Anda di halaman 1dari 2

4 Kisah Renungan Hidup

Seorang guru sedang duduk bersama dengan murid-muridnya. Dia mengemukakan beberapa
bertanyaan kepada murid-muridnya.

1. Apa yang tidak mungkin dilakukan manusia?

Murid-murid bingung, tidak tahu jawabannya. Sang guru kemudian menjawab: Semua hal di
dunia ini mungkin terjadi, kecuali satu hal, kembali ke masa lalu. Waktu tidak bisa diputar
ulang dan manusia tidak akan bisa kembali ke masa lalunya.

2. Apa yang paling besar di dunia ini?

Sang murid-murid dengan cepat menjawab; "Gunung! Gunung yang paling besar di dunia
ini."

Sang guru menjawab, "Benar, tetapi yang paling benar adalah nafsu."

Nafsulah yang paling besar di dunia ini. Banyak contoh terjadi karena mengandalkan hawa
nafsunya saja maka orang tua bisa membunuh anak dan keluarganya sendiri, terjadi banyak
pemerkosaan anak dibawah umur bahkan yang masih duduk di bangku TK, nafsu dendam
dan sebagainya.

3. Apa yang paling mudah dilakukan oleh manusia?


Sang murid menjawab, "Bernafas, marah!"

Sang Guru menjawab, "Benar, tapi yang paling benar adalah meninggalkan iman." Manusia
mudah sekali meninggalkan imannya. Mungkin karena penderitaan, kemalasan atau harta dan
beribu alasan lain bisa menyebabkan manusia dengan mudah meninggalkan imannya,
meninggalkan ibadatnya.

4. Apa yang paling tajam di dunia ini?

Murid-murid menjawab; "Pedang! Tombak!"

Sang Guru menjawab, "Benar, tapi yang paling benar adalah lidah."

Lidah manusialah yang paling tajam di dunia ini, hanya karena tajamnya lidah maka terjadi
fitnah, pembunuhan dan penderitaan. Bayangkan lidah yang panjangnya mungkin cuma 10
cm bisa menghancurkan semuanya karena ketajamannya.

Yang patut kita renungkan adalah: Kita sebagai manusia, kita hidup di masa kini. Ada yang
bilang masa lalu adalah sejarah, masa kini adalah anugerah dan masa depan adalah misteri.
Memang manusia tidak akan bisa kembali ke masa lalunya, waktu tidak bisa diputar ulang,
kita hidup di masa kini. Karena itulah dalam hidup kita sekarang ini kita harus bisa
mengendalikan hawa nafsu kita, kita harus berupaya supaya kita tetap menjadi manusia yang
beriman dan taat kepada Tuhan, selain itu kita harus bisa mengendalikan lidah kita, perkataan
kita, apa yang kita ucapkan hendaklah adalah perkataan yang baik dan tidak membuat orang
lain menderita. Selagi kita masih diberi anugerah bisa hidup sekarang ini, kita semua harus
berupaya menanam kebaikan dalam setiap tindakan kita dan terus maju menyongsong masa
depan yang menanti kita. SEMANGAT!

Anda mungkin juga menyukai