Anda di halaman 1dari 25

EVOLUSI DAN

SEJARAH PUBLIC
RELATIONS
Oleh : Melly Maulin P.,S.Sos., M.Si
• Evolusi Public Relations
Evolusi (evolution) adalah perkembangan,
perubahan secara gradual, bertahap atau perlahan –
lahan. Lawan dari evolusi adalah revolusi
(relavation), perubahan secara cepat. Pembahasan
evolusi Public Relations (PR) mencoba melihat
perubahan atau perkembangan PR dari zaman
kuno sampai menjadi PR modern seperti sekarang
ini.
• Cikal Bakal Public Relations

PR adalah fenomena abad ke – 20 yang akar –


akarnya berpangkal jauh dibalik sejarah, dalam arti
setua komunikasi massa itu sendiri. Dalam
peradaban turun – temurun, seperti peradaban
Babilonia, Yunani, dan Roma, orang diimbau
untuk menerima kekuasaan pemerintah dan agama
melalui teknik – teknik yang digunakan hingga
massa kini : Komunikasi antarpribadi, Pidato,
Seni, Sastra, Pergelaran acara publisitas, dan cara-
cara lain.
• Beberapa contoh praktik awal PR :
1. Praktik tim utusan untuk mempersiapkan rute
perjalanan seorang politisi atau pejabat tinggi,
tidak di ciptakan oleh Harry Truman atau
Richard Nixon ( Keduanya mantan presiden
Amerika Serikat di Era Modern ini )
2. Publisitas untuk olimpiade di Athena pada
zaman dulu, membutuhkan keterampilan praktik
PR yang sama dengan yang dilakukan pada
Olimpiade pada tahun 1984 di Los Angeles.
3. Penulisan pidato pada zaman plato mempunyai arti
yang sama dengan yang dilakukan pada zaman ini
4. Bisnis di Republik Vanesia pada pertengahan kedua
abad ke 15 menjalankan strategi dan taktik
hubungan dengan investor, sama seperti yang
dijalankan oleh IBM Amerika Serikat pada
pertengahan kedua abad ke- 20
5. Pada abad ke 11, sepanjang hierarki Gereja Roma,
Pausd Urbanus II menghibau ribuan umatnya
mengabdi kepada Tuhan dan memohon
pengampunan atas dosa – dosa umat dengan
melibatkan diri dalam perang salib.
• Lembaga Pers
“ Hyping”, promosi untuk bintang Film dan telivisi,
buku, Surat kabar, majalah dan sejenisnya dengan
mengunakan media dan perangkat lain merupakan
fenomena yang semakin hidup dalam dunia PR
dewasa ini. Pada intinya, “hyping” terletak pada
lembaga pers yang oleh American College Dictionary
di definisikan “ seseorang yang dibayar untuk
menghadiri promosi sebuah teater, seorang pelakon,
dan sebagainya melalui iklan dan pemberitahuan
kepada pers. (Wilcox, Ault, dan Agee. 2006 : 51)
• Publisitas
 Publisitas adalah penyampaian pernyataan kepada pers
atau media massa mengenai kegiatan sebuah organisasi
atau seseorang publisitas kegiatan paling awal dari PR.
 Pada era kolonial, tahun 1620, di Eropa Virginia
Company melakukan publisitas yang menawarkan sekitar
2,3 hektar tanah secara gratis kepada calon pemukim ke
Amerika sebelum tahu 1625. publisitas lainnya, Harvard
College menerbitkan sebuah brosur untuk mencari dana,
dan pada tahun 1758 kings college ( sekarang Universitas
Columbia) mengeluarkan siaran persnya yang pertama
tentang gladi resik penyerahan ijazah
 Pada abad ke 19, diamerika urusan pemerintahan
dikendalikan oleh kaum bangsawan, kalangan
berduit sampai pecahnya pemberontakan oleh
warga kebanyakan, seperti pemberontak
Andrew Jackson
 Kampanye Jackson dan kampanye
kepresidenannya mewakili usaha pertama dalam
kehidupan politik Amerika Serikat untuk
memperoleh dukungan secara luas bagi calon
presiden
 Pada abad ke 20 dengan meningkatkan penerimaan
orang terhadap pengunaan publisitas, lembaga
publisitas pertama adalah bito publisitas yang
didirikan di Boston pada tahun1900
 Seorang usahawan lain, Henry Ford merupakan
industriawan besar yang pertama yang mengunakan
dua konsep dasar PR secara tuntas :
1. Pandangan tentang positioning, gagasan bahwa
pujian dan publisitas senantiasa ditujukan pada orang
yang pertama kali melakukan sesuatu
2. Kesiapan dihubungi oleh pers
• Konsultasi

Perkembangan PR modern dimulai pada tahun 1906


ketika lvy Lee disewa oleh industri baja antrasit,
yang pada saat itu menghadapi tambang, John
Mitchell sudah menginformasikan kepada
wartawan, semua yang mereka tuntut, pemimpin
pemilik tambang, George F. Bair, telah menolak
berbicara dengan pers atau bahkan dengan presiden
Theodore Roosevelt, yang berusaha menengahi
perselisihan ini
• Ledakan Public Relations
Menjelang tahun1950, sekitar 17.000 pria dan
2.000 bekerja sebagai praktisi PR dan Publisitas.
Pada tahun 1960, petugas sensus menghitung
sebanyak 23.870 pria dan 7.271 wanita terlibat
dalam profesi PR, kendati beberapa pengamat
mengantisipasi jumlah orang yang berkerja di
bidang PR sekitar 35.000. sebagian besar bekerja
dalam manufakturing, jasa bisnis, keuangan,
asuransi, agama, organisasi, nirlaba, pemerintah
dan jasa komunikasi.
• Sejak tahun 1960, jumlah praktisi PR secara
dramatis meningkat. Pada tahun 1986, biro pusat
Statistik Tenaga Kerja di Amerika memperkirakan
157.000 orang bekerja di bidang PR dan untuk
pertama kalinya jumlah pekerja wanita meningkat
tajam mencapai lebih dari 50%.
• Pertumbuhan PR pada abad ke – 20 juga dapat di
ukur dari jumlah literaturnya. Sejak tahun 1900
sampai 1928 hanya ada 2 buku masuk dalam daftar
katalog Books in Print yang pada judulnya
mengunakan kata “ Public Relations”.
• Megatren Dalam Public Relations
John Naisbitt, dalam bukunya yang sangat larid
Megatrend, menunjuk sejumlah kecenderungan
yang mengubah bentuk masyarakat Amerika. Jika
orang membaca secara lebih teliti, gagasan
Naisbitt memberikan patokan – patokan untuk PR
yang terus berlanjut berikut ini adalah rangkuman
dari antisipasi utama Megatrend dalam PR :
1. Pekerja akan bertahan karena Amerika akan
tertahan karena Amerika memberi peluang
bagi industri jasa dan informasi
2. Perusahaan – perusahaan PR akan
menekankan pengumpulan informasi dan
pencarian data melalui komputer untuk klien
3. Penekanan lebih besar akan diberikan
manajemen isu ( pemantauan lingkungan),
komunikasi proaktif dan perencanaan strategis
4. Spesialisasi dalam PR akan meningkat
5. Kegiatan PR dan peluang pekerjaan akan
bergeser dari apa yang di sebut industri
6. Perhatian akan lebih terpusat pada keragaman
etnis di Amerika Serikat, dengan pesan – pesan
dan perangkat komunikasi yang lebih khusus
bagi warga Hispanik yang semakin bertambah.
7. Praktisi PR akan semakin menguasai
komputer, data base, pemrosesan kata,
konferensi via telepon dan komunikasi satelit
8. Pengetahuan mengenai isu – isu dunia, geografi, dan
budaya akan lebih penting karena ekonomi global dan
infrastruktur akan dominan
9. Pendidikan dan pengembangan profesiaonal yang
terus berlanjut akan menjadi satu keharusan bagi
praktisi PR
10. Urusan pemerintahan akan mengalami lebih banyak
tekanan karena pemerintah setempat dan pusat
mempunyai tanggung jawab besar
11. Peluang kerja dalam bidanf PR akan meningkat lebih
cepat di kalangan perusahaan baru yang mulai
berkembang dibandingkan perusahaan besar yang
sudah mapan
12. Hak kewarganegaraan dan kebebasan berbicara
karyawan akan mendapat tekanan baru
13. Konsumerisme akan berada pada tingkat tinggi dan
kinerja perusahaan akan tetap mendapat sorotan
tajam.
14. Spesialisasi media massa termasuk majalah, radio
siaran gelombang pendek dan jaringan kabel, akan
membutuhkan lebih banyak pakar PR
15. Komunikasi Interpersonal akan tetap merupakan satu
cara yang paling efektif untuk menjangkau orang –
orang yang termasuk masyarakat teknologi tinggi
Berdasarkan pada teori dan penelitian mereka,
James Grunig dan Todd Hunt memaparkan 4
model surat menyurat humas di 4 periode sejarah
dan perkembangan modern PR (Grunig & Hunt,
1984).
Dan zamannya adalah : Publisitas ( teori
penyiaran , teori informasi publik), Advokasi
( Teori asimetris ), Hubungan ( Teori simetris)
Sejarah dan perkembangan PR Di Dunia Barat,
Ketiga dan Indonesia
• Perkembangan PR di negara Barat, Dunia
Ketiga dan Indonesia sampai sekarang ini tidak
terlepas dari dua orang Bapak Public
Relations, yakni lvy Letbetter Lee dan Edward
L. Bernays. Kedua ilmuwan ini peletak dasar
munculnya PR Modern, yang semakin hari
keberadaan dan perkembangannya sebagai
sebuah disiplin ilmu dan bidang profesi terlihat
semakin mapan.
• PR merupakan suatu subjek studi dan kegiatan
yang sangat diminati di negara – negara dunia
ketiga karena menghadapi kebutuhan yang begitu
mendesak untuk menyebarkan berbagai macam
pengetahuan dan pemahaman kepada
penduduknya, baik sektor swasta maupun
pemerintah.
• Perkembangan PR di Indonesia, ungkap Ruslan
(1998), terbagi dalam beberapa periode.
1. Tahun 1962 Cikal Bakal Pembentukan PR di Indonesia
secara resmi melalui presidium Kabinet PM Juanda,
yang mengintruksikan agar setiap instansi pemerintah
harus membentuk bagian / divisi PR
2. Tahun 1967-1971, dibentuknya Badan Koordinasi
Kehumasan ( Bakohumas)
3. Tahun 1972 dan 1987, munculnya PR kalangan
profesional pada lembaga yakni, didirikannya perhumas
( Public Relations Association of Indonesia ) pada 15
Desember 1972.
4. Tahun 1995 sampai sekarang semakin tumbuhnya PR di
kalangan swasta sebagai bidang profesional khusus
( spesialisasi humas bidang industri pelayanan jasa.
• Tanggal 13 September 1996, terbentuk
Forkamas (Forum Komunikasi Humas
Perbanas) yang khusus menghimpun pejabat
PR dilingkungan perbankan.
• Itulah yang di alami oleh Indonesia, yang
ternyatan lupa akan aspek secara hakiki dari PR
itu sendiri
1. Sasaran PR adalah Public inten (Internal
Publik ) dan public extern (Ekternal Publik).
2. Kegiatan PR adalah komunikasi dua arah
(reciptocal two ways traffic communications)
Kini fungsi PR dapat sesuai dengan rumusan dari
departemen penerangan RI, yakni :
1. Melaksanakan hubungan kedalam, yaitu
pemberian pengertian tentang segala hal
mengenai Departemen penerangan terhadap
internal publik, yaitu para karyawan
2. Melakukan hubungan keluar, yaitu pemberian
informasi tentang segala hal mengenai
Departemen penerangan terhadap ekternal
publik yaitu masyarakat pada umumnya
3. Melakukan pembinaan serta bimbingan
untuk mengembangkan kehumasan sebagai
medium penerangan
4. Menyelenggarakan koordinasi integrasi dan
sinkronisasi serta kerja sama kegiatan PR
atau hubungan masyarakat untuk
penyempurnaan pelayanan penerangan
terhadap umum
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai