Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

TINJAUAN KASUS

I. Identitas Penderita

Nama : Tn. S

Umur : 35 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Tukang bangunan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Siwalankerto 18 No. 4A, Surabaya (bersama orang

tua dan istri)

Pendidikan Ortu : SMA

Keadaan rumah : cukup baik

Pemeriksaan : 04 Agustus 2017

II. Anamnesis

2.2.1 Keluhan Utama

Bercak-bercak putih

2.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poli kulit kelamin RSU Haji Surabaya dengan

keluhan timbul bercak-bercak berwarna putih di daerah

punggung. Bercak-bercak putih muncul sejak 2 tahun yang

lalu, awalnya bercak muncul di punggung dan bertambah

banyak. Bercak mulai menyebar di lengan dan muka. Bercak

tersebut terasa gatal, terutama ketika berkeringat. Gatal

berkurang dengan menggaruk di bagian yang gatal. Bercak

16
17

tidak panas, tidak nyeri, dan tidak didapatkan rasa tebal pada

daerah bercak. Riwayat pengobatan untuk bercak putih diberi

kalpanax. Pasien membeli obat kalpanax di apotek. Pasien

memakai obat kalpanax dengan cara mengoleskan di punggung

setelah mandi pagi tetapi keluhan tidak berkurang. Riwayat

alergi terhadap obat dan makanan tidak ada.

2.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu:

- Riwayat bercak putih 4 tahun yang lalu dan pasien didiagnosa

pitiriasis versikolor. Pasien meminum obat dari dokter selama 2

minggu dan sembuh.

2.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga:

- Keluarga tidak ada yang sakit seperti ini

- DM (-), HT (-), Asma (-)

2.2.5 Riwayat Sosial:

- Pasien bekerja di tempat terbuka dan terpapar sinar matahari.

Pasien bekerja selama 9 jam sehari. Setelah bekerja pasien

mandi dalam keadaan berkeringat dan tidak memakai handuk.

- Pasien ganti baju dua kali dalam sehari.

- Pasien mandi sehari 3-4 kali. Setelah mandi pasien menjemur

handuknya dan mencuci handuknya sebulan sekali.

- Pasien tinggal bersama dengan orang tua dan istrinya. Pasien

sekamar dengan istrinya.

- Tempat tinggal pasien memiliki ventilasi dan paparan sinar

matahari yang cukup. Sumber air dari PDAM.


18

III. Pemerikasaan Fisik

2.3.1 Status Generalis

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Komposmentis

Kepala : anemis -, ikterik -

Leher : dalam batas normal

Thorax : lihat status dermatologis

Abdomen : dalam batas normal

Ekstremitas : dalam batas normal

2.3.2 Vital Sign

Tekanan Darah : Tidak dievaluasi

Temperatur : Tidak dievaluasi

Nadi : 80 x/mnt

RR : 19x/mnt

2.3.3 Status Dermatologi

Lokasi : Regio thorax posterior

Efloresensi : Terdapat makula hipopigmentasi dengan batas jelas,

bentuk tidak teratur, dengan ukuran diameter bervariasai

0,5-7 cm dengan skuama tipis.

Lokasi : Regio thorax posterior

IV. Pemeriksaan Penunjang

A. Lampu Wood
19

Gambar 2.1 Hasil Lampu wood pada regio thorax posterior

Hasil pemeriksaan lampu wood berwarna kuning keemasan pada daerah

makula hipopigmentasi.

B. Pemeriksaan sediaan langsung kerokan kulit dengan KOH 10%.

Gambar 2.2 Hasil mikroskopik

Hasil pemeriksaan sediaan langsung kerokan kulit pada regio thorax

posterior tidak ditemukan gambaran spagetti meatball.


20

V. Resume

Tn.S 35 tahun, datang ke poli kulit dan kelamin RSU haji Surabaya

dengan keluhan timbul bercak-bercak berwarna putih di daerah punggung.

Bercak-bercak putih muncul sejak 2 tahun yang lalu, awalnya bercak

muncul di punggung dan bertambah banyak. Bercak mulai menyebar di

lengan dan muka. Bercak tersebut terasa gatal, terutama ketika

berkeringat. Pasien membeli obat kalpanax di apotek tetapi keluhan tidak

berkurang. Pasien didiagnosa oleh dokter pitiriasis versikolor 4 tahun yang

lalu dan sembuh. Saat bekerja pasien berada di tempat terbuka dan

terpapar sinar matahari. Pasien bekerja selama 9 jam sehari. Setelah

bekerja pasien mandi dalam keadaan berkeringat dan tidak memakai

handuk. Pasien mencuci handuknya sebulan sekali. Hasil pemeriksaan

fisik status dermatologis didapatkan makula hipopigmentasi berbatas jelas,

jumlah banyak, bentuk tidak teratur dengan skuama tipis pada regio thorax

posterior. Pemeriksaan lampu wood positif dengan warna kuning

keemasan.

VI. Diagnosis

Pitiriasis Versikolor

VII. Diagnosis Banding

Pitiriasis Alba, Vitiligo, Morbus Hansen tipe Tuberkuloid.

VIII. Planning

a. Planning diagnosis:

Regio thorax posterior: Wood lamp, pemeriksaan KOH 10%.

b. Planning terapi:
21

1. Medikamentosa untuk pitiriasis versikolor

Topikal:

Ketokonazol Shampoo 2% dioleskan pada lesi selama 5 menit.

Terapi ini diulang untuk 3 hari berturut turut.

Sistemik:

Ketokonazol tablet 200 mg, 1x1 sesudah makan selama 10 hari.

c. Planning monitoring: Keluhan pasien, efloresensi (lesi membaik atau

menetap) dilihat saat pasien kontrol.

d. Planning edukasi

Edukasi kepada penderita bahwa proses penyembuhan

membutuhkan waktu yang cukup lama, maka penderita

diharapkan rutin meminum obat sesuai anjuran.

Segera mengganti pakaian yang digunakan setelah beraktifitas

dan apabila sudah berkeringat, rutin mengganti pakaian yang

sudah digunakan.

Setelah mandi pasien dianjurkan memakai handuk.

Penderita dianjurkan kembali kontrol 10 hari lagi, untuk melihat

perkembangan hasil pengobatannya.

IX. Prognosis

Prognosis penderita baik jika pengobatan dilakukan secara menyeluruh,

tekun dan konsisten. Pengobatan harus diteruskan 2 minggu setelah

efluoresensi negatif dengan pemeriksaan lampu wood dan sediaan langsung

negatif.

Anda mungkin juga menyukai