Anda di halaman 1dari 13

ANALISA CURAH HUJAN DAN

DEBIT BANJIR KALA ULANG

OLEH
ASRIL ZEVRI, ST. MT
Curah Hujan Kala Ulang

 Curah Hujan Kala Ulang adalah Suatu kejadian curah hujan


yang dapat terjadi dalam periode ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan
100 tahun.
 Misal suatu curah hujan kala ulang 10 Tahun sebesar 200
mm yang memiliki arti bahwasanya besarnya curah hujan
200 mm dalam 10 tahun akan terjadi satu kali.

 Misal suau curah hujan kala ulang 2 tahun sebesar 100


mm yang memiliki arti bahwsanya besarnya curah hujan
100 mm dalam 2 tahun akan terjadi satu kali.
Analisa Curah Hujan Kala Ulang

 Analisa curah hujan kala ulang berkaitan dengan distribusi


probabilitas yang diperlukan seri data hujan yang
diperoleh dari pos penakar hujan, baik yang manual
maupun yang otomatis.
 Analisis frekuensi ini didasarkan pada sifat statistik data
kejadian yang telah lalu untuk memperoleh probabilitas
besaran hujan di masa yang akan datang. Dengan
anggapan bahwa sifat statistik kejadian hujan yang
akan datang masih sama dengan sifat statistik kejadian
hujan masa lalu.
 Dalam ilmu statistik dikenal beberapa macam distribusi
frekuensi dan tiga jenis distribusi yang banyak digunakan
dalam bidang hidrologi adalah:
 1) Distribusi Normal,
 2) Distri busi Log-Person III, dan
 3) Distribusi Gumbel
Distribusi Normal
Distribusi Log Pearson III
Disribusi Gumbel
 Dalam perencanaan saluran drainase periode ulang yang
dipergunakan tergantung dari fungsi saluran serta daerah tangkap
hujan yang akan dikeringkan. Menurut pengalaman, penggunaan
periode ulang untuk perencanaan

 Penentuan periode ulang juga didasarkan pada pertimbangan


ekonomis. Berdasarkan prinsip dalam penyelesaian masalah
drainase perkotaan dari aspek hidrologi, sebelum dilakukan analisis
frekuensi untuk mendapatkan besaran hujan dengan kala ulang
tertentu dipersiapkan rangkaian data hujan berdasarkan data durasi
hujan jam-jaman atau menitan.
Debit Banjir Kala Ulang

 Asumsi dasar yang ada selama ini adalah bahwa kala


ulang debit ekivalen dengan kala ulang hujan. Debit
rencana untuk daerah perkotaan umumnya dihendaki
pembuangan air yang secepatnya, agar jangan ada
genangan air yang berarti. Untuk memenuhi tujuan ini
saluran-saluran hams dibuat cukup sesuai dengan debit
rancangan.
Analisa Debit Banjir Kala Ulang

 Debit Banjir Kala Ulang Menggunakan Rumus Rasional di


bawah ini:
Koefisien Pengaliran (α)

 Koefisien pengaliran merupakan nilai banding antara bagian hujan


yang membentuk limpasan langsung dengan hujan total yang
terjadi. Besaran ini dipengaruhi oleh tata guna lahan, kemiringan
lahan, jenis dan kondisi tananh. Pemilihan koefisien pengaliran
harus memperhitungkan kemungkinan adanya perubahan tata guna
lahan dikemudian hari.
Koefisien Penyebaran Hujan (β)

 Koefisien penyebaran hujan (β) merupakan nilai


yang digunakan untuk mengoreksi pengaruh
penyebaran hujan yang tidak merata pada suatu
daerah pengaliran. Nilai besaran ini tergantung
dari kondisi dan luas daerah pengaliran.

Anda mungkin juga menyukai