BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul pembelajaran ini di maksudkan agar guru Bimbingan dan Koseling dapat
menyampaikan materi bimbingan sesuai dengan materi yang di persiapkan sebelumya.
Di dalam tugasnya guru pembiming harus terlebih dahulu memahami materi yang akan
disampaikan kepada siswanya, sehingga didalam penyampaian guru pembimbing bisa
lebih menguasai materi. Selain, itu juga guru pembimbing bisa nguasai situasi dan kondisi
lingkup belajar siswa ketika penyampaian materi bimbingan berlangsung. Karena
penguasaan materi sangat diperlukan pada saat penyampaian di depan siswa didiknya,
jika tidak maka guru pembimbing pun akan kebingungan di saat penyampaian materi
berlangsung, selin itu juga guru pembimbing pun sulit mengatur siswanya agar bisa
memperhatikan materi apa yang disampaiakan akibatnya situasi dan kondisi belajar
siswa menjadi tidak efektif dan efisisen.
Didalam Bimbingan dan konseling guru Pembimbing tidak hanya bisa menguasai
materi saja tetapi akan lebih mudanya jika guru pembimbing menggunakan layanan
layanan yang ada dalam Bimbingan dan Konseling. Sepeti misalnya, jika ingin
menyampaikan materi dengan siswa yang sedikit dalam kelompok kecil guru pembimbing
bisa menggunakan Layanan Bimbingan Kelompok atau guru pembimbing ingin
menyampaikan materi sekaligus dengan siswa satu kelas misalnya guru pembimbing
bisa menggunakan Layanan Bimbingan Klasikal. Dengan adanya layanan tersebut guru
pembimbing lebih bisa mengatur siswanya untuk memahai materi yang di sampaikan
guru pembimbing. Selain itu juga, di dalam di dalam pemberian materi pada layan
tersebut akan bisa berjalan dengan efektif dan efeien lebih lebih pada layanan
bimbingan kelompok, karena di dalam bimbingan kelompok hanya terdiri dari 7 15
orang anggota kelompok.
Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya karena pada periode
itu seseorang meninggalkan tahap kehidupan anak-anak untuk menuju ketahap
selanjutnya yaitu tahap kedewasaan. Masa ini dirasakan sebagai suatu krisis karena
belum adanya pegangan sedangkan kepribadiannya sedang mengalami pembentukan,
pada waktu itu dia memerlukan bimbingan terutama dari orang tua.
Anak yang menginjak masa remaja sudah sewajarnya menuntut banyak perhatian
para orang tua. Mereka tentu saja sudah sadar diri dan oleh karenanya mudah
mengundang perhatian kepada diri mereka sendiri walaupun seringkali mengatakan
tidak menginginkan perhatian semacam itu. Perkembangan zaman yang telah maju
dengan pesat telah mengubah gaya hidup remaja sekarang, dari kebiasaan mereka,
minat mereka, bahasa dan pakaian yang mereka gunakan, politik dan musik yang mereka
sukai, juga perkembangan seksualitas mereka. Bahkan sudah lazim bahwa keprihatinan
orang tua terhadap kaum remaja sering kali tidak disambut baik oleh mereka, dianggap
ikut campur dan mengakibatkan pembangkangan dari para pria dan wanita muda yang
cemas dan berniat meraih kebebasan yang makin besar ini.
Apalagi dengan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini yang maju begitu pesat dan
sudah merambah kedalam kehidupan masyarakat kalangan atas maupun masyarakat
kalangan bawah. Hal ini ditandai dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi.
Transportasi yang mengundang masyarakat semakin konsumtif. Sehingga
mempengaruhi perilaku dan gaya hidup mereka terutama para remaja yang sedang
dalam masa transisi.
Dalam buku ini akan membahas beberapa bab Prilakau Menyimpang Pada
Remaja yaitu :
a. BAB I Pendahuluan
B. Petunjuk Belajar
Agar peserta agar pesrta didik dapat mengikuti kegiatan ini dengan lancar dan
baik maka perlu diperhatikan beberapa petunjuk belajar sebagai berikut:
1. Bacalah setiap kegiatan belajar dengan teliti dan buatlah rangkuman setiap selesai
mempelajari materi tersebut.
2. Kerjakan soal-soal latihan dan cocokkanlah dengan kunci jawaban dan apabila hasil
pekerjaan siswa sudah mecapai 75% maka siswa diperbolehkan melanjutkan pada
kegiatan belajar selanjutnya.
3. Bertindak jujur dalam melakukan kegiatan ini sesuai dengan modul, sehingga peserta
didik bias mengetahui persis dimana posisinya sesuai dengan terkait dengan
penggunaan modul.
Standar Kopetensi:
Kopetensi Dasar:
Indikator Dasar
BAB II
b. Materi
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma dan
nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Perilaku menyimpang dapat terjadi pada
manusia muda, dewasa, atau tua baik laki-laki maupun perempuan. Perilaku
menyimpang ini tidak mengenal pangkat atau jabatan dan tidak juga tidak mengenal
waktu dan tempat. Penyimpangan bisa terjadi dalam skala kecil maupun skala besar.
Menurut Bruce J Cohen (dalam buku terjemahan Sahat Simamora), Perilaku
menyimpang didefinisikan sebagai perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri
dengan kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Batasan
perilaku menyimpang ditentukan oleh norma-norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat. Suatu tindakan yang mungkin pantas dan dapat diterima di satu tempat
mungkin tidak pantas dilakukan di tempat yang lain
Menurut Robert M.Z Lawang, perilaku menyimpang adalah suatu tindakan yang
menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu system social.
Masa remaja merupakan masa transmisi dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa. Remaja dalam gambaran yang umum merupakan suatu periode yang dimulai
dengan perkembangan masa pubertas dan menyelesaikan pendidikan untuk tingkat
menengah, dimana perubahan biologis yang membawanya pada usia belasan
(teenagers) seringkali mempengaruhi perilaku masa remaja. Para remaja tersebut sangat
peka terhadap gagasan bahwa mereka harus seperti orang dewasa atau kanak-kanak,
sehingga mereka segera mengganti mode pakaiannya.
Dalam kehidupan para remaja sering kali diselingi hal hal yang negative dalam
rangka penyesuaian dengan lingkungan sekitar baik lingkungan dengan teman temannya
di sekolah maupun lingkungan pada saat dia di rumah. Hal hal tersebut dapat berbentuk
positif hingga negative yang serng kita sebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan
remaja itu sendiri merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma baik norma hukum
maupun norma sosial. Sedangkan Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul
Moedikdo,SH adalah :
Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi
anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana,
seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk
menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
c. Latihan:
carilah masalah di sekitar kalian, yang menurut kalian itu adalah prilaku menyimpang
pada remaja !
d. Tes Formatif.
BAB III
b. Materi
Faktor subjektif adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan
yang dibawa sejak lahir).
Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan
rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi.
Untuk lebih jelasnya, berikut diuraikan beberapa penyebab terjadinya penyimpangan
seorang individu (faktor objektif), yaitu
c. Latihan
Lihatlah dan amati ciri ciri yang terlihat pada pada seseorang yang memiliki prilaku yang
menyimpang !
d. Tes formatif
2. Apakah yang dimamksud dengan factor subjektif pada prilaku menyimpang? Seperti apa
contohnya !
BAB IV
a. Materi
Contoh: pegawai negeri yang membolos kerja, banyak minum alkohol pada
waktu pesta, siswa yang membolos atau menyontek saat ujian dan pelanggaran lalu
lintas.
2. Penyimpangan Sekunder (Secondary Deviation) Ciri-cirinya :
o Bersifat permanen / tetap
a) Penyimpangan Individu
b) Penyimpangan Kelompok
c) Penyimpangan Institusi
b. Latihan:
Cari dan amati jenis jenis prilaku menyimpang yang sering dilakukan remaja
disekitarmu!
c. Tes Formatif.
c. Materi
d. Latihan:
Carilah artikel yang menjelaskan tentang penyimpangan positif dan negatif ! buat
kesimpulan dari artikel tersebut !
e. Tes Formatif.
BAB VIII
KESILPULAN
Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya karena pada periode
itu seseorang meninggalkan tahap kehidupan anak-anak untuk menuju ketahap
selanjutnya yaitu tahap kedewasaan. Masa ini dirasakan sebagai suatu krisis karena
belum adanya pegangan sedangkan kepribadiannya sedang mengalami pembentukan,
pada waktu itu dia memerlukan bimbingan terutama dari orang tua.
Faktor subjektif adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat pembawaan
yang dibawa sejak lahir).
Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan
rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi