Anda di halaman 1dari 4

http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-rna-asam-ribonukleat-fungsi.

html

Pengertian RNA, Fungsi, Struktur, & Jenisnya|Secara Umum, Pengertian RNA (Asam
Ribonukleat) adalah rangkaian nukleotida yang saling terikat seperti rantai. RNA merupakan hasil
dari transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA sebagai polimer yang jauh lebih pendek jika
dibandingkan DNA. Berbeda dengan DNA yang umumnya dijumpai dalam inti sel, Kebanyak dari RNA
terdapat dalam sitoplasma, khususnya di ribosom.

Fungsi RNA

Sebagai penyimpan informasi


Sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena berlaku
untuk organisme hidup.

Struktur RNA

Gula D-Ribosa
Fosfat
Basa Nitrogen

RNA terdiri dari rantai poliribonukleotida yang basa-basanya biasanya adalaha adenin, guanin, urasil,
dan citosin. RNA berada dalam nukelus maupun sitoplasma sel. Bergam bentuk dari RNA lebih banyak
dari pada DNA. RNA mempunyai berat molekul antara 25.000 sampai dengan beberapa juta.
Umumnya RNA berisi rantai polinukleotida tunggal, tetapi rantai yang biasa terlipat membentuk
daerah heliks ganda yang mengandung pasangan basa A:U dan G:C.

Molekul RNA memiliki bentuk yang berbeda dengan DNA. RNA mempunyai bentuk pita tunggal dan
tidak berpilin. Tiap pita RNA merupakan polinukleotida yang tersusun dari banyak ribonukleotida.
Setiap ribonukleotida tersusun dari gula ribosa, basa nitrogen dan asam fosfat. Basa dari nitrogen RNA
terbagi menjadi dua yaitu basa purin dan basa pirimidin. Basa purin sama dengan DNA yang tersusun
dari adenin (A) dan guanin (G), sedangkan pada basa pirimidinnya berbeda dengan DNA yakni
tersusun dari sitosin (C) dan urasil (U).
Tulang Panggung RNA tersusun dari deretan ribosa dan fosfat. Ribonuleotida RNA terdapat secara
bebas dalam nukleoplasma dengan bentuk nukleosida trifosfat, misalnya adenosin trifosfat (ATP),
Guanosin Trifosfat (GTP), Sistidin Trifosfat (CTP), dan Uridin Trifosfat (UTP). RNA disintetis oleh DNA
yang berada di inti sel dengan menggunakan DNA sebagai cetakannya.

Jenis-Jenis RNA
RNA terdapat tiga tipe utama atau tiga jenis utama yaitu sebagai berikut..

1. Transfer RNA (tRNA)

RNA yang dibentuk dari dalam nukleus, tetapi menempatkan diri dalam sitoplasma. tRNA merupakan
RNA yang terpendek dan bertindak sebagai penerjemah kodon dari mRNA. tRNA mempunyai proporsi
nukleosida yang lebih relatif tinggi. Transfer RNA (transfer-Ribonucleic acid) atau asam ribonukleat
transfer adalah molekul yang menginterpretasikan pesan genetik berupa serangkaian kodon yang
disepanjang molekul mRNA dengan cara mentransfer asam-asam amino ke ribosom dalam proses
translasi.

Tiap tRNA mengandung suatu sekuen dengan tiga rangkaian basa pendek. Seluruh ujung 3' tRNA
mengandung sekuen SSA yang berseberangan dengan sekuen antikodon. Suatu amino tertentu akan
melekat pada ujung 3 tRNA. Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya tRNA, yaitu dengan
membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintetis protein, yaitu pengurutan asam
amino sesuai dengan urutan kodon pada mRNA.

2. Ribosomal RNA (rRNA)

rRNA merupakan ribosom yang mengandung protein dengan massa yang hampir mirip. Molekulnya
berupa pita tunggal, tak bercabang dan fleksibel. rRNA terdiri dari 80 persen total RNA yang dalam sel
dan pada sel-sel tidak memiliki inti sejati yang terdiri dari beberapa tipe rRNA yaitu 23S rRNA, 16S
rRNA, dan 5S rRNA.

3. Mesengger RNA (mRNA)

mRNA merupakan polinukleotida yang berbentuk pita tunggal linier dan disintetis oleh DNA di dalam
nukleus. mRNA berupa rantai tunggal yang relatif panjang. Panjang pendeknya mRNA berhubungan
dari panjang pendeknya rantai polipeptida yang disusun. Ururtan pada rantai asam amino yang
menyusun rantai polipeptida tersebut sesuai dengan urutan kodon yang ada dalam molekul mRNA
yang bersangkutan. mRNA bertindak sebagai pola cetakan dalam pembentukan polipeptida. Setiap
molekul membawa salinan urutan DNA, yang ditranslasikan dalam sitoplasma menjadi satu rantai
polipeptida atau lebih. Fungsi utama dari mRNA adalah membawa kode-kode genetik dari DNA di inti
sel menuju ke ribosom di sitoplasma. mRNA dibentuk jika diperlukan dan jika tugasnya telah selesai
lalu dihancurkan dalam plasma.
Asam ribonukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) adalah satu dari tiga makromolekulutama
(bersama dengan DNA dan protein) yang berperan penting dalam segala bentuk kehidupan.

Asam ribonukleat berperan sebagai pembawabahan genetik dan memainkan peran utama
dalamekspresi genetik. Dalam dogma pokok (central dogma) genetika molekular, RNA menjadi
perantara antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk
protein.

Struktur RNA
Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlahnukleotida.
Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N).
Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan
gugus pentosa dari nukleotida yang lain.

Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil cincin gula pentosa, sehingga
dinamakan ribosa, sedangkan gugus pentosa pada DNA disebut deoksiribosa.Basa nitrogen pada RNA
sama dengan DNA, kecuali basa timina pada DNA diganti dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada empat
pilihan: adenina, guanina, sitosina, atau urasil untuk suatu nukleotida.

Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA, tetapi bervariasi sesuai
dengan tipe dan fungsinya.

Tipe-tipe RNA
RNA hadir di alam dalam berbagai macam/tipe. Sebagai bahan genetik, RNA berwujud sepasang pita
(Inggris double-stranded RNA, dsRNA).Genetika molekular klasik mengajarkan, padaeukariota terdapat
tiga tipe RNA yang terlibat dalam proses sintesis protein:[2]

1. RNA-kurir (bahasa Inggris: messenger-RNA, mRNA), yang disintesis dengan RNA


polimerase I.
2. RNA-ribosom (bahasa Inggris: ribosomal-RNA, rRNA), yang disintesis dengan RNA
polimerase II
3. RNA-transfer (bahasa Inggris: transfer-RNA, tRNA), yang disintesis dengan RNA
polimerase III
Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 diketahui bahwa RNA hadir dalam berbagai macam bentuk
dan terlibat dalam proses pascatranslasi. Dalam pengaturan ekspresi genetik orang sekarang mengenal
RNA-mikro (miRNA) yang terlibat dalam "peredaman gen" atau gene silencing dan small-interfering
RNA (siRNA) yang terlibat dalam proses pertahanan terhadap serangan virus.

Fungsi RNA
Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik. Ia berfungsi sebagai
penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA pada organisme hidup lain. Ketika virus ini menyerang
sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel
inang untuk menghasilkan virus-virus baru.

Namun demikian, peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara
antara DNA danprotein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup.
Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam
prosestranskripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk 'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal
dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti),
monomer yang menyusun protein. Lihat ekspresi genetik untuk keterangan lebih lanjut.

Penelitian mutakhir atas fungsi RNA menunjukkan bukti yang mendukung atas teori'dunia RNA', yang
menyatakan bahwa pada awal proses evolusi, RNA merupakan bahan genetik universal sebelum
organisme hidup memakai DNA.

Interferensi RNA
Suatu gejala yang baru ditemukan pada penghujung abad ke-20 adalah adanya mekanisme peredaman
(silencing) dalam ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa RNA tidak diterjemahkan (translasi)
menjadi protein oleh tRNA. Ini terjadi karena sebelum sempat ditranslasi, mRNA dicerna/dihancurkan
oleh suatu mekanisme yang disebut sebagai "interferensi RNA". Mekanisme ini melibatkan paling sedikit
tiga substansi (enzim dan protein lain). Gejala ini pertama kali ditemukan pada nematodaCaenorhabditis
elegans tetapi selanjutnya ditemukan pada hampir semua kelompok organisme hidup.

Anda mungkin juga menyukai