Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BULA
JL. Pancasila no. 5 Bula Telp. (0915) 21062
Email : pkmbula17@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS BULA
Nomor : 445/064/SK/VII/2017

TENTANG
PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS BULA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka rangka meningkatkan mutu pelayanan


kesehatan dan keselamatan pasien di Puskesmas Bula, perlu
adanya pengaturan terhadap peresepan obat psikotropika dan
narkotika;
b. bahwa sehubungan dengan pernyataan butir a di atas, untuk
menjamin penggunaan obat psikotropika dan narkotika tidak
disalahgunakan perlu diatur cara peresepan obat psikotropika
narkotika di Puskesmas Bula;
c. bahwa sehubungan dengan pernyataan pada butir a dan b
tersebut diatas, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas Bula;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik


Kedokteran;
2. Undang-Undang No 5 Tahun 1997 tentang psikotropika (
Lembaran Negara Repuplik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671
);
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 9 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Penggolongan Psikotropika
4. Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (
Lembaran Negara Repuplik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062
);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014, tentang Puskesmas;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG


PERESEPAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA;

Kesatu : Menentukan Jenis golongan obat narkotika dan psikotropika di


Puskesmas Bula.

Kedua : Menetapkan peresepan obat narkotika dan psikotropika


sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.

Ketiga : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Bula
Pada tanggal 4 Juli 2017
KEPALA PUSKESMAS BULA,

AYU WULANDARI ISMARATRI


NIP. 19820521 201111 2 001
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 445/ 064/SK/VII/2017
TENTANG : PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

.
PERESEPAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi dan
dokter spesialis kepada unit penunjang obat yang ada Apoteker dan mempunyai legalitas, dan
pemberian obat psikotropika dan narkotika hanya dapat dilakukan apabila :

1. Peresepan obat psikotropika narkotika hanya boleh ditulis oleh dokter / dokter gigi /
dokter spesialis
2. Resep merupakan resep asli dan ditangani langsung oleh dokter pemeriksa/pemberi
resep
3. Jika tidak ditandatangani resep bisa ditolak atau konfoirmasi ke dokter yang menulis
resep
4. Resep yang ditulis harus jelas, baik jenisnya, jumlahnya dan cara penggunaannya
5. Resep psikotropika diberi garis merah dibawah nama obat, dan obat narkotika diberi
garis biru dibawah nama resep obat dan ditandatangani sejajar garis merah atau biru
6. Dibelakang resep ditulis nama pasien dan alamat pasien yang lengkap
7. Resep yang berisi obat psikotropika narkotika disimpan dalam lemari obat , menjadi
satu dengan obat psikotropika, dalam keadaan terkunci

Obat narkotika menurut Undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 ada 3 golongan


narkotika :

1. Golongan I : Hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan


Misalnya: Opium, Heroin, kokain dll yang tercantum dalam daftar narkotik golongan
I

2. Golongan II : Berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapat


digunakan dalam terapi
Misalnya: Metadone, Morfin, Petidin dll yang tercantum dalam daftar narkotik
golongan II

3. Golongan III : narkotika yang berkhasiat pengobatan sebagai pilihan terakhir dan
dapat digunakan dalam terapi dan /atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan, yang masuk dalam
golongan ini adalah : Kodein , Garam-garam narkotika dalam golongan ini
4. Golongan dan jenis prekursor
- Tabel I : efedrin, ergometrin, ergotamine, potassium permanganant,
pseudoefedrin dll yang ada di tabel I
- Tabel II : Acetone, ethil ether, piperidine, sulphuric acid dll yang ada di tabel II

5. Obat psikofarmaka menurut DOEN psikofarmaka 2002 penggolongan obat terdiri


dari:
a. Antianxientas dan anti Insomnia

- Diazepam

b. Antidepresi dan anti mania


- Amitriptiline Hcl

- Litium Karbonat

c. Antiobsesif kompulsif dan antipanik

- Klomamin Hcl

d. Antipsikosis

- Flufenazin dekanoat
- Haloperidol
- Klorpromazine Hcl
- Perfenazine Hcl
- Risperidon
- Sulpirid
- Trifluperazine

6. Daftar psikotropika golongan III ( UU RI no.5 tahun 1997 )


- Pentobarbital, amobarbital dll yang tercantum dalam daftar psikotropik golongan III

7. Daftar psikotropik golongan IV ( UU RI no.5 tahun 1997 )


- Alprazolan barbital, diazapam, clobazam

Ditetapkan di Bula
Pada tanggal 4 Juli 2017
KEPALA PUSKESMAS BULA,

AYU WULANDARI ISMARATRI


NIP. 19820521 201111 2 001

Anda mungkin juga menyukai