gugut di tanah dikembalikan lagi ke pohon mangga dengan cara ditimbun dalam
tanah dekat pohon mangga agar menjadi kompos dan dapat dimanfaatkan. Dengan
cara ini saja tidaklah cukup untuk menyediakan unsur hara bagi pohon mangga.
Untuk itu perlu masukkan lain yang lebih banyak dengan cara memanfaatkan kotoran
hewan, sampah dapur atau pun bahan-bahan organik lainnya dari luar yang diproses
menjadi kompos.

2. Manfaat Kompos Bagi Tanaman

Kompos sangat bermanfaat bagi proses pertumbuhan tanaman. Kompos tidak hanya
mensuplai unsur hara bagi tanaman, selain itu kompos juga memperbaiki struktur
tanah kering dan ladang serta menjaga fungsi tanah, sehingga suatu tanaman dapat
tumbuh dengan baik.

a. Manfaat kompos menyediakan unsur hara bagi tanaman


Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dibagi menjadi tiga golongan. Unsur hara
makro primer yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak seperti
Nitrogen (N), Pospo (P) dan Kalium (K). Unsur hara makro sekunder yaitu unsur hara
yang dibutuhkan dalam jumlah kecil, seperti belerang (S), kalsium (Ca) dan
magnesium (Mg). Unsur hara mikro yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit, seperti besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), klor (Cl), boron (B), mangan (Mn)
dan molibdenum (Mo).
Kompos yang sudah jadi dapat digunakan untuk memupuk tanaman, dimana
mengandung sebagian besar unsur hara makro primer, makro sekunder dan unsur
hara mikro yang sangat dibutuhkan tanaman.

b. Manfaat kompos memperbaiki struktur tanah


Tanah yang baik adalah tanah yang remah atau granuler yang mempunyai tata ruang
udara yang baik sehingga aliran udara dan air dapat masuk dengan baik. Tanah yang
buruk ialah apabila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (tanah pasir) atau
saling melekat (tanah liat).
Kompos merupakan perekat pada butir-butir tanah dan mampu menjadi penyeimbang
tingkat kerekatan pada tanah. Kehadiran kompos pada tanah juga menjadi daya tarik
bagi mikroorganisme untuk melakukan aktivitas pada tanah. Dengan demikian tanah
yang pada mulanya keras dan sulit ditembus air maupun udara, kini dapat menjadi
gembur kembali akibat aktivitas mikroorganisme.

c. Manfaat kompos dapat meningkatkan Kapasitas Tukar Kation


Kapasitas tukar kation (KTK) adalah sifat kimia yang berkaitan erat dengan kesuburan
tanah. Tanah dengan KTK tinggi jauh lebih mampu menyediakan unsur hara daripada
tanah KTK rendah. Pupuk kompos dapat menyediakan KTK dalam jumlah yang lebih
tinggi dibandingkan dengan pupuk organik.

d. Manfaat kompos meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan air


Tanah yang bercampur dengan bahan organik seperti kompos mempunyai pori-pori
dengan daya rekat yang lebih baik, sehingga kompos mampu mengikat serta menahan
ketersediaan air di dalam tanah. Erosi air secara langsung dapat ditahan dengan
adanya kompos pada tanah.

e. Manfaat kompos meningkatkan aktivitas biologi tanah


Pada kompos terdapat mikroorganisme yang menguntungkan tanaman. Dalam tanah,
Kompos akan membantu kehidupan mikroorganisme. Selain berisi bakteri dan jamur
pengurai, keberadaan kompos akan membuat tanah menjadi sejuk tidak terlalu
lembab dan tidak terlalu kering.
Keadaan seperti itu sangat disenangi oleh mikroorganisme. Dalam hal ini misalnya,
cacing tanah lebih senang tinggal di tanah dengan kadar organik tinggi daripada
tanah yang keras atau berpasir. Cacing tanah dapat menyediakan pupuk alami berupa
kascing yang bermanfaat bagi tanaman.

f. Manfaat kompos meningkatkan pH pada tanah asam


Unsur hara dalam tanah lebih mudah diserap oleh tanaman pada kondisi pH tanah
yang netral, yaitu 7. Pada nilai pH ini, unsur hara menjadi mudah larut di dalam air.
Semakin asam kondisi tanah (semakin rendah pH) maka jumlah ion Al (alumunium)
dan Mn (Mangan) dalam tanah semakin meningkat. Jumlah Al dan Mn yang terlalu
banyak akan bersifat racun bagi tanaman.
Kondisi tanah yang asam dapat dinetralkan kembali dengan pengapuran. Pemberian
kompos ternyata membantu peningkatan pH tanah.
g. Manfaat kompos menyediakan unsur mikro bagi tanaman
Tidak hanya unsur makro saja yang disediakan oleh kompos untuk tanaman, tetapi
juga unsur mikro. Unsur-unsur itu antara lain Zn, Mn, Cu, Fe dan Mo.

Sekian pembahasan mengenai pengertian kompos dan manfaat kompos, semoga


tulisan saya menganai pengertian kompos dan mafaat kompos dapat bermanfaat.

Sumber : Buku dalam Penulisan Pengertian Kompos dan Manfaat Kompos :

Lafran Habibi, 2009. Pembuatan Pupuk Kompos Dari Limbah Rumah Tangga. Penerbit
Titian Ilmu : Bandung.
Manfaat Pupuk Kompos

Pupuk kompos bermanfaat sebagai zat utama yang dapat membantu


mempercepat pertumbuhan tanaman dengan cara menyuburkan tanah.
Menurut racham sutanto, 2002 mengatakan bahwa dengan menggunakan
pupuk organik sifat fisik, kimia dan biologi tanah menjadi lebih baik. Selain
itu, kompos juga memiliki manfaat yang dapat di manfaatkan beberapa
aspek seperti:
a.Manfaat di bidang ekonomi
Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah sekitar.
Mengurangi ukuran limbah di sekitar.
Memiliki nilai jual yang sangat tinggi.
b.Manfaat dibidang Lingkungan
Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas
metan dari sampah organik yang membusuk.
Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.
c.Manfaat di bidang pertanian
Meningkatkan kesuburan tanah.
Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah.
Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah.
Meningkatkan aktivitas kegiatan mikroba tanah.
Meningkatkan hasil produksi
Menyediakan hormon dan vitamin tanaman.
Mencegah pertumbuhan hama dan penyakit tanaman.
Meningkatkan retensi atau keseterdiaan unsur hara.
Tanaman memanglah sangat membutuhkan vitamin dan juga kesuburan
tanah. Dengan melakukan pemupukan ini di berbagai macam tanah sesuai
dengan ukuran akan mempercepat pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, serta memproleh produksi yang baik.

Baca Juga : Cara Membuat Pupuk Kompos Untuk Lahan gambut


Referensi
1. Rohendi, E. 2005. Lokakarya Sehari Pengelolaan Sampah Pasar DKI
Jakarta, sebuah prosiding. Bogor, 17 Februari 2005.
2. Sutanto, Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik
(Pemasyarakatan dan Pengembangannya). Kanisius Yogyakarta

Disusun oleh tim Redaksi

Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik yang dibuat


dengan cara menguraikan sisa-sisa tanaman dan hewan dengan
bantuan organisme hidup. Untuk membuat pupuk kompos diperlukan
bahan baku berupa material organik dan organisme pengurai.
Organisme pengurainya bisa berupa mikroorganisme ataupun
makroorganisme.
Teknologi pengomposan dikembangkan dari proses penguraian material
organik yang terjadi di alam bebas. Terbentuknya humus di hutan
merupakan salah satu contoh pengomposan secara alami. Prosesnya
berjalan sangat lambat, bisa sampai berbulan-bulan hingga bertahun-
tahun. Kemudian umat manusia memodifikasi proses penguraian
material organik tersebut. Sehingga pengomposan yang dikelola
manusia bisa dilakukan dalam tempo yang lebih singkat.
Pupuk kompos mudah dibuat dan teknologinya sederhana. Semua
orang bisa mengerjakannya, baik untuk skala pertanian maupun
sekadar keperluan pekarangan. Silahkan baca cara membuat kompos
untuk skala pertanian dan rumah tangga.
Jenis-jenis pupuk kompos
Pengelompokan jenis-jenis pupuk kompos bisa dilihat dari tiga aspek.
Pertama, dilihat dari proses pembuatannya, yaitu ada kompos aerob
dan anaerob. Kedua, dilihat dari dekomposernya, ada kompos yang
menggunakan mikroorganisme ada juga yang memanfaatkan aktivitas
makroorganisme. Ketiga, dilihat dari bentuknya ada yang berbentuk
padat dan ada juga yang cair. Berikut ini beberapa contoh dari jenis-
jenis pupuk kompos yang umum dipakai.
1. Pupuk kompos aerob
Pupuk kompos aerob dibuat melalui proses biokimia yang melibatkan
oksigen. Bahan baku utama pembuatan pupuk kompos aerob adalah
sisa tanaman, kotoran hewan atau campuran keduanya. Proses
pembuatannya memakan waktu 40-50 hari, untuk lebih jelasnya
silahkan baca cara membuat kompos. Lamanya waktu dekomposisi
tergantung dari jenis dekomposer dan bahan baku pupuk.
2. Pupuk bokashi
Pupuk bokashi merupakan salah satu tipe pupuk kompos anaerob yang
paling terkenal. Ciri khas pupuk bokashi terletak pada jenis inokulan
yang digunakan sebagai starter-nya, yaitu efektif mikroorganisme
(EM4) . Inokulan ini terdiri dari campuran berbagai macam
mikroorganisme pilihan yang bisa mendekomposisi bahan organik
dengan cepat dan efektif. Untuk mengetahui cara membuatnya, silahkan
baca artikel cara membuat pupuk bokashi.
3. Vermikompos
Vermikompos merupakan salah satu produk kompos yang
memanfaatkan makroorganisme sebagai pengurai. Makroorganisme
yang digunakan adalah cacing tanah dari jenis Lumbricus atau jenis
lainnya. Vermikompos dibuat dengan cara memberikan bahan organik
sebagai pakan kepada cacing tanah. Kotoran yang dihasilkan cacing
tanah inilah yang dinamakan vermikompos. Jenis organisme lain yang
bisa digunakan untuk membuat kompos adalah belatung (maggot black
soldier fly).
4. Pupuk organik cair
Pupuk organik cair merupakan pupuk kompos yang dibuat dengan cara
pengomposan basah. Prosesnya bisa berlangsung aerob ataupun
anaerob. Pupuk organik cair dibuat karena lebih mudah diserap oleh
tanaman. Dari beberapa praktek, pupuk organik cair lebih efektif
diberikan pada daun dibanding pada akar (kecuali pada sistem
hidroponik). Penyemprotan pupuk organik cair pada daun harus
menggunakan takaran atau dosis yang tepat. Pemberian dosis yang
berlebihan akan menyebabkan kelayuan daun dengan cepat. Untuk
mengetahui cara membuatnya silahkan baca cara membuat pupuk
organik cair.
Karakteristik pupuk kompos
Selain menyediakan nutrisi bagi tanaman, pupuk kompos bekerja
dengan cara memperbaiki struktur fisik, kimia dan biologi tanah. Secara
fisik, kompos meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air
sebagai cadangan di saat kekeringan. Kompos juga membuat tanah
menjadi gembur dan cocok sebagai media tumbuh akar tanaman. Pada
tanah tipe pasir sekalipun, material kompos berguna menjadi perekat
sehingga tanah menjadi lebih solid. Sedangkan pada tanah liat atau
tanah lempung, kompos berfungsi menggemburkan tanah agar tidak
terlalu solid.
Secara kimiawi, pupuk kompos bisa meningkatkan kapasitas tukar
kation dalam tanah. Karena semakin banyak kandungan organik dalam
tanah, semakin baik kapasitas tukar kationnya. Kapasitas tukar kation
berfungsi melepaskan unsur-unsur penting agar bisa diserap dengan
mudah oleh tanaman.
Secara biologi, pupuk kompos adalah media yang baik bagi organisme
tanah untuk berkembang biak. Baik itu dari jenis mikroorganisme
maupun satwa tanah lainnya. Aktivitas mikroorganisme dan satwa tanah
akan memperkaya tanah dengan zat hara penting bagi tanaman.
.1 Pengertian Vertical Garden
Vertical garden adalah konsep taman tegak, yaitu tanaman dan elemen taman
lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak. Vertical
Garden juga sering disebut dengan vertical Landscape yang merupakan hasil
kreasi inovatif untuk menumbuhkan tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai
media pertumbuhan, dengan keberhasilan menemukan sistem pertumbuhan
tersebut menyebabkan berkurangnya beban yang harus ditopang pada sebuah
dinding sehingga memudahkan dalam penataan disain taman vertikal dalam
skala dinding yang luas serta jalan keluar bagi pembuatan taman pada lokasi
yang terbatas ketersedian lahannya.

Dengan konsep vertical garden, ruang tanam/space bisa jauh lebih besar
dibanding dengan taman konvensional, bahkan jumlah tanaman yang dapat
ditanam bisa beberapa kali lipat jumlahnya, sehingga dapat menambah ruang
hijau secara sangat signifikan. Vertical Garden dapat diaplikasikan di berbagai
bangunan (out door maupun indoor), pagar, carport, serta dinding-dinding
pembatas lainnya, sehingga terlihat lebih indah dan tidak monoton berupa
dinding yang keras, tapi lebih terkesan alami, bahkan dapat menyerupai lukisan
yang sangat artistik.

2.2 Cara Membuat Vertical Garden


Alat dan bahan yang diperlukan:
Botol plastik bekas minuman ukuran 1,5 L
Tali tambang
Cutter atau gunting
Tanaman yang ingin ditanam
Langkah-langkah cara membuat:

1. Pertama, siapkan lima botol plastik bekas. Botol ini akan digunakan sebagai pot
tempat tumbuhnya tanaman. Kamu bisa gunakan botol bekas air mineral yang
berwarna bening atau minuman bersoda yang biasanya berwarna hijau jika ingin
lebih menarik. Kamu juga bisa mewarnai botol plastik terlebih dahulu dengan
sentuhan kreativitas-mu sebelum digunakan agar lebih cantik.
2. Buat sebuah lubang besar berbentuk persegi panjang dengan lebar sekitar 3 cm,
atau bisa dikira-kira sesuai ukuran tanaman. Sebaiknya jangan terlalu sempit
agar lebih mudah dalam memasukkan media tanam serta pupuk. Panjangnya
juga disesuaikan, jangan terlalu panjang karena dapat menyebabkan botol
menjadi tertekuk setelah dimasukkan tanaman dan media tanam yang
membebani bagian tengah botol.
3. Buat juga beberapa lubang kecil berdiameter 0,5 cm di bagian bawah lubang
persegi panjang yang telah kamu buat. Lubang-lubang kecil ini berfungsi untuk
mengeluarkan air pada saat penyiraman. Air yang berlebihan akan menetes dari
lubang ini. Untuk membuatnya, kamu bisa menggunakan cutter, gunting, atau
ditusuk jarum dan kemudian dilebarkan menggunakan obeng, atau dengan
memanaskannya menggunakan solder, atau bisa juga menggunakan bor listrik.
Saya sarankan gunakan solder supaya lebih cepat, mudah, dan rapi. Letak
lubang-lubang jangan terlalu berdekatan satu sama lain.
4. Pot untuk tanaman pun telah selesai. Selanjutnya, kita akan membuat
gantungannya. Caranya, buat dua pasang lubang dengan diameter sekitar 1 cm
di bagian ujung kanan dan kiri botol menembus bagian dalam botol. Lubang ini
berperan sebagai jalur masuk tali tambang. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
gambar.
5. Setelah lubang siap, masukkan tali tambang melalui lubang-lubang tersebut.
Buat sebuah simpul di ujung tali untuk menyangga bagian bawah pot agar tidak
jatuh, kemudian buat juga simpul di atas pot agar menjaga posisi pot selalu
seimbang dan tidak berubah-ubah. Di jarak sekitar 1 jengkal (20 cm), buat juga
sebuah simpul untuk menyangga bagian bawah pot berikutnya dan buat pula
simpul di bagian atas seperti pot sebelumnya. Demikian pula untuk pot-pot
selanjutnya.
6. Masukkan media tanam dan tanaman kecil ke dalam pot-pot yang telah dibuat.
Berikan juga pupuk agar tanaman tumbuh subur. Untuk media tanam, saya
sarankan gunakan media tanam yang ringan seperti sekam. Tujuannya adalah
supaya tidak berat, karena ada kemungkinan tali atau gantungan dapat putus jika
beban tanaman dan media tanam terlalu berat.

7. Terakhir, gantung rangkaian pot-pot dari botol bekas yang telah dihubungkan
tali itu di tembok atau di plafon teras sebagai hiasan. Jangan lupa sirami
tanaman dan beri pupuk secara berkala.
2.3 Manfaat Vertical Garden
Kelebihan dari vertical garden atau taman tegak atau taman vertikal adalah
penggunaan lahan yang jelas jauh lebih sedikit dari taman yang biasa kita temui,
yaitu taman yang konvensional dimana seluruh tanaman ditanam ditanah yang
horizontal.

Selain penggunaan lahan yang sangat sedikit, vertical garden dapat diletakkan
atau dibangun dimana saja, baik sebagai taman di luar rumah atau taman di dalam
ruangan, vertical garden dapat dengan mudah diletakkan di dalam ruangan
maupun di luar ruangan (vertical garden indoor dan vertical garden outdoor),
sesuai dengan keinginan.
Tanaman yang digunakan merupakan tanaman yang mudah ditemui, merupakan
tanaman yang umum dan mudah dikembangkan sehingga supplai tanaman tidak
perlu dikhawatirkan. Tanaman yang dipilih biasanya tanaman yang disesuaikan
dengan vertical garden yang akan dibuat apakah penempatannya di dalam
ruangan atau penempatannya di luar ruangan.
Pemeliharaan sangat mudah, umumnya dilengkapi dengan sistem pengairan
otomatis sehingga penyiraman tanaman dilakukan secara otomatis, selama
sumber air untuk pompa tersedia dengan baik. Pemupukan biasanya dilakukan
pada saat melakukan penyiraman.
Vertical Garden juga menjadi sumber udara bersih untuk lingkungan sekitarnya
dengan memberikan supplai oksigen yang dihasilkan dari daun-daun dari
tanaman yang ditanam di vertical garden tersebut.
Vertical Garden akan mengubah lingkungan sekitarnya, bila diletakkan di dalam
ruangan, akan memberikan nilai tambah pada ruangan tersebut, serta menambah
nilai estetika lingkungan sekitarnya.
Desain yang menarik sangat penting sebagai nilai tambah bagi vertical garden
tersebut, dengan desain yang unik tentunya akan sangat memanjakan setiap
orang yang melihatnya, sehingga taman vertikal atau taman tegak tersebut
benar-benar menjadi sesuatu yang membanggakan bagi pemiliknya, sehingga.
Pengertian Vertical Garden
Vertical garden adalah konsep taman tegak, yaitu tanaman dan elemen
taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak.
Vertical Garden juga sering disebut dengan vertical Landscape
yang merupakan hasil kreasi inovatif untuk menumbuhkan tanaman
tanpa menggunakan tanah sebagai media pertumbuhan, dengan
keberhasilan menemukan sistem pertumbuhan tersebut menyebabkan
berkurangnya beban yang harus ditopang pada sebuah dinding
sehingga memudahkan dalam penataan disain taman vertikal dalam
skala dinding yang luas serta jalan keluar bagi pembuatan taman pada
lokasi yang terbatas ketersedian lahannya.

Dengan konsep vertical garden, ruang tanam/space bisa jauh


lebih besar dibanding dengan taman konvensional, bahkan jumlah
tanaman yang dapat ditanam bisa beberapa kali lipat jumlahnya,
sehingga dapat menambah ruang hijau secara sangat
signifikan. Vertical Garden dapat diaplikasikan di berbagai bangunan
(out door maupun indoor), pagar, carport, serta dinding-dinding
pembatas lainnya, sehingga terlihat lebih indah dan tidak monoton
berupa dinding yang keras, tapi lebih terkesan alami, bahkan dapat
menyerupai lukisan yang sangat artistik.
Fungsi Vertical Garden
Dinding hijau ditemukan paling sering pada lingkungan
perkotaan di mana tanaman mengurangi suhu keseluruhan bangunan
namun penyebab utama dari panas di kota-kota adalahinsolation,
penyerapan radiasi matahari oleh jalan dan bangunan di kota
menyebabkan penyimpanan panas dalam bangunan atau re-radiasi,
kehidupan dan pembangunan kota yang meyebabkan kekurangan
lahan sebagai area taman semakin langka kita temuin.
Vertikal garden atau dinding hidup juga dapat menjadi sarana
untuk pembangunan kembali sebuah taman hijau dari lahan lahan
yang semakin langka. Tanaman dapat memurnikan suhu udara maupun
air yang tercemar dengan menyerap nutrisi terlarut, bakteri mengisikan
dengan mineral komponen organik untuk membuat meineral bagi
tanaman sendiri.
Dinding Hidup sangat cocok untuk kehidupan kota-kota karena
memberikan manfaat pada dinding kosong, dinding hidup membuat area
permukaan vertical menarik juga bermanfaat bagi kesehatan atau
peningkat estetika sebuah dinding atau gedung, vartikal garden juga
cocok di daerah yang kering.
Dari segi lingkungan taman vertikal ini merupakan sistim yang
hidup untuk mengurangi kadar polusi pada sebuah ruangan atau sebuah
wilayah dan dengan adanya keberadaan taman vertical pada satu area
dapat menciptakan iklim mikro yang lebih menyejukan . Hal ini dapat
dilihat_dari_bagan_berikut_ini.

Dinding hidup juga bisa berfungsi untuk pertanian kota ,berkebun


perkotaan atau untuk keindahan sebagai seni dinding maupun gedung.
Vertikal garden atau dinding hidup yang dibangun dalam indoor maupun
outdoor dapat juga memberikan manfaat/membantu
meringankan sindrom.
Alat dan bahan yang harus kamu siapkan adalah:

Botol plastik bekas minuman ukuran 1,5 L;


Tali tambang;
Cutter atau gunting;

Adapun langkah-langkah membuatnya adalah sebagai berikut:

1. Pertama, siapkan lima botol plastik bekas. Botol ini akan digunakan sebagai
pot tempat tumbuhnya tanaman. Kamu bisa gunakan botol bekas air mineral yang
berwarna bening atau minuman bersoda yang biasanya berwarna hijau jika ingin lebih
menarik. Kamu juga bisa mewarnai botol plastik terlebih dahulu dengan sentuhan
kreativitas-mu sebelum digunakan agar lebih cantik.

2. Buat sebuah lubang besar berbentuk persegi panjang dengan lebar sekitar 3
cm, atau bisa dikira-kira sesuai ukuran tanaman. Sebaiknya jangan terlalu sempit agar
lebih mudah dalam memasukkan media tanam serta pupuk. Panjangnya juga
disesuaikan, jangan terlalu panjang karena dapat menyebabkan botol menjadi tertekuk
setelah dimasukkan tanaman dan media tanam yang membebani bagian tengah botol.

3. Buat juga beberapa lubang kecil berdiameter 0,5 cm di bagian bawah lubang
persegi panjang yang telah kamu buat. Lubang-lubang kecil ini berfungsi untuk
mengeluarkan air pada saat penyiraman. Air yang berlebihan akan menetes dari lubang
ini. Untuk membuatnya, kamu bisa menggunakan cutter, gunting, atau ditusuk jarum dan
kemudian dilebarkan menggunakan obeng, atau dengan memanaskannya menggunakan
solder, atau bisa juga menggunakan bor listrik. Saya sarankan gunakan solder supaya
lebih cepat, mudah, dan rapi. Letak lubang-lubang jangan terlalu berdekatan satu sama
lain.

4. Pot untuk tanaman pun telah selesai. Selanjutnya, kita akan membuat
gantungannya. Caranya, buat dua pasang lubang dengan diameter sekitar 1 cm di bagian
ujung kanan dan kiri botol menembus bagian dalam botol. Lubang ini berperan sebagai
jalur masuk tali tambang. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar.

5. Setelah lubang siap, masukkan tali tambang melalui lubang-lubang tersebut.


Buat sebuah simpul di ujung tali untuk menyangga bagian bawah pot agar tidak jatuh,
kemudian buat juga simpul di atas pot agar menjaga posisi pot selalu seimbang dan tidak
berubah-ubah. Di jarak sekitar 1 jengkal (20 cm), buat juga sebuah simpul untuk
menyangga bagian bawah pot berikutnya dan buat pula simpul di bagian atas seperti pot
sebelumnya. Demikian pula untuk pot-pot selanjutnya.

6. Masukkan media tanam dan tanaman kecil ke dalam pot-pot yang telah
dibuat. Berikan juga pupuk agar tanaman tumbuh subur. Untuk media tanam, saya
sarankan gunakan media tanam yang ringan seperti sekam. Tujuannya adalah supaya
tidak berat, karena ada kemungkinan tali atau gantungan dapat putus jika beban tanaman
dan media tanam terlalu berat.

7. Terakhir, gantung rangkaian pot-pot dari botol bekas yang telah dihubungkan
tali itu di tembok atau di plafon teras sebagai hiasan. Jangan lupa sirami tanaman dan
beri pupuk secara berkala.

Bagaimana? Mudah bukan? Mau lihat bagaimana hasilnya? Di bawah ini adalah vertical garden
sederhana buatan para anggota KOPHI dan buatan saya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai