Kelompok 1 Kelas C
A. MANAJEMEN MUTU
Menjamin mutu suatu produk jadi tidak hanya mengandalkan pelulusan dari
serangkaian pengujian, tetapi mutu obat hendaklah:
- dibangun sejak awal ke dalam produk tersebut. Mutu obat sangat
dipengaruhi oleh proses pembuatan dan pengawasan mutu, bangunan dan
peralatan yang dipakai serta semua personil yang terlibat; dan
- dibuat dalam kondisi yang dikendalikan dan dipantau dengan cermat agar
obat yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan.
Manajemen mutu merupakan suatu aspek fungsi manajemen yang menentukan
dan mengimplementasikan Kebijakan Mutu, yang merupakan pernyataan formal
dari manajemen puncak suatu industri farmasi dan menyatakan arahan serta
komitmen terhadap mutu produk. Kebijakan mutu hendaklah dirumuskan dan
ditandatangani oleh manajemen puncak (president director atau general manager
atau chief executive officer) sebagai bentuk komitmen penerapan mutu di industri
yang bersangkutan.
Kebijakan mutu hendaklah disosialisasikan kepada semua karyawan dengan cara
yang efektif; tidak cukup dengan cara membagikan fotokopinya dan / atau
menempelkan pada dinding.
Unsur dasar Manajemen Mutu terdiri dari:
- Sistem Mutu, merupakan infrastruktur manajemen mutu, yang mencakup
semua sumber daya yang diperlukan, yaitu rangkuman semua prosedur
dan proses yang mengatur Sistem Mutu, sumber daya yang terkait dengan
personil yang mencakup struktur organisasi dan uraian tugas yang
menjabarkan tanggung jawab dan kewajiban personil terkait. Sistem Mutu
hendaklah dicerminkan dalam Dokumen Induk Industri Farmasi.
- Pemastian mutu, merupakan alat (tools) manajemen mutu, yang
merupakan tindakan sistematis untuk melaksanakan Sistem Mutu.
Untuk memonitor efektivitas pelaksanaan Sistem Mutu, manajemen hendaklah
melakukan Kajian Manajemen Mutu secara berkala. Kajian ini antara lain
meliputi pencapaian pelaksanaan validasi, kualifikasi, termasuk juga penanganan
keluhan, penarikan kembali produk jadi, penyimpangan, usulan perubahan,
inspeksi diri dan audit mutu serta pelatihan.
Daftar Pustaka
BPOM, 2013, PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK Jilid I,
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta,
pp.2-4.
BPOM, 2013, PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK, Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta, pp.6-7.