Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Public Relations di Dunia

PR dilahirkan dan dipelopori oleh Ivy Lebetter Lee pada tahun 1906, yang merupakan The
Father of Public Relations. Public Relations atau Hubungan Masyarakat digunakan untuk
menjalin komunikasi. Proses Public Relations juga dapat di diskripsikan sebagai, Penelitian
(Research), Perencanaan (Plannig), Tindakan (Action), Evaluasi (Evaluation).

Dalam sejarahnya, Humas ialah teknik menguat dengan adanya kegiatan yang di pelopori
oleh Ivy L.Lee di tahun 1906 yang berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di
Amerika dan karena itu juga kemudian beliau di juluki “The Father Of Public Relations”.

Dasar-dasar fungsi Hubungan masyarakat di temukan saat Revolusi Amerika yang


sebenarnya konsep hubungan masyarakat di Amerika sudah ada sejak tahun 1850. Hubungan
masyarakat sebenarnya adalah landasan bagi masyarakat untuk saling memberi informasi,
membujuk, serta mengintegrasikannya.

Sejarah Hubungan di Dunia terbagi dalam beberapa periode, yaitu;

1.Hubungan Masyarakat sebagai periode kegiatan yang tidak terorganisir ( Periode tahun 1700
– 1800 )

Periode dimana Hubungan Masyarakat muncul dalam bentuk kegiatan yang tidak
terorganisasi dengan baik, dimana pada saat itu banyak diwarnai dengan kegiatan penyatuan
pendapat rakyat umum untuk kemerdekaan atau kebebasan dari perbudakan dan sistem
kolonialisme yang melanda dunia. Kegiatan diisi dengan acara yang sederhana, yaitu
penyelenggaraan pidato, pertemuan dan korespondensi antarindividu. Banyaknya deklarasi
kemerdekan membuat periode ini disebut juga dengan periode “Public of Independence”

2.Periode tahun 1801 – 1865 ( Hubungan Masyarakat periode kegiatan yang terorganisir)

Seiring dengan perkembangan bidang industri, keuangan, perdagangan dan juga


teknologi. Kegiatan hubungan masyarakat mulai terorganisasi dengan baik, hal ini terlihat dari
Pesatnya perkembangan hubungan perdagangan lokal, nasional maupun internasional. Periode
ini disebut masa “Public Relation of expansion” karena keberhasilan kegiatan hubungan
masyarakat dan pers yang mengkampanyekan anti perbudakan di kawasan Eropa, Amerika, dan
negara-negara maju lainnya.

3.Hubungan Masyarakat Sebagai Profesional ( Periode tahun 1866 – 1900 )

Pada masa ini, kegiatan hubungan masyarakat berubah bentuk menjadi suatu kegiatan
profesional. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dari kemajuan teknologi industri berupa
meluasnya penggunaan listrik dan mesin pembakaran (internal combustion engine). Hubungan
masyarakat dimanfaatkan para robber barons (tuan tanah perampok) untuk kegiatan bisnisnya
yang menganut asas laissez faire, sistem ekonomi monopoli yang tidak memperdulikan nasib
rakyat atau para pekerjanya. Karena itu, Hubungan Masyarakat pada masa ini disebut masa “the
public to be damned” periode (1811 – 1900).

4.Publik diberi Informasi/ diberitahukan ( Periode tahun 1901 – 1919 )

Kegiatan hubungan masyarakat pada masa ini yaitu melakukan investigative reporting
untuk melawan para petani, populis, kristiani, sosialis dan serikat buruh yang memprotes keras
tindak kejahatan yang dilakukan oleh para usahawan, politisi tidak bermoral serta koruptor.
Mereka mengupah para wartawan untuk membalas perlawanan tersebut dengan mempengaruhi
atau mengotak-ngatik berita yang dimuat di media massa. Tercatat dalam sejarah Hubungan
Masyarakat. Pada tahun 1906 seorang praktisi dan sekaligus tokoh Hubungan masyarakat
Amerika Serikat Ivy Ledbetter Lee, berhasil mengatasi krisis pemogokan massal yang
melumpuhkan kegiatan industri pertambangan batu bara dan perusahaan kereta api Pennsylvania
Rail Road melalui strategi Manajemen Penanganan dan Pemulihan hubungan masyarakat
(strategi Management of Public Relations Handling and Recovery).

5. Hubungan Masyarakat dan Periode Saling Pengertian ( Periode tahun 1920 – sekarang )

Pada tahun 1923 Hubungan masyarakat dijadikan sebagai bahan studi, pemikiran dan
penelitian di perguruan tinggi sebagai sebuah profesi yang baru. Perkembangan sekarang ini
menunjukan adanya penyesuaian, perubahan sikap, saling mengerti, saling menghargai dan
toleransi di berbagai kalangan organisasi dan publik.
Perkembangan Hubungan Masyarakat dapat kita lihat dari beberapa gambaran
kronologi seperti berikut ini;

Abad ke-19 : Hubungan masyarakat di Amerika dan Eropa menjadi program studi yang
mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.

1865-1900 : Pada saat itu publik masih dianggap bodoh

1900-1918 : Kemudian publik diberi informasi dan dilayani

1918-1945 : Dan juuga publik diberi pendidikan dan dihargai

1925 : Di New York, Hubungan Masyarakat sebagai pendidikan tinggi resmi

1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata
kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu.

1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui.

1968 : Di belanda mengalami perkembangan pesat Lebih kearah yg ilmiah karena


penelitian yg rutin Dan Continue, Sedangkan di Amerika lebih kearah bisnis.

1968-1979 : Publik dikembangkan diberbagai bidang

1979-1990 : Profesional/internasional memasuki Globalisasi dalam Perubahan mental dan


kualitas

1990 - sekarang :

 Perubahan mental,kualitas,pola pikir,pola pandang, sikap dan pola prilaku secara


Nasional/Internasional
 Membangun kerja sama secara local,Nasional dan Internasional
 Saling belajar dibidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek sesuai kebutuhan era
global/Informasi.
Sejarah Public Relation di Indonesia

Pembentukan humas di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet Mentri Juanda pada
tahun 1962, yang menginstruksikan bahwa semua instansi pemerintah harus membentuk devisi
humas. Pada tahun 1967, berdiri Koordinasi antar Humas Departemen/ Lembaga Negara yang
disingkat “Bakor”. Kemudian pada 13 Maret 1971, Bakor diubah menjadi Bako-humas (Badan
Koordinasi Kehumasan Pemerintah) yang diatur melalui SK Menpen No. 31/Kep/Menpen/tahun
1971, yang bertugas ikut dalam kegiatan pemerintah. Pada tanggal 15 Desember 1972 secara
resmi didirikanlah Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia yang disingkat Perhumas
sebagai organisasi profesi kehumasan di Indonesia. Berdirinya Perhumas didasari cita-cita akan
adanya sebuah forum profesi kehumasan di Indonesia, sebagai wadah profesi HUMAS oleh
kalangan praktisi swasta dan pemerintah yang didirikan oleh, Wardiman Djojonegoro, Marah
Joenoes sebagai ketua, Nana Sutresna, M Alwi, Dahlan, Feisal Tamim, Wisaksono Noerhadi,
Imam Sarjono. Pada konvensi Nasional HUMAS di Bandung akhir tahun 1993 lahirlah Kode
Etik Kehumasan Indonesia ( KEKI ). Perhumas juga tercatat sebagai anggota International
Public Relations Association ( IPRA) dan ASEAN Public Relations Organization (FAPRO).

Tanggal 10 April 1987 tepatnya di jakarta, terbentuklah suatu wadah profesi HUMAS
lainnya yang disebut dengan Asosiasi Perusahaan Public Relations ( APPRI ). Dari th 1995
Public relations semakin berkembang di kalangan swasta hingga saat ini yang khususnya pada
bidang industri pelayanan jasa tanggal 27 November 1995 terbentuk himpunan humas hotel
berbintang himpunan ini diperuntukkan sebagai wadah organisasi profesi humas bidang jasa
perhotelan berkaitan erat dengan organisasi perhimpunan hotel dan restoran di
Indonesiakemudian pada tanggal 13 September 1996 diresmikannya forum komunikasi antar
humas perbankan(FORKAMAS) oleh gubernur BI Soedradjadjat Djiwandono.

Didirikannya PRSI Publick Relation Society of Indonesia pada 11 November 2003 yang
bertempat di Jakarta. PRSI atau masyarakat PR Indonesia ( MAPRI) pertama kali dipimpin oleh
August Parengkuan seorang wartawan senior harian Kompas dan mantan ketua perhumas
Indonesia, tujuan organisasi ini adalah meningkatkan kesadaran dan kepedulian kebersamaan
pemberdayaan serta pastisipasi para anggotanya berkiprah sebagai PR profesional dalam
aktivitas secara nasional maupun internasional.

Anda mungkin juga menyukai