organisasi menentukan bukan hanya apa yang akan dikatakan, tetapi juga apa yang akan
dilakukan. Pada masa awal kemunculannya dan sampai 1960-an, PR hanyalah upaya
menyusun dan menyebarkan pesan yang diberikan oleh manajemen. Manajemen bertanya
kepada PR,”Bagaimana saya mengatakannya?” Dalam merespon perubahan social pada 1960-
an, organisasi dan CEO-nya semakin bertanggung jawab atas berbagai isu public dan isu seperti
kenyamanan karyawan, kesetaraan kesempatan, dan isu lingkungan. Selain menanyakan
bagaimana cara mengatakan sesuatu, manajemen juga bertanya kepada PR,”Apa yang harus
saya katakana?” Tetapi, sejak 1980-an, PR memasuki tahap ketiga ; selain mengajukan
pertanyaan komunikasi, manajemen kini mengajukan pertanyaan,”Apa yang akan saya
lakukan?” Burson menghubungkan peran baru ini dengan pengawasan public yang makin
mendetail dan tak terhindarkan terhadap apa yang dikatakan dan dilakukan organisasi.
Pengawasan ini semakin meningkat setelah terjadi beberapa skandal korporat selama beberapa
tahun belakangan, seperti kasus Ernon, Tyco, WorldCom, dan ImClone. Respons public sangat
cepat karena hadirnya teknologi komunikasi yang cepat di seluruh dunia. Teknologi komunikasi
modern menutup jarak antara pesan dan perilaku sampai pada titik dimana keduanya hampir
dianggap satu dan sama : Apa yang dilakukan organisasi dapat dilaporkan secepat apa yang
dikatakan organisasi. Akibatnya, semua organisasi lebih membutuhkan PR atau humas, dengan
tujuan pertama membantu menentukan apa yang akan dilakukan, dan kemudian mengerjakan
apa yang akan dikatakan dan bagaimana mengatakannya. KOMPONEN AKSI DALAM
STRATEGI Menurut adagium lama : “Aksi berbicara lebih lantang ketimbang ucapan.” Tetapi
banyak orang di manajemen, dan sayangnya, juga di beberapa bagian PR, mempercayai mitos
bahwa komunikasi saja sudah cukup untuk memecahkan hampir semua problem PR. Akan
tetapi, biasanya problem PR berasal dari sesuatu yang telah dilakukan, bukan sesuatu yang
telah dikatakan. Perkecualiannya adalah ketika “sesuatu yang dikatakan” menjadi kejadian
tersendiri, seperti ketika seseorang yang lainnya. Misalnya, Pada Desember 2002, Senate
Majority Leader Trent (R-Miss) mengundurkan diri dari posisinya setelah ucapan yang buruk
pada saat pesta 1|Page
bersama koleganya yang menyebabkan public menganggapnya seorang rasis. Yang lebih
problematik adalah ketika komentar semacam itu muncul dalam komunikasi organisasi resmi.
Bertindak Responsif dan Bertanggung Jawab Jika sesuatu yang dilakukan menyebabkan
problem, maka harus ada yang dilakukan untuk memecahkan problem itu. Dengan kata lain,
diperlukan tindakan korektif adalah sebuah universitas yang kesulitan untuk mendapatkan
mahasiswa. Para peneliti menemukan kata”Don’t go to State, freshmen can’t get classes.” Jelas,
mahasiswa baru mendapat prioritas rendah. Hanya setelah Universitas itu memberi prioritas
pada mereka, jumlah mahasiswa tingkat meningkat secara segnifikan. Contoh lainnya
adalah”problem kuda liar”. Borrrreau of Land Management (BLM) menjalankan mandate
Departement of the Interior untuk mengelola kuda liar dan populasi keledai liar di lahan federal.
Karena mendapat perlindungan dari Wild Horse and Burro Act 1971,hewan liar ini berkembang
terlalu banyak untuk ditampung di lahan federal dan mulai mencari makan di lahan milik para
peternak. BLM mengumpulkan seua hewan itu dan menyediakannya untuk program “Adopt-a-
Horse” yang berjalan sukses. Karena tidak semua kuda dan keledai diinginkan oleh orang yang
berminat mengadopsi. Yang membayar 125juta untuk biaya mengadopsi,BLM kemudian
menghilangkan pungutan itu untuk peternak yang mau mengambil banyak hewan itu. Para
pelindung hewan memprotes dengan menuduh BLM ikut membantu membantai kuda
liar,”Warisan Nasional kita,”karena memberikannya kepada para pemilik peternakan (ranchers).
Mereka menuduh bahwa para peternak itu mengirimkan hewan itu langsung kerumah jagal, dan
mendapat keuntungan besar dari proses ini. Pejabat BLM menyangkal ikut berperan dalam
penyembelihan komersial ini tetapi mempertanyakan kebijakan pengeluaran jutaan dollar untuk
menangkap hewan liar pada saat program pemerintah untuk kaum miskin dikurangi. Tetapi
protes kemarahan terus berlangsung. Tampaknya tidak ada strategi komunikasi yang bisa
meredam problem ini. Ketika pejabat BLM mengetahui bahwa program pembebasan biaya
adalah faktor utama yang menimbulkan masalah, mereka membatalkan program itu. Kemudian,
agen ini mengubah kebijakan yang berkaitan dengan kepemilika. Peternak tidak diberi hak milik
atas kuda dan keledai liar yang diadopsinya selama setahun. Selama setrahun itu, meskipun 2|
Page
peternak bertanggung jawab untuk merawat dan member makan, binatang itu tetap milik
public.Sekali lagi, tindakan bicara lebih lantang ketimbang ucapan. Contoh klasik dari tindakan
PR yang responsif dan bertanggung jawab adalah tindakan Johnson & Johnson menangani
krisis Tylenol. Mengoordinasikan Aksi dan Komunikasi Krisis Tylenol juga mengilustrasikan
kebutuhan untuk mengoordinasikan aksi dan komunikasi : Pada akhir 1982,McNeil Consumer
product, bagian dari Johnson & Johnson, mendadak menghadapi krisis ketika tujuh orang di
West Side Chicago mati secara misterius. Otoritas menyatakan bahwa mereka tewas karena
racun sianida yang dimasukkan dalam kapsul Tylenol. Berita ini menyebar cepat melalui televisi
dan siaran berita lain. Terjadi kepanikan di kalangan konsumen, rumah sakit,dokter,dan farmasi
di seluruh negeri. Krisis ini membutuhkan aksi segera yang didukung dengan komunikasi.
Berikut ini adalah komponen aksi dari respons perusahaan tersebut. Ketika perusahaan johnson
& johnson mengalami krisis karena kasus isu sianida,disini kita bisa lihat langkah nyata seorang
PR yang bertindak responsif dan bertanggung jawab.Johnson & Johnson dengan responsif dan
cepat mengambil langkah-langkah berikut: 1. Menghentikan Produksi kapsul Tylenol dan
menunda advertising promosional. 2. Membangun hubungan dengan kepolisian
Chicago,FBI,Food and Drug Administration. 3. Menarik semua produk Tylenol di pasaran
sebanyak 31 botol dengan biaya lebih dari 100 juta dolar Amerika 4. Mendesain dan meproduksi
kemasan yang double protective 5. Meluncurkan kembali kapsul Tylenol dalam kemasan baru ke
pasaran dengan cara bertahap untuk meyakinkan pengguna bahwa produk itu aman. Disini kita
dapat lihat pembenaran bahwa,aksi,komikasi dan responsive merupakan problem solver. 3|Page
MENGOORDINASIKAN AKSI DAN KOMUNIKASI Beberapa keputusan manajemen korporat
sama sulitnya dengan memutuskan untuk merelokasi kantor pusat perusahaan. Ketika Southern
Railway System dan perusahaan induknya, Norfolk Southern Corporation, mengambil keputusan
tersebut, beberapa public dipengaruhi oleh keputusan tersebut. Alasan untuk pindah dan
membuka cabang harus dijelaskan secara efektif dan secepat mungkin. Southern Railway
berkantor pusat di Washington DC. Sejak berdiri pada 1894. Meskipun Atlanta selalu menjadi
pusat operasional dari southern, pimpinan manajemen perusahaan dan 700 pejabat penting
beserta staf pendukungnya berkantor pusat di Washington. Southern Railway dan Norfolk dan
Western Railway berkonsultasi di bawah kepemilikan bersama dengan membentuk Norfolk
Southern Corporation. Pada masa awal kemitraan, perusahaan induk dibangun di Norfolk,
Virginia:kantor pusat operasi dan eksekusi Northern dan western tetap berada di Roanoke,
Virginia:dan Southern tetap mempertahankan eksekutifnya di Washington dan kantor pusat di
Atlanta. Setelah implementasi rencana merger dilakukan, manajemen memutuskan efiiiisiensi
maksimum operasional akan tercapai dengan mengonsolidasikan kantor pusat operasi dan
eksekutif southern. Atlanta, sebagai jantung operasi 13 negara bagian , dengan 10.000 mil jalan
kereta api, dianggap sebagai tempat yang tepat. Jadi, keputusan itu dibuat untuk mendekatkan
kantor Washington dengan merelokasi personelnya entah ke Norfolk atau Atlanta. Kecuali untuk
beberapa prersonel yang akan tetap berada di Washington, semua karyawan akan direlokasi,
dan karenanya ratusan karyawan dan keluarganya akan terkena pengaruh. Prioritas pertama
dari manajemen adalah member informasi resmi kepada karyawan tentang perpindahan ini,
sebelum mereka membacanya di Koran. Setelah keputusan pindah sudah final, kepala-kepala
departemen di gedung pusat diberi penjelasan tentang keputusan dan kemudian diminta untuk
memberi nasihat kepada personel di departemen masing-masing dengan segera. Semua orang
menggunakan surat umum yang ditandatangani oleh presiden perusahaan induk sebagai
sumber informasi sah tentang perpindahan kantor ini. Mereka diberi tahu alasan kepindahan,
bahwa kantor baru akan dibangun di Atlanta untuk mengakomodasi mereka. Diberi tahu bahwa
mereka akan diberi waktu yang cukup untuk merencanakan perpindahan secara tertib, dan
diberi tahu bahwa perusahaan menawarkan program bantuan relokasi yang baik. 4|Page
Dengan asumsi bahwa keputusan ini akan segera menyebar, keputusan itu segera
diberitahukan kepada media utama baik di Washington maupun Atlanta. Kebijakan ini
melahirkan liputan luas yang positif tentang rencana pemindahan kantor tersebut. Tidak ada satu
pun berita atau editorial negatif yang muncul. Setelah berita menyebar melalui media dan
saluran lainnya, hasil yang diharapkan terus menyusul. Departemen PR Southern menjawab
banyak permintaan informasi tentang hubungan perusahaan dengan Atlanta dan Washington,
detail tentang siapa yang akan pindah ke Atlanta dan kapan akan pindah, dan beberap
pertanyaan terkait lainnya. Semua pertanyaan ini dijawab dengan segera dan dengan lengkap.
Bukti lain dari efektivitas pengkomunikasian pemindahan kantor ini muncul saat pertemuan
dengan pimpinan pemerintah, transportasi, dan bisnis di Atlanta. Wali kota Atlanta memberi
sambutan baik kepada southern, dan di depan kamera televisi dan wakil media massa dari
seluruhnegeri, wali kota mengatakan kepada presiden southern bahwa Atlanta akan melakukan
segala sesuatu yang membantu memudahkan perpindahan dan bisa menguntungkan kedua
belah pihak. “Transisi ini jelas dapat dilakukan tanpa perlu mengucapkan sepatah kata pun,”kata
seorang pejabat PR,”Tetapi sekali lagi menyadari bahwa hasilnya akan lebih posotif apabila
anda “membicarakannya sekarang” ketimbsng “mempertahankan diri kemudian. Strategi
Komunikasi mendukung program aksi : 1.memberi informasi kepada public internal dan eksternal
tentang tindakan tersebut , 2.mermbujuk public untuk mendukung dan menerima tindakan
tersebut, 3.memberi petunjuk kepada public cara menerjemahkan niat ke dalam aksi. Berikut ini
adalah ringkasan komponen komunikasi dari strategi Johnson & Johnson : 1. Publik :
Konsumen,ahli farmasi,manajemen dan staf penyalur makanan, administrator dan staf rumah
sakit, kontak Food and Drug Administration, kontak FBI, pers medis , dan pers umum. 2. Strategi
pesan : Upaya intensif untuk mengumpulkan fakta tentang produksi kapsul di pasar Chicago .
Kerja sama penuh denga Food and Drug Administration. Jaminan untuk memberitahukan
kepada penyelidik tentang tekad perusahaan untuk memecahkan misteri dan memastikan
kemurnian produknya. 5|Page
3. Strategi media : Kerja sama terbuka dan penuh dengan media untuk mengungkapkan fakta
kepada public secepat mungkin, termasuk menggunakan konferensi pers 30 kota menggunakan
televisi satelit. Memusatkan penyampaian semua informasi. Tindakan sebagai Respons system
terbuka Tindakan PR adalah”tindakan tanggung jawab social yang dilakukan oleh departemen
PR atau bagiam lain dari organisasi”,Strategi aksi biasanya mencangkup perubahan dalam
kebijakan,prosedur,layanan dan prilaku organisasi perubahan ini di desain untuk mencapai
tujuan program dan tujuan organisasi,sedangkan pada saat yang sama merespon kebutuhan
dan kesejahteraan public organisasi.Ringkasnya tindakan korektif melayani kepentingan
bersama dari organisasi dan publiknya. Strategi aksi berasal dari pengetahuan tentang
bagaimana kebijakan,prosedur,aksi dan output organisasi lainnya memberikankontribusi kepada
problem PR,seperti ditunjukan dalam analisis situasi pada,pemahaman yang menyeluruh pada
situasi problem adalah penting untuk mendesain strategi aksi.Misalnya ketika,Atlanta Bureou of
Police service (APBS) menangani problem kurangnya polisi untuk keamanan dan keselamatan
public,ia mulai mempelajari program perekrutannya.Sebelum mengembangkan kominkasi
Rekruitmen,APBS mengubah cara pelaksanaanprogram perekrutannya.Langkah pertama APBS
memperluas area pencarian dari Metropolitan Atlanta hingga seluruh area Georgia.Kedua,ia
membri staff kantor yang khusus menangani Rekruitmen.Ketiga APBS melengkapi kantor
dengan computer yang dibutuhkan untuk mempercepat lamaran.Perubahan internal dan
kampanye komunikasi yang mengiringinyaberhasil mendapatkan lebih 1.800 lamaran dan
mendapat 80 petugas baru untuk kepolisian dalam setahun.Usaha sebelumnya untuk melakukan
perekrutan tanpa perubahan dalam struktur dan proses tidak pernah bias mengatasi problem ini.
Strategi aksi dikonsentrasikan pada penyesuaian atau adaptasi didalam organisasi,namun
sebuah kesempatan untuk mengimplemasikan perubahan itu mensyaratkan agar pimpinan
manajemen dan praktisi mendefinisikan PR sebagai sesuatu yang lebih dari sekedar publisitas
dan komunikasi persuasive.seprti yang ditunjukan oleh Hrold Burson yakni,PR membantu
menetukan apa yang dilakukan dan apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya. 6|
Page
KESIMPULAN : Meskipun komunikasi itu penting , namun ia tidak cukup , seperti yang dikatakan
oleh seorang praktisi,”Anda tidak bisa mengkomunikasikan sesuatu yang tidak anda
lakukan.”Dalam kasus ini, komunikasi organisasi harus didukung dengan aksi. 7|Page
DAFTAR ISI Hal. Kata Pengantar………………………………………………… i Daftar Isi
……………………………………………………… ii A. Aksi dan komunikasi
………………………….. 1 B. Komponen aksi dalam strategi ............. 1-2 C. Bertindak responsif
dan bertanggung jawab .………………. 2 D. Mengoordinasi aksi dan komunikasi
……………………. 4 E.Tindakan sebagai respon sistem terbuka……………………..
…………………. 4 F.kesimpulan……………………..…………………. 7 G.Daftar
pustaka………………………………………..8 8|Page
https://dokumen.tips/documents/aksi-dan-komunikasi.html
Praktisi Public Relations sebagai bagian dari tim manajemen sebuah organisasi
harus terlibat dalam proses pembuatan keputusan untuk memastikan bahwa
organisasi melakukan tindakan positif dan bertanggung jawab secara sosial.
Tindakan ini kemudian menjadi sumber bagi banyak komunikasi organisasi. Teori
Difusi merupakan teori dasar untuk public relations dan memiliki beberapa
ringkasannya :
• Bagaimana cara ide-ide baru diadopsi dalam sebuah masyarakat.
• Dua kategori karakteristik individu dari setiap audiensi target:
a. Utama; menengah; dan moderat
b. Laten; sadar; dan aktif
• Sistem klasifikasi ini untuk membantu menentukan seberapa jauh sebuah publik
siap dan dapat merespon setiap aksi yang direncanakan.
Ini merupakan keterangan bagian diatas :
• Publik utama: kelompok yang kepadanya sebuah aksi diarahkan.
• Publik menengah: individu memiliki kontak langsung dengan audiensi utama dan
dapat menyampaikan pesan kepada mereka.
• Publik moderat: kelompok yang berbagi tujuan yang sama atau filosofi pengarah
yang sama dan dapat memberi dampak pada publik utama
• Publik laten: tidak memiliki kesadaran akan kebutuhan untuk berubah.
• Publik sadar: menyadari akan sebuah kebutuhan, tetapi tidak memiliki kemauan
untuk bertindak seperti menerima ide baru.
• Publik aktif: sadar dan siap untuk melakukan sesuatu.
Jawaban :
A. Pembagian tanggung jawab :
berdasarkan kegiatannya. Adapun pembagian tanggung jawab dari kegiatan public
relatoins yaitu :
1.Internal Public Relations
• Mundur ke belakang dari tanggal kegiatan yang telah ditentukan, atau
• Memetakan setiap kegiatan yang telah teridentifikasi dalam flow chart (peta aliran
kegiatan)
• Contoh flow chart
C. Anggaran
Seorang public relations selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengamb
il tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, da
n memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya. Karena selain mengenalkan
visi misi perusahaan, public relations menciptakan persepsi yang baik untuk masyarakat.
Selain tugas, fungsi manajemen public relations memiliki tanggung jawab untuk memberikan inform
asi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan ses
uatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
Berikut wewenang dan tanggung jawab yang diemban oleh unit Public Relation :
a. Menentukan event–event lembaga sebagai implementasi Marketing Public Relation ( MPR ).
b. Mengusulkan adanya bentuk penawaran kerjasama dengan institusi lain.
c. Mengadakan jumpa pers untuk membangun image lembaga.
d. Melaksanakan sosialisasi terprogram dan terpadu lembaga.
e. Bertanggung-jawab atas keharmonisan hubungan kerjasama dengan institusi lain.
f. Bertanggung–jawab atas pengembangan program lembaga melalui presentasi dan sosialisasi.
g. Bertanggungjawab atas kelancaran publisitas lembaga.
Seperti tanggung jawab PR yg dijelaskan diatas. Seorang PR dominan membuat sebuah kegia
tan atau program demi menunjang berkembangnya suatu perusahaan.
4 Langkah Proses PR :
1. Menentukan masalah (apa yang sedang terjadi?)
seperti mengadakan suatu penelitian untuk mendapat data primer dan sekunder dari masyarakat
2. Perencanaan dan penyusunan program (apa yang harus dilakukan?)
menetapkan tujuan yang dicapai dengan diadakannya proses pr dan strategi-strategi yang harus dila
kukan dalam kegiatan atau program ini
3. Aksi dan komunikasi (bagaimana melaksanakannya)
Merupakan tahapan melaksanakan apa yang sudah direncanakan
4. Evaluasi (apa yang sudah dulakukan?)
Tahapan terakhir untuk mengetahui dan menilai apakah yang dilaksanakan sesuai dengan yang diren
canakan, atau tidak.
Contoh aksi komunikasi public relations
Bayangkan anda adalah seorang public relations Falcon Pictures Indonesia. Sedang mempro
mosikan film terbaru yang telah kalian distribusi yaitu “Warkop DKI Reborn Part I”. dihari pertama pe
mutaran film di bioskop, film mengalami pembajakan melalui situs online dan membuat perusahaan
anda mengalami kerugian. Sebagai seorang PR anda akan menanggulangi kasus tersebut dan memini
malisir kerugian dengan membuat suatu program kegiatan public relations agar meningkatkan jumla
h penonton di bioskop kembali. Dengan dilatar belakangi kasus tersebut anda membuat laporan yan
g jelas tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah penonton warkop dki di boskop. Seorang publi
c relations yang memiliki dibidang seni dan profesionalitas. Apa yang harus dilakukan? dan Bagaima
na melaksanakannya?, dengan pertanyaan tersebut anda sebagai seorang public relations akan berfi
kir kritis untuk menangani kasus ini. Membuat program “Nonton Bareng dan Meet & Greet Warkop
DKI di Bioskop” misalnya dengan memberikan doorprize kaos dan CD Ost. Warkop DKI Reborn. Deng
an sasaran program yang ditujukan untuk seluruh pecinta film indonesia dilaksanakan di 5 kota besar
di indonesia dengan berikut jadwal pelaksanaan kegiatannya:
12.40 - 15.00 Vino G Bas
Marvel City Surabaya
WIB tian,
Nobar dan Meet & 26 September 2
1 Tora Sudiro
Greet 016
Tunjungan Plaza XXI Sur ,
17.00 - 20.00
abaya
WIB Abimana,
Dengan rencana anggaran:
Total Rp 1.516.000.000
Setelah aksi komunikasi dilakukan seperti dalam tahapan atau 4 langkah proses PR yang kee
mpat yang anda lakukan adalah evaluasi program. Yang berisikan konsep-konsep program kegiatan
public relations yang telah kalian susun. Indikator keberhasilan tentu saja sesuai dengan tujuan yang
ada yaitu meningkatnya jumlah penonton di bioskop. Evaluasi disini menggunakan bentuk evaluasi k
ehumasan dan perusahaan. Secara perusahaan yang dievaluasi adalah keuntungan yang di dapatkan
(cost efficiency) dan keberhasilan tujuan. Secara kehumasan evaluasi akan fokus pada goal achievm
ent, measurement of improvement and results, unplaned results dan unarticulated hope.
Sumber: Materi oleh Ahmad Zamzamy, S. Sos, M. Med. Kom
Dosen mata kuliah manajemen public relations, prodi ilmu komunikasi, FISIP UPN “Veteran” Jawa Ti
mur.
http://oihar.blogspot.co.id/2014/07/tugas-dan-tanggung-jawab-public-relation.html
http://alfianisaputri.blogspot.co.id/2016/10/contoh-aksi-komunikasi-public-relations.html