KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
DAFTA ISI
Halaman
Bab. I. Pendahuluan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar :
1. Ikan Cakalang ................................ ................................ .................... 3
2. Konstruksi / Komponen Pole And Line ................................ ............... 4
3 Mata Pancing Sebagai Umpan Tiru an................................ ............... 5
4. Jenis-Jenis Ikan Umpan Hidup ................................ ........................... 8
5. Bagan Tancap ................................ ................................ .................... 9
6. Bentuk Rumpon Permukaan ................................ ............................ 15
7. Burung Menukik Tanda Gerombolan Ikan Cakalang ........................ 17
8. Spesifikasi Kapal Pole and Line ................................ ..................... 22
9. Bentuk Kapal Pole and Line ................................ ............................. 23
10 Awak Kapal sedang memancing Ikan Cakalang .............................. 24
11 Arah Gerakkan Kapal Ke Gerombolan Ikan ................................ ..... 27
ii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
DAFTA ISI
Halaman
Bab. I. Pendahuluan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar :
1. Ikan Cakalang ................................ ................................ .................... 3
2. Konstruksi / Komponen Pole And Line ................................ ............... 4
3 Mata Pancing Sebagai Umpan Tiru an................................ ............... 5
4. Jenis-Jenis Ikan Umpan Hidup ................................ ........................... 8
5. Bagan Tancap ................................ ................................ .................... 9
6. Bentuk Rumpon Permukaan ................................ ............................ 15
7. Burung Menukik Tanda Gerombolan Ikan Cakalang ........................ 17
8. Spesifikasi Kapal Pole and Line ................................ ..................... 22
9. Bentuk Kapal Pole and Line ................................ ............................. 23
10 Awak Kapal sedang memancing Ikan Cakalang .............................. 24
11 Arah Gerakkan Kapal Ke Gerombolan Ikan ................................ ..... 27
1
BAB I
PENDAHULUAN
e) Mata pancing (hook) dimana ujungnya tidak berkait balik dengan ukuran
menggunakan nomor mata pancing adalah 2,5 3. Pada bagian atas mata
pancing terdapat timah berbentuk si linder dengan panjang sekitar 2 cm
5
Dalam pelaksanaan operasi penangkapan ikan dengan pole and line ini disamping
menggunakan umpan hidup yang tidak dikaitkan pada mata pancing (hanya ditebar
ke perairan)juga menggunakan umpan tiruan berupa, bulu ayam dan potongan tali
rafia.. Pemanfaatan umpan hidup ini untuk perhatian gerombolan ikan cakalang agar
lebih mendekat pada areal kapal untuk memudahkan pemancingan diatas kapal.
Sedangkan dalam melakukan operasi pemancingan digunakan pancing tanpa
dikaitkan ikan umpan (lihat gambar). Hal ini bertujuan untuk efisie nsi dan efektifitas
alat penangkap, karena ikan cakalang termasuk pemangsa yang rakus. Menurut
pendapatAyodhya (1981), bahwa jika ikan makin banyak dan makin bernafsu
memakan umpan, maka dipakai pancing tanpa umpan (umpan tirua.
7
BAB II
UMPAN HUHATE (POLE AND LINE)
menangkap ikan cakalang tergantung dari jumlah umpan hidup yang digunakan.
Dalam penangkapan ikan cakalang dengan menggunakan huhate ( pole and line)
biasanya dibutuhkan beberapa jenis ikan umpan untuk nengumpulkan ikan cakalang
di area kapal penangkap ikan yang digunakan. Pada umumnya ada 6 jenis ikan
umpan hidup yang digunakan yaitu jenis ikan :
a) Puri kepala merah (Stelephorus divisi)
b) Puri kepala batu (Hypoat therina barnesi)
c) Puri gelas (Stolephorus indicus)
d) Gosao (Sprattelloides delicatulus)
e) Lompa (Thrissina baelama forska)
f) Tembang (Sardinela fimbriata)
Dari keenam jenis umpan yang digunakan memiliki karateristik yang tidak jauh
berbeda sebagai umpan penangkapan cakalang .
BAB III
DAERAH PENANGKAPAN IKAN
penyebaran dan bioekologi ikan pelagis sangat diperlukan dalam mengkaji daerah
penangkapan ikan di suatu perairan seperti perairan laut Banda, kawasan Timur
Indonesia, kawasan Samudera Hindia dan lain sebagainya.
3.1 Rumpon
Dalam upaya meningkatkan hasil tangkapa n ikan, khususnya ikan pelagis
adalah sangat terbatasnya alat bantu untuk menentukan atau mencari gerombolan
ikan berkaitan erat dengan daerah penangkapan ikan, seperti nelayan yang mau
menangkapan ikan yang berangkat dari pangkalan untuk menangkap ikan se hingga
selalu berada dalam ketidak pastian tentang lokasi yang potensial untuk
penangkapan ikan, sehingga hasil tangkapannya juga menjadi tidak pasti.
Rumpon merupakan salah satu alat bantu untuk meningkatkan hasil
tangkapan dimana mempunyai konstruksi m enyerupai pepohonan yang dipasang
(ditanam) disuatu tempat di perairan laut yang berfungsi debagai tempat berlindung,
mencari makan, memijah, dan berkumpulnya ikan.Sehingga rumpon dapat diartikan
tempat berkumpulnya ikan.
Untuk mengefisiensikan operasi penangkapan ikan, rumpon merupakan alat
bantu penangkapan ikan yang berfungsi sebagai pembantu menari perhatian ikan
agar berkumpul disuatu tempat yang selanjutnya dilakukan penangkapan ikan.
Rumpon telah menjadi salah satu alternatif untuk menciptakan dae rah penangkapan
buatan dan manfaat keberadaannya cukup besar. Sebelum mengenal rumpon,
nelayan menangkap ikan dengan cara mengejar ikan atau menangkap kolompok
ikan, yang terlihat di permukaan air. Saat ini makin berkembangnya rumpon maka
pada saat musim penangkapan, lokasi atau daerah penangkapan menjadi pasti
disuatu tempat yaitu di tempat lokasi rumpon. Dengan telah ditentukan daerah
penangkapan ikan, maka tujuan penangkapan oleh nelayan dapat menghemat
bahan bakar, karena para nelayan tidak lagi mencari dan menangkap kelompok
14
renang ikan dengan menyisir laut yang luas yang belum tentu kapan menemukan
adanya kelompok ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Nelayan di beberapa
daerah telah banyak menerapkan rumpon ini, di Utara pulau Jawa telah lama
mengenal rumpon untuk memikat ikan agar berkumpul disekitar rumpon, sehingga
memudahkan penangkapan ikan.Rumpon pada umumnya dipasang (ditanam) pada
kedalaman 30-75 meter, setelah dipasang kedudukan rumpon ada yang diangkat -
angkat, tetapi ada juga yang bersifat tet ap tergantung pemberat yang digunakan.
Dalam praktek penggunaan rumpon yang mudah diangkat -angkat atau diatur
sedemikian rupa, maka waktu menjelang akhir penangkapan, rumpon secara
keseluruhan diangkat dari permukaan air dengan menggunakan bantuan perahu.
Banyak ikan-ikan kecil dan plankton yang berkumpul disekitar rumpon dimana ikan
dan plankton tersebut merupakan sumber makanan bagi ikan besar. Ada beberapa
jenis ikan pelagis seperti tuna dan cakalang yang berkumpul di sekitar rumpon
sehingga nelayan dapat dengan mudah untuk menangkapnya.
Sedangkan manfaat dari rumpon adalah sebagai berikut ;
a) Memudahkan nelayan untuk mengoperasikan alat penangkapnya.
16
Tribe : Tunnini
Genus : Katsuwonus
Species : Pelamis
Ikan memilki bentuk seperti curutu ( fusifora) dengan kedua ujungnya meruncing agak
bulat dan terdapat dua lidah diantara sirip perutnya. Pada bagian dadanya terdapat
sisikyang tumbuh sebagai perisai dan pada bagian punggun g berwarna biru kehitam -
hitaman, bagian samping berwarna keperakkan, terdapat 4 -6 garis horizontal
berwarna hitam pada sisi perut. Panjang total badan rata -rata antara, 27 36 cm,
dan tinggi badan rata-rata antara 8,0 11 cm.
21
BAB IV
KAPAL PENANGKAP IKAN
air yang fungsinya adalah untuk mengelabui gerombolan ikan cakalang pada saat
penangkapan (Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, 1994)
adalah untuk mengelabui ikan -ikan yang berada di permukaan air yan g terdapat
gerombolan ikan didekat kapal. Pipa penyemprot ditempatkan di sepanjang pila -
pila atau sekeliling lambung kapal, bahan yang digunakan pila pila dari bahan
paralon atau dari pipa besi pada ujungnya dipasang kran diameter pipa 3,5
inchi.Tekanan penyemprotan air tersebut dilengkapi dengan pompa air (water
pump).
c) Bak umpan
Untuk mempertahankan ikan umpan tetap hidup saat digunakan, maka
memerlukan tempat atau bak. Pada bak umpan tersebut dilengkapi dengan
lampu penerangan dengan masing-masing bak 50 watt. Fungsi dari lampu
penerangan tersebut adalah ikan -ikan sebagai umpan dapat berkelompok atau
bergerombol dan tidak berenang secara liar, akibat dari tidak diberikan lampu
tersebut antar ikan-ikan sering bergerak secara tidak menentu, maka ikan sali ng
bertubrukan yang akan membuat ikan umpan tersebut rusak akhirnya liar tidak
dapat digunakan pada saat operasi penangkapan ikan atau waktu pemancingan.
Pila -pila
24
Para pemancing dengan posisi duduk di pila -pila bagian haluan kapal dan nampak
pada gambar semprotan air dengan tujuan agar gerombolan ikan cakalang tidak
menjauh dari kapal.
25
BAB V
METODE PENANGKAPAN IKAN
ikan
Arah Salah
Cara mendekati gerombolan ikan harus dari sisi kiri ata Su kanan dan bukan dari
arah belakanggerombolan ikan.
Keberhasilan penangkapan ikan dengan huhate sangat ditentukan oleh
tersedianya umpan hidup yang cukup dan ketrampilan para pemancing atau awak
kapal. Saat setelah kapal sudah berada didekat gerombolan ikan pelemparan umpan
yang dilakukan oleh seorang awak kapal yang disebutdengan boy -boy. Setelah
gerombolan ikan telah berada dalam jarak jangkauan lemparan umpan, kemudian
gerombolan ikan cakalang diusahakan digiring ke arah haluan kapal. Pelemparan
umpan hidup diusahakan secepat mungkin karena ikan umpan juga berguna untuk
mempertahankan adanya gerombolan ikan, selain dari pada itu dengankecepatan
pelemparan ikan umpan dilakukan sehingga gerakan ikan dapat mengikuti
semprotan air yang sudah difungsikan agar ikan tetap berada didekat kapal. Pada
28
saat gerombolan ikan berada dekat haluan kapal, maka mesin kapal distop sehingga
kapal tidak ada laju. Sementara jumlah umpan dilemparkankan ke laut dikurangi,
agar persediaan umpan cukup efektif (tidak pemborosan). Selanjutnya pemancingan
yang dilakukan oleh awak kapal yang berdiri di pila -pila sambil mengarahkan pancing
dengan joran ke ikan yang bergerombol dan diupayakan agar pemancingan dengan
secepat mungkin mengingat gerombolan ikan kadang -kadang secara tiba-tiba
menghilang, hal ini terutama jika ada ikan yang tertangkap atau terkait pancing
berdarah, atau ada ikan yang terlepas dari mata pancing dan jumlah umpan sangat
terbatas. Pemancingan d ilakukan dengan waktu antara 15 30 menit, hal tersebut
salah satunya tergantung dari populasi atau kepadatan gerombolan ikan yang telah
di tangkap.
Rangkuman
Alat penangkap ikan pole and line atau sering disebut dengan
huhate adalah alat penangkap ikan yang ditujukan untuk menangkap
ikan jenis ikan-ikan pelagis (permukaan) khususnya ikan cakalang.
Pole ang line konsturksinya sangat sederhana terdiri dari joran, tali
pancing dan mata pancing, khusus untuk mata pancing tidak seperti
mata pancing pada umumnya yaitu mata pancing yang tidak berkait
balik, hal ini bertujuan jika ikan yang te rtangkap dengan pole and line
akan mudah lepas atau terlepas dari mata pancing. Mata pancing ini
juga berfungsi sebagai umpan tiruan dengan dibuat sedemikian rupa
sehingga menyerupai ikan umpan yang dikaitkan pada mata panc ing.
Joran adalah sebagai pemegang tali pancing umumnya terbuat dari
bahan bambu berwarna kuning atau saat ini banyak yang terbuat dari
bahan fibre dan plastik.
Keberhasilan dalam penangkapan ikan tergantung dari umpan
hidup yang digunakan dan ketrampilan para awak kapal, Umpan hidup
yang digunakan dengan cara dilemparkan kearah gerombolan ikan
cakalang setelah berdekatan dengan kapal yang digunakan. Umpan
hidup diperoleh dari nelayan bagan tancap dengan jenis ikan teri atau
puri dan tembang.
30
kapal penangkap ikan pole ang line dilengkapi denga bak atau
tempat umpan hidup agar umpan hidup tersebut dapat deipertahankan
hidup hingga waktu penggunaannya di daerah penangkapan ikan . Kapal
yang digunakan untuk [enangkapan tersebut dilengkapi dengan pipa -
pipa yang terpasang di sepanjang lambung kapal khususnya di bagian
haluan, jika ikan cakalang sudah berada didekat kapal untu k ditangkap
dengan pancing pole and line , air semprotan dilakukan melalui pipa
tersebut kearah gerombolan ikan yang berada dekat kapal.
Agar dapat mempertahankan gerombolan ikan cakalang tetap
berada di sekitar kapal maka perlu dihindari adanya tetesan darah dari
ikan cakalang yang tertangkap, oleh karena itu jika ikan sudah terkait di
mata pancingsesegera mungkin diangkat ke atas kapal melalui atas
kepala para pemancing. Jadi sebelum di lakukan operasi penangkapan
dengan pemancingan, pertama -tama ditemuakan gerombolan ikan yang
menjadi tujuan tangkap pole and line.
Latihan Soal.
1. Mengapa ikan yang tertangkap dengan pole and line mudah lepas dari mata
pancing ?
2. Pada umumnya jenis ikan apa saja yang tertang kap dengan alat penangkap
dengan pole and line ?
3. Faktor-faktor apa saja untuk dapat mempertahankan adanya gerombolan ikan
cakalang di sekitaran kapal ?
31
4. Sebutkan jenis ikan umpan hidup untuk menangkap ikan cakalang dengan
pole and line (tiga jenis saja)
5. Sebutkan tanda-tanda adanya gerombolan ikan cakalang di permukaan air ?
6. Sebutkan spesifikasi atau komponen alat penangkap ikan pole and line atau
huhate ?
7. Sebutkan alat bantu pengumpul ikan untuk penangkapan ikann dengan pole
and line ?
8. Ada dua jenis umpan yang digunakan dalam penangkapan dengan huhate
sebutkan dan jelaskan masing -masing jenis umpan tersebut. ?
9. Berapa panjang joran yang ideal dan dari bahan apa yang digunakan pada
alatpenangkap huhate ?
10. Berapa panjang tali pancing dan dar bahan apa yang digunakan ?
32
DAFTAR PUSTAKA
Adna 1977, Buletin Penelitin Perikanan , Juli 1981 No. 3 Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertania.
Balai Ketrampilan penangkapan Ikan, 1981, Buku Pegangan Peserta Latihan diBalai
Ketrampilan Penangkapan Ikan , Direktoran Jenderal Perikanan, Ambon.
Balai Penelitian Perikanan Laut, 1983, Laporan Penetian Perikanan Laut, Jakarta
Badan Riset Perikanan Tang kap, 2006, Buletin Teknik Litkayasa Sumber dayadan
Penangkapan, Badan Riset Kelautan dan Perikanan , Jakarta
Direktorat Jendral Perikanan, 1994. Paket Teknologi Kapal Pole and Line .
Departemen Pertanian, Jakarta
Tampubolon, SM. 1980, Persiapan dan Pengoperasian Pole and Line . Ikatan Alumni
Fakultas Pertanian Bogor.
www.Google. Com, Gambar Alat Penangkap ikan pole and line, kapal