Anda di halaman 1dari 10

REFLEKSI KASUS Oktober, 2017

VERUKA VULGARIS

Disusun Oleh:

Apriani
N 111 16 091

PEMBIMBING KLINIK
dr. Diany Nurdin,Sp.KK, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2017

0
STATUS PASIEN
BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RSUD UNDATA PALU

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.IN
Umur : 32 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Kerajalembah
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS (POLISI)
Tanggal pemeriksaan : 26 Oktober 2017

II. ANAMNESIS
1) Keluhanutama:
Muncul bintil pada pergelangan tangan dan kulit kepala bagian
belakang

2) Riwayatpenyakitsekarang:
Seorang laki-laki 33 tahun ke Poliklinik Kesehatan Kulit dan
Kelamin RSUD Undata dengan keluhan timbul bintil berwarna abu-
abu dan sedikit kemerahan dipinggirnya pada pergelangan tangan kiri
dan bagian belakang kepala sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu.
awalnya bintil berukuran kecil lalu semakin membesar sampai
berukuran biji jagung. Bitil pertama kali muncul di pergelangan tangan
dan 1 bulan kemudian muncul di belakang kepala. Pada belakang
kepala awalnya hanya muncul satu bintil kemudian muncul bintil lain
di sekitar bintil yang pertama. Pasien tidak mengeluhkan gatal maupun
nyeri saat ditekan pada bintil tersebut. Pasien pernah memberikan obat
Callusol pada bintilnya namun tidak mengecil maupun menghilang.

1
3) Riwayatpenyakitdahulu:
Pasien belum pernah mengalami hal yang sama sebelumnya,
hipertensi (-), diabetes mellitus (-), riwayat atopik (-)
4) Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama
dengan pasien.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Status Generalis
1) Keadaan umum : Sakit ringan
2) Status Gizi : Baik
3) Kesadaran : Komposmentis

Tanda-tanda Vital

Tekanan darah : 120/90 mmHg

Nadi : 82 kali/menit

Respirasi : 21 kali/menit

Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan

Status Dermatologis
Ujud Kelainan Kulit :

Kepala : terdapat papul soliter berwarna keabu-abuan


berukuran lentikular dengan konsistensi keras dan permukaan kasar pada
regio temporo-occipitalissinistra
Wajah : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Leher : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Perut punggung : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit
Dada : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit

Bokong : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit


Genitalia : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit

2
Ekstremitas atas : terdapat papul soliter berwarna keabu-abuan
dengan tepi kecoklatan berukuran lentikuler dengan konsistensi keras dan
permukaan kasar pada distal antebrachii sinistra
Ekstremitas bawah : Tidak terdapat Ujud Kelainan Kulit

IV. GAMBAR

Gambar 1. Terdapat papul soliter berwarna keabu-abuan berukuran


lentikular dengan konsistensi keras dan permukaan kasar pada regio
temporo-occipitalis sinistra

3
Gambar 2.terdapat papul soliter berwarna keabu-abuan dengan tepi
kecoklatan berukuran lentikuler dengan konsistensi keras dan permukaan
kasar pada distal antebrachii sinistra

V. RESUME
Seorang laki-laki usia 33 tahun dengan keluhan muncul bintil
berukuran sebiji jagung berwarna keabu-abuan dengan tepi kecoklatan
konsistensi keras dan permukaan kasar pada pergelanagn tangan kiri sejak
1 tahun yang lalu. sebulan kemudian muncul 2 buah bintil yang sama pada
bagian samping belakang kepala berukuran sebiji jagung berwarna keabu-
abuan dengan konsistensi keras dan permukaan yang kasar. Bintil-bintil
tersebut tidak nyeri apabila ditekan.
Pada pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada
pemeriksaan dermatologis terdapat papul soliter berwarna keabu-abuan
dengan tepi kecoklatan berukuran lentikuler dengan konsistensi keras dan
permukaan kasar pada distal antebrachii sinistra. Terdapat pula papul

4
soliter berwarna keabu-abuan berukuran lentikular dengan konsistensi
keras dan permukaan kasar pada regio temporo-occipitalis sinistra.

VI. DIAGNOSIS KERJA


Veruka vulgaris

VII. DIAGNOSIS BANDING


1. Keratosis seboroik
2. Nevus verukosus

VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN


1. Biopsi Histopatologi

IX. PENATALAKSANAAN
1. Non-medikamentosa
- Menjaga higiene perorangan agar tidak tertular
- Tidak mencabut atau mencungkil sendiri daerah lesi
2. Bedah : Rencana elektrokauterisasi

X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungtionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Quo ad Cosmeticam : ad bonam

5
XI. PEMBAHASAN
Seorang laki-laki usia 33 tahun dengan keluhan muncul bintil
berukuran sebiji jagung berwarna keabu-abuan dengan tepi kecoklatan
konsistensi keras dan permukaan kasar pada pergelanagn tangan kiri sejak
1 tahun yang lalu. sebulan kemudian muncul 2 buah bintil yang sama pada
bagian samping belakang kepala berukuran sebiji jagung berwarna keabu-
abuan dengan konsistensi keras dan permukaan yang kasar. Bintil-bintil
tersebut tidak nyeri apabila ditekan.
Pada pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada
pemeriksaan dermatologis terdapat papul soliter berwarna keabu-abuan
dengan tepi kecoklatan berukuran lentikuler dengan konsistensi keras dan
permukaan kasar pada distal antebrachii sinistra. Terdapat pula papul
soliter berwarna keabu-abuan berukuran lentikular dengan konsistensi
keras dan permukaan kasar pada regio temporo-occipitalis sinistra.
Diagnosis yang mengarah pada kasus tersebut adalah veruka vulgaris.
Veruka ialah hiperplasia epidermis disebabkan oleh human papiloma
virus tipe tertentu.Virus ini bereplikasi pada sel-sel epidermis dan
ditularkan dari orang-orang. Penyakit ini juga menular dari satu bagian
tubuh ke bagian tubuh pasien yang sama dengan cara autoinokulasi.1
Veruka vulgaris adalah jenis kutil yang banyak ditemukan dan
disebabkan terbanyak oleh HPV serotip tipe 2 dan 4.Virus hanya dapat
bereplikasi di keratinosit. Hal itu menyebabkan proliferasi epitel. Setelah
itu infeksi dapat menjadi laten dan kemudian menjadi reaktif.Masa
inkubasi bervariasi mulai dari berminggu-minggu sampai satu tahun.Jenis-
jenis kutil dapat bervariasi tergantung daripada kulit dan mukosa serta
lokasi predileksinya.1
Veruka vulgaris ini terutama terdapat pada anak, tetapi juga terdapat
pada dewasa dan orang tua. Tempat predileksinya terutama di ekstremitas
bagian ekstensor, walaupun demikian penyebarannya dapat kebagiant
ubuh lain termasuk mukosa mulut dan hidung. Veruka ini bentuknya bulat
berwarna abu - abu, besarnya lentikular atau kalau berkonfluensi

6
berbentuk plakat, permukaan kasar (verukosa), berwarna coklat, kuning,
abu-abu muda, atau abu-abu tua, dan biasanya berukurang kurang dari 1
cm. Dengan goresan dapat timbul autoinokulasi sepanjang goresan (
fenomena kobner ).1,2
Induk kutil yang pada suatu saat akan menimbulkan anak-anak kutil
dalam jumlah yang banyak. Ada pendapat yang menggolongkan sebagai
penyakit yang sembuh sendiri tanpa pengobatan. Varian veruka vulgaris
yang terdapat di daerah muka dan kulit kepala berbentuk sebagai
penonjolan yang tegak lurus pada permukaan kulit dan permukaannya
verukosa disebut sebagai verukosa filiformis. Kutil tersebut tumbuh keras
dan biasanya memiliki permukaan yang kasar.3
Dalam menegakkan diagnosis veruka dapat melalui anamesis dan
pemeriksaan klinis biasa namun dapat pula di konfirmasi dengan
pemeriksaan histopaologi yang pada hasil positif akan menunjjukan
adanya akantosis, hiperkeratosis, papilomatosis, dan rete ridges memajang
mengarah ke medial.2,3

Veruka vulgaris dapat didiagnosis bading dengan keratosis seboroik


dan nevus verukosis. Keratosis seboroik adalah suatu tumor jinak pada
lapisan kulit paling luar yang banyak muncul pada orang usia tua.
Keratosis seboroik memiliki banyak manifestasi klinik yang bias dilihat,
dan keratosis seboroik ini terbentuk dari proliferasi sel-sel epidermis kulit.
Keratosis seboroik dapat muncul dalam berbagai bentuk lesi, bias satu lesi
ataupun lesi yang banyak atau multipel. Lesi didapatkan satu atau lebih
lesi yang datar, berwarna cokelat dan berbatas tegas, yang dapat
berkembang menjadi lesi dengan permukaan yang verukosa. Lesi ini
tumbuh pada kulit yang normal. Ukurannya bervariasiantara 1 mm sampai
beberapa sentimeter.

Nevus verukosus yaitu adanya bercak berpigmen pada kulit yang


membentuk lesi lesi verukosus berwarna coklat.3

7
Sebagian veruka dapat mengalami involusi (sembuh) dalam masa 1
atau 2 tahun. Pengobatan berupa tindakan bedah atau non bedah. Tindakan
bedah antara lain bedah beku N2 cair (cryoteraphy), bedahlistrik,
danbedah laser. Cara non bedahantara lain denganbahankeratolitik,
misalnyaasamsalisilat, bahankaustikmisalnyaasamtriklorasetat, dan bahan
lain misalnya kantaridin. Pada kasus ini direncanakan untuk terapi bedah
karena sebeumnya pasien telah mencoba menggunakan bahan keratolitik
namun tidak memberikan hasil yang baik.4
Prognosis veruka vulgaris sering residif walaupun diberikan
pengobatan yang adekuat. Sekitar 23% dari kutil regresi spontan dalam
waktu 2 bulan, 30% dalam waktu 3 bulan dan 65%-78% dalam 2 tahun.
Pasien yang sebelumnya telah terinfeksi memiliki risiko lebih tinggi untuk
pengembangan kutil baru daripada mereka tidak pernah terinfeksi. Tingkat
kesembuhan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jenis virus, status
kekebalan tubuh, tingkat dan durasi kutil.2,4

8
DAFTAR PUSTAKA

1. G. Fabbrocini, S. Cacciapuoti, G. Monfrecola. Human Papilloma


virus Infection in Child in The Open Dermatology Journal Vol. 3.
Bentham Open;2009. p.111-116
2. Herman Cipto. Veruka Vulgaris dan Veruka Plana. Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin. Edisi VII, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta, 2015, Pp:131-33
3. SMF Ilmu Kulit Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Airlangga University Press, 2012.
4. James WD, Berger TG, Elston DM. Viral disease. Dalam: Andrews
diseases of the skin. Ed 10. 2008; 403-13

Anda mungkin juga menyukai